Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PENGANTAR BISNIS

LETAK PERUSAHAAN DAN PROSEDUR PENDIRIAN


PERUSAHAAN CV, PT DAN PERSERO

OLEH:

NAMA: NIM:

KADEK MEILYANA SYAHRANI 1902622010001


I GUSTI AGUNG AYU DIAH PRADNYA.P 1902622010008
NI PUTU EKA WAHYUNI 1902622010009
NI PUTU AYU SINTYA AGUSTINI 1902622010017
GUSTI AYU DIAH PERMATA DEWI 1902622010019
KADEK KARTIKA NURJAYANTI 1902622010030
KELAS AKUNTANSI A PAGI SOKA
SEMESTER 2

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR


DENPASAR
TAHUN AJARAN 2019/2020

1) PENGERTIAN LETAK PERUSAHAAN

Letak Perusahaan adalah tempat kediaman perusahaan, tempat perusahaan


melaksanakan kegiatan sehari-hari (TKP) Tempat kedudukan perusahaan adalah
tempayt kantor pusat perusahaan.Kesalahan pemilihan lokasi pereusahaan akan
menyebabkan kerugian bagi perusahaan yaitu akan relokasi perusahaan dan kesulitan
ekspansi.Sehingga dalam penentuan letak perusahaan tidak boleh dilakukan secara
coba-coba.Faktor-faktor ini menyebabkan harus ada fakta yang konkret dan lengkap
dalam pemilihan letak perusahaan .

2) PENTINGNYA LETAK/LOKASI PERUSAHAAN


Letak perusahaan adalah tempat dimana perusahaan melakukan kegiatannya
sehari-hari. Sedangkan istilah Tempat Kedudukan Perusahaan dapat diartikan sebagai
tempat kantor pusat. Kedua hal di atas perlu mendapat perhatian bagi perusahaan,
sebab salah memilih suatu lokasi perusahaan, akan mengakibatkan suatu kerugian
bagi perusahaan. Saperti misalnya harus mengadakan penempatan kembali letak
perusahaan (Re-Location) dan kesulitan apabila akan mengadakan ekspansi
(perluasan perusahaan) terlebih lagi kalau perusahaan itu bergerak di bidang bahan
baku seperti gula,tapi letak perusahaannya jauh sekali dari bahan-bahan yang di
perlukan untuk membuat gula. Semakin tajamnya persaingan serta banyaknya
perusahaan yang saat ini bermunculan, maka pemilihan letak perusahaan ini sudah
tidak mungkin dilakukan dengan coba-coba (trial & error). Karena dengan cara itu
perusahaan akan kalah bersaing; disampig harus berpacu dengan waktu, juga efisiensi
di bidang biaya perlu mendapat perhatian. Oleh karena itu pemiihan letak perusahaan
ini harus dilakukan dan diputuskan melalui beberapa pertimbangan yang disertai
fakta yang benar-benar kongkrit dan lengkap. Hal itu dapat dijalankan dengan
meninjau beberapa aspek yang mempengaruhi pemilihan letak perusahaan.

3) JENIS LETAK/LOKASI PERUSAHAAN


Ada 4 (empat) jenis letak perusahaan :
1. Letak perusahaan yang terikat pada alam
Letak perusahaan ini sangat ditentukan oleh sumber-sumber alam, jadi tidak
dapat ditentukan oleh manusia; misalkan, usaha pertanian, pertambangan.
2. Letak perusahaan berdasarkan sejarah
Letak perusahaan ini hanya dapat dijelaskan dengan adanya sejarah di lokasi
itu. Misalkan kerajinan batik di daerah Surakarta, Yogyakarta, dan
Pekalongan, hal ini disebabkan dulu seni membatik ini dimulai dari para
wanita di ketiga lokasi itu.
3. Letak perusahaan yang ditentukan oleh sejarah
Dalam hal ini, pemerintah yang menentukan dimana letak perusahaan harus
menjalankan aktivitasnya. Hali ini agar masyarakat di sekitar lokasi tidak
merasa terganggus karena adanya perusahaan tersebut. Misalkan, pabrik
senjata atau amunisi, peternakan babi, dan pabrik obat-obatan.
4. Letak perusahaan yank dipengaruhi oleh faktor-faktor ekonomi
Pada umumnya jenis perusahaan ini bersifat industri. Di sini ada beberapa
faktor yang perlu diperhatikan atau dipertimbangkan dalam menentukan letak
perusahaan, yaitu diantaranya adalah :

a) Dekat dengan bahan baku, contoh: pabrik gula, pabrik semen.


