Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH HUKUM PIDANA

” KASUS KORUPSI HAMBALANG”

DISUSUN OLEH

NAMA : EKA SARTIKA WATI

NIM : 201083140

KELAS :L
KATA PENGANTAR

            Dengan  mengucapkan  puji  dan  syukur  penulis  panjatkan  atas  kehadirat Allah
SWT  yang  telah memberikan  rahmat,  hidayah  dan  karunia-Nya,  sehingga
penulis  dapat  menyelesaikan  makalah  ini  dengan  judul “Kasus Korupsi Hambalang”.
            Makalah ini  diajukan  untuk  melengkapi tugas mata kuliah Hukum Pidana Fakultas
Hukum Universitas Dirgantara Marsekal Suryadarma
            Penulis  menyadari  bahwa  makalah  ini  tidak  mungkin  terselesaikan  tanpa
dukungan,  bimbingan,  bantuan,  serta  doa  dari  berbagai  pihak  selama  penyusunan makalah.
Pada  kesempatan  ini  penulis  dengan  segala  kerendahan  hati mengucapkan terima kasih
kepada :
1. Bapak Mudemar A.R,SH,MH,MM selaku dosen mata kuliah Hukum Pidana
2. Bapak Galih Rido Prasetyo, selaku penyemangat dalam pembuatan makalah ini

            Atas  segala  bentuk  bantuan  yang  telah  diberikan,  semoga  mendapatkan
Rahmat  selalu  dari  Allah  SWT.  Penulis  menyadari  bahwa  dalam  makalah  ini  masih  jauh  
dari  sempurna.  Namun  penulis  berharap  semoga makalah ini  dapat  bermanfaat
bagi  pembaca  dan  semua  pihak  yang memerlukan.

                                                                                   

                                                                                                Jakarta, 10 April 2021


                                                                                   

                                                                                                            Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman

HALAMAN JUDUL................................................................................................... i
KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I : PENDAHULUAN
1.1.  Latar Belakang.......................................................................................... 
1.2.  Rumusan Masalah..................................................................................... 
1.3.  Tujuan Penelitian....................................................................................... 

BAB II : PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Korupsi................................................................................. 
2.2. Penyelidikan Kasus................................................................................. 
2.3. Analis Masalah........................................................................................ 
2.4. Hasil Analisis.......................................................................................... 

BAB III:PENUTUP
3.1 Kesimpulan.............................................................................................. 
3.2 Saran........................................................................................................ 

D AFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Salah satu tindak pidana yang sangat fenomenal diberbagai negara saat ini adalah tindak
pidana korupsi. Tindak pidana ini dapat melanda setiap negara baik negara yang miskin, negara
yang sedang berkembang, maupun yang sudah maju karena ada istilah yang mengatakan bahwa
semakin majunya suatu negara, semakin tinggi pula tingkat kebocoran keuangan.
Tindak pidana korupsi merupakan suatu kejahatan yang dapat menyentuh berbagai
kepentingan yang menyangkut hak asasi, ideologi negara, perekonomian, keuangan negara,
moral bangsa, di samping itu juga merupakan perilaku kejahatan yang sulit ditanggulangi.
Sulitnya penanggulangan tindak pidana korupsi ini terlihat dari banyaknya putusan pengadilan
yang membebaskan terdakwa kasus korupsi atau ringannya sanksi yang harus diterima oleh
terdakwa yang tidak sesuai dengan kejahatan yang telah dilakukannya. Jika hal ini terjadi secara
terus menerus, rasa keadilan dan rasa kepercayaan atas hukum dan perundang undangan dari
rakyat sebagai warga negara dapat berkurang.
Oleh karena itu, peran serta masyarakat dan usaha yang serius dari pemerintah melalui
political will-nya sangat diperlukan dalam memberantas tindak pidana korupsi.

1.2 Rumusan Masalah
Berdaarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas penulis angkat beberapa pokok masalah
mengenai studi kasus ini :
Bagaimana Kronologi Kasus Korupsi Mega Proyek Hambalang?

