Anda di halaman 1dari 15

Pengaruh Dongeng dan Komunikasi Terhadap

Perkembangan Moral Anak Usia 7-8 Tahun

Pupung Puspa Ardini


kirei_tomodachi83@yahoo.com
PAUD FIP Universitas Negeri Gorontalo

Abstrak

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh antara cerita rakyat dan
kemampuan komunikasi untuk perkembangan moral anak 7-8 tahun di Bekasi.
Penelitian ini menggunakan metode percobaan faktorial. Sampel penelitian ini
didapatkan melalui dua langkah, teknik cluster sampling dan sample random
sampling. Sampel percobaan dalam penelitian ini adalah siswa kelas 2 SDIT Al
Manar sedangkan kelas kontrol adalah siswa kelas 2 SDIT Al Husna. Data
dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner untuk kemampuan komunikasi dan
tes lisan untuk pengetahuan perkembangan moral. Berdasarkan analisis data,
sehingga dapat disimpulkan bahwa (1) perkembangan moral anak-anak 7-8 tahun
yang diberikan kisah fantasi modern lebih tinggi dari perkembangan moral yang
diberikan cerita rakyat tradisional, (2) terdapat interaksi antara dongeng dengan
kemampuan komunikasi melalui perkembangan moral anak-anak 7-8 tahun, (3)
perkembangan moral anak-anak 7-8 tahun yang memiliki komunikasi yang lebih
tinggi dan kisah fantasi yang diberikan modern lebih tinggi dibandingkan kelompok
anak yang diberi cerita rakyat tradisional , (4) perkembangan moral anak-anak 7-8
tahun yang memiliki komunikasi yang lebih rendah dan diberikan yang modern kisah
fantasi yang sama dengan kelompok anak yang diberi cerita rakyat tradisional.

Kata kunci : Dongeng, Komunikasi, Moral Anak Usia 3-4 Tahun

Abstract

This research is done in order to find out the influence between folk tale and
communication ability to the moral development of 7-8 years old children in Bekasi.
This research spent 3 month since early august until October using experimental
factorial 2X2 method with treatment by level. Sample of this research is gotten
through two step, cluster sampling technique and simple random sampling.The
experiment class in this research was 2nd grade students of SDIT Al Manar while
the comparing class or control class was the 2nd grade students of SDIT Al Husna.
The data is collected using questioner for communication ability and oral test for
moral development knowledge. Based on the analysis of data,thus it can be
concluded that (1) moral development of 7-8 years old children that is given modern
fantasy tale is higher than moral development that is given traditional folk tale, (2)
there is interaction between folk tale with communication ability through moral
development of 7-8 years old children, (3) moral development of 7-8 years old
children that have higher communication and given modern fantasy tale is higher
than a group of children that is given traditional folk tale, (4) moral development of

44 
 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012
 

7-8 years old children that have lower communication and given modern fantasi
tale is same with a group of children that is given traditional folk tale.

Keywords: folk tale, communication, the moral of 3-4 years old

Pendahuluan usaha untuk mengoptimalkan perkem-


Latar Belakang Masalah bangan moral pada anak untuk
Indonesia adalah negara yang ter- mencapai kematangan adalah melalui
kenal dengan adat ketimuran yang dongeng. Dengan dongeng anak
kental. Adat yang masih memegang te- diperkenalkan pada moral melalui
guh norma kesopanan sebagai hal dunia imajinasi. Melalui imajinasi ini
utama dalam berinteraksi antar mas- nilai-nilai dan norma-norma dapat
yarakat (Nakita, 4 Mei 2009). Oleh diselipkan sebagai upaya pengemba-
sebab itu adat kesopanan ini perlu ngan aspek moral pada anak (Ayah-
terus dilestarikan sebagai budaya ban- bunda,7 Desember 2009). Dongeng ini
gsa Indonesia di mata dunia. Kasus- dapat dilakukan sebagai pengantar
kasus yang marak muncul saat ini, sep- sebelum anak tidur. Karena ketika
erti kasus perbuatan asusila, pencu- tidur penanaman moral yang diberikan
rian, penganiayaan dan lain sebagainya saat dongeng akan terekam dan
yang berhubungan dengan moral. terinternalisasi sebanyak 75 % (Anak-
Moral adalah proses internalisasi nor- ku,Januari 2008).
ma-norma masyarakat seiring dengan Selain melalui dongeng penanam-
kematangan biologis seseorang. Perbu- an moral juga dapat dilakukan dengan
atan asusila, mencuri, dan menganiaya komunikasi. Sebuah penelitian menun-
adalah perbuatan yang bertentangan jukkan keluarga yang melakukan kom-
dengan norma masyarakat karena di- unikasi saat makan bersama dapat
anggap sudah melanggar aturan-atu- menurunkan 50 % kecenderungan an-
ran dalam masyarakat dan merugikan ak dan remaja untuk melakukan peri-
orang lain (www.kuliahpsikologi dek- laku yang tidak baik bahkan merokok
rizky.com, diunduh 29 Juni 2009). sampai narkoba (www.kompas.com,
Seseorang dianggap telah mengem- diunduh pada 15 Desember 2009).
bangkan aspek moral jika telah meng- Pengembangan moral melalui dongeng
internalisasi aturan-aturan atau kaid- sebelum tidur dan komunikasi saat
ah-kaidah serta dapat mengaktualisa- makan bersama dapat dilakukan pada
sikan dalam kehidupan bermasyarakat anak usia 7-8 tahun. Pada usia ini
secara terus-menerus. Adat istiadat ke- perkembangan bahasa anak sudah
sopanan merupakan bagian dari aspek relatif lancar. Selain itu, anak juga
moral. Agar aspek moral dapat terta- sudah dapat makan sendiri di meja
nam dengan baik hingga dewasa, maka makan. Usia 7-8 tahun anak juga
pengembangannya perlu diberikan sej- sudah dapat menyimak dongeng
ak dini. dengan baik, sehingga anak sudah
Menurut ahli, yaitu Piaget dan dapat memahami maksud dari pesan
Kohlberg perkembangan moral berhu- moral sederhana dari dongeng. Henda-
bungan dengan aspek perkembangan knya penanaman moral agar terinter-
lain terutama kognitif. Sehingga seha- nalisasi dengan baik perlu ditanamkan
rusnya bila seseorang telah mencapai sejak dini.
kematangan kecerdasan perkembang- Hambatan yang sering terjadi
an moral juga mengalami kematangan saat ini dalam usaha pengembangan
(Nakita, 17 Agustus 2009). Sebagai aspek moral di rumah adalah kesibu-