b) Dekat dengan pasar; di sini perusahaan berusaha sedekat mungkin dengan
pasar atau konsumen; contoh: pabrik roti (bakery), rumah makan, dan
juga perusahaan jasa seperti bank dan asuransi.
c) Dekat denngan pemasok tenaga kerja; Bagi perusahaan yang banyak
membutukan tenaga kerja bukan ahli, cenderung mempertimbangkan agar
dekat dengan tenaga kerja tersebute; misalkan pabrik rokok, pabrik
kembang gula.
d) Dekat dengan penyedia sumber tenaga/energi; contoh: pabrik peleburan
bijih besi, alumunium, dan baja.
e) Iklim; suatu perusahaan seringkali membutuhkan adanya iklim dan
pengaturan suhu udara tertentu. Contoh: pabrik teh, pemintalan kapas, dan
indudtri jamur.
f) Biaya transportasi: misalkan pabrik mobil, sangat membutuhkan lancarnya
transportasinya juga akan memjadi rendah.
g) Besarnya suplai modal; perusahaan yang membmutuhkan modal untuk
mengembangkan usahanya, cenkderung akan memilih tempat dimana
penanaman modal cukup besar disertai tingkat bunga yang cukup rendah.
Dasar teori lokasi perusahaan : “Tempatkanlah pada titik greogafis yang paling
banyak memberikan kesempatan kepada perusahaan di dalam usaha untuk mencapai
tujuannya”. Jadi dengan kata lain, di cari titik lokasi yang paling ekonomis di segala
sektor.

4) ALASAN LETAK PERUSAHAAN DI LOKASI STRATEGIS


Beberapa alasan mengapa suatu perusahaan harus didirikan di lokasi yang strategis,
diantaranya :
a) Menyangkut dengan investasi jangka panjang dengan jumlah modal yang
besar, serta tingkat ketidakpastian yang tinggi.
b) Menyangkut penentuan kendala-kendala operasionalisasi yang bersifat agak
permanen seperti : peraturan-peraturan pemerintah baik pusat maupun daerah,
tenaga kerja, masyarakat, dsb.
c) Menyangkut konsekuensi posisi yang kompetitif atau kelangsungan hidup
perusahaan, yaitu dalam hal penentuan biaya produksi yang minimum dan
pendistribusian produk ke pasar yang dikehendaki.

5) PERSOALAN DALAM MEMILIH LETAK PERUSAHAAN


Persoalan dalam memilih letak/ lokasi perusahaan yang strategis dapat
diklasifikasikan kedalam dua jenis yiatu :
a) Pemilihan Lokasi (Location Selection), adalah suatu keputusan yang bersifat
makro yang menyangkut dengan pemilihan negara-negara mana saja, daerah-
daerah mana saja dalam suatu negara, dan masyarakat-masyarakat mana saja
di dalam suatu daerah atau kota di suatu negara tertentu.
b) Pemilihan Tapak (Site Selection), adalah suatu keputusan yang bersifat mikro
yang menyangkut dengan lahan tanah tertentu milik perusahaan, dimana
pelayanan perusahaan dapat dioperasionalisasikan.

6) TUJUAN PEMILIHAN LOKASI


Tujuan pemilihan lokasi perusahaan yang strategis adalah bergantung pada
jenis perusahaannya. Apabila perusahaan itu bergerak pada bidang Manufaktur
(pabrikan), maka akan lebih memfokuskan pada minimasi biaya, sedangkan bagi
perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa atau non-manufaktur, seperti : toko
pengecer atau perusahaan jasa profesional, akan memfokuskan pada maksimasi
pendapatan, sedangkan perusahaan yang bergerak pada pergudangan akan lebih
memfokuskan pada minimasi biaya.

7) Cara Menentukan Letak Perusahaan.


