Anda di halaman 1dari 9

Nama : Adi Alpian

Lokal :3C

Mata Kuliah : IPA 1

JURNAL HARIAN

Hari/Tanggal : Rabu/ 9 /12/ 2020

Mata Kuliah : IPA 1

Dosen Pengampu : Mardiana, M.Pd

Judul Makalah: Sistem Reseptor pada Manusia

Kelompok : 14

1. Muhmammad Afif

2. Muhammad Fiqri Haikal

3. Muhammad Miftahur Rizki

4. Sandi Aulia Rahman

A. RINGKASAN MATERI
Alat Indera merupakan bagian tubuh yang dikhususkan untuk menerima rangsangan yang
berasal dari luar tubuh. Di dalam alat indra terdapat ujung-ujung saraf reseptor yang peka
terhadap rangsangan yang bersifat khusus. Pada dasarnya ada tiga macam reseptor pada indra
manusia, yaitu reseptor yang peka terhadap rangsangan cahaya (fotoreseptor), reseptor yang
peka terhadap rangsangan tekanan (mkanoreseptor), dan reseptor yang peka terhadap
rangsangan kimia (kemoreseptor). Alat indra pada manusia adalah indra penglihat/mata, indra
pembau/hidung, indra pengecap/lidah, indra pendengar/telinga dan indra peraba/kulit.

Setiap indra berfungsi sebagai penerima rangssang baik dari luar maupun dari dalam tubuh.
Setiap indra memiliki reseptor (kumpulan dendrit) yang berfungsi sebagai penerima
rangsang. Berdasarkan jenis rangsang yang diterima, reseptor dibedakan menjadi 6 macam
yaitu :
1. Mekanoreseptor, mendeteksi rangsang mekanis dan menghantarkan sentuhan, tekanan, dan
sakit. Terdapat dikulit.
2. Termoreseptor, mendeteksi rangsang termal (suhu) baik panas maupun dingin dan juga
dapat mendeteksi rasa sakit. Terdapat dikulit.
3. Kemoreseptor, mendeteksi perubahan kimia. Misalnya indra pembau mendeteksi gas dan
indra mengecap mendeteksi rasa.
4. Fotoreseptor, mendeteksi rangsang cahaya. Dibedakan menjadi sel batang (basilus) dan sel
kerucut (konus) terdapat di retina.
5. Statoreseptor, merupakan reseptor keseimbangan, terdapat dalam saluran gelung (saluran
setengah lingkaran) organ keseimbangan telinga.
6. Fonoreseptor, mendeteksi suara tedapat dalam organ korti ditelinga bagian dalam.

Adapun struktur reseptor yang dimiliki manusia khususnya pada indra yaitu :
1. Mata, dinding bola mata terdiri atas tiga lapisan yaitu sklera (lapisan luar, koroid), dan
retina (lapisan dalam).
2. Telinga, pada telinga terbagi mnjadi tiga bagian yaitu telinga luar (daun telinga, salurran
telinga, dan gendang telinga), telinga tengah (tulang pendengaran dan saluran Eustachius),
dan telinga dalam (jendela oval, koklea, organ korti, jendela bundar, dan labirin /organ
vestibularis).
3. Hidung, didalam rongga hidung terdapat selaput lendir rongga hiudng. Pada selaput lendir
terdapat sel-sel pembau yang merupakan indra penghidu (khemoreseptor). Setiap sel
penghidu/pembau mempunyai rambut-rambut halus (dendrit) diujungnya dan diliputi selaput
lendir untuk pelembab hidung.
4. Lidah, sebagai indra pengecap karena pada lidah terdapar ujung saraf pengecap (sel
gustatorius) sebagai reseptor yang peka terhadap rasa suatu zat yang terlarut dalam larutan
ataupun air.
5. Kulit, dikulit terdapar dua macam reseptor yaitu mekareseptor untuk sentuhan, tekanan,
dan sakit dan thermoreseptor untuk panas dan dingin. Ujung-ujung sel saraf sensorik
(reseptor) yang terdapat didalam kulit ada yang terbungkus kapsul disebut korpuskula dan
ada yang tak terbungkus kapsul (ujung saraf bebas). Tiap reseptor hanya cocok untuk satu
tipe rangsang saja.

