Anda di halaman 1dari 8

SISTEM PEREKONOMIAN

Oleh:
1. Ni Wayan Putri Latsmi Pradnyandari (07)
2. Rai Dedy Chandra Sivananda (16)
3. Gede Pratama Putera Wikananda (22)
4. Tri Arya Tejakusuma (24)
5. Ni Kadek Angel Cahyani Dewi Liza Zajelia (31)
6. Kadek Wahyu Widana Saputra (33)

Prodi Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mahasaraswati Denpasar
Tahun 2020
A. MERKANTILISME
Masa Pra Kapitalisme atau masa kerajinan atau pertukangan adalah masa dimana
ekonomi sifatnya hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sendiri. Sehingga setiap keluarga
membuat sesuatu untuk dipakai sendiri. Baru kemudian berkembanglah sistem barter yang
seringkali di katakana perekonomian feudal. Perekonomian ini berpusat pada “Manorial
Estate” dimana orang berkerja dalam pertanian dan di pmpin oleh kaum bangsawan. Hingga
akhir abad pertengahanlah, lahir kapitalisme muda atau yang disebut masa merkantilisme.
Dengan serdadu upahan yang disea, Negara nasional menumpas kekuasaan tuan tuan tanah
atau kaum feudal.

Pada intinya merkantilisme adalah sebuah sistem perekonomian yang mengedepankan


sebanyak mungkin aktifitas perdagangan keluar atau ekpor dibandingkan dengan impor. Hal
ini dengan tujuan untuk mendapatkan kekayaan emas sebanyak mungkin dari perdagangan
tersebut. Akiat adanya paham itu, pertanian tidak banyak perhatian. Maka timbulah faham
baru dipelopori oleh Quesnay (1794) yaitu Physiocratisme dimana kaum ini berpendapat
bahwa dalam pencapaian kemakmuran manusia membutuhkan bahan atau barang yang nyata
dan hanya dihasilkan dari pertanian.

Tujuan Sistem Merkantilisme


1. Memperbanyak aset dan modal negara/raja
2. Melindungi perkembangan industri perdagangan dan melindungi kekayaan negara
3. Untuk membiayai negara/raja sebagai satu-satunya penguasa ekonomi
4. Membiayai dan memperkuat armada perang

Kebijakan Merkantilisme
1. Tarif yang tinggi, terutama untuk barang-barang MANUFAKTUR;
2. Memonopoli pasar dengan staple ports;
3. Perdangan eksklusif (tertutup) untuk koloni-koloni;
4. Subsidi untuk ekspor;
5. Larangan ekspor emas dan perak;
6. Penggalakkan MANUFAKTUR dengan riset atau subsidi langsung;
7. Pembatasan gaji;
8. Pemaksimalan penggunaan sumber daya local;
9. Pembatasan konsumsi lokal dengan Non-Tariff Barriers to trade (NTBs).

Contoh Negara : Inggris, Perancis, Belanda Dll


B. Kapitalisme
Sistem perekonomian ini memberikan kebebasan kepada individu untuk memiliki
kekayaan, perusahaan, persaingan yang bebas dalam pasar,kebebasan memilih dan
menciptakan produk atau jasa. Kebebasan ini disebut “Leissez Faire”.

Dalam buku Adam Smith (1723-1790) yang berjudul “The wealth of nations”. Banyak
individu yang memasuki dunia usaha, karena perusahaan dapat berhasil bersaing dengan
perusahaan lain. Secara relative dapat di katakana bahwa yang kalah saing adalah yang
kurang efisien. Kerluarnya persaingan ini disebut dengan “tangan tidak kentara/ The invisible
hand of competition”.

Ciri-ciri Kapitalisme
1. Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi
2. Pemilikan alat-alat produksi di tangan individu
3. Inidividu bebas memilih pekerjaan/ usaha yang dipandang baik bagi dirinya.
4. Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar
5. Pasar berfungsi memberikan “signal” kepda produsen dan konsumen dalam bentuk
harga-harga.
6. Campur tangan pemerintah diusahakan sekecil mungkin.“The Invisible Hand” yang
mengatur perekonomian menjadi efisien.
7. Motif yang menggerakkan perekonomian mencari laba
8. Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar
kepentingann (keuntungan) sendiri.

