Perspektif Global dan International Financial Reporting Standards
1. Amerika Serikat Pada tahun 1979, FASB mencabut Accounting Series Release (ASR) 190 yang dikeluarkan tahun 1976 untuk kemudian menggantinya dengan Statement 33 yang menekankan pada pengungkapan tambahan untuk penyesuaian akun akun atas inflasi dan biaya penjualan kini. Pada saat itu, persyaratan untuk mengungkapkan data biaya kini mendapatkan resistensi yang tinggi dari banyak perusahaan. Setelah dilakukan banyak debat yang membahas tentang manfaat dari informasi tambahan, FASB mengeluarkan Statement 89 di tahun 1986, membatalkan persyaratan tersebut namun tetap meminta setiap perusahaan untuk melakukan pengungkapan data. 2. Australia Profesi akuntan di Australian menerbitkan DPS 1.1., Statement of Provisional Accounting Standards (PAS) mengenai Akuntasi Biaya kini di bulan Oktober 1976 sebagaimana diamandemen dalam PAS 1 dan panduannya di bulan Agustus 1978. Adapun SAP 1 merekomendasikan penggunaan biaya kini bertujuan untuk mejaga kapasitas perusahaan tetap utuh. Setelah muncuklnya protes mengenai penerbitan SAP 1, SAP 1 yang dianggap sebagai versi “downgrade” terbit pada November 1983 yang merekomendasikan seluruh perusahaan untuk menyampaikan pernyataan tambahan mengenai akuntansi biaya kini disamping laporan keuangan konvensional perusahaan yang menggunakan biaya historis. Adapun sebagai alternative, perusahaan dapat menggunakan biaya kini dalam pelaporan keuangannya untuk menggantikan biaya historis. Namun, SAP 1 tidak diadaptasi secara luas di Australia. 3. International Accounting Standards Contoh penerapan akuntansi perubahan di berbagai negara sebelumnya menunjukkan bahwa sistem- sistem yang telah diuji dan diimplementasikan di negara-negara tersebut tidak sepenuhnya diadopsi oleh entitas-entitas disana. IASB telah menyimpulkan bahwa laporan posisi keuangan dan kinerja operasi dalam mata uang lokal menjadi tidak berarti lagi dalam suatu lingkungan yang mengalami hiperinflasi. IAS 29 yang membahas Pelaporan keuangan dalam perekonomian hiperinflasi mewajibkan (dan bukan hanya merekomendasikan) penyajian ulang informasi laporan keuangan utama. Secara khusus, laporan keuangan suatu perusahaan yang melakukan pelaporan dalam mata uang perekonomian hiperinflasi, apakah didasarkann pada kerangka penilaian biaya historis atau biaya kini, harus disajikan ulang sesuai dengan daya beli konstan pada tanggal neraca. Aturan ini juga berlaku untuk angka-angka terkait pada periode sebelumnya. Keuntungan atau kerugian daya beli yang terkait dengan posisi kewajiban atau aktiva moneter bersih dimasukkan ke dalam laba kini.
Masalah Bagi Auditor
Para Auditor membutuhkan bukti yang relevan untuk mendukung opini mereka ketika melakukan audit atas laporan keuangan secara adil dengan dasar relevansi. Adapun beberapa masalah yang sering didapatkan oleh Para Auditor dalam melakukan audit antara lain : 1. Kebutuhan akan bukti yang memadai dan kualitas atas bukti tersebut mendukung relevansi dan reliabilitas dalam penyajian data, mendeteksi adanya misstatements, dalam jurnal, akun, dan pengungkapan entitas. 2. Kebutuhan akan pengetahuan dan pemahaman atas beberapa metode pengukuran yang dikenal seta kombinasinya. Oleh karena itu, peran ahli sangat mungkin untuk dibutuhkan dalam rangka pemeriksaan. lOMoARcPSD|9566224
3. Dalam hal Arm Length Transaction, dibutuhkan bukti-bukti spesifik transaksi dan informasi pihak ketiga juga dibutuhkan untuk memastikan setiap transaksi telah dicatat dan diungkapkan dengan benar.