1.3 Tujuan Penelitian
Mengetahui apa saja yang terjadi dalam kasus korupsi mega proyek hambalang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1       Pengertian Korupsi
             Kata korupsi  berasal dari bahasa latin corruption (Fockema Andrea, 1951)
atau corruptus (Webster Student Dictionary, 1960). Selanjutnya, disebutkan pula
bahwa corruption berasal dari kata corrumpere satu kata dari bahasa Latin yang lebih tua. Dari
bahasa Latin tersebut kemudian dikenal istilah“corruption, corrupt” (Inggris), “corruption”
(Perancis) dan “corruptie / korruptie” (Belanda). Dari segi terminologi, istilah korupsi berasal
dari kata “corruptio” dalam bahasa latin yang berarti kerusakan atau kebobrokan, dan dipakai
pula untuk menunjukkan keadaanatau perbuatan yang busuk.
            Dalam Webster’s New American Dictionary, kata “corruption” diartikan sebagai “decay”
(lapuk), “contamination“ (kemasukan sesuatu yang merusak) dan “impurity” (tidakmurni).
Sedangkan kata “corrupt” dijelaskan sebagai “to become rotten or putrid” (menjadi busuk, lapuk
atau buruk), juga “to induce decay in something originally clean and sound” (memasukkan
sesuatu yang busuk atau yang lapuk ke dalam sesuatu yang semula bersih dan bagus).
            Menurut Black’s Law Dictionary, korupsi adalah perbuatan yang dilakukan dengan
maksud untuk memberikan suatu keuntungan yang tidak resmi dengan hak – hak dari pihak lain
secara salah menggunakan jabatannya atau karakternya untuk mendapatkan suatu keuntungan
untuk dirinya sendiriatau orang lain, berlawanan dengan kewajibannya dan hak – hak dari pihak
lain.
            Dari bahasa Latin tersebut, kemudian dikenal istilah corruption,
corrupt  (Inggris), corruption  (Prancis), dan “corruptic/korruptie” (Belanda). Indonesia
kemudian memungut kata ini menjadi korupsi.  Arti kata korupsi secara harfiah adalah “sesuatu
yang busuk, jahat, dan merusakkan”

