Anda di halaman 1dari 1

Adapun cara-cara untuk menurunkan nyeri sendi menurut Potter dan Perry (2006), yaitu

dengan cara terapi farmakologi, non-farmakologi dan pembedahan. Terapi farmakologi yaitu
tindakan pemberian obat sebagai penurun nyeri. Biasanya dengan pemberian obat-obat
analgesik seperti Pemberian obat anti inflamasi nonsteroid (OAINS), contoh: aspirin dan
ibuprofen. Penggunaan obat-obatan analgesik memiliki dampak buruk seperti rasa tidak
nyaman pada saluran cerna, mual, diare, perdarahan tukak, dapat juga mengakibatkan
kerusakan pada ginjal, dan gangguan kardiovaskuler (Sukandar dkk, 2009).
Selain Analgesik oral biasanya juga dalam penurunan nyeri sendi seringkali dengan
menggunakan obat Analgesik topikal seperti balsam. Dalam penggunaan Analgesik topical
juga mengandung efek samping seperti rasa terbakar atau sengatan untuk sementara pada area
yang dioleskan. Pada pengunaan Analgesik topical ini pasien harus diperingatkan untuk tidak
mngoleskan krim paa mata atau mulut dan untuk mencuci tangan setelah penggunaannya
(Sukandar, 2009).
Terapi non-farmakologi adalah tindakan dalam batas keperawatan yang dapat digunakan
untuk menurunkan nyeri sendi pada lansia. Selama ini bila terjadi nyeri terutama nyeri sendi,
kebanyakan perawat di Rumah Sakit ataupun Puskesmas langsung memberikan tindakan
medis (terapi farmakologi) dari pada melakukan tindakan mandiri seperti memberikan
kompres. Adapun terapi non-farmakologi yang dapat digunakan dalam menurunkan nyeri
sendi antara lain: bimbingan antisipasi, distraksi, biofeedback, stimulasi kutaneus
(Transcutaneus Electrical Nerve Stimulation, TENS), dan kompres (Potter & Perry, 2006).
Pemberian kompres air hangat adalah intervensi keperawatan yang sudah lama di
aplikasikan oleh perawat, kompres air hangat dianjurkan untuk menurunkan nyeri karena
dapat meredakan nyeri, meningkatkan relaksasi otot, meningkatkan sirkulasi, meningkatkan
relaksasi psikologis, dan memberi rasa nyaman, bekerja sebagai counteriritan (Koizier &
Erb, 2009), dan kompres jahe merupakan tindakan yang sering kali digunakan sebagai obat
nyeri persendian karena kendungan gingerol dan rasa hangat yang ditimbulkannya membuat
pembuluh darah terbuka dan memperlancar sirkulasi darah, sehingga suplai makanan dan
oksigen lebih baik dan nyeri sendi berkurang (Utami & Puspaningtyas, 2013).
Adapun prinsip kerja dari kompres air hangat untuk menurunkan nyeri sendi yaitu
dengan menggunakan waslap yang telah di basahi oleh air hangat yang bersuhu 37-40 0C
kemudian diperas dan di tempelkan pada daerah yang mengalami nyeri persendian, kompres
dilakukan selama 20 menit. Secara konduksi dimana terjadi pemindahan sensasi hangat dari
waslap hangat ke dalam tubuh sehingga akan menyebabkan pelebaran pembuluh darah
(vasodilatasi), sehingga akan terjadi penurunan ketegangan otot (Kozier & Erb, 2009).
Pada tahap fisiologis nyeri, kompres air hangat menurunkan nyeri sendi melalui tahap
transmisi, dimana pada tahapan ini sensasi hangat pada kompres air hangat menghambat
pengeluaran mediator inflamasi seperti sitokinin proinflamasi,kemokin, yang dapat
menurunkan sensivitas nociceptor sehingga akan meningkatkan ambang rasa nyeri sehingga
terjadilah penurunan nyeri.
Keuntungan kompres air hangat ini adalah bahannya yang mudah di dapat, tidak ribet
dan juga bisa di lakukan oleh siapa saja.

https://scholar.google.co.id/scholar?
q=perawatan+osteoarthritis+pada+lansia+menggunakan+kompres+hangat&hl=en&as_sd
t=0&as_vis=1&oi=scholart&sa=X&ved=0ahUKEwj-
2_TqwMjYAhWKL48KHQ49CKwQgQMIJjAA

Anda mungkin juga menyukai