Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH MEDAN ELEKTROMAGNETIK

APLIKASI GENERATOR

Disusun oleh :

Arini Dwi Hapsari Kurniastuti 081911733044


Pramodya Reksansiwi Rumekso 081911733046
M. Wisnu Irfan N. 081911733047
Nita Lutfiyah 081911733050
Nathania Gisela P. 081911733051

Dosen Pengampu : Dr. Nuril Ukhrowiyah, S.Si., M.Si.

FAKULTAS SAINS & TEKNOLOGI

UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
serta karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Aplikasi
Generator” dengan baik. Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas kelompok
dari mata kuliah Medan Elektromagnetik, program studi S1 Teknik Biomedis yang
diampu oleh Ibu Dr. Nuril Ukhrowiyah, S.Si., M.Si. Adapun penyusunan makalah
mendapat bantuan serta dukungan sehingga dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dr. Nuril Ukhrowiyah, S.Si., M.Si. selaku dosen pengampu mata kuliah Medan
Elektromagnetik, program studi S1 Teknik Biomedis.
2. Rekan-rekan anggota kelompok yang sudah bekerja sama dalam penyusunan makalah
dengan judul “Aplikasi Generator”.

Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam penyusunan


makalah ini karena adanya keterbatasan ilmu serta pengalaman. Oleh sebab itu, kritik dan
saran yang membangun dari pembaca sangat diharapkan demi perbaikan makalah
mendatang. Penulis berharap dengan disusunnya makalah ini, dapat menambah
pengetahuan yang lebih dalam mengenai generator beserta pemanfaatannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Surabaya, 9 Juli 2021

Penulis 
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………….
1
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………
2
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………...
3
1.3 Tujuan……………………………………………………………………………. 4
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………..
5
2.1 Prinsip Kerja………………………………………………………………………
2.2 Jenis-Jenis Generator……………………………………………………………..
2.3 Aplikasi Generator dalam Kehidupan Sehari-hari………………………………..
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………….. 6
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….
3.2 Saran……………………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………...
7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Listrik merupakan suatu fenomena fisika yang berperan banyak dalam kehidupan
manusia selama ini. Bisa dikatakan bahwa hampir seluruh manusia di bumi pada zaman
ini tidak bisa hidup tanpa listrik. Seperti contohnya untuk penerangan di malam hari,
mencuci baju, mengerjakan tugas, bahkan untuk memasak makanan pun juga
membutuhkan listrik. Para ilmuwan pun sudah lama mempelajari mengenai kelistrikan
sejak zaman sebelum Masehi. Walaupun penelitian tersebut masih mempelajari seputar
listrik statis, namun hal tersebut sangat membantu dalam perkembangan penelitian
mengenai listrik di tahun-tahun selanjutnya. Seiring berkembangnya zaman, pada awal
abad ke-19 para ilmuwan mulai menemukan berbagai peralatan berbasis listrik yang
biasa digunakan oleh masyarakat pada zaman ini, seperti lampu, komputer, dan kulkas.
Untuk membangkitkan energi listrik tentunya terdapat berbagai cara. Salah satu
caranya adalah melalui energi mekanik. Biasanya energi mekanik diperoleh dari
pembangkit listrik seperti kincir angin dan kincir air. Penggunaan kincir angin dan kincir
air merupakan upaya memperoleh energi listrik yang ramah lingkungan karena tidak
melibatkan pembakaran karbon yang menambah polusi. Kedua pembangkit tersebut
beroperasi dengan memproses energi mekanik yang didapat dari angin dan air.
Kemudian energi mekanik diproses sedemikian hingga menjadi energi listrik. Dalam
proses inilah generator berperan penting.
Generator sudah ditemukan sejak abad ke-19 oleh Michael Faraday dan Rudolph
Diesel. Alat ini menggunakan prinsip induksi elektromagnetik untuk menghasilkan
energi listrik. Sejak ditemukan generator, masyarakat mulai menggunakan secara massal
untuk membangkitkan listrik di rumah-rumah mereka. Bahkan pada abad ini masih
banyak pengguna generator dan tidak jarang rumah sakit, hotel, pabrik, serta supermarket
memanfaatkan generator sebagai cadangan ketika terjadi pemadaman listrik. Berdasarkan
pemaparan tersebut, dapat diketahui bahwa generator sangat bermanfaat dalam
kehidupan manusia. Oleh karena itu, makalah disusun untuk mengetahui prinsip kerja
serta pengaplikasian generator dalam kehidupan sehari-hari secara lebih mendalam.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah yang dapat dirumuskan dalam
makalah ini adalah sebagai berikut,
1. Bagaimana prinsip kerja generator?
2. Apa saja jenis generator dan perbedaannya?
3. Bagaimana aplikasi generator dalam kehidupan sehari-hari?

