Anda di halaman 1dari 7

Jurnal TECHNO Nusa Mandiri Vol. XIII, No.

2 September 2016 89

PERANCANGAN SISTEM PAKAR DIAGNOSA PENYAKIT ISPA DENGAN


METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS ANDROID
Laila Septiana

STMIK Nusa Mandiri Jakarta


Jl.Kramat Raya no.18 Jakarta Pusat
laila@nusamandiri.ac.id

Abstract—The use of information technology for Kata Kunci: Penyakit ISPA, Sistem Pakar,
the purposes of access to information is now Certainty Factor.
widely popular in the community, including use for PENDAHULUAN
accessing health information. Acute respiratory
infection, or often referred to as ISPA is the Infeksi saluran pernapasan akut atau
occurrence of severe infection in the sinuses, sering disebut sebagai ISPA adalah terjadinya
throat, airways or lungs. Infections that occur infeksi yang parah pada bagian sinus,
more often caused by a virus although the tenggorokan, saluran udara, atau paru-paru.
bacteria can also cause this condition. Checking Infeksi yang terjadi lebih sering disebabkan oleh
the symptoms of this disease carried by medics, in virus meski bakteri juga bisa menyebabkan
this case the doctor. In the present study, kondisi ini.
researchers will build an expert system using Infeksi saluran pernafasan atas menurut
forward search method (Forward Chaining) to (Rahmawati, 2012) merupakan penyakit yang
find a solution or the possibility of the disease disebabkan karena virus biasanya rhinoviruses,
suffered by the user and using certainty factor to RSV, adenovirus, virusinfluenza, atau virus
gain confidence the percentage of the illness. This parainfluenza, dan lebih sering menyerang pada
Expert System Applications produce the output of bayi dan anak-anak daripada orang dewasa.
the possibility of Upper Respiratory Infection (ARI) Menurut (Daniel, 2010) salah satu
suffered by symptoms felt by the user. masalah di dalam dunia medis adalah
ketidakseimbangan antara pasien dan dokter.
Keywords : ISPA disease , Expert System , Certainty Selain itu, sebagian besar dari masyarakat tidak
Factor . terlatih medis sehingga, apabila mengalami
gejala penyakit yang di derita belum tentu dapat
Intisari—Penggunaan teknologi informasi untuk memahami cara-cara penanggulangannya.
keperluan akses berbagai informasi saat ini telah Sangat disayangkan apabila gejala-gejala yang
memasyarakat secara luas, termasuk digunakan sebenarnya dapat ditangani lebih awal menjadi
untuk mengakses informasi kesehatan. Infeksi penyakit yang lebih serius.
saluran pernapasan akut atau sering disebut Menurut Iskandar (2007:1) selama ini,
sebagai ISPA adalah terjadinya infeksi yang sistem diagnosa pasien masih harus melibatkan
parah pada bagian sinus, tenggorokan, saluran dokter secara langsung dicatat dan dianalisa
udara, atau paru-paru. Infeksi yang terjadi lebih secara manual. Dengan kondisi seperti ini
sering disebabkan oleh virus meski bakteri juga tentunya akan menimbulkan banyak kendala
bisa menyebabkan kondisi ini. Pengecekan gejala bagi tenaga pelayanan kesehatan bahkan tidak
penyakit ini dilakukan oleh pihak medis, dalam menutup kemungkinan dapat menimbulkan
hal ini adalah dokter. Pada penelitian kali ini berbedanya diagnosa penyakit yang dialami
peneliti akan membangun sebuah sistem pakar pasien.
dengan menggunakan metode penelusuran Perkembangan teknologi komputer itu
kedepan (Forward Chaining) untuk menemukan sendiri saat ini sangat berkembang. Komputer
solusi atau kemungkinan penyakit yang diderita semakin sering digunakan dan diandalkan dalam
oleh user dan menggunakan metode certainty memecahkan berbagai permasalahan, Komputer
factor untuk memperoleh keyakinan persentase saat ini dapat diprogram untuk melakukan
penyakit yang diderita. Aplikasi Sistem Pakar ini pekerjaan seorang pakar yang ahli dalam bidang
menghasilkan keluaran berupa kemungkinan tertentu Oleh karena itu, penulis hendak
penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) membuat sebuah prototype sistem pakar yang
yang diderita berdasarkan gejala yang dirasakan nantinya akan digunakan sebagai alat bantu
oleh user. mengidentifikasi penyakit infeksi saluran
pernafasan (ISPA).
Maksud dari penelitian ini adalah :