45 
 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012
 

kan kedua orang tua bekerja. Orang Dongeng


tua bekerja menyebabkan kurangnya 1. Pengertian Dongeng
waktu bersama untuk mengembang- Menurut Huck, Hepler, dan Hick-
kan aspek moral anak- anak. Orang tua man, dongeng adalah segala bentuk
yang sibuk bekerja sehingga kurang narasi baik itu tertulis atau oral, yang
membangun komunikasi yang baik sudah ada dari tahun ke tahun. “all
dengan anak. Anak tidak memiliki forms of narrative, written, or oral,
kesempatan untuk mencurahkan which have come to be handed down
perasaan, ide, dan harapan-harapan through the years” (1987). Jadi,
anak kepada orang tua. Terdapat pula dongeng adalah segala bentuk cerita-
beberapa orang tua yang enggan cerita yang sejak dulu sudah ada dan
berdongeng untuk anak dengan alasan diceritakan secara turun-temurun.
kesibukan, karena ayah dan ibu Menurut Priyono (2006:9)
bekerja di luar rumah, sehingga tidak dongeng adalah cerita khayalan atau
lagi memiliki waktu senggang untuk cerita yang mengada-ada serta tidak
mendongengi anak. Dengan demikian masuk akal dan dapat ditarik
waktu yang dapat digunakan untuk manfaatnya. Jadi, cerita yang terdapat
meningkatkan kedekatan di dalam di dalam dongeng adalah cerita
keluarga melalui dongeng dan khayalan yang terkadang di luar akal
komunikasi menjadi habis tersita dan sehat. Seperti, cerita Timun Mas ketika
anak memilih untuk mengisi waktu menebar biji buah timun yang seketika
senggang dengan kegiatan lain seperti berubah menjadi hutan lebat. Walau-
menonton televisi atau bermain game pun cerita dongeng tidak masuk akal
(Poskota, 12 Desember 2010). tetapi cerita dalam dongeng memiliki
Selain itu, guru enggan untuk informasi yang dapat ditarik manfaat-
menyampaikan dongeng di sekolah. nya. Seperti, pesan moral agar meng-
Hal ini dikarenakan sikap pesimis dari hormati dan menyayangi orang tua
para guru untuk mengunakan dongeng pada kisah Malin Kundang atau cerita
sebagai salah satu cara melakukan Roro Jograng yang berkisah tentang
variasi mengajar. Guru sering khawatir asal mula berdirinya Candi Pramba-
materi yang disampaikan dengan nan.
mendongeng tidak sesuai dengan Menurut Carr Lemon dan
materi yang diajarkan. Hal ini Cannadine (2010) dongeng adalah
disebabkan karena masih kurangnya cerita sejarah yang berisi pengalaman
pengetahuan yang guru miliki tentang tentang kejadian masa lampau (past
dongeng. Selain itu, pemahaman guru human events) dan merupakan salah
terhadap dongeng juga masih kurang, satu sumber sejarah berupa tradisi
sehingga ketidaktersediaan media unt- lisan. Menurut Sawyer dan Comer
uk mendongeng juga dijadikan alasan (1996) dongeng pada umumnya adalah
oleh guru untuk tidak menggunakan “The common man’s fairy tale. They
dongeng sebagai salah satu variasi are unadorned stories. Folk tales
dalam mengajar (Kusmiadi, Jurnal. common plots where good overcomes
pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/32081982 evil and justice served”. Menurutnya,
03.pdf diunduh pada 27 April 2011), dongeng merupakan cerita biasa yang
sehingga dongeng dan komunikasi mengisahkan tentang cerita peri.
semakin jarang dilakukan. Oleh sebab Dongeng adalah cerita yang tidak
itu, peneliti tertarik untuk melakukan indah. Dongeng mengisahkan tentang
penelitian eksperimen mengenai peng- kebaikan yang akan selalu menang
aruh dongeng dan komunikasi terhad- melawan kejahatan. Cerita ini secara
ap kemampuan bercerita pada anak turun-temurun disampaikan sejak dulu
usia 7-8 tahun. dan merupakan kebudayaan. Dongeng

46 
 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012
 

berisi tentang masyarakat, sejarah, rna yang membuat anak tertarik untuk
fenomena alami serta harapan untuk memperhatikan pendongeng. Pendon-
perubahan. geng yang mendongeng tanpa mengu-
Menurut Einon (2006) dongeng nakan media terkadang sulit mengua-
adalah cerita yang berisi kisah-kisah sai pendengar dongeng karena terkad-
menakutkan, seperti ibu tiri yang jahat, ang kurang menarik perhatian anak
anak-anak yang dipanggang dalam untuk tetap mendengarkan cerita (Al-
oven, dan serigala yang buas. Meski Qudsy , dkk, 2007).
demikian cerita-cerita tersebut disukai Menurut Al Qudsy dan Nurhida-
anak-anak kar-ena memberikan yah (2010) terdapat beberapa hal yang
kesempatan kepada anak untuk perlu diperhatikan saat mendon-geng
berimajinasi dengan meng-gambarkan diantaranya, yaitu : (1) Cerita har-us
peristiwa-peristiwa terseb-ut ke dalam sesuai dengan tahapan perkem-bangan
khayalan. Dengan demi-kian, dapat anak, (2) Mengandung unsur nilai-
disimpulkan bahwa dong-eng adalah nilai pendidikan dan hiburan, (3)
cerita khayal baik itu dalam bentuk usahakan selalu tercipta suasana gem-
tertulis maupun oral yang sudah ada bira saat mendongeng, (4) Bahasa ha-
sejak dulu. Dongeng di sam-paikan rus sederhana, sesuai tingkat penge-
secara turun-temurun. Cerita dalam tahuan anak, (5) Pendongeng mengha-
dongeng berkisah tentang keb-aikan yati benar isi cerita yang dibawakan
melawan kejahatan. Kisah dalam dan meresapi seluruh bagian dari cer-
dongeng biasanya menceritakan tenta- ita yang didongengkan, (6) Selalu men-
ng masyarakat, sejarah, fenomena ala- gamati perkembangan reaksi emosi
mi dan perjuangan terhadap harapan pada diri anak tetap mempertahankan
untuk sebuah perubahan. kesan menyenangkan, (7) Kata-kata
Menurut Ralibi (2008) cara yang diucapkan harus jelas tidak
mendongeng dibedakan menjadi dua, seperti bergumam, (8) Melibatkan an-
yaitu 1) mendongeng tanpa alat peraga, ak-anak secara aktif dalam cerita yang
2) Mendongeng dengan alat peraga. didongengkan, (9) Pendongeng beru-
Mendongeng dengan alat adalah dong- saha menjaga kerahasiaan jalan cerita
eng yang dilakukan dengan mengguna- agar anak tetap terpusat pada tiap
kan berbagai alat peraga atau properti adegan, 10) Durasi dongeng disesu-
sebagai penunjang cerita seperti, buku aikan dengan situasi dan kemampuan
cerita, boneka tangan, dan lain seba- anak dalam mendengarkan dongeng.
gainya. Sedangkan mendongeng tanpa Menurut Al-Qudsy, Nurhidayah,
alat tidak menggunakan alat peraga dan Nur’ain (2007) dongeng memi-liki
dan pendongeng hanya mengandalkan beberapa manfaat, diantaranya : (1)
ekspresi, mimik wajah, intonasi serta dapat mengembangkan daya imajinasi
suara-suara yang ditirukan pendon- anak, (2) dapat meningkatkan kemam-
geng mengikuti suara aslinya. puan berbahasa bagi anak usia dini, (3)
Dongeng yang dapat menarik pe- sebagai penumbuh dan pengembang
rhatian anak akan dengan mudah di- nilai-nilai moral dalam diri anak, (4)
serap oleh sensor memori untuk ke- Pembentuk karakter positif dalam diri
mudian diteruskan ke memori jangka anak, (5) sebagai penghibur dan penye-
pendek dan akhirnya ke dalam memori mbuh luka trauma psikologis bagi
jangka panjang. Seperti penggunaan anak, (6) meningkatkan konsentrasi
media ketika mendongeng dapat me- anak, (7) merangsang rasa ingin tahu
mbuat anak tertarik untuk memper- anak, (8) penumbuh dan mengemban-
hatikan pendongeng ketika bercerita, gkan minat baca pada anak, (9) merek-
karena terdapat benda-benda menarik atkan dan menghangatkan hubungan
perhatian anak dengan bentuk dan wa- antara orang tua dan anak.