B. TANYA JAWAB
1. Pertanyaan 1
Penanya : alfiannor
Pertanyaan : Apa dampak yang terjadi jika resaptor yang peka terhadap
rangsangan tekanan itu putus/tidak berfungsi lagi?

Jawaban : Dampak yang terjadi jika reseptor yang peka terhadap rangsangan
tekanan itu putus/tidak berfungsi lagi yaitu akan terjadi gangguan yang disebut dengan
neuropati perifer, yaitu sebuah kondisi saat terjadi gangguan pada jalannya rangsangan pada
saraf tepi. Pada kondisi ini, Anda bisa merasakan sesuatu walaupun tidak ada rangsangan
atau justru tidak merasakan apa-apa ketika ada rangsangan.

Gejalanya bisa berupa mati rasa, kesemutan (parastesia), atau justru rasa nyeri seperti
terbakar, atau tertusuk-tusuk pada kaki atau tangan. Keluhan pada neuropati perifer biasanya
timbul perlahan seiring berjalannya waktu.

Bahaya lain yang bisa terjadi akibat kondisi ini adalah tubuh jadi tidak bisa merasakan
tekanan atau sentuhan dengan normal sehingga menimbulkan gangguan keseimbangan saat
berjalan. Selain itu, tubuh juga bisa tidak menyadari jika ada rangsangan nyeri, sehingga
menyebabkan munculnya luka-luka yang tidak disadari.

Yang Menjawab : Mithahul Riski

Tambahan/ Sanggahan:
Yang menambahkan : Sandi Aulia Rahman

2. Pertanyaan 2
Penanya : Ryan Maulana
Pertanyaan : Kenapa penularan penyakit itu sering tersebar melalui reseptor ?
Seperti contohnya sekarang Covid-19, yang masuk atau menyebar melalui reseptor?

Jawaban : Dikarenakan reseptor adalah alat penerima rangasangan dari dalam


maupun luar..dengan kata lain. Jikalau ada rangsangan dari luar , maka yg pertama kali
merasakan atau terkena dampak dari rangsangan tersebut adalah reseptor, baru kemudian
menjalar ke bagian2 tubuh lainnya . Seperti halnya pada kasus penyebaran Covid19 di bagian
alat indera mata ,"Bila seseorang menggosok mata mereka lalu menyentuh orang lain atau
menyentuh permukaan benda, mekanisme transmisi itu bisa terjadi" . Karena reseptor yang
ada pada alat indera adalah yang pertama kali menerima rangsangan tersebut

Yang Menjawab : Sandi Aulia R

Tambahan/Sanggahan :

Tambahan :

Pertanyaan 3

Penanya : Rahmad Junaidi


Pertanyaan : salah satu alat indera, yakni indera pengecap / lidah ..kan disitu
terdapat reseptor untuk menerima rangsangan dari luar berupa rasa,
bagaimana cara kita menjaga kesehatan pada lidah tersebut agar
reseptor² bisa terus berfungsi dengan baik ?

Jawaban : Untuk mencegah berbagai penyakit dan infeksi yang mungkin terjadi
pada alat indera berupa lidah, kita harus menjaga kesehatan lidah dengan cara:

1. Membersihkan lidah dengan pembersih khusus lidah

Dr. Euan Swan dari Canadian Dental Association di Ottawa mengatakan bahwa
permukaan lidah bisa menampung banyak bakteri. Menumpuknya kuman di lidah bisa
menjadi salah satu penyebab bau mulut.

Bakteri yang terkurung dalam lidah bisa melakukan perjalanan ke bagian lain di mulut.
Hal ini bisa menyebabkan penumpukan plak yang menyebabkan kerusakan gigi dan penyakit
pada gusi.

