Anda di halaman 1dari 1

Pasal 37 pada Ketentuan pasal 92 ayat 1 dan 2 yang merujuk dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun

2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan ada perubahan dari sebelumnya. Pasal
ini menerangkan orang atau perseorangan dan korporasi tentang pelanggaran perkebunan yang
mengacu pada belum terpenuhinya perizinan sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 17 ayat (2) huruf
b dan spekulasi akan diadakannya kegiatan perkebunan dengan membawa alat alat berat / alat alat
lainnya atau mengangkut hasil kebun dari hutan sebagaimana dimaksud dalam pasal 17 ayat (2) huruf a
dipidana penjara serta pidana denda. perbedaan dari pembaharuan pasal ini dari yang terdahuku dapat
dilihat dari beberapa kosakata yang diperbaiki serta ada penambahan aturan pada ketentuan pasal 92
ayat 2 dimana ada opsi “dan /atau bagi korporasi dikenai pemberatan I/3 dari denda pokoknya”.

Pasal 37 pada Ketentuan pasal 93 ayat 1, 2 dan 3 yang merujuk dari Undang-Undang Nomor 18 Tahun
2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Perusakan Hutan ada perubahan dari sebelumnya. Pasal
ini menerangkan orang atau perseorangan sengaja maupun karena kelalaiannya dan korporasi tentang
pelanggaran perkebunan yang mengangkut dan/atau menerima titipan hasil perkebunan yang berasal
dari kegiatan perkebunan di dalam kawasan hutan tanpa Perizinan Berusaha sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 17 ayat (2) huruf c;. menjual, menguasai, memiliki, dan/atau menyimpan hasil perkebunan
yang berasal dari kegiatan perkebunan di dalam kawasan hutan tanpa Perizinan Berusaha sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf d; dan/atau membeli, memasarkan, dan latat mengolah hasil
kebun dari perkebunan yang berasal dari kegiatan perkebunan di dalam kawasan hutan tanpa Perizinan
Berusaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 ayat (2) huruf e dapat dipidana penjara serta pidana
denda. perbedaan dari pembaharuan pasal ini dari yang terdahuku dapat dilihat dari beberapa kosakata
yang diperbaiki serta ada penambahan aturan pada ketentuan pasal 92 ayat 3 dimana ada opsi “dan
/atau bagi korporasi dikenai pemberatan I/3 dari denda pokoknya”.

Angka 15 pasal 47 ayat 1 menjelaskan skala tertentu adalah usaha perkebunan yang dilakukan oleh
perusahaan sesuai dengan skala usaha yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Kemudian yang
dimaksud "kapasitas pabrik tertentu" adalah kapasitas minimal unit pengolahan Hasil Perkebunan yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat.

Anda mungkin juga menyukai