47 
 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012
 

2. Klasifikasi Dongeng dengan sisipan pesan moral. Sebagai


Berdasarkan pengertian tentang contoh, kisah Lumba Lumba dan Hiu
dongeng sebelumnya, menurut Huck, Mulut Lebar. Sahibul Hikayat adalah
Hepler, dan Hickman (1987) dongeng cerita tentang tokoh dengan tujuan
berkembang seiring dengan perubahan untuk meneladani tokoh yang
zaman. Huck dan kawan-kawan diceritakan dalam dongeng tersebut,
membaginya menjadi dongeng sebagai contoh kisah para sahabat
tradisional (traditional folk tale) dan nabi. Mite adalah cerita yang
dongeng fantasi modern (Modern menjelaskan tentang fenomena sosial
Fantasy). yang alami atau takdir manusia dan
Dongeng tradisional adalah cerita interaksi manusia dengan supranatura,
yang disebarkan dari mulut ke mulut sebagai contoh dongeng tentang Dewi
turun-temurun dari satu generasi ke Sri atau Dewi Padi. Cerita rakyat
genarasi sebelumnya dan tidak jelas adalah cerita yang diceritakan secara
pengarangnya (anonymus). Cerita turun-temurun dan merupakan sebuah
dalam dongeng tradisional bersumber kebudayaan, sebagai contoh kisah
dari cerita yang dialami oleh leluhur Bawang Merah dan Bawang Putih
atau cerita-cerita yang tertulis dalam (2008).
kitab-kitab suci. Sedangkan dongeng Menurut Al Qudsy dkk (2010:114-
fantasi modern merupakan kompilasi 115) berdasarkan ide cerita dongeng
(compiled) dari berbagai dongeng tra- dibagi menjadi enam macam, diantara-
disional dan memiliki pengarang yang nya : (1) dongeng tradisional, (2) don-
jelas. Cerita dalam dongeng fantasi geng futuristic atau modern, (3) don-
modern merupakan cerita yang bersu- geng pendidikan, (4) dongeng fabel, (5)
mber dari imajinasi pengarang dan dongeng sejarah, (6) dongeng terapi.
sesuai dengan keadaan pada saat cerita Lebih lanjut dijelaskan bahwa dongeng
tersebut dibuat, sehingga memiliki alur tradisional adalah dongeng dengan ide
cerita yang dapat menarik minat pen- yang bersumber dari cerita-cerita
ikmat dongeng terutama anak-anak, rakyat atau asal-usul terjadinya suatu
karena disesuaikan pada saat cerita daerah. Dongeng Futuristik adalah
tersebut ditulis sehingga alur cerita dongeng dengan ide yang bersumber
lebih fresh. Dongeng fantasi modern dari imajinasi tentang masa depan.
disampaikan dengan lebih atraktif ke- Dongeng Pendidikan adalah dongeng
pada pendengar. Pendongeng menga- dengan ide yang sengaja dibuat untuk
jak pendengar terlibat dalam cerita merubah perilaku seseorang. Dongeng
dengan melakukan komunikasi dan Fabel adalah dongeng dengan sumber
interaksi dengan pendengar. Pelopor ide dari hewan-hewan. Dongeng
dongeng fantasi modern adalah Hans Sejarah adalah dongeng dengan
Christian Andersen. Beberapa dongeng sumber ide yang berasal dari sejarah
karangan Andersen, yaitu Thumbellina para tokoh. Terakhir adalah Dongeng
dan The Ugly Duckling (1987). Terapi, yaitu dongeng dengan sumber
Menurut Priyono (2006) berda- ide untuk menangani orang-orang
sarkan jenis cerita dongeng diklasifi- yang mengalami trauma terhadap
kasikan ke dalam lima macam : (1) leg- suatu peristiwa (2010).
enda, (2) fabel, (3) sahibul hikayat, (4) Dongeng yang disampaikan harus
mite, (5) cerita rakyat. Legenda adalah sesuai dengan usia anak, karena setiap
dongeng yang berkisah tentang asal anak memiliki perbedaan tahapan
mula terjadinya suatu tempat, tradisi, perkembangan di tiap tahapan usia
dan lain sebagainya. Sebagai contoh, (2008). Dongeng yang sesuai unt-uk
legenda berdirinya Candi Prambanan. anak usia 7-8 tahun atau anak Kelas II
Fabel adalah cerita tentang binatang Sekolah Dasar adalah dongeng-