Apabila kita akan melakukan analisis pemilihan lokasi perusahaan, maka
secara garis besarnya terdapat dua jenis pendekatan yang dapat dipergunakan, yaitu :
A. PENDEKATAN YANG BERSIFAT KUALITATIF.
Pendekatan ini sangat dipengaruhi oleh preferensi dari penilai, dimana dalam
menentukan faktor-faktor dipertimbangkan di dalam memilih lokasi tersebut
dengan menitikberatkan pada unsur pertimbangan, diantaranya adalah :
1. Metode Perangkingan atau Peringkat.
Yaitu suatu metode sederhana dengan cara mengelompokan semua
faktor kedalam berbagai tingkatan menurut kadar kebutuhannya.
Disini semua faktor yang mempengaruhi pemilihan lokasi dinilai, faktor
produksi tersebut dikategorikan menjadi beberapa tingkat.
Tabel 1a : Posisi Masing-Masing Lokasi yang Akan Dipilih Dengan Menggunakan
Metode Perangkingan.
NO Faktor-Faktor Pertimbangan Bandun Jakarta Surabay Medan
g a
1 Dekat dengan sumber bahan K S S SB
baku
2 Fasilitas air B SB S SK
3 Fasilitas transportasi B SB K SK
4 Tersedianya lahan tanah B SB S B
5 Suplai tenaga kerja SB B B K
6 Fasilitas Listrik B S K S
7 Fasilitas Pemukiman SB B K S
8 Dekat dengan daerah pemasaran B B K S
9 Fasilitas Pembelanjaan S SB S K
10 Sikap masyarakat B SB K SK
11 Fasilitas penunjang S SB K SK
REKAPITULASI:
SANGAT BAIK (SB) 2 5 5 0
BAIK (B) 6 2 2 2
SEDANG (S) 2 3 3 4
KURANG (K) 1 1 1 5
SANGAT KURANG (SK) 0 0 0 0

2. Metode Scoring.
Adalah suatu metode dimana masing-masing kategori diberi peringkat,
misalnya : Sangat Baik = 5, Baik = 4, Sedang = 3, Kurang = 2 dan
Sangat Kurang = 1. Penentuan skor tersebut tergantung dari pada penilai,
misalnay makin kecil peringkat makin besar peluangnya, demikian dengan
sebaliknya.
Tabel 2a : Posisi Masing-Masing Lokasi yang Akan Dipilih Dengan Menggunakan
Metode Scoring.
NO KATAGORI SCORE BANDUNG JAKARTA SURABAYA MEDAN
Point Score Point Score Point Score Point Score
1 Sangat baik 5 2 10 5 25 0 0 1 5
2 Baik 4 6 24 3 12 2 8 1 4
3 Sedang 3 2 6 2 6 4 12 4 12
4 Kurang 2 1 2 1 2 5 10 2 4
5 Sangat 1 0 0 0 0 0 0 3 3
Kurang

Jml 11 42 11 45 11 40 11 27

3. Metode Pembobotan Faktor.


Metode ini merupakan salah satu cara yang lebih baik dan bersifat
obyektif, didalam proses pengindentifikasian faktor serta pengevaluasian
biaya yang berkaitan dengan pemilihan lokasi.
Tabel 3a : Posisi Masing-Masing Lokasi yang Akan Dipilih Dengan Menggunakan
Metode Pembobotan Faktor.
N FAKTOR YANG DI BOBOT BANDUNG JAKARTA SURABAYA MEDAN
O PERTIMBANGKAN Score Score Score Score Score Score Score Score
Terbobot Terbobot Terbobot Terbobot
1 Hujan per tahun 0,25 5 1,25 4 1,00 3 - 3 -
2 Topografi 0,39 4 1,56 5 1,95 4 1,56 2 0,78
3 Dekat dengan 0,21 3 0,63 2 0,42 5 1,05 3 0,63
pelanggan
4 Fasilitas transportasi 0,07 4 0,28 4 0,28 5 0,35 4 0,28
5 Perda Setempat 0,04 3 0,12 4 0,16 4 0,16 3 0,12
6 Banyaknya Pesaing 0,04 2 0,08 5 0,20 5 0,20 4 0,16

Jumlah 1,00 - 3,92 - 4,01 - 3,32 - 1,92

B. PENDEKATAN YANG BERSIFAT KUANTITATIF


Adalah pendekatan yang bersifat Kuantitatif, pendekatan ini
dipandang lebih rasional dari pada pendekatan kualitatif, karena pemilihan ini
bersifat obyektif, sehingga tidak menitik beratkan pada unsur intuisi atau
pertimbangan semata, yaitu:
1. Metode Perbandingan Biaya
Pihak perusahaan akan melakukan perbandingan mengenai biaya
produksi, dan biaya distribusi untuk masing-masing lokasi, analisis ini
akan lebih berhasil.
Tabel 1b : Biaya Produksi dan Biaya Distribusi.
NO FAKTOR-FAKTOR LOKASI
BANDUNG TASIK CIREBON
(RP) MALAYA (RP)
(RP)
1 Biaya bahan baku A 100.000 125.000 110.000
2 Biaya bahan baku B 50.000 40.000 60.000
3 Biaya Tenaga Kerja 150.000 140.000 150.000
4 Biaya Transportasi 30.000 35.000 45.000
5 Biaya Admin Umum 30.000 35.000 45.000
6 Biaya Penjualan 40.000 25.000 20.000
Jumalah 370.000 365.000 385.000