P-ISSN: 1978-2136 | E-ISSN: 2527-676X | Perancangan Sistem Pakar …


90 Jurnal TECHNO Nusa Mandiri Vol. XIII, No. 2 September 2016

1. Mempermudah masyarakat untuk masalah (problem solving) dan pencarian


mengetahui jenis penyakit Infeksi Saluran (searching)
Peranafasan Atas (ISPA) dengan 4. Sudut Pandang Bisnis
mengangkat permasalahan yang terjadi Kecerdasan buatan adalah kumpulan
pada masyarakat, khususnya berkaitan peralatan yang sangat powerful dan metodologis
dengan gejala-gejala penyakit Infeksi dalam menyelesaikan masalah-masalah bisnis.
Saluran Pernafasan Atas (ISPA).
2. Merancang sebuah aplikasi program sistem a. Konsep Dasar Sistem Pakar
pakar yang nantinya dapat dijadikan Menurut Kusrini (2006:19) ada tiga orang
sebagai sarana penyajian informasi untuk yang terlibat dalam sistem pakar:
tenaga medis secara khususnya dibutuhkan 1) Pakar adalah orang yang memiliki
pada Klinik Bahtera Bina Sehat, dan pengetahuan, khusus, pendapat pengalaman
masyarakat pada umumnya. dan metode, serta kemampuan untuk
3. Sistem pakar ini diharapkan dapat mengaplikasikan keahliannya tersebut guna
memberikan pengetahuan masyarakat menyelesaikan masalah.
tentang penyakit Infeksi Saluran 2) Knowledge engineer (Perekayasa Sistem)
Peranafasan Atas (ISPA) dan tidak adalah orang yang membantu pakar dalam
menganggap sepele hal-hal yang menyususun area permasalahan dengan
dikeluhkan. menginterprestasikan dan mengintegrasikan
jawaban-jawaban pakar atas pertanyaan
Dalam penulisan penelitian ini penulis yang diajukan, menggambarkan analogi,
membatasi ruang lingkup penulisan adalah mengajukan counter example dan
mencakup pengguna (user) beserta menerangkan kesulitan-kesulitan konseptual.
pengelolaannya,artikel beserta pengelolaannya. 3) Pemakai, sistem pakar memiliki beberapa
Batasan masalah pada pengembangan Sistem pemakai, yaitu : pemakai bukan pakar,
Pakar untuk spesifikasi jenis penyakit ispa pelajar, pembangun sistem pakar yang ingin
dibatasi pada kategori penyakit-penyakit Sistem meningkatkan dan menambahkan basis
Pakar ini secara bertahap dirancang agar dapat pengetahuan, dan pakar.
bersifat fleksibel, sehingga dapat memberikan
kemudahan pada pengembangan selanjutnya. b. Ciri–ciri Sistem Pakar
Pengelompokan pengguna (user) dari Sistem Beberapa ciri-ciri sistem pakar menurut
Pakar terbagi menjadi : Administrator atau Pakar (Kusumadewi, 2003) antara lain
(pengguna dengan akses penuh), dan pengguna 1) Memiliki fasilitas informasi yang handal
(user) umum, tanpa perlu melalukan registrasi 2) Mudah dimodifikasi
untuk pengecekan diagnosa. 3) Dapat digunakan dalam berbagai jenis
komputer
BAHAN DAN METODE 4) Memiliki kemampuan untuk belajar
beradaptasi
Pengertian kecerdasan buatan adalah salah satu c. Tujuan Sistem Pakar
bagian ilmu komputer yang membuat agar mesin Tujuan dari sebuah Sistem Pakar menurut
(komputer) dapat melakukan pekerjaan seperti (Rahmadi, 2007) adalah mentransfer kepakaran
dan sebaik yang dilakukan manusia menurut yang dimiliki seorang pakar kedalam komputer
(Kusumadewi, 2003). dan kemudian kepada orang lain (non expert).
Sistem cerdas (Intelligent System) Aktivitas pemindahan kepakaran adalah :
menurut (Kusumadewi, 2003) dapat dipandang a) Knowledge Acquisition (dari pakar atau
dari berbagai sudut pandang , antara lain : sumber lain)
1. Sudut pandang kecerdasan b) Knowledge Representation (ke dalam
Kecerdasan buatan akan membuat mesin komputer)
menjadi ’cerdas’ (mampu berbuat seperti apa c) Knowledge Inferencing
yang dilakukan oleh manusia) d) Knowledge Transfering
2. Sudut pandang penelitian
Kecerdasan buatan adalah suatu studi d. Keuntungan Sistem Pakar
bagaimana membuat agar komputer dapat Berapa keuntungan sistem pakar menurut
melakukan sesuatu sebaik yang dikerjakan Kusumadewi (2003:110) antara lain
manusia.
3. Sudut Pandang Pemrograman 1) Membuat seorang yang awam dapat bekerja
Kecerdasan buatan meliputi studi tentang seperti para ahli.
pemrograman simbolik, penyelesaian 2) Dapat bekerja dengan informasi yang tidak
lengkap atau tidak pasti.