48 
 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012
 

dongeng seperti legenda, cerita rakyat, Menurut Schrarmm (dalam Supr-


cerita binatang, fiksi, cerita ilmu peng- apto, 2006) komunikasi adalah suatu
etahuan, cerita yahg berhubungan den- proses berbagi (sharing process).
gan hobi-hobi dan minat, serta cerita- Schrarmm mengemukakan bahwa :
cerita petualangan. Isi cerita hendak-
nya berisi tentang contoh-contoh kate- Komunikasi berasal dari kata-kata
gori yang beragam termasuk perbeda- (bahasa) Latin communis yang
an budaya, gender, dan etnis. Tema ya- berarti umum (common) atau bersa-
ng terkandung dalam cerita hendaknya ma. Apabila kita berkomunikasi
mengandung nilai-nilai penting dan sebenarnya kita sedang berusaha
para tokohnya haruslah memiliki menumbuhkan suatu kebersamaan
karakter yang kuat (2008). (commonness) dengan seseorang.
Yaitu kita berusaha berbagi infor-
Komunikasi masi, ide atau sikap. Seperti dalam
1. Pengertian Komunikasi uraian ini, misalnya saya sedang
Menurut Effendy (2006:9) komu- berusaha berkomunikasi dengan
nikasi berarti sama makna. Istilah para pembaca untuk menyampaikan
komunikasi tersebut berasal dari kata ide bahwa hakikat sebuah komuni-
latin communicatio dan bersumber kasi sebenarnya adalah usaha mem-
dari kata communis yang berarti buat penerima atau pemberi komu-
sama. Komunikasi memiliki dua sifat, nikasi memiliki pengertian (pema-
yaitu informatif dan persuasif. Melalui haman) yang sama terhadap pema-
kata lain komunikasi akan terjadi jika haman pesan tertentu.
terdapat kesamaan makna mengenai
hal yang dibicarakan oleh pihak yang Dari uraian tersebut dapat ditarik
berkomunikasi. Komunikasi bersifat kesimpulan bahwa sebuah komunikasi
informatif, yaitu menyampaikan infor- yang efektif adalah komunikasi yang
masi kepada lawan bicara. Selain itu melahirkan kebersamaan, kesepaham-
komunikasi juga bersifat persuasif agar an antara sumber dan penerima.
lawan bicara bersedia menerima pah- Komunikasi akan efektif jika di
am atau keyakinan dari informasi yang dalam proses komunikasi terdapat in-
disampaikan. terkasi antara komunikator dengan ko-
Pendapat lain disampaikan oleh munikan. Dalam hal ini komunikan
Tebba (2008) komunikasi adalah memberikan umpan balik kepada ko-
proses mekanistis antar manusia. munikator baik itu dengan meng-
Proses mekanis memiliki arti, bahwa gunakan bahasa verbal (kata-kata)
komunikasi merupakan proses penya- atau dengan non verbal (tingkah laku)
mpaian pesan dari satu titik kepada ti- (2006). Menurut Hoff (2005)
tik yang lain secara simultan. Jadi, ko- komunikasi adalah proses seseorang
munikasi merupakan proses penyam- menyampaikan sesuatu yang ada di
paian informasi dari pihak pemberi dalam pikiran komunikator untuk dis-
informasi kepada pihak penerima. ampaikan kepada pendengar. Komuni-
Sedangkan menurut Hamidi (2007) kator akan berusaha meyakinkan pen-
komunikasi adalah proses penyam- dengar tentang hal yang disampaikan
paian pesan dari komunikator kepada tersebut. Jadi komunikasi adalah pros-
komunikan melalui saluran tertentu. es penyampaian pemikiran seseorang
Pesan pada proses komunikasi disam- kepada orang lain dan membuat orang
paikan melalui elemen saluran berupa lain yakin terhadap informasi yang
media, seperti Koran, telepon, bahasa, disampaikan.
dan lain sebagainya. Berdasarkan pemaparan sebel-
umnya, komunikasi adalah proses

49 
 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012
 

penyampaian pesan berupa informasi dapat mempengaruhi proses komuni-


dari sumber sebagai komunikator kep- kasi, di antaranya : (1) the act, (2) the
ada penerima sebagai komunikan me- scene, (3) the agent, (4) the agency, (5)
lalui media sebagai penyalur. Komu- the purpose. The act atau perbuatan
nikasi akan terjadi jika terdapat kesa- adalah perbuatan komunikasi mengi-
maan pemahaman antara sumber dan nginkan penggunaan lambang-lamba-
penerima. Komunikasi akan efektif jika ng yang dapat dimengerti secara baik
terjadi interaksi antara sumber dengan dan hubungan-hubungan yang dilaku-
penerima. Penerima akan memberikan kan oleh manusia. The scene atau
umpan balik berupa tanggapan dari adegan adalah salah satu faktor yang
informasi yang sudah diterima. menekankan hubungan dengan lingk-
Berdasarkan pengertian komuni- ungan komunikasi, seperti kegiatan
kasi sebelumnya, menurut Lasswell yang dilakukan, simbol yang diguna-
(dalam Effendy, 2006), Komunikasi kan, maksud yang disampaikan. The
memiliki beberapa unsur, diantaranya agent atau pelaku, yaitu individu-
: (1) komunikator (communicator, sou- individu yang mengambil bagian
rce, sender), (2) Pesan (message), (3) dalam hubungan komunikasi, dalam
Media (channel, media), (4) Komu- hal ini sumber dan penerima. The
nikan (communicant, communicate, Agency atau perantara, yaitu media
receiver, recipient), (5) efek (effect, yang digunakan dalam proses komuni-
influence). Proses komunikasi akan kasi. Terakhir adalah the purpose atau
terjadi jika terdapat unsur-unsur ters- tujuan. Sumber harus memiliki tujuan
ebut. Komunikasi berdasarkan proses- ketika menyampaikan informasi agar
nya dibedakan menjadi dua, yaitu terjadi kesepahaman antara sumber
komunikasi primer dan komunikasi se- dan penerima informasi.
kunder. Komunikasi memiliki beberapa
Komunikasi primer adalah komu- fungsi, diantaranya : (1) menyampaik-
nikasi dengan proses penyampaian pi- an informasi (to inform), (2) mendidik
kiran atau perasaan seseorang kepada (to educate), (3) menghibur (to enter-
orang lain dengan menggunakan lam- tain), (4) mempengaruhi (to influence)
bang atau simbol sebagai media. Sim- (2008:119). Komunikasi berfungsi seb-
bol yang digunakan dalam komunikasi agai penyampai informasi, sesuai den-
primer adalah bahasa, isyarat, atau ga- gan pengertian komunikasi yang dipa-
mbar. Komunikasi sekunder adalah parkan sebelumnya bahwa komunikasi
komunikasi dengan proses penyam- adalah proses penyampaian informasi
paian pesan oleh seseorang oleh orang dari sumber atau komunikator kepada
lain dengan menggunakan alat atau penerima atau komunikan. Fungsi
sarana sebagai media kedua setelah kedua adalah untuk mendidik, yaitu
lambang sebagai media pertama. Co- ketika guru atau orang tua berperan
ntoh komunikasi sekunder di antara- sebagai komunikator menginformasi-
nya surat, telepon, telegraph, majalah kan pengetahuan kepada anak. Fungsi
dan lain sebagainya (2006). Media ketiga adalah untuk menghibur, yaitu
yang banyak digunakan untuk meny- ketika informasi yang disampaikan be-
ampaikan informasi atau pesan dalam rupa informasi yang dapat menghibur
proses komunikasi adalah bahasa. penerima atau komunikan, seperti
Melalui bahasa seseorang lebih mudah cerita lucu, berita gembira, dan lain
menyampaikan ide, informasi atau sebagainya. Fungsi keempat adalah
opini, baik itu secara konkret maupun mempengaruhi, yaitu ketika informasi
abstrak (1993). yang disampaikan dapat merubah pe-
Menurut Scott (dalam Suprapto, mikiran atau bahkan merubah peri-
2006) terdapat beberapa hal yang laku penerima.

