PENGEMBANGAN KURUKULUM SD
PRINSIP-PRINSIP DAN LANDASAN-LANDANDASAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM
Disusun oleh :
ROMBEL H
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I ......................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................................. 2
BAB II........................................................................................................................................ 3
PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3
PENUTUP.................................................................................................................................. 9
A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9
B. Saran ............................................................................................................................... 9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan
pendidikan nasional adalah aspek kurikulum. Keberadaan kurikulum merupakan salah
satu komponen yang memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan. Dalam
pengembangan kurikulum untuk menunjang keberhasilan dalam pendidikan di
Indonesia pengembangan kurikulum memutuhkan prinsip-prinsip dalam
pengembangannya.Pengembangan kurikulum ini biasanya menggunakan prinsip-
prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan
prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di lembaga
pendidikan sangat dimungkinkan untuk menggunakan prinsip yang berbeda dari
kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lain, sehingga akan ada banyak
prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum.
1
C. Tujuan
1. Mampu memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
2. Mampu mengetahui dan menjelaskan apa saja landasan-landasan pengembangan
kurikulum
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Prinsip-Prinsip Kurikulum
Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum
pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu
kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip
yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri
prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga
pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan
kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan
banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum.
Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok :
(1) Prinsip – prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan
efektivitas;
a. Prinsip relevansi
Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-
komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan
secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebutmemiliki relevansi dengan
tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan
potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan
perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
b. Prinsip fleksibilitas
Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan
memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan
terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan
waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
c. Prinsip kontinuitas
Yakni adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun
secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum
harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar
jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
d. Prinsip efisiensi
Yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat
3
mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal,
cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
e. Prinsip efektivitas
Yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai
tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.
4
sekaligus mendorong penggunaan sumber belajar di rumah dan di masyarakat,
serta perlunya kegiatan belajar yang menekankan learning by doing, bukan
hanya learning by seeing and knowing.
d. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
Proses belajar mengajar perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat
bantu pengajaran yang tepat. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal berikut,
yaitu alat/media apa yang dibutuhkan, bila belum ada apa penggantinya,
bagaimana pembuatannya, siapa yang membuat, bagaimana pembiayaannya, dan
kapan dibuatnya, bagaimana pengorganisasiannya dalam keseluruhan kegiatan
belajar, serta adanya pemahaman bahwa hasil terbaik akan diperoleh dengan
menggunakan multi media.
e. Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan kegiatan penilaian
meliputi kegiatan penyusunan alat penilaian harus mengikuti beberapa prosedur
mulai dari perumusan tujuan umum, menguraikan dalam bentuk tingkah laku
siswa yang dapat diamati, menghubungkan dengan bahan pelajaran dan
menuliskan butir-butir tes. Selain itu, terdapat bebarapa hal yang perlu juga
dicermati dalam perencanaan penilaian yang meliputi bagaimana kelas, usia, dan
tingkat kemampuan siswa yang akan dites, berapa lama waktu pelaksanaan tes,
apakah tes berbentuk uraian atau objective, berapa banyak butir tes yang perlu
disusun, dan apakah tes diadministrasikan guru atau murid. Dalam kegiatan
pengolahan haisl penilaian juga perlu mempertimbangkan beberapa hal yaitu
norma apa yang digunakan dalam pengolahan hasil tes, apakah digunakan
formula guessing bagaimana pengubahan skor menjadi skor masak, skor standar
apa yang digunakan, serta untuk apa hasil tse digunakan.
5
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku, budaya, dan adat-istiadat, serta status sosial ekonomi
dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan
isi kurikulum mendorong peserta didik utnuk mengikuti dan memanfaatkan secara
tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan masyarakat, dunia usaha
dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan berfikir, sosial, akademik dan vokasioanl merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan, dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
6
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Landasan adalah pikiran-pikiran abstrak yang dijadikan titik tolak atau titik
berangkat bagi pelaksanaan suatu kegiatan.
3. Landasan adalah pandangan –pandangan abstrak yang telah teruji , yang yang
dipergunakan sebagai titik tolak dalam menyusun konsep, pelaksanaan konsep dan
evaluasi konsep.
Demikian pula halnya dengan kurikulum, apabila tidak memiliki dasar pijakan
yang kuat, maka kurikulum tersebut akan mudah terombang-ambing dan yang akan
dipertaruhkan adalah manusia (peserta didik) yang dihasilkan oleh pendidikan itu
sendiri. Oleh sebab itu dibutuhkan landasan yang kuat dalam pengembangan
kurikulum agar pendidikan dapat menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas.
Ada 4 landasan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum yaitu :
a) Landasan Filosofis
7
b) Landasan Psikologis
c) Landasan Sosiologis
Adalah asumsi-asumsi yang berasal dari sosiologi yang dijadikan titik tolak
dalam pengembangan kurikulum. Implikasinya sekolah dalam hal ini sebagai
tempat melaksanakan pendidikan berfungsi untuk mempersiapkan anak didik agar
mereka dapat berperan aktif di masyarakat. Oleh sebab itu kurikulum berperan
sebagai pedoman dalam proses pendidikan di sekolah dan relevan dengan tuntutan
masyarakat. Sekolah disini bukan hanya berfungsi untuk mewariskan kebudayaan
dan nilai-nilai suatu masyarakat saja, akan tetapi sekolah juga berfungsi untuk
mempersiapkan anak didik dalam kehidupan masyarakat.
Adalah asumsi-asumsi hasil yang bersumber dari hasil riset atau penelitian
dan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam
mengembangkan kurikulum. Mengingat pendidikan merupakan upaya
menyiapkan siswa menghadapi masa depan dan dan perubahan masyarakat yang
semakin pesat termasuk di dalamnya perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka pengembangan kurikulum haruslah berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan
teknologi.
8
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum
pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu
kurikulum.Prinsip – prinsip pengembangan kurikulum dibedakan menjadi dua
B. Saran
9
DAFTAR PUSTAKA
iii