2.2       Penyelidikan Kasus
            Penyelidikan kasus Hambalang ini berawal dari temuan KPK saat menggeledah kantor
Grup Permai, kongsi dagang milik Nazaruddin. Kasus Hambalang menjadi semakin jelas ketika
Nazaruddin ditangkap KPK dan ditetapkan menjadi tersangka, sehingga kasus ini mengaitkan
beberapa petinggi Negara seperti Anas Urbaningrum (Mantan Bendahara Umum Partai
Demokrat).
            Nazaruddin mengatakan telah memberikan keterangan kepada KPK terkait aliran dana
APBN 2010, bahwa beberapa dokumen waktu Anas di Casablanca, beberapa dokumen tentang
transaksi proyek Hambalang yang langsung dipakai oleh kepentingan Anas pribadi atau yang
dipakai untuk kepentingan Anas di Kongres Partai Demokrat yang memenangkan Anas.
Anggaran Rp 1,2 triliun dari APBN 2010 yang dikelola Partai Demokrat. Diterima Angelina
Sondakh, dana itu kemudian dibagi-bagi untuk kepentingan pemenangan Anas. Sebagian dari
uang Rp 1,2 triliun itu dipakai untuk membayar Hotel Sultan, iklan pencalonan Anas di TV, dan
beberapa event organizer . Ada juga sejumlah uang yang diserahkan pada tim sukses Anas, dan
semua itu sudah ada bukti diberikan ke penyidik.
            Juru Bicara KPK Johan Budi mengatakan KPK akan mendalami keterangan setiap saksi,
termasuk Nazaruddin. Dalam kasus Hambalang, KPK baru menetapkan dua tersangka. Mereka
adalah mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng, dan Kepala Biro Keuangan
serta Rumah Tangga Kemenpora, Deddy Kusdinar. Meski demikian, KPK tidak berhenti pada
dua tersangka itu saja. KPK tetap akan menelusuri aliran dana terkait proyek Hambalang,
termasuk kemungkinan aliran dana ke Partai Demokrat.
            Untuk keterkaitan Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono atau
Ibas dalam kasus ini belum ditemukan dugaan korupsi proyek Hambalang. Karena itu, KPK
belum bisa menyimpulkan tudingan yang dilontarkan mantan Ketua Umum Partai Demokrat
Anas Urbaningrum atas keterlibatan Ibas dalam kasus itu. Menurut Abraham, semua orang bisa
saja menyebut dan mengaitkan seseorang pada suatu kasus. Namun, lanjutnya, KPK tetap
berpatokan pada hasil pengembangan penyidikan yang dilakukan para penyidik KPK.
            Mantan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum mengaku pernah ikut
dalam pertemuan antara M Nazaruddin dan politisi senior Demokrat Amir Syamsuddin terkait
kasus Hambalang. Saat itu, Amir meminta keterangan Nazar terkait aliran uang Hambalang.
Pada rapat itu, Anas mengaku hanya mendengarkan penjelasan Nazar kepada Amir. Ketika kali
pertama kasus Hambalang mencuat, Anas pernah dikabarkan membawa Nazar ke kediaman
Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono. Pada pertemuan itu, Nazar
dikatakan menyebut keterlibatan Ibas dalam kasus tersebut. Anas menyebutkan, penjelasan
Nazar terkait aliran uang Hambalang cukup mengejutkan. Anas juga mengatakan, beberapa
orang memang turut menikmati uang Hambalang. Terkait nama-namanya, Anas tak
menyebutkan.
            Dalam perkembangan kasus ini, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan
tersangka baru dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan sarana dan prasarana olah raga
Hambalang. Tersangka baru tersebut yaitu Direktur Operasional I PT Adhi Karya, Teuku Bagus
Mohamad Noor. Teuku Bagus disangkakan melanggar pasal 2 ayat 1 dan atau pasal 3 UU
Nomor 20/2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke-1 KUH
Pidana.
            Selain itu, KPK juga memeriksa Manager Keuangan PT Adhi Karya, Sutrisno dan
seorang PNS dari Kementerian Pemuda dan Olahraga yaitu Hardiyanto sebagai saksi untuk
tersangka AM (Andi Mallarangeng) dan DK (Deddy Kusdinar).
            Hampir setiap hari kita periksa saksi-saksi untuk AU, DK, AAM maupun TBM. Artinya
kasus ini sedang dilengkapi. Penyidik itu tidak selalu tersangka dahulu yang diperiksa, tapi
bukan berarti tersangka itu belum diperiksa kasusnya mandeg.
            Setelah melengkapi berkas, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadwalkan
memeriksa Anas Urbaningrum terkait kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana
olahraga di Hambalang, pada hari Senin, 6 Mei 2013. Anas akan dimintai keterangan untuk
melengkapi berkas tersangka Andi Alifian Mallarangeng. Sebelumnya, pada hari Minggu Anas
tidak dapat hadir menjalani pemeriksaan karena sakit. Pengacaranya Firman Wijaya kepada
wartawan mengatakan bahwa Anas sudah memberikan keterangan dokter ke penyidik. Saat
ditanya soal pengurusan sertifikat Hambalang, Anas mengaku tidak tahu dan berdalih
bingung. Dalam pemeriksaan, isi materi pembahasannya tidak diberitahukan KPK (Gustav
Aulia, Seputar Indonesia RCTI, Senin 6 Mei 2013 Pkl. 17.40 Wita).
            Diduga suap itu disetorkan kepada elit partai untuk memenangkan pemilihan sebagai 
Ketua Umum partai penguasa. Karena tambah Azmi, nilai proyek Hambalang tersebut cukup
besar. berdasarkan laporan keuangan kuartal pertama 2011 PT Adhi Karya nilainya proyek
tersebut sebesar Rp1,518 triliun. Proyek yang diberi nama Adhi Wika JO tersebut, Adhi Karya
memegang 70 persen. Sedangkan sisanya sebesar 30 persen dipegang Wijaya Karya. Nomor
IMB 641/003.2.1/BPT/2010 yang dikeluarkan Pemerintah Kabupaten Bogor tertanggal 30
Desember 2010.
            Untuk Azmi menegaskan, PP GMP Merah Putih menyatakan sikap agar KPK dan
Kejagung menangkap dan adili jajaran direktur PT Adhi Karya Tbk dan PT Wijaya Karya Tbk.
Juga periksa dan adili salah satu Ketua Partai Demokat  AU dan jadikan sebagai tersangka.
Pihaknya juga minta agar pimpinan KPK yang baru membuktikan keberaniannya mendobrak
dominasi dan intervensi kekuasaan atas penegakan hukum, dengan menuntaskan penyidikan
KKN pembangunan Hambalang Sport Centre. GMP Merah Putih sangat berharap kepada Ketua
KPK Abraham Samad, menjadi lokomotif terdepan melawan korupsi. Dalam kasus mega proyek
ini, semua elemen masyarakat sangat berharap agar KPK mengusut tuntas kasus tersebut
sehingga Korupsi di Negeri ini bisa diadili sesuai dengan hukum yang berlaku.