50 
 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012
 

2.Pengertian Kemampuan Komu- but akan berkembang. Hal ini seperti


nikasi yang dikemukakan oleh Golden, dkk
Kemampuan Komunikasi terdiri (dalam Catron dan Allen, 1999).
dari dua kata yaitu kemampuan dan Selanjutnya dikemukakan bahwa ber-
Komunikasi. Menurut Dean (2005) latih komunikasi dapat mengem-
Kemampuan adalah kecakapan yang bangkan kemampuan komunikasi anak
diperoleh melalui belajar atau berlatih. usia dini, karena dengan semakin
Menurut Jarolimek (1986) kemam- seringnya anak berkomunikasi maka
puan adalah kapabilitas melakukan se- akan semakin banyak perbendaharaan
suatu dengan baik. Kemampuan memi- kata yang anak miliki dan anak akan
liki dua karakteristik, yaitu berkemba- semakin memahami komunikasi secara
ng dan memerlukan latihan jika ingin bermakna (1999).
menjadi lebih ahli. Menurut Adams
dan Waskito (2007) kemampuan Moral
adalah keahlian, kecakapan, atau 1. Pengertian Moral
kemampuan. Menurut Fogharty (1991) Moral adalah perubahan penala-
kemampuan adalah intisari (an ran, perasaan, dan perilaku tentang st-
essence) dari suatu bidang ilmu andar mengenai benar salah. Standar
pengetahuan dan memperkaya penga- benar dan salah yang mengatur per-
laman belajar anak. Dengan demikian, ubahan penalaran, perasaan dan per-
kemampuan adalah kapabilitas seseo- ilaku ini tumbuh berdasarkan per-
rang yang baik dari suatu bidang ilmu kembnagan lingkungan sekitar tempat
dan akan berkembang. Hal ini dapat individu tinggal. Sehingga moral dapat
berkembang jika orang tersebut juga dikatakan sebagai adat atau
berlatih/ belajar. Latihan mengemba- kebiasaan (2004). Selain itu moral juga
ngkan kemampuan juga dapat mem- dikatakan sebagai peraturan-
perkaya pengalaman belajar orang ter- peraturan. Berdasarkan beberapa pen-
sebut. gertian moral dapat disimpulkan bah-
Berdasarkan pemaparan sebelu- wa Moral merupakan kondisi pikiran,
mnya, Komunikasi adalah proses pen- perasaan, ucapan, dan perilaku man-
yampaian pesan berupa informasi dari usia yang terkait dengan nilai-nilai
sumber sebagai komunikator kepada baik dan buruk.
penerima sebagai komunikan melalui Moral (Bahasa Latin Moralitas)
media sebagai penyalur. Komunikasi adalah istilah manusia menyebut ke
akan terjadi jika terdapat kesamaan manusia atau orang lainnya dalam
pemahaman antara sumber dan pen- tindakan yang mempunyai nilai positif.
erima. Komunikasi akan efektif jika Manusia yang tidak memiliki moral di-
terjadi interaksi antara sumber dengan sebut amoral artinya dia tidak berm-
penerima. Penerima akan memberikan oral dan tidak memiliki nilai positif di
umpan balik berupa tanggapan dari mata manusia lainnya. Sehingga moral
informasi yang sudah diterima. adalah hal mutlak yang harus dimiliki
Jadi, kemampuan komunikasi ad- oleh manusia. Moral secara ekplisit
alah kapabilitas seseorang dalam pros- adalah hal-hal yang berhubungan den-
es menyampaikan pesan atau infor- gan proses sosialisasi individu tanpa
masi dari sumber kepada penerima moral manusia tidak bisa melakukan
melalui media bahasa. Kemampuan proses sosialisasi (2008). Moral dalam
komunikasi akan berkembang jika zaman sekarang mempunyai nilai
orang tersebut berlatih atau belajar. implisit karena banyak orang yang
Semakin sering seseorang berlatih mempunyai moral atau sikap amoral
komunikasi dengan orang lain maka itu dari sudut pandang yang sempit.
kemampuan komunikasi orang terse-

51 
 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012
 

Moral itu sifat dasar yang diajar- operasi konkret (7-11 tahun), (c) formal
kan di sekolah-sekolah dan manusia operasional (11-12 tahun). Anak usia 7-
harus mempunyai moral jika ia ingin 8 tahun berada pada tahap penelaran
dihormati oleh sesamanya. Moral perkembangan moral operasi konkret.
adalah nilai keabsolutan dalam kehi- Tahap perkembangan Moral me-
dupan bermasyarakat secara utuh. nurut Piaget (2007) (a) Moralitas
Penilaian terhadap moral diukur dari heteronom (usia 4-7 tahun), (b) Tra-
kebudayaan masyarakat setempat. nsisi (7-10 tahun), (c) Moralitas Oton-
Moral adalah perbuatan/tingkah laku- om (10 tahun keatas). Anak usia 7-8
/ucapan seseorang dalam ber interaksi tahun berada pada tahap transisi, yaitu
dengan manusia. Apabila yang dila- tahap peralihan dari pemikiran bahwa
kukan seseorang itu sesuai dengan aturan-aturan tentang baik-buruk di-
nilai rasa yang berlaku di masyarakat buat mutlak oleh orang dewasa dan
tersebut dan dapat diterima serta Tuhan sehingga tidak seorangpun bisa
menyenangkan lingkungan masyara- merubah menjadi pemikiran bahwa
katnya, maka orang itu dinilai mempu- aturan-aturan tersebut hanya alat yang
nyai moral yang baik, begitu juga dibuat secara kooperatif dengan orang
sebaliknya. Moral adalah produk dari dewasa.
budaya dan Agama (2005,www.zooba. Selain Piaget terdapat seorang
com). tokoh perkembangan moral, yakni
2. Perkembangan Moral Anak Kohlberg (1997) yang menyatakan
Usia 7-8 Tahun bahwa perkembangan moral memiliki
Perkembangan moral adalah uku- tiga tahapan. Tahapan ini merupakan
ran tinggi rendahnya moral seseorang. penyempurnaan dari teori tahapan
Moral seseorang dianggap mengalami perkembangan menurut Dewey dan
perkembangan jika mengalami peruba- Piaget. Tahapan tersebut terdiri dari
han kearah kualitas mengenai kemam- tiga bagian yang di tiap-tiap bagian
puan anak yang memiliki perhatian tersebut memiliki fase-fase berbeda.
terhadap peraturan-peraturan dan ko- Tahapan tersebut diantaranya adalah :
nvensi-konvensi tentang hal-hal yang (a) Pra konvensional, (b) Konvensio-
harus dilakukan dalam interaksi anak nal, dan (c) Pasca Konvensional.
dengan orang lain (1997). Perke- Anak usia dini khususnya usia 7-
mbangan moral memiliki tiga fase. 8 tahun, menurut Kohlberg berada
Tiga Fase perkembangan moral menu- pada tahap prakonvensional dan murni
rut Santrock diantaranya : (a) Pikiran, memandang diri sendiri dalam bentuk
(b) Aksi, (c) Perasaan. egosentris atau keakuan. Pada tahap
Perkembangan moral memiliki ini anak memfokuskan diri pada
beberapa Dimensi. Dimensi Perkemba- konsekuensi langsung dari tindakan
ngan Moral menurut Papalia (2008) yang anak rasakan sendiri. Sebagai
adalah sebagai berikut : (a) intra- contoh, tindakan akan dianggap salah
personal, (b) interpersonal. Intrape- secara moral bila orang yang melaku-
rsonal yaitu moral yang berhubungan kan kesalahan mendapatkan hukuman.
dengan mengatur aktivitas seseorang Semakin keras hukuman semakin
terhadap diri orang tersebut. Interpe- salah perbuatan. Anak belum memaha-
rsonal yaitu moral yang mengatur inte- mi bahwa sudut pandang orang lain
raksi sosial dan penyelesaian konflik. berbeda dengan cara anak memaknai
Perkembangan moral pada anak usia moral (otoriterisme). Sikap otoriter ini
dini memiliki beberapa tahapan. Tahap juga ditandai dengan perilaku benar
Penalaran perkembangan moral menu- menurut anak adalah perilaku yang
rut Piaget (2007) (a) Tahap Pra paling diminati dan semua tindakan
Operasi Konkret (2-7 tahun), (b) tahap dilakukan untuk diri sendiri.