Tiga sifat pokok dalam kapitalisme:

1. Kepemilikan atas barang dan modal merupakan hak perorangan;


2. Harga barang atau jasa ditentukan oleh permintaan dan penawaran (ekonomi pasar);
3. Dijaminnya kebebasan: bersaing, berdagang, memiliki perkejaan, mengadakan kontrak,
hak milik, keuntungan.

Kelebihan dan Kelemahan Kapitalisme


Kelebihan:

1. Lebih efisien dalam memanfaatkan sumber-sumber daya dan distribusi barang-barang.


2. Kreativitas masyarakat menjadi tinggi.
3. Pengawasan politik dan sosial minimal.
Kelemahan:

1. Tidak ada persaingan sempurna.


2. Sistem harga gagal mengalokasikan sumber daya secara efisien.

Contoh Negara : Amerika Serikat, Kanada, Negara-negara Eropa Barat dan kalau

disebut satu-satu terlalu banyak.

C. KOMUNISME
Perekonomian komunisme adalah perekonomian yang sifatnya totaliter atas keputusan
ekonomi yang didasarkan pada pemerintah. Hak kepemilikan seseorang dihapuskan,
sehingga masyrakat adalah karyawan bagi Negara. Kebebasan politik diawasi ketat.

Ciri-ciri Komunisme
1. Semua sumber daya ekomoni dimiliki dan dikuasai Negara.
2. Seluruh kegiatan ekonomi harus diusahakan bersama.
3. Semua perusahaan milik Negara sehingga tidak ada perusahaan swasta
4. Harga-harga dan penyaluran barang dikendalikan oleh Negara.
5. Segala keputusan mengenai jumlah dan jenis barang ditentukan oleh pemerintah.
6. Semua warga masyarakat adalah karyawan bagi Negara.

Kelebihan dan Kelemahan Komunisme


Kelebihan:

1. Seluruh kegiatan ekonomi menjadi tanggungjawab pemerintah.


2. Mencegah adanya kesenjangan sosial dalam masyarakat.
3. Seluruh kegiatan perekonomian lebih mudah diawasi dan dikendalikan.
4. Memudahkan pemerintah mengendalikan Inflasi.

Kelemahan:

1. Seluruh inisiatif, kreativitas, dan potensi masyarakat tidak dapat berkembang.


2. Individu tidak mempunyai kebebasan untuk memiliki usaha sendiri.
3. Hak milik perorangan tidak diakui negara.

Contoh Negara : Korut, Kuba, Cina, Vietnam, dan Laos.


D. FASISME
Suatu sistem pereknomian dimana pemerintah memiliki semua industry, sehingga di
sebut negeri usaha. Dalam sistem perekonomian ini seseorang bebas memlih tempat yang
diinginkan atas persetujuan pemerintah.

Ciri-ciri Fasisme
1. Pemerintahan bersifat totaliter dengan otoritas absolut dari pemimpin.
2. Sistem pemerintahan satu partai.
3. Negara dan masyarakat hanya berfungsi sebagai alat untuk mencapai tujuan.
4. Terdapat perbedaan antara orang yang memerintah dan orang yang diperintah (Tidak
mengakui persamaan derajat manusia).
5. Gerakan militer dalam negara dengan fasisme merupakan unsur yang sangat penting.
6. Tidak menghargai kebebasan dan kemerdekaan suatu individu.
Kelebihan dan Kelemahan Fasisme
Kelebihan Fasisme
1. Masyarakat memiliki semangat juang yang besar untuk membela bangsa dan negaranya.
2. Mudah untuk mengontrol masyarakat karena setiap individu seragam.
3. Memiliki kesatuan nasional yang kuat.
4. Tingkat pengawasan dan kedisiplinan yang tinggi.
5. Pengambilan keputusan yang cepat.

Kelemahan Fasisme
1. Rakyat berhadapan dengan takanan yang besar dan diperlakukan seenaknya.
2. Individu tidak memiliki kebebasan.
3. Kekuasaan hanya di pegang oleh pimpinan, sehingga negara tidak dijalankan untuk
kepentingan bersama.
4. Kepatuhan rakyat berdasar kepada ketakutan (bukan dari rasa cinta terhadap bangsa dan
negara). 

Contoh Negara : Sebelum Perang Dunia II, Jerman dibawah Adolf Hitler, Itali di bawah
Benito Musolini dan Spanyol dibawah Franco. Namun saat ini tidak ada lagi Negara yang
berpaham fasisme ini.

