Anda di halaman 1dari 3

Hasil belajar adalah kemampuanyang dimiliki siswa setelah ia menerima

pengalaman belajarnya (NanaSudjana: 1995:5). Hasil belajar merupakan tolak


ukur yang digunakan untuk menentukan tingkatkeberhasilan siswa dalam belajar.
Prestasi belajar yang tinggi bukan hanya diharapkan oleh siswa yang
bersangkutan, tetapi juga oleh orangtua, guru, dan juga masyarakat. Dalam
mencapai prestasi belajar yang tinggi, bukanlah suatu hal yangmudah. Karena
siswa akan dihadapkan dengan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu
sendiri.Ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar
yaitu faktor intern (berasal dari dalamdiri siswa) dan faktor ekstern (berasal dari
luar diri siswa).

Siswa yang memperoleh hasil belajar rendah perlu mendapatkan bantuan


dari guru BK/konselor dan gurumata pelajaran. Dalam hal ini konselor sekolah
hendaknya bekerjasama dengan guru mata pelajaran dalamupaya penanganan
masalah belajar itu dilakukan melalui sejumlah layanan, antara lain pengajaran
perbaikan,peningkatan motivasi, sikap dan kebiasaan belajar.

Di dalamkegiatan belajar mengajar, motivasi baik intrinsik maupun


ekstrinsik sangat diperlukan. Motivasiselain dapat mengembangkan aktivitas
siswa juga dapat mengarahkan dan memelihara ketekunan dalammelakukan
kegiatan belajar. Siswa yang memiliki motivasi yangtinggi dalam belajar akan
menunjukkanhasil belajar yang baik. Apabila siswa memiliki motivasi yang
rendah maka hasil belajar yang dicapai jugatidak akan optimal, dalam hal ini
siswa akan memperoleh hasil belajar rendah atau mengalami kegagalanbelajar.

Oleh karena itu sangat dibutuhkan peran dari guru BK/konselor dan guru
mata pelajaran dalam meningkatkanmotivasi belajar siswa yang memperoleh hasil
belajar rendah ini. Apabila kondisi ini dibiarkan, maka siswayang bersangkutan
akan mengalami berbagai hambatan dalam mengembangkan potensiuntuk
penyelesaianstudinya.

METODOLOGI

Dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Istilah penelitian


kualitatif dimaksudkan sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak
diperoleh melalui prosedur statistik atau bentuk hitungan lain Sebagian datanya
dapat dihitung sebagaimana data sensus, namun analisisnya bersifat kualitatif.

Motode ini menekankan pada aspek pemahaman lebih mendalam terhadap suatu
masalah dari pada melihat sebuah permasalahan, penelitian ini adalah guru mata
pelajaran SMAN. Sampel dalam penelitian ini sebanyak1 orang guru mata
pelajaran. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah
wawancara. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan
teknikpersentase.1

Bodgan dan Taylor mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur


penelitian yang menghasilkan data desktiptif berupa kata-kata tertulis atau lisan
dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekatan
ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi, dalam
hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau
hipotesis, tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.2

Fungsi Motivasi Motivasi mendorong timbulnya kelakuan dan


mempengaruhi serta mengubah kelakuan. Jadi, fungsi motivasi itu meliputi
berikut ini:1)Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa
motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. 2)Motivasi
berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan
yang diingankan.3)Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Besar kecilnya
motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.3

teknik Pengumpulan Data


Penggunaan teknik pengumpulan data secara tepat yang relevan dengan jenis data
yang akan digali adalah merupakan langkah penting dalam suatu kegiatan
penelitian. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka dalam penelitian ini peneliti
akan menggunakan teknik sebagai berikut:
a.Metode Observasi
Metode observasi adalah suatu metode pengumpulan data dimana peneliti
mengadakan pengamatan secara langsung.4

b.Metode Interview (wawancara)

Metode interview adalah metode pengumpulan data melalui tanya jawab dan
bercakap-cakap secara lisan.5

1
Mega Mulya Sari, Taufik & Yusri ” Peran Guru Bk/Konselor Dan Guru Mata Pelajaran
DalamMeningkatkan Motivasi Belajar Siswa YangMemperoleh Hasil Belajar Rendah” Volume. 3
Number. 2 June. 2014 hal 124.
2
Basrowi & Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2008), hal. 21
3
Oemar Hamalik, 2013. Proses Belajar Mengajar,(Jakarta: Bumi Aksara, 2013), hal 161
4
Sugiono, Metode penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D,(Bandung: Alfabeta, 2008), hal. 108
5
Ibid.,hlm. 74
Hasil Penelitian

Paparan data merupakan informasi yang diperoleh peneliti dari hasil penelitian
lapangan. Adapun data yang telah dikumpulkan melalui hasil observasi,
wawancara dan dokumentasi, dapat disajikan sebagai berikut:

1.Peran Guru dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada di SD atau MI.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti, diketahui bahwa
peran seorang guru sangat berpengaruh pada proses pembelajaran, karena dengan
adanya seorang guru suasana kelas menjadi kondusif sehingga terciptanya
kegiatan belajar mengajar yang efektif.

Peran guru dalam proses pembelajaran digambarkan oleh M. Uzer Usman sebagai
optimalisasi peran guru yaitu guru sebagai demonstrator, guru sebagai pengelola
kelas, guru sebagai mediator dan fasilitator, serta guru sebagai evaluator.6

6
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001), hal. 9-12

Anda mungkin juga menyukai