Anda di halaman 1dari 14

Infeksi peradangan

INFEKSI & PERADANGAN

Infeksi peradangan

PENGERTIAN INFEKSI

Infeksi adalah proses invasif oleh MO dan berproliferasi di dalam jaringan tubuh yang menyebabkan
sakit

Mekanisme infeksi

MEKANISME INFEKSI

Kuman ( bakteri, virus, protozoa maupunjamur) mempunyaimekanismedalammenyerangselinangnya

kumantersebutbisamenginfeksimelalui 4 tahapyaitu:1. Adhesi (menempel)2. Kolonisasi (berbiak)3.


Penetrasi (masukketubuh)4. Invasi (menyebarkeseluruhtubuhsambil

berbiak)

Infeksi peradangan

PENGERTIAN PERADANGAN

Adalahreaksitubuhmelawaninjuriatauiritasi

Tidaksamadengan INFEKSI

Berhubungandengan JARINGAN yang HIDUP

Terminologi

TERMINOLOGI

Kata yang berakhiran ITIS

Misal : gingivitis,, pulpitis, nephritis


Reaksipembuluhdarah yang mengakibatkanakumulasicairandanleukositpadajaringanekstravaskuler

Berhubunganproses repair thdcedera

Dasarnyabersifatprotektif

Memiliki 5 cardinal Signs

Proses klinis terjadinya infeksi

Prosesklinisterjadinyainfeksi

Tergantung pada :

- mikroorganisme,

- source atau sumber,

- portal of exit,

- mode of transmition,

- portal of entry dan

- susceptible host.

The 5 cardinal signs of

The 5 Cardinal Signs of

Inflamasi akut

INFLAMASI AKUT
GROSS :

Celcius

Celcius…..

Dolor

Dolor adalah rasa nyeri,

terasapadajaringan yang mengalamiinfeksi.

terjadikarenasel yang
mengalamiinfeksibereaksimengeluarkanzattertentusehinggamenimbulkannyeri.

Rasa nyerimengisyaratkanbahwaterjadigangguanatausesuatu yang tidak normal [patofisiologis]

Kalor

KALOR

Kaloradalah rasa panas

terjadikarenatubuhmengkompensasialirandarahlebihbanyakke area yang


mengalamiinfeksiuntukmengirimlebihbanyak antibody dalammemerangi antigen
ataupenyebabinfeksi

Tumor

TUMOR

= pembengkakan.

Pada area yang


mengalamiinfeksiakanmengalamipembengkakankarenapeningkatanpermeabilitasseldanpeningkatan
alirandarah.

Rubor

RUBOR
Ruboradalahkemerahan,

terjadipada area yang mengalamiinfeksikarenapeningkatanalirandarahke area


tersebutsehinggamenimbulkanwarnakemerahan.

Fungsio laesa

Fungsio Laesa

Fungsiolaesaadalahperubahanfungsidarijaringan yang mengalamiinfeksi.

Tanda sistemik

Tandasistemik

demam, malaise, anoreksia dan nausea,

vomiting, sakit kepala dan diare.

Faktor faktor yang mempengaruhi resiko infeksi

Faktor-faktor yang mempengaruhiresikoinfeksi

Usia ( bayi: immature system immune pada usia 2-3 bulan IgG, lansia: terjadi kelemahan system
immune).

Heriditas (kelainan bawaan berupa rendahnya serum immunoglobulin).

Status imunisasi (status imun lengkap atau tidak ini berhubungan dengan infeksi yang timbul)

Infeksi peradangan

4. Terapi yang sedangdijalani (radiasiatau chemotherapy menyebabkanpenekananpembentukansel-


seldarah)

5. Status nutrisi(status nutrisi yang kurangbaikmemudahkantubuhdayatahanrendah,


berkaitandengantidakseimbangproses metabolism dalamtubuhsehinggaakanmempengaruhisintesa
protein)
6. Kelelahan (dapatmempermudahtimbulnyainfeksiakibattubuhmudahrentanterhadappenyakit)