1.3 Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Memahami prinsip kerja generator.
2. Mengetahui berbagai jenis generator beserta perbedaannya.
3. Mengetahui pengaplikasian generator dalam kehidupan sehari-hari.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Prinsip Kerja Generator


Generator listrik merupakan perangkat yang mengubah energi mekanik yang
diperoleh dari sumber lain menjadi energi listrik sebagai outputnya. Penting untuk
dipahami bahwa generator sebenarnya tidak menciptakan energi listrik. Sebagai
gantinya, ia menggunakan energi mekanis yang dipasok untuk mengerakan muatan
listrik yang ada di kawat gulungannya melalui sirkuit listrik eksternal. Aliran muatan
listrik ini merupakan arus listrik keluaran yang dipasok oleh generator. Mekanisme ini
bisa dipahami dengan mempertimbangkan generator yang ada pada pompa air, yang
menyebabkan aliran air tapi sebenarnya tidak menciptakan air yang mengalir
melewatinya. 
Generator modern bekerja berdasarkan prinsip induksi elektromagnetik yang
ditemukan oleh Michael Faraday pada tahun 1831-32. Faraday menemukan bahwa
aliran muatan listrik di atas dapat diinduksi dengan menggerakkan konduktor listrik
(seperti kawat yang berisi muatan listrik) di medan magnet. Gerakan ini menciptakan
perbedaan tegangan antara dua ujung kawat atau konduktor listrik, dengan begitu
menyebabkan muatan listrik mengalir, sehingga menghasilkan arus listrik.

2.2 Jenis-Jenis Generator

Berikut merupakan beberapa klasifikasi dari generator:

A. Jenis generator berdasarkan letak kutubnya dibagi menjadi :

1. Generator kutub dalam : Generator kutub dalam mempunyai medan


magnet yang terletak pada bagian yang berputar (rotor).
2. Generator kutub luar : Generator kutub luar mempunyai medan magnet
yang terletak pada bagian yang diam (stator).
B. Jenis generator berdasarkan putaran medan dibagi menjadi :
1. Generator sinkron : Tegangan output dari generator singkron adalah
tegangan bolak balik, karena itu generator singkron disebut juga
generator AC. Perbedaan prinsip antara generator DC dengan
generator AC adalah untuk generator DC, kumparan jangkar ada pada
bagian rotor dan terletak diantara kutub-kutub magnit yang tetap di
tempat, diputar oleh tenaga mekanik. Pada generator singkron,
konstruksinya sebaliknya, yaitu kumparan jangkar disebut juga
kumparan stator karena berada pada tempat yang tetap, sedangkan
kumparan rotor bersama-sama dengan kutub magnit diputar oleh
tenaga mekanik.
2. Generator asinkron : Generator asinkron merupakan mesin listrik arus
bolak balik (AC) yang paling luas digunakan. Penamaannya berasal
dari kenyataan bahwa generator ini bekerja berdasarkan induksi medan
magnet stator ke statornya, dimana arus rotor generator ini bukan
diperoleh dari sumber tertentu, tetapi merupakan arus yang terinduksi
sebagai akibat adanya perbedaan relatif antara putaran rotor dengan
medan putar (rotating magnetic field) yang dihasilkan oleh arus stator

C. Jenis generator berdasarkan jenis arus yang dibangkitkan :


1. Generator arus searah (DC) : Generator DC merupakan sebuah
perangkat Motor listrik yang mengubah energi mekanis menjadi energi
listrik. Generator DC menghasilkan arus DC / arus searah. Generator
DC dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan dari rangkaian
belitan magnet atau penguat eksitasinya terhadap jangkar (anker)
2. Generator arus bolak balik (AC) : Generator arus bolak-balik berfungsi
mengubah tenaga mekanis menjadi tenaga listrik arus bolak-
balik. Generator arus bolak-balik berfungsi mengubah tenaga mekanis
menjadi tenaga listrik arus bolak-balik. Generator Arus Bolak-balik
sering disebut juga seabagai alternator, generator AC (alternating
current), atau generator sinkron. Dikatakan generator sinkron karena
jumlah putaran rotornya sama dengan jumlah putaran medan magnet
pada stator. 
D. Jenis generator dilihat dari fasanya :
1. Generator satu fasa :  pembangkit listrik arus bolak – balik 1 phase
biasa juga disebut dengan generator listrik fase tunggal. Alternator atau
Generator listrik AC satu phase memiliki dua kabel keluaran,
yaitu Kabel Phase dan Kabel Netral. 
2. Generator tiga fasa :  Generator listrik AC tiga phase memiliki empat
kabel keluaran, yaitu Kabel phase 1 (Phase R) Kabel Phase 2 (Phase
S),Kable Phase 3 (Phase T) dan  Kabel Nol (Netral).