52 
 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012
 

Berdasarkan tahapan perkemb- tradisional dan komunikasi tinggi,


angan moral terdapat karakteristik pe- (A2B2) dongeng tradisional dan kom-
rkembangan moral anak usia 7-8 unikasi rendah.
tahun. Anak usia 7-8 tahun yang dapat Berdasarkan penjelasan tersebut,
melewati tugas-tugas perkembangan maka dapat dilihat pada tabel sebagai
dalam aspek moral berdasarkan berikut :
karakterisitik tersebut berada dalam
alur perkembangan yang optimal. A A1 A2
Menurut Jarolimek (1986) berda-
sarkan teori Piaget dan Kohlberg, (Dongeng) (Fantasi (Tradisional)
karakteristik perkembangan moral an- Modern)
ak usia 7-8 tahun diantaranya: (a) B
Anak berbuat baik karena ingin men-
dapatkan pujian, (c) anak sudah dapat (komunikasi)
menyesuaikan diri dengan nilai-nilai B1
sosial dalam kelompok berkaitan den- (Komunikasi
gan hal baik dan buruk, (c) anak mulai Tinggi) A1B1 A2B1
patuh terhadap tuntutan atau aturan
B2
orang tua dan lingkungan sosial.
(Komunikasi
Rendah) A1B2 A2B2
Metode Penelitian
Metode yang digunakan pada pe- Tabel 1. Desain Eksperimen Faktorial 2
nelitian ini adalah metode eksperimen. X 2 (2006)
Pada penelitian ini desain yang diguna-
kan adalah desain eksperimen faktorial Sampel Penelitian ini sebanyak
2 X 2 treatment by level. Desain 60 orang anak, masing-masing 30
faktorial 2 X 2 adalah desain orang sebagai kelas eksperimen
eksperimen yang melibatkan satu vari- (pembelajaran menggunakan dongeng
abel terikat dan dua atau lebih variabel fantasi modern) 30 anak sebagai kelas
bebas. Desain ini digunakan untuk me- kontrol (pembelajaran menggunakan
mbandingkan lebih dari dua variabel dongeng tradisional). Sampel diambil
yang berpengaruh dengan dua faktor dari populasi target yaitu anak Kelas
yang berpengaruh (2011). Pene-litian IIA SDIT Almanar dan Kelas IIA SDIT
ini menggunakan desain faktorial 2 X 2 Alhusna Bekasi Utara. Teknik penga-
karena terdapat dua variabel bebas mbilan sampel pada penelitian ini dila-
yang mempengaruhi satu variabel kukan melalui dua tahap pertama den-
terikat, yaitu komunikasi dan dongeng gan Cluster Sampling dan tahap kedua
sebagai variabel bebas dan perkem- dengan Simple Random Sampling. Te-
bangan moral sebagai variabel terikat. knik pengumpulan data yang digunak-
Dalam desain, masing-masing va- an adalah tes lisan untuk memperoleh
riabel bebas diklasifikasikan menjadi data perkembangan moral dan kuisio-
dua sisi, meliputi tindakan yaitu ner untuk memperoleh data kemamp-
dongeng (A), diklasifikasikan menjadi uan komunikasi, baik kelompok yang
Fantasi Modern (A1) dan Tradisional diberikan dongeng fantasi modern
(A2). Sedangkan variabel atribut yaitu maupun dongeng tradisional.
komunikasi (B), diklasifikasikan menj-
adi komunikasi tinggi (B1) dan komu- Hasil Penelitian
nikasi rendah (B2). (A1B1) dongeng Pengujian hipotesis pada peneli-
fantasi modern dan komunikasi tinggi tian ini menggunakan formula statistik
(A1B2) dongeng fantasi modern dan Anava dua jalur. Bila hasil perhitungan
komunikasi rendah, (A2B1) dongeng menunjukkan terjadi interaksi, maka

53 
 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012
 

untuk mengetahui efek interaksi dari terdapat perbedaan perkembangan


variabel perlakuan dan atribut dilanju- moral anak yang diberikan dongeng
tkan dengan uji Tuckey. Hasil analisis fantasi modern dan dongeng
menggunakan teknik Anava dua jalur tradisional.
dapat dilihat pada rangkuman perhitu- Berdasarkan data penelitian
ngan berikut: secara keseluruhan diperoleh harga
rata-rata perkembangan moral an-
ak yang diberikan dongeng fantasi
Sumber Ftabel
db JK RJK Fhitung modern sebesar 8,11 dengan simpa-
Variansi 0,05 ngan baku sebesar 4,52 , sedangkan
dongeng 1 81,00 81,00 8,517* 4,15 harga rata-rata perkembangan
komunikasi 1 40,11 40,11 4,218* 4,15 moral anak yang diberikan dongeng
Interaksi 1 93,44 93,44 9,826* tradisional sebesar 5,11 dengan
(A x B)
4,15 simpangan baku sebesar 2,42. Den-
Kekeliruan 32 314,00 9,51
gan demikian dapat diartikan bah-
wa hipotesis penelitian yang men-
Jumlah 35 528,56
yatakan bahwa secara keseluruhan
Tabel 2.
Rangkuman perhitungan perkembangan moral anak yang
ANAVA dua jalur diberikan dongeng fantasi modern
Keterangan: lebih tinggi dibandingkan dengan
Db : Derajat kebebasan perkembangan moral anak yang
JK : Jumlah kuadrat diberikan dongeng tradisional sud-
RJK : Rata-rata jumlah kuadrat ah teruji.
Fh : F hitung Berdasarkan pada hasil pengu-
Ft : F tabel jian lanjut dengan menggunakan
* : Signifikan uji Tuckey , diperoleh harga q hi-
tung sebesar 4,12 lebih besar dari q
tabel pada taraf signifikansi α =
Berdasarkan pada hasil analisis
0,05 dengan n= 18 dan db = 3
ANAVA yang terdapat pada rangkum-
sebesar 3,61, sehingga H0 ditolak.
an sebelumnya, maka dapat dijelaskan
Dengan demikian dapat disimpul-
sebagai berikut :
kan bahwa perkembangan moral
1. Perkembangan moral anak yang
anak yang diberikan dongeng fanta-
diberikan dongeng fantasi modern
si modern lebih tinggi dibanding-
lebih tinggi dari anak yang diberi-
kan dengan perkembangan moral
kan dongeng tradisional.
anak yang diberikan dongeng tradi-
Hasil perhitungan Analisis
sional.
varians dua jalur tentang perbeda-
2. Pengaruh interaksi antara dongeng
an perkembangan moral pada kelo-
dan kemampuan komunikasi terha-
mpok anak yang diberikan dongeng
dap Pengembangan Moral anak
fantasi modern dan dongeng tradi-
usia 7-8 tahun.
sional seperti yang terdapat pada
Berdasarkan pada hasil anali-
tabel rangkuman hasil uji analisis,
sis varians (ANAVA) dua jalur den-
menunjukkan bahwa F hitung antar
gan taraf signifikasi α= 0,05 dipe-
kolom AB adalah 8,517 lebih besar
roleh perhitungan Fh interaksi se-
daripada harga F tabel dengan db
besar 9,826 yang lebih besar dari Ft
V1 (pembilang) (a-1)(b-1)=1, db V2
sebesar 4,15, sehingga H0 ditolak.
(penyebut) ab(nt-1)= 2X2(9-1) 32
Dengan demikian dapat disimpul-
yaitu 4,15. Dengan demikian H0
kan terdapat pengaruh interaksi
ditolak, sehingga dapat disimpul-
antara dongeng dengan komunikasi
kan bahwa secara keseluruhan

