Anda di halaman 1dari 2

Nama : Fitri Amaliah

NIM : 201083145

Kelas : L
Tugas sosiologi

1. Lihat Ringasan Materi dari Dosen dan buku (Sosiologi Suatu Pengantar oleh Prof .DR.
Soerjono Soekanto , DRA.Budi Sulistyowati, MA Bab 7 Kekuasaan, Wewenang dan
Kepemimpinan halaman 225 dstnya.) atau ringkasan tentang hal tsb dari dosen

Carilah berita dari Gogle tentang Kekuasaan, Wewenang dan Kepemimpinan dimaksud,
buat kesimpulan / komentar dan pendapat atau saran Saudara.

AEPI: Skandal Korupsi Terjadi Akibat


Penyalahgunaan Kekuasaan
 
Aricho Hutagalung 
Jumat, 06 Maret 2020 09:55 WIB

AKURAT.CO, Direktur Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng penyebab


terjadinya mega skandal korupsi akibat berbagai faktor, salah satunya kekuasaan. Salah satu
contohnya kasus korupsi di PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero) yang
berawal sejak Pilpres 2019. "Kisah semua ini berawal dari Pilpres 2019. Ketika sah Presiden
Jokowi yang pada 2014-2019 menjabat sebagai presiden dicalonkan lagi pada Pilpres 2019
tanpa harus mengundurkan diri," kata Daeng dalam diskusi di kawasan Kalibata, Jakarta, Kamis
(5/3/2020). Daeng menjelaskan, atas dasar itu, terbukalah peluang korupsi besar terjadi di
lembaga pemerintahan sekarang. Menurutnya, dengan keadaan ini banyak sumber daya di
pemerintahan dijadikan instrumen untuk melancarkan kejahatan korupsi. Misalnya seperti
sumber daya ekonomi, sumber daya politik, sumber daya keuangan, infrastruktur dan
suprastruktur kekuasaan. Semua dilakukan dengan tujuan melanjutkan kekuasaan. "Nah kita
mengidentifikasi, saya menulis, ada dari segala penggunaan jabatan, kekuasaan, fasilitas
negara, lalu kemudian penggunaan dana publik. Untuk penggunaan dana publik variasinya ini
luas sekali," jelasnya. Kasus Jiwasraya dan Asabri sebagai salah satu yang disalahgunakan dari
konteks dana publik. Bukan hanya dua sektor itu saja, Daeng melihat bahkan ada pula sektor-
sektor lain dari dana publik yang dimainkan, misalnya dana Taspen, Jamsostek, dan Dana Haji.
Daeng mengatakan, biasanya kekuasaan memainkan perusahaan-perusahaan plat merah itu
dengan cara membiayai proyek-proyek mega besar dengan berbagi modus. Namun dilakukan
dengan paksa. "Kita tahu beberapa hal, meskipun begitu banyak projek yang dilakukan BUMN,
tapi kita lihat laporan BUMN merugi. Itu kan satu anomali yang ekstrem," ujarnya. Daeng
melihat, sebenarnya secara kasat mata banyak BUMN telah menjalankan proyek. Ketika
demikian, harusnya BUMN mendapatkan banyak keuntungan. Nyatanya keuntungan itu tidak
berdampak ke masyarakat. "Lalu yang untung siapa? Kita cek, ternyata banyak yang untung
adalah orang yang bisa secara politik menggunakan kekuasaan utuk mendapatkan proyek itu,"
urai dia. Selain kekuasaan, bisa jadi skandal mega korupsi terjadi lantaran surat hutang negara
yang semakin menumpuk. Pada kasus Jiwasraya dan Asabri misalnya, Daeng mafhum jika ada
praktik lancung yang terjadi di sana. Pasalnya, ia melihat surat hutang negara semakin menjadi
beban pemerintah saat ini. Apalagi, kata Daeng, semua itu diikuti dengan permintaan dan
bunga sunting negara yang tinggi. Oleh sebab itu, Daeng memprediksi kasus serupa Jiwasraya
dan Asabri akan terus bergulir seperti bola salju jika keadaan ini masih terjadi. "Jadi istilahnya
barang ini tidak mungkin bisa disembunyikan, dia akan menggelinding seluruhnya. Kalau
disembunyikan dia akan tergulung juga. Jadi untuk apa disembunyikan," paparnya.

***

Kekuasaan diartikan sebagai kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain atau


memerintah (agar yang diperintah patuh) menurut kehendak yang ada pada pemegang
kekuasaan tersebut. Kekuasaan juga merupakan unsur yang sangat penting dalam kehidupan
suatu masyarakat karna dapat menentukan nasib berjuta-juta manusia. Menurut pendapat
saya, dengan berita diatas terkait penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan oleh lembaga
pemerintah tersebut sangat merugikan dan membebankan negara dan masyarakat. Adanya
hubungan antar pihak yang memiliki kekuasaan dan kemampuan untuk melancarkan pengaruh
dengan pihak lain mampu memudahkan seseorang pemegang kekuasaan/ pimpinan melakukan
tindak penyalahgunaan seperti halnya korupsi tersebut. Sebagai suatu proses, baik kekuasaan
maupun wewenang merupakan suatu pengaruh yang nyata dan potensial. Dalam berita ini,
tindak korupsi yang dilakukan oleh direktur pt. Asuransi Jiwa bukanlah hal pertama, melainkan
sudah banyak sekali tindak korupsi yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan di indonesia. Hal
ini tentu saja mengurangi unsur pokok dari kekuasaan itu sendiri, salah satunya yaitu
menghilangkan rasa kepercayaan rakyat kepada pimpinannya. Saran saya, harus ada cara atau
usaha yang dilakukan untuk mengurangi tindak korupsi di indonesia demi stabilnya kondisi
negara dan masyarakat. Berikut usaha yang mungkin dapat dilakukan antara lain:

1. Dengan menghilangkan atau mengganti peraturan lama terutama dibidang politik yang
menguntungkan kedudukan penguasa dan digantikan dengan peraturan yang lebih berpihak
kepada rakyat.

2. Mengadakan sistem kepercayaan yang dapat memperkokoh kedudukan penguasa dan


masyarakat.

3. Melaksanakan sistem birokrasi yang baik.

Anda mungkin juga menyukai