P-ISSN: 1978-2136 | E-ISSN: 2527-676X | Perancangan Sistem Pakar …


Jurnal TECHNO Nusa Mandiri Vol. XIII, No. 2 September 2016 91

3) Meningkatkan output dan produktivitas. 12) Bisa Melakukan proses secara berulang
4) Meningkatkan kualitas. secara otomatis
5) Mampu mengambil dan melestarikan
keahlian para pakar terutama yang termasuk
dalam keahlian langka e. Struktur Sistem Pakar
6) Mampu beroperasi dalam lingkungan yang Menurut Durkin dalam (Tutik,
berbahaya 2009) ”Komponen utama pada struktur sistem
7) Handal (Reliability). pakar meliputi Basis Pengetahuan / Knowledge
8) Sebagai media pelengkap dalam pelatihan. Base, Mesin Inferensi / Inference Engin, Working
9) Meningkatkan kapabilitas dalam Memory, dan Antarmuka Pemakai / User
penyelesaian masalah Interface. Struktur sistem pakar dapat
10) Menghemat waktu dalam pengambilan ditunjukan pada gambar dibawah ini
keputusan
11) Meningkatkan kapabilitas sistem komputer

Sumber : Durkin:1994
Gambar 1 Struktur Sistem Pakar

Teori Aplikasi (smartphone) di dunia maupun di


Application program atau perangkat lunak Indonesia. Sejarah Android sebagai sistem
aplikasi yaitu suatu perangkat lunak yang operasi mobile dimulai oleh sebuah perusahaan
digunakan oleh pengguna komputer dalam yang bernama Android Inc. Sistem operasi ini
melakukan tugas-tugas tertentu untuk merupakan pengembangan dari sistem operasi
mempermudah suatu pekerjaan. Istilah aplikasi Linux. Kemudian di tahun 2005, Google
muncul sekitar tahun 1993 di bidang teknologi mengambil alih kepemilikan Andorid.
informasi. Aplikasi biasa disingkat dengan Pada tahun 2007, Google membentuk
sebutan App. Ada berbagai macam jenis aplikasi konsorsium Open Handset Alliance (OHA)
yang saat ini dikenal, beberapa diantaranya dengan tujuan mengembangkan Andorid.
adalah aplikasi bisnis, aplikasi pendidikan, Konsorsium ini beranggotakan perusahan-
maupun aplikasi multimedia. Aplikasi perusahaan ternama di dunia dalam misi
multimedia merupakan aplikasi yang cukup pengembangannya, salah satu diantaranya
menarik saat ini karena menggabungkan gambar, adalah perusahaan asal Korea Selatan yaitu
suara, video, dan Samsung Electronics
teks sehingga dapat terjadi interaksi. Multimedia
adalah penggabungan berbagai media. Aplikasi
jenis ini sangat cocok dikembangkan dalam
bidang pendidikan dan penyampaian informasi
yang interaktif.