2. Metode Menurut Alfred Weber.


Weber menetapkan bahwa untuk menentukan suatu lokasi perusahaan
ditentukan pada faktor-faktor biaya pengangkutan, kemudian diperhatikan
pula biaya tenaga kerja, sebagai contoh bila suatu perusahaan didirikan
dengan memperhatikan faktor angkutan bahan baku, maka ia akan
mencoba membuat suatu garis lurus yang menghubungkan kedua tempat
itu yaitu Tempat Bahan Mentah (TBM) dan Daerah Konsumen (DK).
Untuk menetapkan Tempat Kediaman Perusahaan (TKP) antara TBM
dan DK, maka menurut Weber harus dilihat sifat dari bahan mentah yang
akan digunakan perusahaan dan corak proses produksinya. Sifat bahan
mentah dan corak proses produksinya dapat dibedakan sebagai berikut :
 Ubikuitas mutlak, yaitu bahan baku yang tersedia dalam jumlah
tidak terbatas, dan terdapat dimana saja, misalnya udara bagi
pabrik gas.
 Ubikuitas Relatif, yaitu bahan baku yang tersedia tidak terbatas
jumlahnya, namun hanya terdapat pada daerah tertentu saja.
Dalam hal ini ada pemakaian bahan baku yang habis dipakai dalam
proses produksi dan juga ada yang beratnya merosot atau susut.

3. Index Material
Index material merupakan hasil bagi antara berat bahan mentah
ditambah berat bahan pembantu dibagi dengan berat barang jadi, contoh :
 Jika Index Material lebih besar dari satu (IM > 1), berarti tidak
semua bahan baku yang digunakan dalam proses produksi menjadi
barang jadi atau terdapat sisa bahan yang tidak dapat digunakan,
maka dalam hal ini TKP cenderung berada di TBM (Tempat
barang mentah).
 Jika Index Material sama dengan satu (IM = 1), berarti semua
bahan baku yang digunakan dalam proses produksi menjadi barang
jadi habis dipergunakan, maka dalam hal ini TKP didirikan dimana
saja. Hanya resiko kerusakan barang dari angkutan maka TKP
ditempatkan pada DK (Daerah Konsumen).

8) Syarat Pendirian PT dan CV


1. COMMANDITAIRE VENNOOTSCHAP (CV)
Persekutuan Komanditer (CV) adalah persekutuan yang didirikan oleh
minimal 2 (dua) orang yang mempercayakan uang atau barang kepada
seorang atau beberapa orang yang menjalankan perusahaan.
Berikut ini adalah langkah-langkah pendirian CV :

a) Pembuatan Akta dan Pendirian CV


Akta ini dibuat dan ditandatangani oleh notaris, dengan menyerahkan :

 Fotokopi KTP Direktur dan Persero Pasif (Komisaris)


 Fotokopi NPWP Direktur dan Persero Pasif (Komisaris)
 Nama CV
 Penjelasan mengenai bidang usaha
 Foto Direktur ukuran 3x4 latar belakang merah

b) Pembuatan Surat Keterangan Domisili Perusahaan


Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai bukti keterangan
alamat perusahaan dengan persyaratan :

 Pengisian formulir pengajuan SKDP


 Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian & SK Menkumham)
 Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan tempat usaha
 Surat keterangan dan pemilik gedung apabila bedomisili di gedung
perkantoran/pertokoan
 Fotokopi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tahun terakhir
 Fotokopi IMB (Ijin Mendirikan Bangunan)
 Foto gedung/ruangan tampak luar dan dalam
c) Pembuatan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
Permohonan pendaftaran wajib pajak badan usaha diajukan ke Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) sesuai dengan domisili perusahaan. Selain mendapat
kartu NPWP, nanti juga akan mendapat surat keterangan terdaftar sebagai
wajib pajak dengan persyaratan :

 Pengisian formulir pengajuan NPWP


 Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian, SK Menkumham &
SKDP)
 Fotokopi KTP, NPWP & KK Direktur

d) Pembuatan Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)


