OLEH:
HORDOVA RAYAUDA (193020903018)
V. HASIL PENGAMATAN
Kentang sebelum di Kentang setelah dicelupkan (di beri perlakuan)
celupkan (di beri
perlakuan)
Pajang awal 3 cm Kosentrasi Sukrosa
VI. PEMBAHASAN
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan, pada kentang yang direndam dalam air
sukrosa memiliki penambahan panjang yang paling besar dari semua konsentrasi. Hal ini
disebabkan karena sukrosa memiliki viskositas (kekentalan) yang rendah sehingga
menyebabkan air dengan mudah melakukan difusi ke dalam jaringan umbi dan
menyebakan potensial air ke dalam sel umbi menjadi meningkat. Pada larutan dengan
konsentrasi yang rendah, air yang berada di larutan cenderung akan masuk ke dalam
jaringan sehingga panjang dari umbi kentang akan bertambah.
Kentang yang direndam di dalam sukrosa/gula dengan konsentrasi yang berbeda
memiliki panjang akhir yang berbeda pula. Semakin besar konsentrasi larutan yang
digunakan untuk merendam kentang selisih panjang awal dan akhir akan semakin besar
dalam hal ini panjang awal umumnya lebih besar dibandingkan dengan panjang akhir,
namun ada pula yang bertambah ukurannya dan ada pula yang tetap seperti pada keadaan
awal. Ini membuktikan adanya aliran molekul air yang bergerak dari dalam jaringan
umbi ke lingkungan yang menunjukkan bahwa larutan perendam bersifat hipertonis
dibandingkan jaringan tumbuhan sehingga berat akhir akan lebih kecil dibandingkan
dengan berat awal.
Sesuai dengan hasil pengamatan di atas dapat dilihat bahwa umbi kentang yang
direndam di dalam air (kontrol) memiliki penambahan panjang dengan panjang akhir
rata-rata berkisar antara 3,4 cm hingga 2,7 cm dari panjang awalnya 3 cm, hal ini
disebabkan karena air memiliki viskositas (kekentalan) yang rendah sehingga
menyebabkan air dengan mudah melakukan difusi ke dalam jaringan umbi kentang dan
menyebabkan potensial air dalam sel umbi kentang menjadi meningkat. Pada
pengamatan dengan menggunakan larutan , viskositas (kekentalan) yang cukup tinggi
dari larutan. Umbi Kentang yang direndam dalam larutan sukrosa 0,2 M memiliki rata-
rata panjang akhir yang tertinggi, dengan panjang awal 3 cm dan panjang akhir 3,4 cm.
Hal ini disebabkan karena adanya kemungkinan pada saat perendaman umbi kentang
memiliki potensial air yang cukup rendah sehingga larutan sukrosa dapat mengalir secara
difusi ke dalam sel umbi kentang tanpa mengalami hambatan, sehingga potensial air
dalam sel umbi kentang meningkat. Panjang akhir rata-rata umbi kentang yang lain
malah terjadi penyusutan. Penyusutan panjang ini terjadi disebabkan karena penambahan
potensial air dalam sel umbi kentang sangat rendah meskipun viskositas larutan lebih
rendah dibandingkan viskositas larutan sukrosa yang lainnya.
Dari hasil tersebut, ditemukan umbi Kentang yang di rendam di dalam larutan
sukrosa 0,2 M; 0,4 M ; 0,6 M ; 0.8 M dan 1 terdapat sample dimana panjang akhirnya
mengalami penurunan, hal ini disebabkan karena larutan sukrosa mampu menyerap air
secara osmosis dari dalam sel umbi kentang itu sendiri, sehingga terjadi penyusutan.
2. Saran
Adapun saran sebelum melaksanakan praktikum diharapkan harus sudah
mengetahui prosedur praktikum sehingga tidak terjadi kesalahan pada saat percobaan.
Pelajari materi dari media-media yang terpercaya seperti buku atau hasi-hasil
percobaan dari puhak yang telah melaksanaakan praktikum tersebut.
Asgar A, ST Rahayu, Kusmana dan E Sofiari. 2011. Uji Kualitas Umbi Beberapa
Klon Kentang untuk Keripik. Jurnal Hortikultura 21(1), 51-59.