Android
Android merupakan sebuah sistem operasi
mobile. Pengertian mobile sendiri adalah tidak
menetap di suatu tempat sehingga
memungkinkan untuk dapat berpindah-pindah
tempat. Android digunakan untuk perangkat
bergerak (mobile devices) yang sedang populer
saat ini pada beberapa ponsel pintar Gambar 2. Emulator sistem Aplikasi Android

P-ISSN: 1978-2136 | E-ISSN: 2527-676X | Perancangan Sistem Pakar …


92 Jurnal TECHNO Nusa Mandiri Vol. XIII, No. 2 September 2016

klinis yang diberikan MYCIN untuk menunjukkan


Pengenalan Rapid Application Development besarnya kepercayaan.
(RAD) Certainty Factor
Rapid Application Development didefinisikan sebagai persamaan berikut:
merupakan gabungan dari bermacam-macam
teknik terstruktur dengan teknik prototyping dan CF (H, E) = MB (H, E) – MD (H, E)
teknik pengembangan joint application untuk
mempercepat pengembangan sistem/aplikasi. CF (H, E) : Certainty Factor dari hipotesis H yang
Dari definisi-definisi konsep RAD ini, dapat dipengaruhi oleh gejala (evidence) E. Besarnya
dilihat bahwa pengembangan aplikasi dengan CF berkisar antara -1 sampai 1. Nilai -1
menggunakan metode RAD ini dapat dilakukan menunjukkan ketidakpercayaan mutlak
dalam waktu yang relatif lebih cepat. sedangkan nilai 1 menunjukkan kepercayaan
Model RAD adalah sebuah adaptasi mutlak.
“kecepatan tinggi” dari model waterfall, dimana MB (H, E) : ukuran kenaikan kepercayaan
perkembangan pesat dicapai dengan (measure of increased belief) terhadap hipotesis
menggunakan pendekatan konstruksi berbasis H yang dipengaruhi oleh gejala E.
komponen. Jika tiap-tiap kebutuhan dan batasan MD (H, E) : ukuran kenaikan ketidakpercayaan
ruang lingkup projek telah diketahui dengan (measure of increased disbelief) terhadap
baik, proses RAD memungkinkan tim hipotesis H yang dipengaruhi oleh gejala E.
pengembang untuk menciptakan sebuah “sistem
yang berfungsi penuh” dalam jangka waktu yang Bentuk dasar rumus certainty factor,
sangat singkat. Salah satu perhatian khusus adalah sebuah aturan JIKA E MAKA H seperti
mengenai metodologi RAD dapat diketahui, ditunjukkan oleh persamaan 2 berikut:
yakni implementasi metode
RAD akan berjalan maksimal jika CF (H, e) = CF (E, e) * CF (H, E)
pengembang aplikasi telah merumuskan
kebutuhan dan ruang lingkup pengembangan Dimana:
aplikasi dengan baik. CF (H, e) : certainty factor hipotesis yang
dipengaruhi oleh evidence e.
CF (E, e) : certainty factor evidence E yang
dipengaruhi oleh evidence e.
CF (H, E) : certainty factor hipotesis dengan
asumsi evidence diketahui dengan pasti, yaitu
ketika CF(E, e) = 1
Jika semua evidence pada antecedent diketahui
dengan pasti maka persamaannya akan menjadi:
CF (E, e) = CF (H, E)

Dalam aplikasinya, CF(H,E) merupakan


nilai kepastian yang diberikan oleh pakar
terhadap suatu aturan, sedangkan CF(E,e)
merupakan nilai kerpercayaan yang diberikan
oleh pengguna terhadap gejala yang dialaminya.
Sebagai contoh, berikut ini adalah sebuah aturan
Gambar 3. Tahapan penelitian dengan CF yang diberikan oleh seorang pakar:

HASIL DAN PEMBAHASAN JIKA batuk


DAN demam
Definisi Certainty Factor menurut David DAN sakit kepala
McAllister, certainty factor adalah suatu metode DAN bersin-bersin
untuk membuktikan apakah suatu fakta itu pasti MAKA influensa, CF: 0,7
ataukah tidak pasti yang berbentuk metric yang
biasanya digunakan dalam sistem pakar. Metode Metode certainty factor ini hanya bisa
ini sangat cocok untuk sistem pakar yang mengolah 2 bobot dalam sekali perhitungan.
mendiagnosis sesuatu yang belum pasti. Faktor Untuk bobot yang lebih dari 2 banyaknya, untuk
kepastian (certainty factor) diperkenalkan oleh melakukan perhitungan tidak terjadi masalah
Shortliffe Buchanan dalam pembuatan MYCIN. apabila bobot yang dihitung teracak, artinya
Certainty Factor (CF) merupakan nilai parameter tidak ada aturan untuk mengkombinasikan

P-ISSN: 1978-2136 | E-ISSN: 2527-676X | Perancangan Sistem Pakar …


Jurnal TECHNO Nusa Mandiri Vol. XIII, No. 2 September 2016 93

bobotnya, karena untuk kombinasi seperti


apapun hasilnya akan tetap sama. Tabel 1. Tabel Gejala
Misalnya, untuk mengetahui apakah No Gejala
seorang pasien tersebut menderita penyakit
jantung atau tidak, dilihat dari hasil perhitungan 1 Demam
bobot setelah semua keluhan-keluhan 2 Sakit Kepala
diinputkan dan semua bobot dihitung dengan 3 Nyeri Saat bicara atau menelan
menggunakan metode certainty factor. Pasien
4 Batuk
yang divonis mengidap penyakit jantung adalah
5 Hidung Tersumbat
pasien yang memiliki bobot mendekati +1
6 Nyeri Telinga
dengan keluhan-keluhan yang dimiliki mengarah
7 Nyeri tenggorokan
kepada penyakit jantung. Sedangkan pasien yang
mempunyai bobot mendekati -1 adalah pasien 8 Hidung Meler
yang dianggap tidak mengidap penyakit jantung, 9 Letih dan Lesu
serta pasien yang memiliki bobot sama dengan 0 10 Mual dan Muntah
diagnosisnya tidak diketahui atau unknown atau 11 Selaput Lendir merah dan bengkak
bisa disebut dengan netral. 12 Nyeri Leher
13 Pembengkakan Kelenjar Getah bening
14 Pendarahan Hidung
Mulai 15 Suara Serak
16 Dahi Sakit
17 Air Liur menetes
Berat Badan Turun
Tampilan Home dan Pilih 18
Diagnosis
19 Infeksi Sinus
20 Nyeri Antara Mata
21 Nyeri Pinggir Hidung
22 Nyeri Pipi dibawah Mata
Pilih Gejala 23 Nyeri Wajah
24 Sakit Gigi

Tabel 2. Tabel Rule Penyakit


Kode Penyakit Nama Penyakit
Perhitungan CF
P01 Abses Para Faringeal
P02 Abses Peritonsiler
P03 Deviasi Septum
P04 Faringitis
Tampil Eror CF > 0 P05 Laraingitis
P06 Tonsilitis
P07 Maksilaris
P08 Frontalis
Tampil Diagnosa P09 Etmoidalis
P10 Sfenoidalis

Selesai

Gambar 4. Rancangan Algoritma

P-ISSN: 1978-2136 | E-ISSN: 2527-676X | Perancangan Sistem Pakar …


94 Jurnal TECHNO Nusa Mandiri Vol. XIII, No. 2 September 2016

Penyakit ISPA

G6 G1 G3

G1 G2 G7
4

G1 G4 G1
9
G1 0
3
G2 G5
3 P6
G1 G1 G1
7 2 5
P3 G8
G1
P4
8
G9 P1 P5
P2
G1
1

G1 G1 G2
3 6 2

P10 P8 G2 G2
0 4

G2 P7
1

P9

Gambar 5. Pohon Pakar

Gambar 6. Entity Relationship Diagram

P-ISSN: 1978-2136 | E-ISSN: 2527-676X | Perancangan Sistem Pakar …


Jurnal TECHNO Nusa Mandiri Vol. XIII, No. 2 September 2016 95

dapat membantu dalam mendiagnosa jenis


penyakit Melakukan proses pemeliharaan data
(backup), untuk mencegah hilangnya atau
rusaknya data.