2.3       Analisis Masalah
            Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) menjatuhkan vonis hukuman 4 tahun
penjara, dan  denda Rp 200 juta serta subsidar 2 bulan kurungan kepada mantan Menteri Pemuda
dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng dalam kasus  tindak pidana korupsi proyek Pusat
Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional (P3SON) di Hambalang, Bogor.
            Menurut hakim ketua Haswandi terdakwa Andi Mallarangeng terbukti secara sah dan
meyakinkan melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-samaDalam putusan tersebut,
hakim ketua menilai Andi dengan sengaja telah menyalahgunakan kewenangannya sebagai
Menpora dalam pengurusan proyek Hambalang.Dimana sebagai Menpora, Andi adalah
pengguna anggaran sekaligus pemegang otoritas kekuasaan pengelolaan keuangan negara di
Kemenpora serta memiliki kewajiban untuk melakukan pengawasan pelaksanaan anggaran.
Atas perbuatan tersebut Andi telah menguntungkan pihak lain,Proyek P3SON telah merugikan
keuangan negara Rp 464,391 miliar.Andi melanggar Pasal 3 jo Pasal 18 UU No 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU No 20 Tahun
2001 jo Pasal 55 ayat (1) ke 1 jo Pasal 65 ayat (1) KUHPidana.
            Selain itu, Majelis Hakim menilai, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi
Mallarangeng, telah memberi keleluasaan terhadap adiknya Choel Mallarangeng untuk
berhubungan dengan pejabat Kemenpora.Sehingga  Choel ikut terlibat dalam pengurusan proyek
Pusat Pendidikan Pelatihan dan Sekolah Olah Raga Nasional (P3SON).
            Dalam putusan juga disebutkan, bahwa Andi telah memberikan  kemudahan akses kepada
Choel Mallarangeng di kantor Kemenpora. Kemudahan akses tersebut seperti adanya
Keleluasaan bagi Choel untuk menggunakan ruang kerja Andi di lantai 10 gedung Kemenpora
untuk melakukan pertemuan dengan pejabat Kemenpora dan calon pemenang.Majelis hakim
Pengadilan Tindak Pidana Korupsi juga menyebutkan  membengkaknya anggaran proyek
pembangunan Hambalang, disebabkan oleh keinginan Andi Mallarangeng untuk mengubah
konsep bangunan Majelis hakim mengatakan  Andi Mallarangeng telah  memerintahkan
Sesmenpora  Wafid Muharam untuk melakukan pemaparan proyek dengan desain master plan
baru.
            Kemudian  dilakukan pertemuan membahas perombakan design baru seperti  konsep
bangunan, luas tanah dan gedung, yang berlangsung di lantai 10 Gedung Kemenpora. Dalam
pertemuan tersebut dihadiri oleh Wafid, Deddy Kusdinar, Rio Wilarso, Lisa Lukitawati Isa,
Muhammad Arifin, Asep Wibowo dan Anggraeni Dewi Kusumastuti.Akibatnya, anggaran
proyek Hambalang yang semula Rp 125 miliar terus bertambah. Hingga tahun 2010, anggaran
tersebut meningkat mencapai Rp 275 miliar. Namun, pada akhirnya anggaran tersebut
membengkak drastis menjadi total Rp 2,5 triliun, sehingga negara mendapat kerugian keuangan
negara senilai Rp 464,391 miliar.

