Anda di halaman 1dari 4

PENGANTAR BAHASA SANSKERTA

I Ketut Gunarta, M.Ag.


I. Pengertian
a. Pendekatan etimologi
Kata sanskerta dalam bahasa Indonesia merupakan bentuk serapan dari
kata samskerta dalam bahasa Sanskerta. Secara etimologis, kata samkrta terbentuk
atas unsur-unsur sam-s-kr (akar kata kerja kelas I). Akar kata kerja kr kadang-
kadang menggunakan konsonan awal s- apabila didahului oleh preposisi sam-,
pari-, nis-, dan upa-. Sebagai misal dapat dikemukakan bentuk-bentuk samskara
’penyucian’, pariskrta ’telah disiapkan, terhiasi, dikelilingi atau disertai oleh’,
niskrta ’dipindahkan, dikeluarkan, dibuang’, dan upaskrta ’dilengkapi dengan,
diatur, dipersiapkan, diahiasi’ (upakara, m, ’pertolongan, bantuan, persiapan’)
(Whitney, 1964).
Unsur gramatikal (yang berfungsi sebagai preposisi) sam- pada hakikatnya
berarti ’lengkap, bersama-sama’, dan akar kata kerja kr (kelas I) berarti ’membuat,
menyiapkan, mengerjakan, menyusun’. Krta merupakan bentuk participum
pervectum passif (perfect passive participle/past passive participle) dari akar kata
kerja kr. Kata krta dapat berarti ’telah dikerjakan, telah dilakukan telah disiapkan,
telah disusun’. Berdasarkan arti kata-kata sam- dan krta (skrta) yang telah
dikemukan di atas, maka kata samskrta secara harfiah dapat diartikan dengan
’telah dikerjakan/disusun secara lengkap/sempurna’ (Monier Williams, 1986; Mac
Donell, 1974).

b. Sanskerta sebagai sebuah term


Sebagaimana telah diketahui, bahasa Sanskerta sebagai sebuah istilah
digunakan untuk menamakan bahasa yang paling sedikit menurut anggapan
orang-orang Indonesia pada umumnya, yang dianggap berasal dari daratan India.
Dalam bahasa Indonesia, bahasa itu lazim disebut bahasa Sanskerta. Sementara
itu, orang Jerman dan Prancis menamakan bahasa tersebut dengan istilah Sanskrit,
orang Belanda dengan istilah Sanskriet, dan orang Inggris dengan istilah Sankrit
atau secara lebih lengkap Sanskrit language. Nama-nama atau istilah-istilah yang
digunakan untuk menyebut bahasa itu ternyata bukan didasarkan atas nama

Hand aut perkuliahan Bahasa Sanskerta oleh I K. Gunarta 1


tempat yang menjadi wilayah pemakaian bahasa itu, tetapi didasarkan atas
kualifikasinya. Sejalan dengan makna harfiah kata samskrta, bahasa Sanskerta
dimaknakan sebagai bahasa yang disusun secara sangat teliti, bahasa yang
sempurna, bahasa yang sudah dibersihkan atau diperbaiki.

II. Penggunaan dan Pembagian Bahasa Sanskerta


Perlu dikemukakan di sini sebuah kitab tata bahasa Sanskerta yang
berjudul Mahabhasya yang disusun oleh Patanjali kurang lebih pada tahun 150
SM. Pada dasarnya buku itu adalah sebuah penjelasan yang cukup luas mengenai
kitab Astadhyayi yakni kitab tata bahasa Sanskerta tertua yang disusun oleh
Panini (seorang pertapa) yang hidup pada abad ke-4 SM. Di dalam kitab
Mahabhasya dikatakan bahwa bahasa Sanskerta seperti halnya juga bahasa-bahasa
lain pada umumnya terdiri atas dua ragam, yakni ragam bahasa sastra atau
susastra dan ragam bahasa Sanskerta yang digunakan sehari-hari oleh rakyat
kebanyakan. Bahasa Sanskerta ragam sastra disebut Vaidikibhasa dan ragam
bahasa sehari-hari disebut Laukikibhasa. Vaidikibhasa digunakan dalam kitab
Caturveda (Rgveda, Yajurveda, Samaveda, dan Atharvaveda) yang diduga ditulis
kurang lebih 2500 SM dan jumlah kitab sastra lain yang ditulis oleh para penyair,
sarjana, dan pendeta yang merupakan kelompok orang-orang terpelajar.
Laukikibhasa kemudian dibenahi, kesalahan-kesalahannya diperbaiki, dan tata
bahasanya disesuaikan dengan gramatika yang disusun oleh Panini. Bahasa itu
selanjutnya dinamakan Samskrta atau Samkrtabhasa (bahasa Sanskerta). Bahkan,
Vaidikibhasa kemudian disebut Samskertabhasa juga.
Kata samskrta yang berarti bahasa Sanskerta pertama kali terpakai atau
digunakan dalam kitab Ramayana, yakni pada bagian Sundarakanda 30, 17-19. Di
sana terbaca bagian yang berbunyi sebagai berikut:
”Aham hyatitanuscaiva vanarasca visesatah,
vacam codaharisyami manusim iha samskrtam
yadi vacam pradasyami dvijatir iva samskrtam
ravanam manyamana mam sitabhita bhavisyati” (Sharma, 1985).
Terjemahan bebas:

