Nama : Sarlia
Nim : 202033028
UNIVERSITAS PATTIMURA
AMBON 2024
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis
dapat menyelesaikan tugas yang berjudul "Laporan Studi Kelayakan Bisnis Usaha Batu Bata"
dengan tepat waktu.
Laporan ini disusun untuk memenuhi UTS Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Selain itu,
laporan ini bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Geradin Rehatta, S.Pd., MM selaku dosen
Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua
pihak yang telah membantu diselesaikannya laporan ini.
Penulis menyadari laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang
membangun diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Studi kelayakan bisnis merupakan suatu metode atau cara yang terdiri dari berbagai
aspek penilaian untuk mengetahui apakah suatu bisnis yang akan dikerjakan layak atau
tidak. Sehingga dapat dikatakan juga suatu alat peramalan untuk mengetahui kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi, serta dapat segera mengambil keputusan atas hasil yang
diperoleh yakni menerima atau menolak usulan investasi atau bisnis tersebut.
Dengan demikian studi kelayakan bisnis yang sering juga disebut feasibelity study
bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak
dari suatu gagasan usaha atau bisnis yang direncanakan. Pengertian layak dalam penilaian
ini adalah kemungkinan dari gagasan usaha atau bisnis yang akan dilaksanakan memberikan
manfaat (benefit), baik dalam arti financial benefit maupun sosial benefit. Faktor-faktor
yang perlu dinilai dalam menyusun studi kelayakan bisnis adalah menyangkut dengan
beberapa aspek antara lain aspek marketing, aspek sumber daya manusia, aspek produk dan
aspek keuangan.
Sekarang ini, di kota Ambon telah banyak perusahaan-perusahan yang berdiri di tengah-
tengah pemukiman warga yang menghiasi perkotaan. Dapat kita lihat di dalam kota Ambon
telah di penuhi dengan berbagai jenis toko, mulai dari toko makanan, pakaian, bengkel, dan
masih banyak lagi. Salah satunya adalah usaha batu bata yang berada di Desa Waihong.
Batu bata merupakan bahan baku berupa tanah liat atau bisa juga mengunakan pasir
serta semen dan diolah dengan proses pengolahan yang sederhana. Pesatnya pembangunan
di sektor perumahan dan property juga menjadikan kebutuhan terhadap batu bata semakin
meningkat, hal ini membuka peluang usaha dalam pengadaan material bangunan untuk
mendukung pembangunan sektor tersebut. Sehingga menjadikan komoditas ini sebagai
peluang usaha adalah karena proses pembuatannya yang relatif mudah dengan biaya
investasi yang murah dan bahan baku yang cukup dan batu bata juga menjadi salah satu
industri yang mampu di jalankan oleh berbagai kalangan.
iv
1.2 Tujuan Laporan Studi Kelayakan Bisnis
Adapun tujuan dari pembuatan laporan studi kelayakan bisnis antara lain;
1. Untuk memenuhi tugas UTS Studi Kelayakan Bisnis.
2. Untuk memberikan informasi kepada pembaca dan menambah pengetahuan
peneliti.
3. Untuk dapat memperkirakan atau setidaknya dapat meminimalisir risiko bisnis
ini kedepannya serta untuk dapat memudahkan perencanaan pada bisnis
kedepannya, seperti jumlah dana yang dibutuhkan, lokasi bangunan usaha, siapa
yang menjalankan usaha tersebut, besarnya keuntungan dan dapat mempermudah
jika ada penyimpangan pada usaha batu bata nantinya.
v
BAB II
PEMBAHASAN
vi
2.3 Aspek-aspek Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Dalam penyusunan laporan studi kelayakan bisnis ini, penyusun menggunakan empat
aspek yang disesuaikan dengan kenyataan dilapangan. Keempat aspek tersebut adalah aspek
produk dan proses usaha, aspek pemasaran, aspek sumber daya manusia, dan aspek
keuangan.
1. Aspek Produk dan Proses Usaha
Produk yang di jual adalah batu bata. Proses operasi usaha batu bata meliputi rencana
penjualan ke pasar yaitu kepada masyarakat (konsumen) di kota Ambon. Rencana
persediaan produk atau persediaan bahan untuk pembuatan batu bata. Pengawasan
biaya penjualan dan pemesanan yaitu penjualan per batu bata serta cara
pemesanannya. Kebutuhan bahan operasi batu bata dikelola oleh pemilik yang
meliputi pendanaan, jumlah produk dan kegiatan pemasaran.
2. Aspek Pemasaran
Aspek marketing adalah aspek utama yang perlu diadakan penilaianya dalam
menyusun laporan studi kelayakan bisnis. Dalam aspek marketing bertujuan untuk
menguji serta menilai sejauh mana pemasaran dari produk yang dihasilkan dapat
mendukung perkembangan usaha yang akan dilaksanakan.
a). Product (Produk)
Produk yang ditawarkan kepada konsumen adalah batu bata.
b). Price (Harga)
Harga jual batu bata perbuah secara langsung Rp 3.000 dan
harga jual secara online Rp 3.200.
c). Place (Tempat)
Tempat penjuanlan batu bata di Jl. Hative, Kecamatan Nusaniwe, Kota
Ambon.
d). Promotion (Promosi)
Promosi batu bata ini dilakukan dalam dua bentuk yaitu ofline dan online.