Pertumbuhan bakteri yang berlebihan bisa mengubah lidah menjadi kuning, putih atau
bahkan hitam. Studi di University of Michigan’s School of Medicine menemukan bahwa
sekitar sepertiga spesies bakteri yang ditemukan pada lidah manusia tidak pada permukaan
lain di mulut mereka.
Oleh karena itu, cara penting agar lidah tetap terjaga kesehatannya ialah dengan
membersihkannya menggunakan alat khusus pembersih lidah.

Kamu bisa menggunakannya dengan menariknya dari pangkal ke ujung lidah. Ulangi
kegiatan ini dua sampai tiga kali saat proses pembersihan lidah berlangsung.

Marc Lowenberg, dokter gigi kecantikan di New York mengatakan paling tidak
sebaiknya kita membersihkan lidah satu kali dalam sehari. Gunakan alat pembersih lidah
setelah menyikat gigi baik di pagi atau malam hari.

Setelah menggunakan alat pembersih lidah, disarankan untuk menggunakan obat


kumur non-alkohol atau berkumur dengan air hangat.

2. Banyak minum air

Konsumsi 2 liter air per hari untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Cara ini juga bisa
membantu menjaga lidah tetap berwarna merah jambu dan sehat karena air membantu
membersihkan bakteri di lidah dan membuatnya tetap lembab.

Mengonsumsi cukup air juga menghindari mulut dari kekeringan yang berisiko
mendorong pertumbuhan mikroba pada permukaan lidah.

3. Berkumur dengan air garam

Untuk menjaga kesehatan lidah, kamu bisa berkumur dengan air garam. Caranya, isi
gelas setengah penuh dengan air hangat dan masukkan setengah sendok teh garam ke
dalamnya. Lalu, gunakan cairan tersebut untuk berkumur.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan di British Dental Journal, bilasan air garam
bermanfaat untuk meningkatkan pH di mulut sehingga mampu menghalangi pertumbuhan
bakteri

4. Jangan menggunakan perhiasan di lidah


Melakukan tindik badan membawa risiko infeksi bagi tubuh. Namun, menurut
Canadian Dental Association, risiko infeksi yang disebabkan tindikan di lidah jauh lebih
tinggi.

Hal ini dikarenakan mulut dan lidah itu sendiri sudah sarat dengan bakteri. Selain itu,
perhiasan logam yang digunakan juga dapat merusak gigi serta gusi. Bahkan prosedur
menindik lidah itu sendiri bisa merusak saraf yang dapat membuat lidah kehilangan
kepekaannya.

Mulailah untuk mempraktikkan keempat hal di atas untuk menjaga lidah tetap bersih,
sehat dan terawat.

Yang Menjawab : Sandi Aulia R

Tambahan/Sanggahan:

Yang menambahkan:

C. KESIMPULAN HASIL DISKUSI

Dari hasil diskusi yang telah dilakukan, pada hari rabu, 9/12/2020, maka diperoleh
kesimpulan sebagai berikut. Alat Indera merupakan bagian tubuh yang dikhususkan untuk
menerima rangsangan yang berasal dari luar tubuh. Di dalam alat indra terdapat ujung-ujung
saraf reseptor yang peka terhadap rangsangan yang bersifat khusus. Pada dasarnya ada tiga
macam reseptor pada indra manusia, yaitu reseptor yang peka terhadap rangsangan cahaya
(fotoreseptor), reseptor yang peka terhadap rangsangan tekanan (mkanoreseptor), dan
reseptor yang peka terhadap rangsangan kimia (kemoreseptor). Alat indra pada manusia
adalah indra penglihat/mata, indra pembau/hidung, indra pengecap/lidah, indra
pendengar/telinga dan indra peraba/kulit.

