Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGEMBANGAN KURUKULUM SD
PRINSIP-PRINSIP DAN LANDASAN-LANDANDASAN PENGEMBANGAN
KURIKULUM

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kurikulum

Dosen Pengampu : Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd.

Disusun oleh :

Rozaq Ardian Putranto (1401420308)


Rika Musfirotun (1401420318)
Siti Nur Hidayatur Rofi’ah (1401420331)
Novina Fitri Astuti (1401420361)

ROMBEL H
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan sebuah makalah yang menjadi tugas
kelompok yang berkaitan dengan materi pertemuan ke 3 mata kuliah Mata Kuliah
Pengembangan Kurikulum SD dosen pengampu Drs. Akhmad Junaedi, M.Pd. yang berjudul
“Prinsip-Prinsip dan Landasan-Landasan Pengembangan Kurikulum”
Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberi dukungan kepada kami dalam menyelesaikan tugas ini.Semoga apa yang telah kami
usahakan ini dapat memberi manfaat bagi banyak orang.
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Semarang, 8 September 2021


Penyusun

Kelompok 2

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................ i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii

BAB I ......................................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 1

C. Tujuan ............................................................................................................................. 2

BAB II........................................................................................................................................ 3

PEMBAHASAN ........................................................................................................................ 3

A. Prinsip-prinsp Kurikulum ............................................................................................... 3

B. Landasan Pengembangan Kurikulum ............................................................................. 7

BAB III ...................................................................................................................................... 9

PENUTUP.................................................................................................................................. 9

A. Kesimpulan ..................................................................................................................... 9

B. Saran ............................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu aspek yang berpengaruh secara signifikan terhadap keberhasilan
pendidikan nasional adalah aspek kurikulum. Keberadaan kurikulum merupakan salah
satu komponen yang memiliki peran strategis dalam sistem pendidikan. Dalam
pengembangan kurikulum untuk menunjang keberhasilan dalam pendidikan di
Indonesia pengembangan kurikulum memutuhkan prinsip-prinsip dalam
pengembangannya.Pengembangan kurikulum ini biasanya menggunakan prinsip-
prinsip yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan
prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di lembaga
pendidikan sangat dimungkinkan untuk menggunakan prinsip yang berbeda dari
kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lain, sehingga akan ada banyak
prinsip yang digunakan dalam pengembangan kurikulum.

Dalam mengembangkan kurikulum, terlebih dahulu harus diidentifikasi dan


dikaji secara selektif, akurat, mendalam dan menyeluruh landasan apa saja yang harus
dijadikan pijakan dalam merancang, mengembangkan, dan mengimplementasikan
kurikulum. Dengan landasan yang kokoh kurikulum yang dihasilkan akan kuat, yaitu
program pendidikan yang dihasilkan akan dapat menghasilkan manusia terdidik sesuai
dengan hakikat kemanusiannya, baik untuk kehidupan masa kini maupun
menyongsong kehidupan jauh kemasa yang akan datang. Penggunaan landasan yang
tepat dan kuat dalam mengembangkan kurikulum tidak hanya diperlukan oleh para
penyusun kurikulum ditingkat pusat (makro), akan tetapi terutama harus dipahami dan
dijadikan dasar pertimbangan oleh para pengembang kurikulum ditingkat operasional
(satuan pendidikan), yaitu para guru, kepala sekolah, pengawas pendidikan (supervisor)
dewan sekolah atau komite pendidikan dan para guru serta pihak-pihak lain yang
terkait (stacke holder).
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai berikut:
1. Apa saja prinsip-prinsip pengembangan kurikulum ?
2. Apa saja landasan-landasan pengembangan kurikulum?

