Anda di halaman 1dari 2

Cara penularan

Infeksi HIV terjadi melalui tiga jalur transmisi utama yakni transmisi melalui mukosa
genital (hubungan seksual) transmisi langsung ke peredaran darah melalui jarum suntik yang
terkontaminasi atau melalui komponen darah yang terkontaminasi, dan transmisi vertikal dari ibu
ke janin. CDC pernah melaporkan adanya penularan HIV pada petugas kesehatan.

Tabel 1. Risiko Penularan HIV dari Cairan Tubuh10


Risiko tinggi Risiko masih sulit Risiko rendah selama
ditentukan tidak terkontaminasi
darah
Darah, serum Cairan amnion Mukosa seriks
Semen Cairan serebrospinal Muntah
Sputum Cairan pleura Feses
Sekresi vagina Cairan peritoneal Saliva
Cairan perikardial Keringat
Cairan synovial Air mata
Urin

Berdasarkan CDC, HIV paling banyak ditularkan melalui hubungan seksual baik melalui
vagina maupun anal, dan melalui jarum suntik. Sebenarnya risiko penularan HIV melalui
tusukan jarum maupun percikan cairan darah sangat rendah. Virus HIV dapat hidup dalam jarum
yang digunakan hingga 42 hari tergantung dari suhu dan faktor lainnya. Risiko penularan melalui
perlukaan kulit (misal akibat tusukan jarum atau luka karena benda tajam yang tercemar HIV)
hanya sekitar 0,3% sedangkan risiko penularan akibat terpercik cairan tubuh yang tercemar HIV
pada mukosa sebesar 0,09%. 10
Sedangkan penularan melalui ibu ke anak selama kehamilan, kelahiran atau menyusui,
sedikit tinggi, terutama jika seorang ibu hidup dengan HIV dan tidak minum obat, maka dari itu
perempuan hamil wajib untuk memeriksakan diri apakah menderita HIV atau tidak.
Untuk kasus-kasus yang resiko rendah adalah oral seks, secara umum, ada sedikit atau
tidak ada resiko terkena HIV dari oral seks. Tetapi dapat juga terjadi jika seorang laki-laki yang
HIV-positif berejakulasi di mulut pasangannya selama oral seks.10
HIV tidak dapat menular melalui air liur, dan keringat, kecuali jika memiliki luka dimulut
atau pendarahan gusi ketika berciuman, darah dari pasangan yang HIV-positif masuk ke aliran
darah pasangan yang HIV-negatif.
HIV tidak dapat bertahan lama di luar tubuh manusia dan tidak dapat bereproduksi di luar
inangnya (manusia). HIV tidak dapat disebarkan melalui : Nyamuk, kutu, serangga lainnya, air
liur, air mata atau keringat yang tidak bercampur dengan darah orang yang positif HIV,
memeluk, berjabat tangan, berbagi toilet, berbagi makanan, berbagi minuman, berciuman dan
aktivitas seksual lainnya yang tidak melibatkan pertukaran cairan tubuh (misalnya menyentuh).10

Pencegahan terhadap HIV/AIDS


Pencegahan penularan HIV dapat dilakukan dengan mengubah perilaku dengan
menerapkan prinsip ABC, yaitu Abstinensia (tidak melakukan hubungan seksual), Be faithful
(Setia kepada pasangan), Condom (Menggunakan kondom saat melakukan hubungan seks),
Mengobati pasangan seksual, Menemukan dan mengobati secara cepat kasus IMS, serta Don’t
drug (Menggunakan jarum suntik, tindik, tato, silet cukur yang steril).17
Untuk mencegah penularan HIV dari ibu ke bayi dan anaknya, yaitu dengan mencegah
jangan sampai terkena HIV/AIDS. Jika ibu sudah dengan HIV/AIDS, dicegah supaya tidak
hamil. Apabila ibu dan anaknya sudah terinfeksi, sebaiknya diberikan dukungan dan perawatan
bagi ODHA dan keluarganya.17
Perlu diadakan juga kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk mengenalkan apa itu
HIV/AIDS, gejalanya, cara penularannya, menggalakkan pencegahan HIV/AIDS, dan berusaha
mengubah pemikiran orang untuk tidak berpikiran negative terhadap penderita HIV/AIDS. Hal
itu dapat dilakukan dengan adanya penyuluhan, promosi hidup sehat. 16

Anda mungkin juga menyukai