Hand aut perkuliahan Bahasa Sanskerta oleh I K. Gunarta 2


”Saya (baca : Hanuman) adalah hanya seekor kera yang sangat kecil, disini
perlu mengucapkan bahasa Sanskerta yang digunakan oleh para manusia;
(tetapi) jika saya mengucapkan bahasa Sanskerta seperti seorang
Brahmana, Sita akan mengira saya sebagai Brahmana Rawana dan dia
akan menjadi takut”.
Setelah berpikir seperti itu, akhirnya Hanuman menggunakan manusibhasa
(Laukikibhasa), yaitu bahasa yang dipakai oleh rakyat pada umumnya. Dengan
menggunakan bahasa itu, Hanuman dapat berkomunikasi dengan Dewi Sita tanpa
menimbulkan kecurigaan pada diri istri sang Rama itu.
Berdasarkan cerita itu didapat gambaran bahwa Laukikibhasa kemudian
tampaknya juga menjadi bahasa yang umum digunakan oleh para sarjana atau
Brahmana seperti Rawana. Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa di kalangan
rakyat kebanyakan telah berkembang pula sejumlah bahasa, di luar bahasa
Sanskerta. Bahasa-bahasa itu lazim disebut bahasa Prakerta (Prakrtabhasa).
Dengan kata lain, istilah bahasa Prakerta digunakan untuk menyebut bahasa-
bahasa daerah yang ada di India pada waktu itu. Namun, perlu diingat bahwa
bahasa Prakerta banyak juga menerima masukan-terutama kosa kata dari bahasa
Sanskerta. Sudah tentu masukan-masukan itu mengalami perubahan agar sesuai
dengan aturan yang berlaku dalam bahasa yang menerima atau menyerapnya.
Selain itu, kendati sudah memiliki bahasa daerah, di daerah-daerah tersebut tetap
digunakan bahasa sanskerta yang berfungsi sebagai bahasa penghubung antar
penduduk semua daerah (ligua franca).
Dalam perkembangannya lebih lanjut, bahasa Sanskerta terpilih menjadi
tiga versi, yakni a) Bahasa Sanskerta Veda (Vedic Sanskrit), b) Bahasa Sanskerta
Klasik (Classical Sanskrit), dan c) Bahasa Sanskerta Campuran (Hybrid Sanskrit).
Keterangan ringkas dan bersifat umum ingin ditambahkan untuk masing-masing
versi bahasa tersebut, yakni sebagai berikut:
a) Bahasa Sanskerta Veda (Vedic Sanskrit)
Versi ini adalah yang tertua di antara versi-versi bahasa Sanskerta yang
telah disebutkan. Sesuai dengan namanya, versi ini digunakan dalam kitab
suci Weda yang merupakan kitab susastra tertua di dunia. Dapat ditambahkan
bahwa bahasa Sanskerta yang digunakan dalam kitab suci Weda kadang-

Hand aut perkuliahan Bahasa Sanskerta oleh I K. Gunarta 3


kadang juga disebut Daivivak (bahasa Dewa). Pada hakikatnya, sebutan ini
juga mencerminkan sifat kesucian dan kesempurnaan bahasa tersebut.
b) Bahasa Sanskerta Klasik (Classical Sanskrit)
Versi Bahasa Sanskerta ini digunakan dalam karya-karya satra
(susastra) seperti Kitab Ramayana, Mahabharata, Purana, Smrti
(Dharmasastra), dan kitab-kitab Darsana yang berkembang sesudah kitab-
kitab Weda.
c) Bahasa Sanskerta Campuran (Hybrid Sanskrit)
Untuk di Indonesia, sementara ahli juga menyebutkan versi bahasa
Sanskerta ini bahasa Sanskerta Kepulauan/Nusantara (Archipelego Sanskrit).
Dalam versi ini, kosa kata Bahasa Sanskerta mengalami perubahan yang jauh
lebih besar dibandingkan dengan dalam dua versi sebelumnya. Gramatika
bahasa Sanskertanya hampir tidak diperhatikan lagi. Sruti dan Stawa di Bali
yang memuat puja dan puji untuk Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang
Maha Esa) dan manifestasiNya dapat digunakan sebagai misal bagi versi
Bahasa Sanskerta ini.

III. Penutup
Dapat ditambahkan bahwa Bahasa Sanskerta termasuk ke dalam keluarga
besar (rumpun) bahasa Indo-Jerman, yakni bahasa-hahasa yang digunakan dalam
wilayah yang terbentang dari tanah Indus di timur sampai tanah Jermania di barat.
Indus sebagaimana telah diketahui, adalah nama sebuah sungai yang kemudian
berubah menjadi India dan digunakan untuk menyebut seluruh wilayah negara
India pada dewasa ini. Sementara itu, Jermania pada hakikatnya berarti daerah
yang menggunakan bahasa-bahasa Jermania, seperti bahasa Skandinavia, Jerman,
Belanda, Vlam (di Belgia Utara), dan Inggris. Selain sekeluarga dengan bahasa-
bahasa yang telah disebutkan, bahasa Sanskerta juga sekeluarga dengan bahasa
Slavia (bahasa-bahasa di Eropa Timur, Eropa Tengah, dan Siberia), Yunani,
Romawi, dan dengan sejumlah bahasa yang berada di daratan Asia seperti bahasa
Persia, Kurdi, dan Hatti.

Hand aut perkuliahan Bahasa Sanskerta oleh I K. Gunarta 4

Anda mungkin juga menyukai