1
C. Tujuan
1. Mampu memahami dan menjelaskan prinsip-prinsip pengembangan kurikulum.
2. Mampu mengetahui dan menjelaskan apa saja landasan-landasan pengembangan
kurikulum

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Prinsip-Prinsip Kurikulum
Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum
pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu
kurikulum. Dalam pengembangan kurikulum, dapat menggunakan prinsip-prinsip
yang telah berkembang dalam kehidupan sehari-hari atau justru menciptakan sendiri
prinsip-prinsip baru. Oleh karena itu, dalam implementasi kurikulum di suatu lembaga
pendidikan sangat mungkin terjadi penggunaan prinsip-prinsip yang berbeda dengan
kurikulum yang digunakan di lembaga pendidikan lainnya, sehingga akan ditemukan
banyak sekali prinsip-prinsip yang digunakan dalam suatu pengembangan kurikulum.
Dalam hal ini, Nana Syaodih Sukmadinata (1997) mengetengahkan prinsip-prinsip
pengembangan kurikulum yang dibagi ke dalam dua kelompok :
(1) Prinsip – prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan
efektivitas;
a. Prinsip relevansi
Secara internal bahwa kurikulum memiliki relevansi di antara komponen-
komponen kurikulum (tujuan, bahan, strategi, organisasi dan evaluasi). Sedangkan
secara eksternal bahwa komponen-komponen tersebutmemiliki relevansi dengan
tuntutan ilmu pengetahuan dan teknologi (relevansi epistomologis), tuntutan dan
potensi peserta didik (relevansi psikologis) serta tuntutan dan kebutuhan
perkembangan masyarakat (relevansi sosilogis).
b. Prinsip fleksibilitas
Dalam pengembangan kurikulum mengusahakan agar yang dihasilkan
memiliki sifat luwes, lentur dan fleksibel dalam pelaksanaannya, memungkinkan
terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan situasi dan kondisi tempat dan
waktu yang selalu berkembang, serta kemampuan dan latar bekang peserta didik.
c. Prinsip kontinuitas
Yakni adanya kesinambungandalam kurikulum, baik secara vertikal, maupun
secara horizontal. Pengalaman-pengalaman belajar yang disediakan kurikulum
harus memperhatikan kesinambungan, baik yang di dalam tingkat kelas, antar
jenjang pendidikan, maupun antara jenjang pendidikan dengan jenis pekerjaan.
d. Prinsip efisiensi
Yakni mengusahakan agar dalam pengembangan kurikulum dapat
3
mendayagunakan waktu, biaya, dan sumber-sumber lain yang ada secara optimal,
cermat dan tepat sehingga hasilnya memadai.
e. Prinsip efektivitas
Yakni mengusahakan agar kegiatan pengembangan kurikulum mencapai
tujuan tanpa kegiatan yang mubazir, baik secara kualitas maupun kuantitas.

(2) Prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip


berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan pemilihan
proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat
pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.
a. Prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan merupakan pusat dan arah semua kegiatan pendidikan
sehingga perumusan komponen pendidikan harus selalu mengacu pada tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan. Tujuan ini bersifat umum atau jangka panjang,
jangka menengah dan jangka pendek. Perumusan tujuan pendidikan bersumber
pada ketentuan dan kebijakan pemerintah, survey mengenai persepsi orangtua /
masyarakat tentang kebutuhan mereka, survey tentang pandangan para ahli dalam
bidang-bidang tertentu, survey tentang manpower, pengalaman-pengalaman
negara lain dalam masalah yang sama, dan penelitian.
b. Prinsip berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan
Dalam perencanaan kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu
perlunya penjabaran tujuan pendidikan ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar
yang khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan,
sikap, dan keterampilan, dan unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan yang
logis dan sistematis.
c. Prinsip berkenaan dengan pemilihan proses belajar-mengajar
Pemilihan proses belajar mengajar hendaknya mempertimbangkan beberapa
hal, yaitu apakah metode yang digunakan cocok, apakah dengan metode tersebut
mampu memberikan kegiatan yang bervariasi untuk melayani perbedaan
individual siswa, apakah metode tersebut juga memberikan urutan kegiatan yang
bertingkat-tingkat, apakah penggunaan metode tersebut dapat mencapai tujuan
kognitif, afektif dan psikomotor, apakah metode tersebut lebih menaktifkan siswa,
apakah metode tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru, apakah
metode tersebut dapat menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan rumah