54 
 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012
 

terhadap perkembangan moral an- memiliki kemampuan komunikasi


ak usia 7-8 tahun. tinggi sebesar 5,44 dengan simpan-
Dari data hasil penelitian dap- gan baku sebesar 3,61. Dengan
at dilihat skor rata-rata pengemba- demikian dapat diartikan bahwa
ngan moral anak yang memiliki hipotesis penelitian yang menyata-
kemampuan komunikasi tinggi dan kan bahwa secara keseluruhan per-
diberikan dongeng fantasi modern kembangan moral anak yang dibe-
adalah sebesar 10,78 dan 5,44 unt- rikan dongeng fantasi modern dan
uk kemampuan komunikasi rend- memiliki kemampuan komunikasi
ah. Kemudian skor rata-rata penge- tinggi lebih tinggi dibandingkan de-
mbangan moral anak yang memiliki ngan perkembangan moral anak ya-
kemampuan komunikasi tinggi dan ng diberikan dongeng tradisional
diberikan dongeng tradisional adal- dan memiliki kemampuan komuni-
ah sebesar 4,56 dan 5,67 untuk ke- kasi tinggi sudah teruji.
mampuan komunikasi rendah. Berdasarkan pada hasil pengu-
Dengan demikian dapat disimpulk- jian lanjut dengan menggunakan
an bahwa terjadi pengaruh interak- uji Tuckey, diperoleh harga q hitu-
si antara dongeng dan komunikasi ng sebesar 6,05 lebih besar dari q
terhadap perkembangan moral an- tabel pada taraf signifikansi α =
ak usia 7-8 tahun. 0,05 dengan n= 9 dan db = 3
Jika di gambarkan dalam bent- sebesar 3,86, sehingga H0 ditolak.
uk diagram dapat dilihat pada Dengan demikian dapat disimpulk-
gambar berikut : an bahwa perkembangan moral an-
ak yang diberikan dongeng fantasi
Perkembangan Moral modern dan memiliki kemampuan
12 komunikasi tinggi lebih tinggi
10 dibandingkan dengan perkembang-
an moral anak yang diberikan don-
8
Komuni…
geng tradisional dan memiliki kem-
6 Komuni… ampuan komunikasi tinggi.
4 4. Perbedaan Perkembangan Moral
2 anak usia 7-8 tahun yang memiliki
kemampuan komunikasi rendah
0
antara yang diberikan dongeng fan-
Modern Fantasi Tradisional
Dongeng tasi modern dan dongeng tradi-
sional.
3. Perbedaan Perkembangan Moral Berdasarkan data penelitian
anak usia 7-8 tahun yang memiliki secara keseluruhan diperoleh harga
kemampuan komunikasi tinggi an- rata-rata perkembangan moral
tara yang diberikan dongeng fantasi anak yang diberikan dongeng fan-
modern dan dongeng tradisional. tasi modern dan memiliki kema-
Berdasarkan data penelitian mpuan komunikasi rendah sebesar
secara keseluruhan diperoleh harga 4,56 dengan simpangan baku se-
rata-rata perkembangan moral an- besar 2,40, sedangkan harga rata-
ak yang diberikan dongeng fantasi rata perkembangan moral yang di-
modern dan memiliki kemampuan berikan dongeng tradisional dan
komunikasi tinggi sebesar 10,78 memiliki kemampuan komunikasi
dengan simpangan baku sebesar rendah sebesar 5,67 dengan sim-
3,80, sedangkan harga rata-rata pe- pangan baku sebesar 2,45. Dengan
rkembangan moral anak yang demikian dapat diartikan bahwa
diberikan dongeng tradisional dan hipotesis penelitian yang men-