E. SOSIALISME
Pemerintahan sifatnya demokratis, dimana secara tidak langsung pemerintah mendukung
kegiatan perekonomian dengan jalan merencanakan anggaran belanja, sistem perpajakan,
ekspor dan lain sebagainya. Dalam sistem ini seseorang bebas memilih usaha atau pekerjaan
yang diinginkan. Namun tetap saja pemerintah ikut campur dalam menyesuaikan kebutuhn
individu dan masyrakat. Dalam hal ini pemerintah hanya menguasai perusahaan yang vital
bagi kepentingan masyarakat, sehingga kebutuhan masyrakat dapat terpenuhi adil dan
merata.

Pada sistem perekonomian sosialis ini, harta kekayaan tersebut dimiliki dan
diselenggarakan oleh Koperasi-koperasi produksi atau konsumsi, serikat kerja, badan hokum
masyrakat dan organisasi lain atas dasar suka rela.

Ciri-ciri Sosialisme
1. Lebih mengutamakan kebersamaan
• Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan individu
fiksi belaka
• Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi dalam sistem sosialis
2. Peran pemerintah sangat kuat
• Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap
pengawasan
• Alat produksi dan kebijakan ekonomi semuanya diatur oleh negara
3. Sifat manusia ditentukan oleh olah produksi
• Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme
(masyarakat sosialis)
• Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme
(masyarakat kapitalis)

Kelebihan dan Kelemahan Sosialisme


Kelebihan Sosialisme Kelemahan Sosialisme

1. Disediakannya kebutuhan pokok 1. Teori pertentangan kelas tidak


oleh pemerintah. berlaku umum.
2. Kegiatan ekonomi didasarkan 2. Tidak ada kebebasan memilih
perencanaan Negara. pekerjaan.
3. Produksi dikelola oleh Negara. 3. Tidak ada insentive untuk kerja
keras.
4. Tidak menjelaskan bagaimana
mekanisme Indonesia.

Contoh Negara : Suriah, Bolivia, India, Bangladesh, Sri Lanka, Aljazair dll
F. DEMOKRASI EKONOMI
Perekonomian di Indonesia cenderung menuju sistem perekonomian sosialis atas dasar
pancasila dan UUD 1945. Pasal 23, 27,33 dan 34 UUD 1945, yang kemudian perekonomian
Indonesia mengandung ciri ciri:

1. Berasaskan kekeluargaan.
2. Cabang produksi yang menyangkut hajat hidup banyak orang dikuasi Negara.
3. Kekayaan alam yang ada di Indonesia dikuasai Negara dan digunakan sebesar besar
untuk kemakmuran rakyat.
4. Penetappan kebijakan, pengambilan keputusan , serta pengawasan sumber sumber
kekayaan di dasarkan hasil mufakat lembaga perwakilan rakyat.
5. Kebebasan dalam memlikih pekerjaan serta hak penghidupan yang layak bagi warga
Negara.
6. Pengakuan terhadap hak kempemilikan perorangan namun penggunannya tidak boleh
menyimpang dari kepentingan masyarakat.
7. Potensi, inisiatif dan daya kreasi setiap warga Negara dikembangkan sepenuhnya dalam
batas batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
8. Fakir miskin dan anak anak terlantar dipelihara oleh Negara.

Dengan demikian bahwa sistem perekonomian demokrasi ini menyeimbangkan antara


sosialisme murni dan kapitalisme murni. Dengan menghindarkan:

1. Adanya penghiasapan manusia seperti dalam sistem kapitalisme.


2. Adanya sistem etatisme, insiatif dan daya kreasi masyrakat dimatikan oleh Negara.
3. Adanya sistem monopoli yakni adanya pemusatan kekuasaan eknomi pada satu kelompok
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
Sumarni, Marti dan Soeprihanto John. Pengantar Bisnis (Dasar Dasar Ekonomi
Perusahaan . Liberty Yogyakarta. 1998
http://sejarawan.wordpress.com/2011/10/14/kolonialisme-imperialisme-merkantilisme-
kapitalisme-dan-revolusi-industri/
http://mrgeleq.blogspot.com/2013/09/inilah-perbedaan-antara-sistem-ekonomi.html
http://canyapramesthirm.blogspot.com/2013/04/macam-macam-sistem-ekonomi.html

Anda mungkin juga menyukai