4
sekaligus mendorong penggunaan sumber belajar di rumah dan di masyarakat,
serta perlunya kegiatan belajar yang menekankan learning by doing, bukan
hanya learning by seeing and knowing.
d. Prinsip berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran
Proses belajar mengajar perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat
bantu pengajaran yang tepat. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal berikut,
yaitu alat/media apa yang dibutuhkan, bila belum ada apa penggantinya,
bagaimana pembuatannya, siapa yang membuat, bagaimana pembiayaannya, dan
kapan dibuatnya, bagaimana pengorganisasiannya dalam keseluruhan kegiatan
belajar, serta adanya pemahaman bahwa hasil terbaik akan diperoleh dengan
menggunakan multi media.
e. Prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan kegiatan penilaian
meliputi kegiatan penyusunan alat penilaian harus mengikuti beberapa prosedur
mulai dari perumusan tujuan umum, menguraikan dalam bentuk tingkah laku
siswa yang dapat diamati, menghubungkan dengan bahan pelajaran dan
menuliskan butir-butir tes. Selain itu, terdapat bebarapa hal yang perlu juga
dicermati dalam perencanaan penilaian yang meliputi bagaimana kelas, usia, dan
tingkat kemampuan siswa yang akan dites, berapa lama waktu pelaksanaan tes,
apakah tes berbentuk uraian atau objective, berapa banyak butir tes yang perlu
disusun, dan apakah tes diadministrasikan guru atau murid. Dalam kegiatan
pengolahan haisl penilaian juga perlu mempertimbangkan beberapa hal yaitu
norma apa yang digunakan dalam pengolahan hasil tes, apakah digunakan
formula guessing bagaimana pengubahan skor menjadi skor masak, skor standar
apa yang digunakan, serta untuk apa hasil tse digunakan.

Selain itu Badan Standar Nasional Pendidikan menetapkan prinsip-prinsip


pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang meliputi :
1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta
didik dan lingkungannya
Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki
potensi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

5
Untuk mendukung pencapaian tujuan tersebut, pengembangan kompetensi peserta
didik disesuaikan dengan potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan
peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2. Beragam dan terpadu
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan keragaman karakteristik
peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang serta jenis pendidikan, tanpa
membedakan agama, suku, budaya, dan adat-istiadat, serta status sosial ekonomi
dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum,
muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu, serta disusun dalam
keterkaitan dan kesinambungan yang bermakna dan tepat antar substansi.
3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni
Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan,
teknologi dan seni berkembang secara dinamis, dan oleh karena itu semangat dan
isi kurikulum mendorong peserta didik utnuk mengikuti dan memanfaatkan secara
tepat perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku
kepentingan (stakeholder) untuk menjamin relevansi pendidikan dengan
kebutuhan kehidupan, termasuk di dalamnya kehidupan masyarakat, dunia usaha
dan dunia kerja. Oleh karena itu, pengembangan keterampilan pribadi,
keterampilan berfikir, sosial, akademik dan vokasioanl merupakan keniscayaan.
5. Menyeluruh dan berkesinambungan
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang
kajian keilmuan, dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara
berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan.
6. Belajar sepanjang hayat
Kurikulum diarahkan pada proses pengembangan, pembudayaan dan
pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum
mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan
informal, dengan memperhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu
berkembang serta arah pengembangan manusia seutuhnya.
7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah
Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan
kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan

6
bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan
memberdayakan sejalan dengan motto Bhineka Tunggal Ika dalam kerangka
Negara Kesatuan Republik Indonesia.

B. Landasan-Landasan Pengembangan Kurikulum

Dalam buku ajar Teori Belajar dan Pembelajaran, Landasan setidaknya


mempunyai makna berikut:

1. Landasan adalah sebuah pondasi yang di atasnya di bangun sebuah bangunan.

2. Landasan adalah pikiran-pikiran abstrak yang dijadikan titik tolak atau titik
berangkat bagi pelaksanaan suatu kegiatan.

3. Landasan adalah pandangan –pandangan abstrak yang telah teruji , yang yang
dipergunakan sebagai titik tolak dalam menyusun konsep, pelaksanaan konsep dan
evaluasi konsep.

Dengan demikian landasan pengembangan kurikulum dapat diartikan sebagai


suatu gagasan, suatu asumsi, atau prinsip yang menjadi sandaran atau titik tolak dalam
mengembangkan kurikulum.Landasan pengembangan kurikulum memiliki peranan
yang sangat penting, sehingga apabila kurikulum diibaratkan sebagai sebuah
bangunan gedung yang tidak menggunakan landasan atau fondasi yang kuat, maka
ketika diterpa angin atau terjadi goncangan, bangunan gedung tersebut akan mudah
rubuh dan rusak.