E. Jenis generator berdasarkan bentuk rotornya :


1. Generator rotor kutub menonjol biasa digunakan pada generator
dengan rpm rendah seperti PLTA dan PLTD.
2. Generator rotor kutub rata (silindris) biasa digunakan pada pembangkit
listrik / generator dengan putaran rpm tinggi seperti PLTG dan PLTU.

1.3 Aplikasi Generator dalam Kehidupan Sehari-hari


Generator memiliki banyak manfaat dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu
yang paling utama adalah sebagai cadangan listrik. Saat ini, masyarakat
mengandalkan suplai listrik dari PLN. Tetapi, apabila PLN tidak dapat mengalirkan
listrik karena alasan tertentu, biasanya digunakan generator sebagai pengganti.
Biasanya, generator digunakan di berbagai bangunan vital yang harus tetap beroperasi
24 jam per 7 hari, misalnya rumah sakit. Selain itu, generator sebagai cadangan listrik
juga banyak digunakan dalam pengerjaan proyek luar ruangan yang jauh dari sumber
listrik PLN. Karena pengerjaan proyek membutuhkan listrik, namun tidak dapat
menggunakan suplai dari PLN, maka digunakan generator sebagai solusinya.
Generator yang digunakan terdiri atas motor penggerak (mesin engine) dan
Generator/Alternator. Mesin Engine ini menggunakan bahan bakar berupa Solar
(mesin Diesel) atau bensin, sedangnya generatornya merupakan gulungan kawat yang
dibuat dari tembaga yang terdiri atas kumparan statis atau stator dan dilengkapi
dengan kumparan berputar atau rotor. Engine akan memutar rotor dalam generator,
sehingga timbul medan magnet pada bagian kumparan Generator. Medan magnet
akan berputar dan menghasilkan arus listrik sesuai dengan hukum Lorentz.
Generator juga digunakan dalam transportasi umum, yaitu kereta api. Karena
kereta api tidak mendapat suplai listrik langsung dari PLN, maka, generator menjadi
satu-satunya sumber listrik. Generator dipasang satu poros dengan motor diesel,
biasanya menggunakan generator sinkron pada pembangkitan, karena kapasitasnya
yang besar. Biasanya, jenis generator yang digunakan adalah generator sinkron
(alternator) pada pembangkitan. Generator sinkron terdiri dari dua bagian utama
yaitu: sistem medan magnet dan jangkar. Medan magnetnya akan berputar karena
terletak pada rotor dan menghasilkan energi listrik. Prinsip kerja dari generator ini
mengikuti hukum lens, yaitu arus listrik yang diberikan pada stator akan
menimbulkan momen elektromagnetik yang bersifat melawan putaran rotor sehingga
menimbulkan medan elektromagnetik pada kumparan rotor. Biasanya, diperlukan
beberapa generator yang bekerja paralel melalui proses yang disebut sinkronisasi.
Sistem generator yang dihubungkan sudah mempunyai banyak generator dan beban
yang terpasang, sehingga berapapun daya yang diberikan oleh generator yang baru
masuk dan tidak mempengaruhi tegangan dan frekuensi dari sistem.