Permohonan diajukan ke Dinas Perdagangan Kota/Kabupaten untuk
golongan SIUP menengah dan kecil. Sedangkan SIUP besar diajukan ke
Dinas Perdagangan Propinsi dengan persyaratannya:

 Pengisian formulir pengajuan SIUP


 Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian, SK Menkumham,
SKDP & NPWP)
 Pas foto direktur perusahaan ukuran 3×4 (2 lembar) berwarna.

e) Pembuatan Surat Keterangan Domisili Perusahaan


Surat ini diajukan ke kelurahan setempat, sebagai bukti keterangan
alamat perusahaan dengan persyaratan :

 Pengisian formulir pengajuan SKDP


 Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian & SK Menkumham)
 Fotokopi kontrak/sewa tempat usaha atau bukti kepemilikan tempat usaha
 Surat keterangan dan pemilik gedung apabila bedomisili di gedung
perkantoran/pertokoan
 Fotokopi PBB (Pajak Bumi dan Bangunan) tahun terakhir
 Fotokopi IMB (Ijin Mendirikan Bangunan)
 Foto gedung/ruangan tampak luar dan dalam

f) Pembuatan Tanda Daftar Perusahaan (TDP)


Pendaftaran dilakukan ke Dinas Perdagangan yang berada di
Kota/Kabupatcn domisili perusahaann :

 Pengisian formulir pengajuan SIUP


 Melampirkan legalitas perusahaan (Akta Pendirian, SK Menkumham,
SKDP, NPWP & TDP)
 Pas foto direktur perusahaan ukuran 3×4 (2 lembar) berwarna

g) Dengan demikian, berkas dokumen yang kita dapatkan meliputi :

 Akta pendirian CV
 Surat Keterangan Domisili Perusahaan
 NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
 Pengesahan Pengadilan
 SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
 TDP (Tanda Daftar Perusahaan)

2. PERSEROAN TERBATAS (PT)


PT atau Perseroan Terbatas adalah Badan Hukum yang dimiliki oleh
minimal dua orang dengan tanggung jawab yang hanya berlaku pada
perusahaan tanpa melibatkan harta pribadi dari pengurus dan pemegang
saham perusahaan tersebut. Di dalam PT, Pemilik Modal (Pemegang Saham)
tidak harus memimpin perusahaan dengan cara menunjuk orang lain di untuk
menjadi Direktur atau Komisaris.

Syarat umum pendirian perseroan terbatas (PT) adalah :

1) Fotokopi KTP, NPWP & KK para pemegang saham dan pengurus,


minimal 2 orang
2) Foto Direktur ukuran 3x4 latar belakang merah
3) Copy PBB tahun terakhir sesuai domisili perusahaan
4) Copy Surat Kontrak/Sewa Kantor atau bukti kepemilikan tempat usaha
5) Surat Keterangan Domisili dari pengelola Gedung jika berdomisili di
Gedung Perkantoran
6) Surat Keterangan RT / RW (jika dibutuhkan, untuk perusahaan yang
berdomisili di lingkungan perumahan) khusus luar jakarta
7) Kantor berada di Wilayah Perkantoran/Plaza, atau Ruko, atau tidak berada
di wilayah pemukiman
8) Surat Keterangan Zonasi dari Kelurahan
9) Stempel Perusahaan
10) Note

 Sebagian besar daerah di DKI Jakarta mensyaratkan minimal salah satu


direktur berasal dari DKI Jakarta, hal ini ditunjukkan dengan KTP
berdomisili DKI Jakarta.
 NPWP yang diberikan disarankan sudah diupdate, baik secara lokasi
yang sama dengan KTP maupun kesesuaian informasi tambahan seperti
NIK, No Telepon dan Email.
 Untuk Suami-Istri yang NPWPnya disatukan, maka perlu diupdate agar
nama pasangan juga dicantumkan di NPWP tersebut.
 Untuk Suami-Istri yang tidak memiliki perjanjian pranikah dan ingin
mendirikan PT berdua, maka perlu mengajak 1 pihak lagi untuk
melengkapi susunan pemegang saham dan pengurus.
11) Syarat pendirian PT secara formal berdasarkan UU No. 40/2007 adalah
sebagai berikut:

 Pendiri (Direktur dan Komisaris) minimal terdiri dari 2 orang atau lebih
 Nama Perusahaan
 Susunan pemegang saham (pendiri wajib mengambil bagian dalam
saham)
 Akta pendirian harus disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM
 Menetapkan nilai Modal dasar dan modal disetor (nilai modal setor
minimal 25% dari modal dasar)
 Klasifikasi perusahaan :

