Tugas Indrawati
Tugas Indrawati
Disusun Oleh :
INDRAWATI
(10620190001)
C1 PGMI
Segala puji dan syuku penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
karunia, rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat serta salam tidak lupa penulis sanjungkan
kepada junjungan umat, yakni Rasulullah SAW. Penulis merasa bersyukur karena telah
menyelesaikan makalah mengenai “Peranan Kehidupan Sosial dan Perilaku Ekonomi
Masyarakat” sebagai tugas mata kuliah Ilmu Pengetahuan Sosial 2.
Penulis menguapkan teima kasih atas bimbingan yang diberikan dalam pengerjaan
tugas makalah ini. Tidak lupa pula penulis berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Penulis berharap makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca khususnya dalam Pembelajaran IPS secara baik dan benar.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis
mengharapkan kritik dan saran sebanyak-banyaknya dari pembaca.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I: PENDAHULUAN
1.3 Tujuan...............……………………….…………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUN
A. Latar Belakang
Berbicara tentang kemunculan islam, tentu tidak bisa lepas dari sosok
Muhammad SAW sebagai pembawa risalahnya. Pada sekitar tahun 610 M islam
diperkenalkan oleh Allah kepada Muhammad yang ditandai dengan turunnya wahyu
pertama di makkah. Sejak inilah kemudian islam disebarkan di sekitar makkah, atau
bahkan di seluruh jazirah arab.
Sebagai pembawa risalah yang dipilih oleh Allah, Nabi Muhamma SAW
senantiasa selalu berdakwah, meskipun banyak rintangan yang harus beliau lewati.
Dalam jangka waktu kurang lebih 22 tahun, beliau berjuang dengan sepenuh hati,
melakukan transformasi budaya, dari alam jahili ke alam Islam yang bersendikan
tauhid, kemerdekaan, persaudaraan, ukhuwah, persatuan dan keadilan.
Perjalanan nabi Muhammad dalam berdakwah semenjak diutus sebagai
rasulullah dapat diklasifikasikan menjadi dua preode. Pertama, preode Makkah. Pada
masa ini beliau melakukan transformasi melalui dakwah bissiri (dengan sembunyi-
sembunyi), lalu dakwah bijahri (terang-terangan). Kedua, masa di Madinah (Yatsrib).
Masa ini diawali dengan berhijrah ke Madinah beserta para kaum Muhajirin, yang
selanjutnya beliau mulai menata masyarakat sesuai dengan nilai-nilai ke-Islaman.
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
A. Islam Di Makkah
1. Awal Munculnya Islam di Arab
Masyarakat arab sebelum islam datang dikenal dengan masyarakat jahiliyah.
Mereka hidup dalam bentuk masyarakat yang terkotak kotak, yang dibangun dengan
system kabilah-kabilah, bersuku-suku, yang mana antara kelompok yang satu dengan
lainnya seringkali terjadi pertumbuhan darah, bahkan mereka sudah terbiasa
melakukan kekerasan dan pembunuhan antara satu kelompok dengan kelompok
lainnya.Kompleksitas masalah yang terjadi pada masyarakat arab jahiliyah inilah yang
membuat nabi Muhammad termotivasi untuk mencari jalan keluar dengan cara
mengasingkan diri berkhulwat di Gua Hira’. Di sana Nabi Muhammad berhari-hari
dan berbulan-bulan melakukan kontemplasi dan bertafakur. Tidak henti-hentianya ia
melakukan hal tersebut sampai menjelang usianya yang keempat puluh. Dan akhirnya
pada tanggal 17 Ramadhan tahun 611 M, malaikat pembawa wahyu datang dengan
membawa wahyu yang pertama: “Bacalah dengan nama tuhanmu yang telah
mencipta. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan tuhanmu
itu maha mulia. Dia telah mengajar dengan Qolam. Dia telah mengajar manusia apa
yang tidak mereka ketahui” (QS. al-Alaq ayat:1-5’).
Dengan turunnya ayat di atas, merupakan sebuah petanda bahwasanya
Muhammad telah resmi diangkat sebagai seorang Nabi.[2 Sekeligus mengakhiri
zaman jahiliyah masyarakat arab. Dan selang beberapa bulan kemudian beliau
menerima wahyu yang berisi perintah untuk mendakwahkan islam kepada semua
manusia. Hal tersebut tergamabar dalam surat al-Muddatsir ayat 1-7:
“hai orang-orang berkemul, bangunlah, lalu berilah peringatan! Dan
tuhanmu agungkanlah, dan pakaianmu bersihkanlan, dan perbuatan dosa
tinggalkanlah, dan janganlah kamu memberi dengan maksud mendapatkan balasan
yang lebih banyak. Dan untuk memenuhi perintah tuhanmu bersabarlah”, (Q,S. al-
Mdtssir, 1-7).
Dengan diturunkannya ayat di atas, memberikan sebuah pengertian bahwa
sejak itulah nabi Muhammad secara defacto telah resmi diangkat menjadi rasulullah
dengan mengemban tugas untuk memberi peringatan bagi seluruh manusia.
Adapun orang pertama yang masuk islam adalah Khatijah yang tidak lain
adalah istri rasulullah, baru kemudian disusul oleh Ali bin Abi Thalib yang waktu itu
baru berumur 10 tahun. Kemudian disusul oleh Abu Bakar yang merupakan sahabat
nabi sejak masa kecil.