7. Stres (mengakibatkanpeningkatan cortisone, selanjutnyaberakibatpadapenurunan anti inflamasi)

Mikroskopis radang akut

MIKROSKOPIS RADANG AKUT

Hyperemia

HYPEREMIA

Dikarenakan perubahan pada pembuluh vaskuler yang kecil

Exudation

EXUDATION

Leukosit yang berpindah

LEUKOSIT yang BERPINDAH

PMN dan MN menuju area yang ada jejas/injuri

Bentuk makroskopis jaringan

BENTUK MAKROSKOPIS JARINGAN

1. Peradanganserosa

Ditandai : extravasasi cairan protein sel

Sebagian besar peradangan akut bermula sebagai bentukserosa

Komponeneksudat : cairanbening plasma darah


menandakanperadanganderajatringan

terjadibilaadanyairitasiringanpadamembranamukosadanserosa

Infeksi peradangan

2. PeradanganFibrinosa

Ditandai : eksudasi plasma fibrinogen

Komponenutamaeksudat : fibrin

Menandakanperadanganakutdengankerusakanvasculer yang cukuphebat

Jaringantampakkaku, kusam, denganwarnaputih – kuning ( karenakandungan fibrin)

Lapisan fibrin padamembranamukosaseringmembentuk ‘pseudo-membran

Infeksi peradangan

3. PeradanganHemoragie

Biasanyaterjadipada organ ygbanyakkapilernya

Menandakanperadanganperakuthebat

Makroskopis : organ mengalamiperdarahan

Mikroskopis : banyakeritrositdiluarvasculer

Komponenutamaeksudat : darah

Infeksi peradangan

4. Peradangan Katarrhal

Komponeneksudat: “mukus” yang mengandung fibrin, sel debris,


jaringannekrosis,komponenseldarah

Warnamukus: bervariasi, tergantungkomponendominasi

Biasanyaperadanganiniterjadidisalurancerna, saluranreproduksi, maupunsaluranrespirasi

Infeksi peradangan

5. PeradanganPurulenta
Ditandai : keluarnyaneutrofil & pembentukan pus.

Komponenutamaeksudat: nanah/pus dengankandungan: neutrofil, sel debris,


jaringannekrotikkuman

Konsistensibisacair, semisolid, gelatinous

Prosespembentukannanah: supurasi

Bakteripembentuknanah/pus:

Radang purulent

Radang Purulent

Cellulitis : eksudatpurulenpadajaringan sub kutan

Abses : kumpulannanah/pus didalam organ

Pustula : kumpulannanah/pus pada epidermis

Mukopurulen : nanah/pus dalambentukmukus

Fibrinopurulen : nanah/pus bercampur fibrin

Infeksi peradangan

6. PeradanganGranulomatosa

Komponeneksudat: granul, yang umumpadaperadangankronis

Serosa exudat

Serosa Exudat

Purulent exudat

Purulent Exudat

Proses kejadian inflamasi

PROSES KEJADIAN INFLAMASI

Klasifikasi peradangan
KLASIFIKASI PERADANGAN

1. Berdasarkanderajatkeparahan

a. Mild

= Peradanganderajatringan

- Jaringansedikitmengalamicidera

- Daerah radangsedikitmengalami

hiperemis, edema, eksudasi

Note functions of chemical mediators of inflammation

Note : Functions of Chemical Mediators of Inflammation

Vasodilation; mis : histamine, nitric oxide.

Vasoconstriction; mis : thromboxane.

Increase vessel permeability; Mis : histamine, bradykinin.