PT Kecil Modal Setor lebih dari Rp 50.000.000,-


PT Menengah Modal Setor lebih dari Rp 500.000.000,-
PT Besar Modal Setor lebih dari Rp 10.000.000.000,-

 Pengurus terdiri dari Minimal 1 orang Direktur dan 1 orang Komisaris


 Pemegang saham harus WNI atau Badan Hukum yang didirikan
menurut hukum Indonesia
 Akta Notaris yang berbahasa Indonesia

12) Tahapan Pendirian Perseroan Terbatas


a. Pengecekan Nama
Pada Tahap ini, Anda harus menyediakan opsi nama untuk
dicek oleh notaris. Proses ini akan mengkonfirmasi apakah nama yang
diajukan bisa digunakan atau harus menggunakan nama baru untuk
diajukan kembali.
b. Pembuatan Draft Akta
Setelah Nama sudah dinyatakan bisa digunakan, notaris akan
membuat draft Akta atas nama PT yang sudah disetujui tadi. Biasanya
Anda akan mendapatkan draft awal untuk direvisi sebelum proses
tanda tangan Akta di hadapan notaris.
c. Tanda Tangan
Setelah draft akta sudah direvisi, maka Akta akan
ditandatangani oleh pemilik saham perusahaan di hadapan notaris.
Normalnya setiap pemegang saham diwajibkan untuk ikut dan
menandatangani Akta. Jika Pengurus perusahaan bukan pemegang
saham, tidak perlu untuk hadir di bagian ini.
d. Pengesahan di Kementrian Hukum dan HAM
Notaris akan mengurus pengesahan atas Akta yang baru
ditandatangani untuk disahkan di Kementrian Hukum dan Hak Asasi
Manusia. Pengesahan akan menghasilkan dokumen yang disebut SK
Kemenkumham. Tanpa dokumen ini, maka Akta tidak akan dianggap
sah secara hukum. Setiap perubahan yang dilakukan di Akta
memerlukan SK yang baru untuk mengesahkan perubahan yang
dibuat. Akta berlaku seumur hidup, namun masa berlaku pengurus
perusahaan hanya berlaku maksimal 5 tahun. Hal ini membutuhkan
Akta untuk diperbaharui dan disahkan ulang minimal setiap 5 tahun.
e. Pengajuan Surat Keterangan Domisili Perusahaan(SKDP) Sementara
Surat Keterangan Domisili Perusahaan atau disebut SKDP
adalah surat yang menerangkan lokasi domisili dari suatu perusahaan.
Biasanya surat ini dibuat di Kelurahan setempat dimana alamat
perusahaan ditulis. Surat ini berlaku selama 1 bulan setelah surat ini
dikeluarkan. Fungsi SKDP Sementara adalah sebagai syarat
pengajuan NPWP Perusahaan.
f. Pengajuan NPWP (Nomor Pokok Wajib Perusahaan) Perusahaan
NPWP Perusahaan dibuat sebagai sarana administrasi
perpajakan perusahaan. NPWP biasanya diurus oleh KPP (Kantor
Pelayanan Pajak). Kebanyakan daerah KPP mensyaratkan adanya
SKDP Sementara sebagai persyaratan. Namun ada beberapa daerah
dimana NPWP bisa langsung diajukan setelah Akta sudah disahkan
oleh Kemenkumham. NPWP Perusahaan berlaku seumur hidup
kecuali jika ada perpindahan domisili perusahaan.
g. Pengajuan SKDP Perpanjangan
SKDP Perpanjangan diajukan setelah NPWP Perusahaan sudah
diberikan oleh KPP. Masa berlaku SKDP Perpanjangan adalah 1
tahun untuk domisili virtual office. Namun untuk domisili fisik seperti
ruang kantor berlaku 5 tahun.
h. Pengajuan SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan)
SIUP atau Surat Izin Usaha Perdagangan adalah dokumen
perizinan yang melegalkan suatu perusahaan untuk melakukan
kegiatan perdagangan. Biasanya SIUP berisi 3 bidang usaha utama
sesuai klasifikasi KBLI yang dijalankan Perusahaan tersebut. Bidang
Usaha yang tidak tercantum di dalam SIUP masih bisa dijalankan oleh
si Perusahaan selama bidang Usaha tersebut masih tercantum di Akta
Perusahaan.
i. Pengajuan TDP (Tanda Daftar Perusahaan)
TDP adalah tahapan akhir dari perizinan umum Perusahaan.
TDP atau Tanda Daftar Perusahaan adalah salah satu bukti bahwa
Perusahaan telah melakukan wajib daftar perusahaan. Sebagian
daerah di DKI bisa mendaftarkan SIUP dan TDP secara paralel. TDP
biasanya diisi oleh satu bidang usaha yang paling utama di SIUP.
9) Cara Mendirikan Perusahaan Perseorangan Di Indonesia