Selain itu, seiring berkembangnya teknologi, generator juga banyak digunakan


dalam alternatif pembangkit listrik. Misalnya dalam pembangkit listrik tenaga air,
tenaga magnet dan tenaga angin. Dalam pembangkit listrik tenaga air, digunakan tiga
buah generator. Aliran air akan menggerakan turbin yang terhubung dengan tiga buah
generator. Kemudian, akan terjadi perubahan dari energi mekanik ke energi listrik.
Sementara, untuk pembangkit listrik tenaga magnet, gaya dari fluks magnetik yang
berlawanan membuat magnet lainnya bergerak. Jika fluks magnet yang berlawanan
tersebut disusun dari beberapa buah magnet sedemikian rupa, magnet yang berfungsi
sebagai stator akan memicu gerakan dari magnet yang berfungsi sebagai rotor. Bagian
dari rotor ini dapat disambungkan dengan bagian dari magnet yang berfungsi sebagai
generator. Generator yang mulai berputar akan menghasilkan energi listrik. Biasanya,
pembangkit listrik tenaga magnet ini digunakan dalam mobil listrik. Pada pembangkit
listrik tenaga angin, diperlukan generator khusus sebab kecepatan angin terus menerus
berubah. Kedua pembangkit listrik ini adalah alternatif untuk energi yang lebih bersih
dan ramah lingkungan. Bila angin kencang, maka penyaluran energi listrik dapat
melalui dua jalur yaitu stator dan rotor yang dilengkapi dengan converter. Bila angin
pelan, hanya bagian pelan saja yang menyuplai energi ke grid. Pada rotor yang
dilengkapi dengan konverter akan menyerap daya dari grid untuk membantu back-up
stator. Generator induksi rotor belitan ini disebut sebagai DFIG (Doubly-Fed
Induction Generator) yang saat ini paling banyak digunakan sebagai generator untuk
pembangkit listrik tenaga angin skala besar.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Generator modern merupakan perangkat yang bekerja berdasarkan prinsip induksi
elektromagnetik dimana aliran muatan listrik di atas dapat diinduksi dengan
menggerakkan konduktor listrik (seperti kawat yang berisi muatan listrik) di medan
magnet. Gerakan ini menciptakan perbedaan tegangan antara dua ujung kawat atau
konduktor listrik, dengan begitu menyebabkan muatan listrik mengalir, sehingga
menghasilkan arus listrik.
Berdasarkan letak kutubnya, generator dibagi menjadi generator kutub dalam dan
generator kutub luar. Berdasarkan putaran medan, generator diklasifikasikan menjadi
generator sinkron dan generator asinkron. Sedangkan berdasar jenis arus yang
dibangkitkan generator dikelompokkan menjadi generator arus searah (DC) dan
generator arus bolak balik (AC). Jenis generator dilihat dari fasanya yakni terdapat
generator satu fasa dan generator tiga fasa. Sedangkan jenis generator berdasarkan
bentuk rotornya dibedakan menjadi generator rotor kutub menonjol dan generator rotor
kutub rata (silindris).
Salah satu aplikasi generator yang paling utama adalah sebagai cadangan listrik.
Biasanya, generator digunakan di berbagai bangunan vital yang harus tetap beroperasi 24
jam per 7 hari, misalnya rumah sakit. Selain itu, generator sebagai cadangan listrik juga
banyak digunakan dalam pengerjaan proyek luar ruangan yang jauh dari sumber listrik
PLN. Generator juga digunakan dalam transportasi umum, yaitu kereta api. Seiring
berkembangnya teknologi, generator juga dimanfaatkan sebagai alternatif pembangkit
listrik.

3.2 Saran

Seiring berkembangnya teknologi, sebaiknya pengaplikasian generator diharap dapat


lebih dikembangkan kembali. Terlebih untuk sektor pembangkit listrik alternatif, dimana hal
ini sangat diperlukan di era krisis sumber energi listrik tak terbarukan.

Daftar Pustaka
Alamsyah, Fitrah. Notosudjono, Didik. Soebagia, Hasto. 2017. Studi Kinerja Generator
Pembangkit Listrik Tenaga Air Ubrug Sukabumi. Jawa Barat: Universitas Pakuan.

Cara Kerja Generator. (2018). Diakses pada 14 Juli 2021, dari


https://www.centraldiesel.com/cara-kerja-generator/

Novri, Andonal. 2017. Simulasi Pengontrolan Doubly Fed Induction Generator untuk
Pembangkit Listrik Tenaga Angin yang Beroperasi Sendiri. Padang: Universitas Andalas.
Saputro, Budi. 2017. Analisis Keandalan Generator Set sebagai Power Supply Darurat
Apabila Power Supply dari PLN Mendadak padam di Morodadi Poultry Shop Blitar. Jurnal
Qua Teknika 7(2). 17-25.

Triana, K. Bayu. Dantes, K. Rihendra. Nugraha, I. N. Pasek. 2019. Pengembangan Desain


Free Energy Generator Berbahan Magnet Neodymium Berbasis Solidworks untuk Sistem
Recharging Prototype Ganesha Electric Generasi II UNDIKSHA. JJTM 7(3). 111-121.

Anda mungkin juga menyukai