2.4       Hasil Analisis
            Korupsi, kolusi dan nepotisme merupakan hal yang sangat merugikan Negara dan rakyat.
Korupsi didapatkan dari penyelewengan anggaran Negara demi keuntungan pribadi dan
kelompok tertentu.
            Kasus Hambalang bisa menjadi pelajaran bagi pemerintah untuk membuat kebijakan dan
memilih perusahaan dalam penanganan proyek apapun agar tidak ada lagi orang – orang yang
memanfaatkan momen tersebut sebagai lading bagi mereka untuk mengeruk anggaran Negara,
yang seharusnya bisa disalurkan kepada masyarakat Indonesia.
            Pemerintah harus mengevaluasi kebijakan tentang korupsi, kolusi dan nepotisme agar
tidak yang ada lagi yang berani tersenyum saat tertangkap KPK dan mereka sangat malu telah
melakukan hal tersebut.
BAB III
PENUTUP

3.1       Kesimpulan
Anggaran merupakan implementasi dari rencana dari rencana strategi yang telah
ditetapkan. Penyusunan anggaran adalah Proses pengoperasionalan rencana dalam bentuk
pengkuantifikasian, biasanya dalam unit moneter, untuk kurun waktu tertentu. Anggaran
merupakan rencana yang diungkapkan secara kuantitatif dalam unit moneter untuk periode satu
tahun. Tujuan disusunnya suatu anggaran adalah agar kebutuhan jangka pendek yang tercantum
dalam anggaran dapat terpenuhi, anggaran akan menuntun agar pencapaian tujuan jangka pendek
tetap konsisten sesuai dengan tujuan dan sasaran. Maka betapa pentingnya anggaran dalam
membangun sebuah proyek seperti proyek sebesar hambalang. Salah sedikit dari perhitungan
penganggaran akan berdampak besar nanti dikemudian hari. Maka dari itu jangan sampai dalam
sistem penganggaran ada seseorang yang ingin merauk keuntungan karena akan merusak hakikat
dari pada anggaran itu sendiri.

3.2       Saran
Bagi para penyelenggara negara sebagai pengelola anggaran negara hendaknya
menghindarkan diri dari praktek - praktek Korupsi karena korupsi secara materiil akan sangat
merugikan warga masyarakat. Di samping itu juga perlu diikuti aturan penganggaran yang ada di
Indonesia agar sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku di Indonesia.
Penegakan hukum yang tidak tebang pilih, yang tidak melempem ketika sampai pada
kasus yang melibatkan orang-orang ternama, pengusutan kasus hingga tuntas dan perlakuan yang
sama dimata hukum bahwa siapapun yang bersalah harus mendapatkan hukuman yang setimpal.
Kerjasama semua pihak yang terlibat dalam pengusutan kasus-kasus korupsi sehingga
pemberantasan korupsi yang tidak tebang pilih dan menetapkan hukuman yang memberikan efek
jera kepada pelaku tindak pidana korupsi dan memberikan rasa takut kepada siapapun yang
memiliki kemungkinan melakukan tindakan keji korupsi.
                                                DAFTAR PUSTAKA

http://ampundeh.wordpress.com/2013/06/05/kasus-anggaran-akuntansi-pemerintahan-proyek-
hambalang/

http://membualsampailemas.wordpress.com/2012/06/17/kronologi-kasus-hambalang-hingga-16-
juni-2012/

http://nasional.news.viva.co.id/news/read/363930-asal-mula-mega-proyek-hambalang

http://nasional.kompas.com/read/2013/11/13/1753304/Anas.Kenapa.KPK.Tak.Sita.Buku.Tahlila
n.Ibas.

http://jaringnews.com/keadilan/umum/51606/kpk-pastikan-anas-urbaningrum-akan-ditahan

http://www.merdeka.com/peristiwa/demokrat-dan-sby-dukung-kpk-geledah-rumah-anas.html

http://www.tribunnews.com/nasional/2013/11/13/kpk-uang-rp-1-m-ditemukan-di-kamar-pribadi-
rumah-anas

http://www.antaranews.com/berita/404640/kpk-geledah-rumah-anas-urbaningrum

Anda mungkin juga menyukai