Semua orang pasti ingin mendirikan sebuah perusahaan yang dimiliki secara
pribadi yakni perusahaan perseorangan. Dengan adanya perusahaan ini seorang
pengusaha memiliki wewenang untuk menjalankan sebuah proses ekonomi di
dalamnya. Mereka mendirikan sebuah perusahaan perseorangan dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi dan mencarai keuntungan untuk melanjutkan
hidupnya. Untuk itulah mereka berupaya untuk mendirikan sebuah perusahaan
perseorangan. Namun ketika ingin mendirikan sebuah perusahaan perseorangan kita
harus memperhatikan syarat dan prosedur pendirian perusahaan perseorangan.

Dalam pembahasan kali ini kita akan mengupas tuntas menegai syarat yang
diperlukan dalam mendirikan perusahaan perseorangan dan prosedur pendiriannya.
Pertama kita akan membahas mengenai syarat pendirian perusahaan perseorangan,
setidaknya ada tiga aspek penting yang harus diperhatikan, antara lain :

1. Hal pertama yang harus anda miliki sebagai pengusaha yakni harus
menemukan sumber daya manusia dan alam yang sesuai dengan usaha anda,
jumlah total modal harus dikalkulasikan dengan baik dan benar. Modal bisa
diperoleh dari kantong pribadi atau tabungan, pinjaman dari sanak keluarga
atau saudara, pinjaman dari lembaga keuangan Bank dan non Bank.
2. Kedua adalah harus menyusun dan membuat pembukuan yang berisi tentang :

 Keadaan dan jumlah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan.


 Kebutuhan yang diperlukan oleh perusahaan
 Perjanjian kerja yang terjadi baik dengan pihak pemerintah atau swasta
 Keluar masuknya surat, dokumen, korespondensi.
 Laporan keuangan perusahaan per periode (bulan, tahun, kuartal)
 Arsip dari segala surat, kegiatan dan lainnya.

3. Ketepatan dan kepatuhan dalam membayar pajak, ada beberapa jeenis pajak
yang harus dibayarkan, antara lain : pajak penghasilan (PPH), Pajak
pertambahan nilai produk baik barang dan jasa, pajak bumi dan bangunan dan
pajak penjualan atas barang mewah.

Itulah beberapa syarat yang harus diperhatikan oleh para pengusaha sebelum
mendirikan perusahaan perseorangan. Selanjutnya pemembahasan mengenai
prosedural pendirian perusahaan perseorangan.

1. Hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan pendaftaran tempat


usaha :

 Perjanjian sewa tempat


Proses sewa menyewa ini biasanya dilakukan dalam bentuk sebuah
perjanjian tertulis maupun perjanjian lisan antara pemilik tanah dan
pengusaha. Dasar hukum mengenai sewa menyewa tempat dalam hal usaha
adalah Pasal 15544 dan pasal 1560 KUHPer. Dimana dijelaskan
bahwasannya seorang penyewa hanya bisa menggunakan apa yang disewa
sesuai dengan tujuan dan perjanjian yang sudah dibuat dan tidak
diperbolehkan merusak atau merubah bentuk tempat yang disewa. Apabila
terjadi sebuah kesalahan pemilik tanah bisa mencabut perjanjiannya.

 Izin mendirikan bangunan

Izin mendirikan bangunan harus melalui prosedural yang telah


ditentukan oleh peraturan yang ada. Salah satu contoh dasar hukum yang
mengatur tentang izin mendirikan bangunan adalah Pasa 2 Kepgud 76/2000,
dimana setiap kegiatan yang akan membangun atau mendirikan sebuah
bangunan harus memiliki atau mengantongi izin mendirikan bangunan dari
pemerintah sekitar. Pengajuan permohonan  izin mendirikan bangunan ini
dapat diajukan melalui surat tertulis kepada Guberner melalui Suku Dinas
untuk beberapa bangunan, antara lain : bangunan rumah tinggal, bangunan
non tempat tinggal, dan bangunan lainnya.