Setiap indra berfungsi sebagai penerima rangssang baik dari luar maupun dari dalam tubuh.
Setiap indra memiliki reseptor (kumpulan dendrit) yang berfungsi sebagai penerima
rangsang. Berdasarkan jenis rangsang yang diterima, reseptor dibedakan menjadi 6 macam
yaitu :
1. Mekanoreseptor, mendeteksi rangsang mekanis dan menghantarkan sentuhan, tekanan, dan
sakit. Terdapat dikulit.
2. Termoreseptor, mendeteksi rangsang termal (suhu) baik panas maupun dingin dan juga
dapat mendeteksi rasa sakit. Terdapat dikulit.
3. Kemoreseptor, mendeteksi perubahan kimia. Misalnya indra pembau mendeteksi gas dan
indra mengecap mendeteksi rasa.
4. Fotoreseptor, mendeteksi rangsang cahaya. Dibedakan menjadi sel batang (basilus) dan sel
kerucut (konus) terdapat di retina.
5. Statoreseptor, merupakan reseptor keseimbangan, terdapat dalam saluran gelung (saluran
setengah lingkaran) organ keseimbangan telinga.
6. Fonoreseptor, mendeteksi suara tedapat dalam organ korti ditelinga bagian dalam.

D. DESKRIPSI SINGKAT KEGIATAN DISKUS

Diskusi berlangsung pada hari Rabu, 9/12/ 2020. Kegiatan diskusi di bawakan oleh
moderator dari kelompok 14 yang bernama muthaul Riski. Kegiatan diskusi berjalan dengan
lancar dan para peserta aktif turut serta dalam kegiatan diskusi pada hari itu. Pada sesi
pertama dilakukan pengabsenan, kedua dilakukan sesi penjelasan isi makalah yang dilakukan
oleh kelompok 14, peserta mengikuti dan mendengarkan penjelasan dengan baik dan tenang.
Setelah sesi kedua selesai, dilanjutkan dengan sesi tiga yaitu tanya jawab. Pertanyaan
diberikan oleh 3 orang penanya yaitu Ahmad Alfiannor, Rahmad Junaidi dan Muhammad
Ryan M.. Pertanyaan telah dijawab dengan tuntas dan mendapat kesepakatan dari seluruh
peserta. Setelah diskusi selesai, dilanjutkan dengan beberapa penjelasan dari Ustadzah
Mardiana, M.Pd.

E. REFLEKSI DIRI MAHASISWA

Setelah kegiatan diskusi dilakukan, kami sebagai mahasiswa kini mempunyai pengetahuan
baru terkait apa itu reseptor . Sebagaimana yang telah disampaikan dalam diskusi pada hari
itu, ternyata Alat Indera merupakan bagian tubuh yang dikhususkan untuk menerima
rangsangan yang berasal dari luar tubuh. Di dalam alat indra terdapat ujung-ujung saraf
reseptor yang peka terhadap rangsangan yang bersifat khusus.
Setiap indra berfungsi sebagai penerima rangssang baik dari luar maupun dari dalam tubuh.
Setiap indra memiliki reseptor (kumpulan dendrit) yang berfungsi sebagai penerima
rangsang.
Reseptor terhadap suatu neurotransmiter pada sistem saraf diklasifikasikan berdasarkan letak
reseptor tersebut pada sel. Reseptor yang terletak pada membran sel berperan sebagai
tranduser sinyal dimana ia bekerja dengan cara mengikat molekul pesinyalan ekstraseluler
dan mengubah informasi tersebut menjadi suatu sinyal intraseluler yang akan mempengaruhi
fungsi molekul targetnya di dalam sel.
Sinaps berfungsi sebagai suatu dioda yang mentransmisikan potensial aksi dari
membran pre-sinaps menuju ke memran post-sinaps melewati suatu celah sinaps.
Membran pre-sinaps mengandung vesikel-vesikel yang berisi neurotransmiter serta
memiliki mekanisme pompa re-uptake untuk mengembalikan neurotransmiter ke dalam
aksoplasma pre-sinaps.

F. LAIN-LAIN
Mahasiswa yang tidak hadir dan keterangan:

Anda mungkin juga menyukai