Produce pain; Mis : bradykinin

Produce fever; Mis : IL-1, T N F

Chemotactic; Mis : IL8

Infeksi peradangan

b. Moderate

= peradanganderajatsedang
- jaringan yang meradanglebihluasdari mild

- vaskularisasijelas

- Peningkataninfiltrasisel-selradang

Infeksi peradangan

c. Severe

= Peradanganderajathebat

- Jaringan yang mengalamiradangluas

- Vascularisasisangatjelas

- Eksudasidanpeningkatanleukositdidaerahradangsangatnyata

2 berdasarkan lokasi terjadinya radang

2. Berdasarkan lokasi terjadinya radang

a.Peradangan Lokal

= Peradangan yang terjadi terlokalisasi

pada satu tempat saja


b. Peradangan Multifokal

= Peradangan terlokalisasi yang terjadi

pada berbagai tempat

c. Peradangan Difusa

= Peradangan yang terjadi menyeluruh

pada suatu organ

3 berdasarkan waktu terjadinya peradangan

3.Berdasarkan waktu terjadinya peradangan

a.Peradangan Perakut

= peradangan yg berlangsung sangat cepat

- berlangsung: menit – beberapa jam

- disebabkan : agen yg sangat poten

- kematian dapat terjadi tanpa didahului

adanya gejala klinis


- contoh : Avian Influenza

B peradangan akut

b. PeradanganAkut

= Peradangan yang terjadi dalam kurun waktu 6 jam sampai beberapa hari

- Peradangan dapat sembuh atau dapat pula

menimbulkan kematian

- Ciri ‘panca radang’ dapat teramati dg jelas

- Mikroskopis : adanya perdarahan lokal,

edema, sel neutrofil dominan dan sedikit

limfosit

C peradangan subakut

c. PeradanganSubakut

= Peradangan yg berlangsung beberapa minggu

- disebabkan : agen yg kurang poten

- biasanya berakhir dengan kesembuhan


- pada daerah radang : makrofag, sel plasma, limfosit, giant cell.

- proliferasi fibroblast minimal

D peradangan kronis

d. PeradanganKronis

= Peradangan yang berlangsung berminggu-minggu sampai tahunan

- agen mampu bertahan terhadap sistem pertahanan tubuh

- sel radang yang dominan : limfosit, makrofag, giant cell.

- contoh : TBC, kemasukan benda asing

Yang terjadi saat perbaikan

Yang terjadi saat perbaikan :

Agen asing dinetralisir

Sel-sel radang berkurang

Eksudasi cairan berkurang

Permiabilitas vaskuler normal

Regenerasi sel-sel jaringan

Fase kesembuhan perbaikan

FASE KESEMBUHAN/PERBAIKAN
I Fase Inflammasi

a. Homeostatis = terjadi vasokontriksi oleh media catekolamin dan prostaglandin diikuti


terjadinya agregasi platelet serta proses aktifitas thromboplastin (clotting)

b. Inflammasi = terjadinya vasodilatasi kapiler-kapiler sekitar daerah radang, aktivasi sel-sel radang
sampai proses fagositosis

Ii fase proliferative

II. FASE PROLIFERATIVE

a. GRANULASI

tersusunnyacolagen primer didaerahluka/radang, diikutipelapisanoleh fibroblast

terjadinyaproses angiogenesis

b. KONTRAKSI

matrik yang tersusunolehcolagendan fibroblast


mengadakankontraksimenariktepilukauntukmenutupluka

c. EPITHELIALISASI

pertumbuhansel-selepithel

Iii fase remodeling

III. Fase Remodeling

Terbentuknya colagen baru/colagen sekunder yang lebih kuat menutupi luka

Terbentuknya “scar” /jaringan parut sebagai jaringan penyambung

Kemampuan sel tubuh dalam proses regenerasi

Kemampuan sel tubuh dalam proses regenerasi


Jaringan yang mudah mengalami regenerasi : kulit, saluran cerna, gusi

Organ yang mudah mengalami regenerasi, asalkan bentuk jaringan masih baik saat meradang : hati,
sel-sel kelenjar

Sel-sel yang sangat sulit mengalami regenerasi : jantung,. otak

Bentuk kesembuhan

Bentuk Kesembuhan

1. Kesembuhan Primer

Terjadi pada luka, di mana tepi luka mudah ditautkan. Contoh : luka insisi saat bedah

2. Kesembuhan Sekunder

Terjadi pada luka, yang tepinya sulit ditautkan dan biasanya disertai terbentuknya jaringan granulasi
yang cukup banyak. Contoh : luka karena trauma, luka yang dalam

Faktor yang mempengaruhi kualitas respon inflammasi dan perbaikan

Faktor yang mempengaruhi kualitas respon inflammasi dan perbaikan

ada/tidaknya suplai darah

Status gizi individu ( protein ; vit.C )

Ada/tidaknya infeksi

Ada/tidaknya diabetes melitus

Sedang dalam pengobatan glukokortikoid

Kadar sel darah putih dalam sirkulasi

Infeksi peradangan

Terimakasihatasperhatiannya

Anda mungkin juga menyukai