Dakwah secara diam-diam ini terus beliau lakukan selama tiga tahun, dan
berhasil mengajak belasan orang memeluk islam. Meskipun nabi berdakwah dengan
sembunyi-sembunyi, akan tetapi tetap saja kaum Quraisy memusuhi dan mengejek
umat islam.
b. Dakwah bil-Jahri (terang terangan)
Rasulullah SAW bersabda : “Selamatkan diri kalian dari bahaya api neraka,
sesungguhnya saya memberi peringatan kepada kalian dari siksa yang pedih.” Dan
Abu-Lahab menjawab : “Binasalah hai Muhammad ! Adakah engkau mengumpulkan
kami hanya untuk ini saja?
Sehubungan dengan hinaan Abu Lahap ini, maka turunlah surat Al Lahab
sebagai berikut :
Artinya: “Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan Sesungguhnya Dia akan
binasa, tidaklah berfaedah kepadanya harta bendanya dan apa yang ia usahakan,
kelak Dia akan masuk ke dalam api yang bergejolak, dan (begitu pula) istrinya,
pembawa kayu bakar, yang di lehernya ada tali dari sabut”.
a. Perjanjian Aqobah I
Setelah berselang dua tahuan, yaitu pada tahun ke dua belas, mereka datang
lagi menemui nabi dengan jumlah 12 orang (10 kaum Khajraj dan 2 kaum ‘Aus).
Mereka menemui nabi pada tempat yang sama, yang mana dalam pertemuan ini
mereka telah membuat suatu perjanjian dengan nabi yang kemudian dikenal dengan
Perjanjian Aqobah I ”perjanjian wanita”.
b. Perjanjian Aqobah II
Pada musim haji berikutnya, jamaah haji yang datang dari madinah makin
tambah banyak, yaitu berjumlah 73 orang, diantaranya 2 orang perempuan dari suku
‘Aus. Mereka kemudian menemui nabi pada tempat yang sama dengan pertemuan-
pertemuan sebelumnya, pertemuan ini kemudian dikenal dengan Perjanjian Aqobah II
(perjanjian peperangan).
B. Islam Di Madinah
Secara giografis Madinah sangat berbeda dengan mekkah yang terdiri dari
padang pasir dan tandus. Madinah tanahnya yang subur sehingga penduduknya
bercocok tanam seperti kurma. Keadaan ini menjadikan masyarakat madinah
mempunyai corak berbeda dengan masyarakat lainnya, mereka hidup dengan pola yang
sederhana, solidaritas masyarakatnya sangat kuat.
Dari beberapa langkah yang dilakukan oleh nabi Muhammad SAW. Secara
implisit menegaskan bahwasanya islam sejak awal telah memberikan kontribusi besar
terhadap eksistensi masyarakat arab khususnya masyarakat Madinah dan dan umumnya
pada konstruksi konsep negara medern.
Masyarakat yang dibangun oleh Nabi tersebut diikat oleh tali kepentingan dan
cita-cita bersama. Setiap warga negara dituntut untuk menaati kontrak sosial
(perjanjian) yang dibuat bersama. Masyarakat ini lahir berdasarkan kontrak sosial yang
dibuat dan disetujui bersama oleh seluruh penduduk Yasrib (Madinah) dan sekitarnya
yang terekam dalam sebuah piagam yang dikenal dengan nama Piagam
Madinah.Masyarakat yang mendukung piagam ini jelas memperlihatkan karakter
masyarakat majemuk, baik ditinjau dari segi etnis, budaya, dan agama. Di dalamnya
terdapat etnis Arab, Muslim, Yahudi, dan Arab nonMuslim. Keberadaan Piagam
Madinah juga sangat terkait dengan perjalanan politik Nabi dalam memimpin
masyarakat Madinah yang sangat plural. Piagam ini dibuat sebagai salah satu siasat
Nabi untuk membina kesatuan hidup berbagai golongan warga Madinah. Oleh karena
itu, dalam piagam ini dirumuskan kebebasan beragama, hubungan antarkelompok,
kewajiban mempertahankan kesatuan hidup dan sebagainya.
Munawir Sjadzali, menerangkan bahwa ada dua poin penting yang merupakan
inti Piagam Madinah, yaitu antara lain sebagai berikut: pertama, Semua pemeluk
agama Islam merupakan satu komunitas (umat) meskipun berasal dari banyak
suku. Kedua, hubungan Islam dengan komunitas lain didasarkan pada prinsip untuk
bertetangga, baik saling membantu dalam menghadapi musuh membela mereka yang
teraniaya, saling menasehati, dan menghormati kebebasan beragama.Watak masyarakat
yang dibina oleh Nabi adalah berpegang kepada prinsip kemerdekaan berpendapat dan
menyerahkan urusan kemasyarakatan kepada umat sendiri.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Islam pada periode Makkah tidak banyak berkembang, karena tekanan dari
orang-orang musyrik Quraisy. Mereka melakukan berbagai cara untuk mengahalangi
nabi menyebarkan islam, diantaranya adalah menyakiti orang-orang yang memeluk
islam, lebih-lebih pada golongan mustad’afin dan hamba sahaya.
Setelah nabi hijrah ke madinah, islam mempunyai sejarah baru. Dalam waktu
yang relative singkat islam mampu menjadi kekuatan domenan di wilayah tersebut.
Islam mampu menjadi landasan moral, social dan politik. Bahkan nabi dengan
tuntunan wahyu, membuat suatu keputusan-keputusan yang dikenal dengan “Piagam
Madinah”.