 Perizinan kegiatan usaha

Perizinan kegiatan usaha sangat diperlukan bagi perusahaan karena


jika tidak ada izin mereka tidak akan mendapatkan sebuah perlindungan dari
badan hukum yang ada. Untuk perizinan kegiatan usaha dilangkapi dengan
beberapa dokumen penting antara lain :

 Tanda daftar perusahaan

Dalam pasal 1 angka 1 UU no 3 tahun 1982, daftar perusahaan adalah


daftar catatan resmi yang diadakan berdasarrkan ketentuan undang-undang
atau peraturan pelaksanaan dan di dalamnya memuat hal-hal yang wajib
didaftarkan atau didata setiap perusahaan serta disahkan oleh pejabat yang
berwenang dari kantor pendaftaran perusahaan tersebut.

 Surat izin usaha perdagangan

Setiap perusahaan yang melakukan aktivitas perekoniomian


diwajibkan memiliki surat izin usaha perdagangan atau yang sering disebut
dengan SIUP. Dalam Permendag no 46 tahun 2009 pasal 4 ayat 1 huruuf c
dijelaskan bahwasannya ada beberapa kriteria perusahaan yang berhak
mendapatkan surat izin perdagangan atau SIUP ini, antara lian : usaha
perseorangan atau persekutuan, kegiatan usaha yang ada di dalam perushaan
dikerjakan dan diolah oleh sanak saudara, memiliki kekayaan bersih sudah
dipotong segala bentuk pembayaran dan potongan minimal Rp 50.000.000,
tidak termasuk tanah dan bangunan.

Permohonan atau pengajuan surat izin dagang atau SIUP bisa diajukan
kepada pejabat penerbitan SIUP dengan menyertakan surat permohonan yang
ditandatangani oleh pemilik atau pengurus perusahaan yang bersangkutan
diatas materai, dan surat atau dokumen lainnya yang sesuai dengan
Permendag no 36 tahun 2007 pada lampiran II.

 Nomor pokok wajib pajak

Setiap perusahaan wajib memiliki NPWP atau nomer pokok wajib


pajak.  NPWP adalah nomer yang diberikan kepada wajib pajak sebagai
sarana dalam segala urusan mengenai administrasi perpajakan. NPWP ini
digunakan sebagi tanda pengenal diri atau identitas suatu perusahaan dalam
melaksanakan hak dan kewajibannya terkait perpajakan. Fungsi dari nomer
pokok ini selain menjadi tanda pengenal juga mampu menjaga ketertiban
dalam pembayaran pajak dan dalam pengawasan adminstrasi perpajakan.

 Izin gangguan

Mungkin kita masih bertanya-tanya apa itu izin gangguan, dalam pasal
1 angka 3 Permendagri no 27 tahun 2009 disebutkan bahwasannya izin
gangguan merupakan pemberian izin tempat usaha/aktivitas perekonomian
bagi pribadi maupan kelompok di suatu lokasi tertentu yang tentunya riskan
terjadi gangguan, kerugian, bahaya dan tempat-tempat yang telah ditentukan
oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

Dalam pasal 5 Permendagri no 27 tahun 2009 juga disebutkan


kelengkapan dokumen yang harus disertakan pada izin gangguan, antara lain :
pertama adalah formulir pendaftaran yang berisi nama panganggungjawab
perusahaan, nama perusahaan, alamat perusahaan, bidang usaha yang
dilakukan, lokasi atau tempat kegiatan berlangsung, kontak perusahaan dan
wakil yang bisa dihubungi bisa email atau telpon, kelengkapan sarana dan
prasarana teknis yang dibutuhkan dalam melaksanakan segala aktivitasnya,
dan yang terakhir adalah pernyataan permohonan izin tentang
ketidaksanggupan memnuhi ketentuan perundang-undangan tersebut. Kedua
adalah fotocopy KTP pemohon, fotocopy surat izin lokasi atau domisili,
fotocopy PBB terakhir, fotocopy surat kepemilikan tanah, fotocopy akta
perusahaan, fotocopy IMB/IPB/KRK dan fotocopy NPWP. Ketiga yakni surat
perjanjian sewa tempat jika pengusahanya melakukan hal tersebut. Dan yang
terakhir adalah surat persetujuan dari RT dan RW setempat.

Anda mungkin juga menyukai