REFERENSI

Kadir, A. (2008), Dasar Pemrograan Web


Dinamis Menggunakan PHP, Andi Offset.

Daniel, G., V.,. (2010). Implementasi Sistem Pakar


Untuk Mendiagnosis Penyakit Dengan
Gejala Demam Menggunakan Metode
Certainty Factor. Yogyakarta: Jurnal
Informatika Vol 6 No. 1 April 2010.

Durkin, J. (1994). Expert System Design and


Development.London; Prentice Hall
International Edition, Inc.

Iskandar, E., (2007). Sistem Pakar Untuk


Diagnosa Penyakit ISPA Menggunakan
Gambar 7. Rancangan tampilan hasil diagnosa Metode Faktor Kepastian . Yogyakarta:
Jurnal Ilmiah Kursor Vol. 3, No. 1 Maret
KESIMPULAN 2010

Berdasarkan hasil implementasi dan evaluasi Kusrini. (2006), Sistem Pakar “Teori dan
sistem maka dapat disimpulkan bahwa : Aplikasi Aplikasinya”, Penerbit Andi. Yogyakarta.
yang dibangun dapat digunakan oleh pengguna
untuk mendiagnosa penyakit Infeksi Saluran Kusumadewi, S.,. (2003), Artificial Intelligence
Pernafasan Atas (ISPA) sebelum melakukan “Teknik dan Aplikasinya”. Graha ilmu,
pemeriksaan lebih lanjut ke dokter. Penyakit Yogyakarta
Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) , masuk
dalam penyakit 10 besar sering dialami Madcoms, (2008). Microsoft Visual Basic 6.0.
penduduk Indonesia. Penerapan Certainty factor Penerbit Andi, Jakarta
sebagai metode untuk pengambilan kesimpulan
akhir sudah sesuai dengan hasil perhitungan Rahmawati. (2012). Gangguan pernafasan pada
manual dan hasil yang diberikan oleh sistem. anak: ISPA.Yogyakarta: Nurha Medika
Proses akuisi pengetahuan yang dilakukan sudah
cukup efektif, hal ini diperkuat dengan hasil BIODATA PENULIS
evaluasi terhadap ketepatan output sistem, baik
berdasarkan pakar ataupun user. Proses akuisi
pengetahuan tidak mudah, karena terdapat Laila Septiana, lahir di
berbagai macam kendala seperti masalah waktu, Jakarta pada tanggal 02
pengetahuan yang bersifat dalam, kesulitan yang September 1983.
dialami knowledge engineer dalam memahami Menyelesaikan pendidikan
pengetahuan dibidang kedokteran. S2 pada tahun 2013.
Pernah bekerja sebagai
Adapun saran-saran yang dapat disampaikan Staff Akademik BSI Jakarta
agar bermanfaat bagi pengembangan program sejak 2010 sampai dengan
aplikasi sistem ini adalah : Dalam hal teori dan 2013. Dan Saat ini menjadi
basis pengetahuan yang telah tersedia di seorang dosen di STMIK
perangkat lunak sistem diagnosis ini sebaiknya Nusa Mandiri Jakarta. Tulisan jurnal yang
dapat ditambahkan atau dikembangkan sehingga terakhir dipublikasikan adalah Penerapan
perangkat lunak sistem diagnosa danperawatan Metode Dempster-Shafer Untuk Perancangan
ini dapat memberikan analisis lebih banyak dan Sistem Pakar Mendeteksi Kerusakan Mesin Cuci
lebih baik lagi tentang penyakit ISPA sehingga Front Loading Berbasis Web pada Jurnal Techno.

P-ISSN: 1978-2136 | E-ISSN: 2527-676X | Perancangan Sistem Pakar …

Anda mungkin juga menyukai