Pentingnya Pend - Kewarganegaraan
Pentingnya Pend - Kewarganegaraan
Kewarganegaraan
Abstrak
Pendidikan kewarganegaraan mengajarkan tentang bagaimana menjadi warga negara yang baik, taat
aturan negara dan juga sebagai wadah untuk menumbuhkan semngat patriotisme. Jadi, seorang guru
bisa menanamkan jiwa nasionalisme melalui pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pada awal
kemerdekaan, jiwa nasionalisme bangsa Indonesia sangat kuat. Namun, kini jiwa nasionalisme bangsa
Indonesia telah melemah. Salah satunya yaitu memiliki suku bangsa yang berbeda seperti bangsa China,
Somalia, Afganistan, dan lain-lain yang menetap di Tanjungpinang. Keturunan maupun mereka yang
berasal dari negara asing tersebut jika mereka menempuh pendidikan di sekolah pemerintah negara
Indonesia baik negeri maupun swasta maka mereka wajib mempelajari pendidikan kewarganegaraan
dan memiliki jiwa nasionalisme terhadap Indonesia karena mereka telah memilih Indonesia sebagai
tempat tinggal mereka.
Saat ini pendidikan kewarganegaraan telah berubah nama menjadi pendidikan pancasila dan
kewarganegaraan yang mulai diterapkan pada jenjang pendidikan SD hingga SMA berdasarkan
kurikulum 2013. Secara substansial isi dari standar isi, kompetensi inti dan kompetensi dasar sekarang
ini tidak berbeda dengan pendidikan kewarganegaraan sebelumnya, karena pada hakekatnya kurikulum
dari 1959–2013 saling terkait dan saling melengkapi. Dalam proses pembelajaran sebaiknya tidak hanya
melibatkan guru tapi juga melibatkan siswa, media dan lain-lain.
Memudarnya rasa nasionalisme disebabkan oleh faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
meliputi; pertama, pemerintahan pada zaman reformasi yang jauh dari harapan anak misalnya
penyalahgunaan kekuasaan oleh para pejabat negra hingga membuat para pemuda enggan untuk
memperhatikan pemerintahan. Kedua, sikap keluarga dan lingkungan sekitar yang tidak mencerminkan
rasa nasionalisme dan patriotisme. Ketiga, tertinggalnya Indonesia dengan negara lain membuat
pemuda tidak bangga lagi menjadi bangsa Indonesia.
Pembahasaan
Pendidikan kewarganegaraan memiliki latar belakang secara etimologis, yuridis, serta terminologis. Berikut
penjelasannya yang dilansir dari situs Universitas Gajah Mada (UGM): Secara etimologis Latar belakang etimologis
dari pendidikan kewarganegaraan berasal dari pemaknaan kedua kata tersebut, yakni kata 'pendidikan' serta kata
'kewarganegaraan'. Pendidikan merupakan usaha yang dilakukan secara sadar maupun terencana dalam proses
pembelajaran agar bisa mengembangkan kemampuan dan potensi yang dimiliki. Sedangkan kewarganegaraan
merupakan segala sesuatu hal yang memiliki keterkaitan dengan warga negara, hukum serta politik. Secara yuridis
Latar belakang yuridis dari pendidikan kewarganegaraan tercantum dalam batang tubuh UUD 1945 serta rumusan
Pancasila. Selain itu, secara yuridis pendidikan kewarganegaraan juga tercantum dalam peraturan yang dibuat
pemerintah dan MPR. Contohnya Ketetapan MPR, Peraturan Pemerintah dan Peraturan Daerah. Seluruh hal ini
saling berhubungan dan memiliki kekuatan yang mengikat satu sama lain. Pendidikan kewarganegaraan secara
yuridis memiliki agar masyarakat memiliki rasa cinta tanah air serta kebangsaan. Secara terminologis Latar
belakang terminologis dari pendidikan kewarganegaraan ialah pendidikan yang berlandaskan demokrasi politik
yang kemudian diperluas dengan sumber pengetahuan lainnya.
Pendidikan kewarganegaraan harus dipelajari oleh seluruh generasi muda, dari tingkat SD hingga tingkat
universitas. Mengapa pendidikan ini penting untuk mahasiswa
1. Mahasiswa Menjadi Pribadi yang Mengetahui Hak dan Kewajibannya sebagai Warga Negara Indonesia
Mahasiswa yang mendapat pendidikan ini akan mengetahui hak dan kewajibannya terhadap negeri tercintanya.
Dengan begitu, mahasiswa bisa menjadi pelopor kehidupan berbangsa dan bernegara yang berkeadilan,
berberkemanusiaan, dan demokratis.
Dengan adanya pendidikan semacam ini, mahasiswa bisa berpikir kritis mengenai isu nasional dan internasional.
Diharapkan, mahasiswa menjadi agent of change atau agen pembaharuan yang mendorong perubahan sosial dan
ekonomi secara terencana.
Pendidikan ini bisa membuat mahasiswa menjadi paham akan budaya dan adat dari segala suku bangsa di
Indonesia. Dengan begitu, mahasiswa bisa menjadi generasi penerus bangsa yang memiliki toleransi tinggi
terhadap adat dan budaya yang berbeda.
Dengan belajar mengenai demokrasi, diharapkan mahasiswa bisa menjadi sosok penerus bangsa yang demokratis
dan cinta damai, sehingga tujuan demokrasi pancasila di Indonesia bisa tercapai.
5. Mahasiswa Menjadi Sosok yang Mengenal dan Berpartisipasi dalam Kehidupan Politik Lokal, Nasional, dan
Internasional
Dengan pendidikan ini, mahasiswa diharapkan bisa memahami dengan baik dan berpartisipasi penuh dalam
kehidupan politik lokal, nasional, dan internasional
Selanjutya terdapat tiga macam karakter warga negara
•sponge citizens memiliki karakter seperti massa mengambang, mudah dihasut/mudah terbawa arus/tidak
punya pendirian teguh
•stone citixen berkarakter tidak mau melakukan perubahan ,cenderung tidak konstruktif untuk kehidupan
demokrasi
•generator citizens sejalan dengan karakter warga negara demokratis, artinya mampu menggerakan dan
berpartisipasi aktif sebagai warga negara dalam sistem politiknya. (Nadine danClark, 1989 dalam Somantri,
2001: 184-185)
Ada beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab kurang baiknya karakter warga negara melalui
pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di antaranya adalah Faktor Internal dan Eksternal.
Sumber :
1. https://www.kompas.com/skola/read/2021/02/17/173621769/hakikat-dan-latar-belakang-pentingnya-pendidikan-
kewarganegaraan?page=all.
2. http://tanjungpinangpos.id/pentingnya-pendidikan-kewarganegaraan/
3. https://www.educenter.id/pendidikan-kewarganegaraan/