55 
 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012
 

yatakan bahwa secara keseluruhan rikan dongeng fantasi modern lebih


perkembangan moral anak yang tinggi.
diberikan dongeng fantasi modern Kedua, terdapat pengaruh intera-
dan memiliki kemampuan komu- ksi antara dongeng dengan kemampu-
nikasi rendah tidak berbeda an komunikasi terhadap perkembang-
dibandingkan dengan perkemban- an moral anak usia 7-8 tahun. Hal ini
gan moral anak yang diberikan karena pada kelompok anak dengan
dongeng tradisional dan memiliki kemampuan komunikasi tinggi memi-
kemampuan komunikasi rendah ti- liki keberanian yang lebih tinggi untuk
dak teruji, karena hanya memiliki mengemukakan ide-ide cerita ketika
sedikit perbedaan sehingga diangg- pendongeng memberikan kesempatan
ap sama. Sehingga H0 gagal ditolak. untuk memilih alur cerita, sehingga
Berdasarkan pada hasil pengu- anak pada kelompok kemampuan ko-
jian lanjut dengan menggunakan munikasi tinggi lebih mudah mempe-
uji Tuckey, diperoleh harga q roleh pemahaman tentang nilai-nilai
hitung sebesar 0,22 lebih kecil dari sosial. Selain itu, sesuai dengan teori
q tabel pada taraf signifikansi α = yang dikemukakan pada bagian tin-
0,05 dengan n= 9 dan db = 3 jauan teori bahwa agar anak memiliki
sebesar 3,86, sehingga H0 gagal keinginan untuk memperhatikan mate-
ditolak. Dengan demikian dapat ri yang disampaikan guru adalah deng-
disimpulkan bahwa perkembangan an memperhatikan tingkat kemampu-
moral anak yang diberikan dongeng an anak, sehingga materi yang disam-
fantasi modern dan memiliki kema- paikan juga dapat tepat pada sasaran.
mpuan komunikasi rendah tidak Dengan demikian, anak yang memiliki
berbeda dibandingkan dengan per- kemampuan komunikasi tinggi memi-
kembangan moral anak yang di- liki pemahaman terhadap pengemban-
berikan dongeng tradisional dan gan moral lebih tinggi setelah diberi-
memiliki kemampuan komunikasi kan dongeng fantasi modern diband-
rendah. ingkan dengan kelompok anak yang
diberikan dongeng tradisional.
Penutup Ketiga, perkembangan moral an-
Berdasarkan pada pengujian hi- ak yang memiliki kemampuan komu-
potesis penelitian seperti yang telah nikasi tinggi dan diberikan dongeng fa-
dikemukakan pada bagian hasil pene- ntasi modern lebih tinggi dari anak
litian, maka dapat ditarik kesimpulan yang diberikan dongeng tradisional.
sebagai berikut: Pertama, secara kese- Hal ini karena anak memiliki kema-
luruhan perkembangan moral anak us- mpuan lebih spontan dan berani men-
ia 7-8 tahun yang diberikan dongeng yampaikan ide-ide ketika dongeng
fantasi modern lebih tinggi dari anak fantasi modern berlangsung. Dongeng
yang diberikan dongeng tradisional. fantasi modern memberikan kesemp-
Hal ini karena dongeng fantasi modern atan kepada anak untuk memilih
memiliki beberapa alur cerita yang ragam alur. Sedangkan pada dongeng
sudah dipersiapkan oleh pendongeng. tradisonal hanya terdiri dari satu alur
Ragam alur cerita ini sangat menarik Sehingga banyak sekali informasi-
perhatian anak untuk terus menden- informasi yang dapat diserap oleh anak
garkan cerita. Keragaman alur cerita lain ketika dongeng fantasi modern di-
dalam satu dongeng ini dapat memper- sampaikan, maka kemampuan mema-
kaya informasi dan perbendaharaan hami nilai-nilai pengembangan moral
kata anak, sehingga dengan demikian anak dengan komunikasi tinggi yang
perkembangan moral anak yang dibe- diberikan dongeng fantasi, modern
lebih tinggi.

56 
 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012
 

Keempat, perkembangan moral Classroom.London : Routledge


anak usia 7-8 tahun yang memiliki Falmer.
kemampuan komunikasi rendah tidak
memiliki perbedaan antara kelompok Effendy, Ojong Uchjana.2006. Ilmu
yang diberikan dongeng fantasi mode- Komunikasi teori dan
rn dan dongeng tradisional. Hal ini praktek.Bandung : PT. Remaja
karena dongeng fantasi modern dan Rosdakarya.
tradisional menarik bagi anak untuk
disimak. Keduanya memberikan kese- Einon, Dorothy.2006. Learning
mpatan kepada anak untuk berima- Early.Jakarta : Dian Rakyat.
jinasi dan tanpa disadari memudahkan
anak untuk menyerap informasi dan Eliason dan Jenkins.2008. A Practical
memahami tentang nilai-nilai pengem- Guide to Early Childhood
bangan moral. Sehingga baik dongeng Curriculum.Ohio : Pearson.
fantasi modern maupun tradisional ke-
duanya dapat meningkatkan perkemb- Fogharty, Robin.1991. The Mindful
angan moral anak yang memiliki ke- School:How to Integrate The
mampuan komunikasi rendah. Curricula.Illinois : Iriskylight.

Hamidi. 2007.Metode Penelitian dan


Teori Komunikasi.Malang:
Daftar Pusataka Universitas Muhammadiyah
Malang.
Adams,Kimberly dan Waskito.2007.
Student Pocket Jakarta : Wahyu Hoff, Erika.2005. Language
Media. Development .United States of
America: Thomson Learning.
Al-Qudsy, Muhaimin dan
Nurhidayah,Ulfah.2010. Huck, Charlotte S.dkk, 1987Children
Mendidik anak Lewat Literature in the Elementary
Dongeng.Yogyakarta : Madania. School .USA : Holt, Rinehart and
Winston Inc.
Anakku, Edisi 3, Jakarta, 2008.
Inung, Poskota No.15790 (Minggu, 12
Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Desember 2010), “Ibu Sibuk
Penelitian Suatu Pendekatan Bekerja, Sulit Bangun
Praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Komunikasi”.

Ayah-Bunda,no 18 7-12 Desember Jarolimek, John.1986. Social Studies


2009. in Elementary
Education.Macmillan Publishing
Bertens.2004.Etika.Jakarta: Company.
Gramedia. Kohlberg, Lawrence.1997. Tahap-
tahap Perkembangan
Carton, Carol E dan Allen, Jan.1999 Moral.Jakarta : Kanisius.
Early Childhood Curriculum a
Creative-Play Model .USA : Kurniasih, Dedeh. Tabloid Nakita, No.
Prentice-Hall Inc. 527/THXI/4-10 Mei 2009.

Dean, Joan.2005. The Effective Kurniasih, Dedeh. Tabloid Nakita, No.


Primary School 542/THXI/17-23 Agustus 2009.

57 
 
Jurnal Pendidikan Anak, Volume 1, Edisi 1, Juni 2012
 

Kusmiadi, Ade. “Strategi Pembelajaran


PAUD melalui Metode Dongeng Tebba, Sudirman.2008. Filsafat dan
bagi Pendidik PAUD” Jurnal Etika Komunikasi.Tangerang :
Ilmiah Visi PTK-PNF Pustaka Irvan.
(Jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jur
nal/3208198203.pdf) diunduh www. Kuliah psikologi dekrizky.com.
pada 27 April 2011. diunduh 29 Juni 2009.

Nur’ain, Farida.2007.Pedoman www. zooba. com, diunduh 16 Oktober


Mendongeng untuk Orang tua 2010.
dan Pendidik.Surakarta:Afra.
www.kompas.com. Diunduh Selasa 15
Papalia, Diane E.et.all.2008. Human Desember 2009.
Development.Jakarta : Kencana
Prenada Media Group.

Pranoto, Suhartono W. 2010Teori dan


Metodologi Sejarah.Yogyakarta :
Graha Ilmu.

Priyono, Kusumo.2006, Terampil


Mendongeng, Jakarta : Grasindo.

Ralibi, Imam Maliki.2008.Fun


Teaching.Cikarang : Duha
Khazanah.

Santrock, John W.1997.Life Spam


Development.Brown and
Benchmark Publisher.

Santrock, John
W.2007.Perkembangan
Anak.Jakarta : Erlangga, 2007.

Sawyer, Walter E.dan Comer, Diana


E.1996. Growing Up with
Literature. Delmar Publishers.

Scwartz, Judith I.1993. Encouraging


Early Literacy.Porthsmouth,
New Hempshire.

Suprapto, Tommy.2006.Pengantar
Teori Komunikasi.Yogyakarta :
Media Pressindo.

Suwanda.2011. Desain Eksperimen,


untuk penelitian ilmiah.Bandung
: Alfabeta.

58 
 

Anda mungkin juga menyukai