Promosi ofline yaitu presentasi dari mulut ke mulut. Sedangkan promosi online
yaitu dilakukan dengan momposting ke akun Facebook dan WhatsApp.
vii
e). Segmentasi
Segemtasi pasar berarti membagai pasar menjadi beberapa kelompok pembeli
yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang
berbeda pula. Segmentasi pasar dari usaha batu bata milik bapak Ebi adalah
masyarakat kota Ambon.
f). Targeting
Targeting adalah melakukan evaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian
memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dilayani. Pasar sasaran atau target
dari usaha batu bata mencakup semua masyarakat, perusahan maupun pribadi.
g). Positioning
Penentuan posisi pasar dilakukan setelah menentukan segmen mana yang akan
dimasuki, maka harus pula menentukan posisi mana yang ingin ditempati
dalam segmen tersebut. Posisi pasar dari usaha batu bata adalah menciptakan
image di benak konsumen sebagai perusahaan yang memproduksi batu bata
yang berkualitas dan harga yang terjangkau dalam kegiatan suatu
pembangunan.
viii
langsung Rp 3.000 dan harga jual secara online Rp 3.200. Penghasilan penjualan batu
bata yang saya terima biasanya per minggu Rp 6.500.000. Gaji untuk karyawan kerja
per bulan Rp 1.800.000. Biaya transportasi tergantun jauh dekatnya lokasi, biasanya
harga untuk antar barang Rp 200.000 atau bisa juga konsumen memakai transportasi
pribadi.
2.4 Produksi atau Operasional
1. Lokasi Usaha
Lokasi dari usaha batu bata ini terletak di Jl. Hative, Kecamatan Nusaniwe, Kota
Ambon. Tepatnya di pinggir jalan, karena lokasi tersebut ramai dengan
penduduk, sehingga lebih mudah untuk pemasaran hasil produksi dan masyarakat
mudah menemukan lokasinya secara cepat.
2. Proses Produksi atau Operasi
Proses pembuatan batu bata yaitu untuk 1 sak semen pasir di butuhkan pasir yang
diukur menggunakan gerobak. Kemudian campurkan semen dan pasir hingga
merata menggunakan peralatan sekop dan cangkul. Langkah selanjutnya,
campuran tersebut disiram dengan air yang secukupnya. Artinya campuran tidak
boleh terlalu cair atau terlalu kering. Karena, jika campuran terlalu cair maka
hasil batu batanya bengkok atau tidak lurus dan jika terlalu kering hasilnya akan
mudah pecah. Setelah itu dibiarkan selama 15 menit sampai air meresap pada
campuran. Selanjutnya campuran dimasukan ke dalam tempat cetakan
menggunakan sekop lalu dipukul-pukul hingga padat dan merata. Kemudian
diangkat atau dipindahkan dan disusun secara rapi ke tempat yang kering atau
terkena udara. Agar batu bata cepat kering diperlukan sinar matahari yang
secukupnya supaya batu bata tersebut kuat dan tahan lama.
3. Kualitas Produk/Jasa
Produk batu bata yang dihasilkan bersifat jangka panjanng, karena produk
digunakan bisa bertahan lama bahkan bertahun-tahun dan kualitasnya juga sangat
baik. Alasan kenapa memilih produk barang tersebut karena berdasarkan analisis
kesanggupan harga beli konsumen sehingga produk barang tersebut berjangka
panjang dengan kualitas lebih baik.
4. Penggunaan Alat
ix
Usaha batu bata ini masih menggunakan alat yang sederhana sperti
sekop,cangkul, dan gerobak sehingga tenaga manusia sangat dibutuhkan dan
pekerjaan ini dapat memakan waktu lebih banyak.
x
Berdasarkan pada uraian ini, peranan studi kelayakan dalam kegiatan pembangunan
cukup besar dalam mengadakan penilaian terhadap kegiatan usaha atau proyek yang akan
dilaksanakan. Sehingga, batu bata milik bapak Ebi ini dapat dikatakan layak untuk dijadikan
sebagai bisnis karena dapat memberikan berbagai manfaat bagi masyarakat dalam hal
pembangunan dan dapat membuka peluang kerja bagi masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Studi kelayakan bisnis merupakan suatu metode atau cara yang terdiri dari berbagai aspek
penilaian untuk mengetahui apakah suatu bisnis yang akan dikerjakan layak atau tidak.
Faktor-faktor yang perlu dinilai dalam menyusun laporan studi kelayakan bisnis adalah
menyangkut dengan beberapa aspek antara lain aspek marketing, aspek sumber daya
manusia, aspek produk dan aspek keuangan dimana dalam usaha batu bata ini sudah cukup
layak untuk dijadikan suatu bisnis atau usaha. Akan tetapi di dalam produksi atau operasional
cara pembuatan batu bata ini masih menggunakan alat-alat yang sederhana sehingga, menyita
banyak waktu.
3.2 Saran
Saran saya untuk bapak Ebi tentang usaha batu bata ini sebaiknya menggunakan alat-alat
modern pembuatan batu bata agar tidak menyita banyak waktu dan juga dapat memudahkan
pekerjaan tenaga kerja.
xi