Demikian pula halnya dengan kurikulum, apabila tidak memiliki dasar pijakan
yang kuat, maka kurikulum tersebut akan mudah terombang-ambing dan yang akan
dipertaruhkan adalah manusia (peserta didik) yang dihasilkan oleh pendidikan itu
sendiri. Oleh sebab itu dibutuhkan landasan yang kuat dalam pengembangan
kurikulum agar pendidikan dapat menghasilkan manusia-manusia yang berkualitas.
Ada 4 landasan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum yaitu :

a) Landasan Filosofis

Adalah asumsi-asumsi tentang hakikat realitas, hakikat manusia, hakikat


pengetahuan, dan hakikat yang menjadi titik tolak dalam mengembangkan
kurikulum. Asumsi-asumsi filosofis tersebut berimplikasi pada perumusan tujuan
pendidikan, pengembangan isi atau materi pendidikan, penentuan strategi, serta
pada peranan pada peserta didik dan peranan pendidik.

7
b) Landasan Psikologis

Adalah asumsi-asumsi yang bersumber dari psikologi yang dijadikan titik


tolak dalam mengembangkan kurikulum. Ada dua jenis psikologi yang harus
menjadi acuan, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi
perkembangan mempelajari proses dan karakteristik perkembangan peserta didik
sebagai subjek pendidikan, sedangkan psikologi belajar mempelajari tingkah laku
peserta didik dalam situasi belajar. Ada tiga jenis teori belajar yang mempunyai
pengaruh besar dalam perkembangan kurikulum, yaitu teori belajar kognitif,
behavioristik, dan humanistik.

c) Landasan Sosiologis

Adalah asumsi-asumsi yang berasal dari sosiologi yang dijadikan titik tolak
dalam pengembangan kurikulum. Implikasinya sekolah dalam hal ini sebagai
tempat melaksanakan pendidikan berfungsi untuk mempersiapkan anak didik agar
mereka dapat berperan aktif di masyarakat. Oleh sebab itu kurikulum berperan
sebagai pedoman dalam proses pendidikan di sekolah dan relevan dengan tuntutan
masyarakat. Sekolah disini bukan hanya berfungsi untuk mewariskan kebudayaan
dan nilai-nilai suatu masyarakat saja, akan tetapi sekolah juga berfungsi untuk
mempersiapkan anak didik dalam kehidupan masyarakat.

d) Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

Adalah asumsi-asumsi hasil yang bersumber dari hasil riset atau penelitian
dan aplikasi dari ilmu pengetahuan yang menjadi titik tolak dalam
mengembangkan kurikulum. Mengingat pendidikan merupakan upaya
menyiapkan siswa menghadapi masa depan dan dan perubahan masyarakat yang
semakin pesat termasuk di dalamnya perubahan ilmu pengetahuan dan teknologi,
maka pengembangan kurikulum haruslah berdasarkan pada ilmu pengetahuan dan
teknologi.

Pengembangan kurikulum harus dapat meningkatkan dan mengembangkan


kemampuan berpikir peserta didik untuk lebih banyak menghasilkan teknologi
baru sesuai dengan perkembangan zaman dan karakteristik masyarakat Indonesia,
dan juga harus difokuskan pada kemampuan peserta didik untuk mengenali
produk teknologi yang telah lama dimanfaatkan oleh masyarakat sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi itu sendiri

8
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Prinsip-prinsip yang akan digunakan dalam kegiatan pengembangan kurikulum
pada dasarnya merupakan kaidah-kaidah atau hukum yang akan menjiwai suatu
kurikulum.Prinsip – prinsip pengembangan kurikulum dibedakan menjadi dua

1. Prinsip – prinsip umum : relevansi, fleksibilitas, kontinuitas, praktis, dan


efektivitas.
2. Prinsip-prinsip khusus : prinsip berkenaan dengan tujuan pendidikan, prinsip
berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan, prinsip berkenaan dengan
pemilihan proses belajar mengajar, prinsip berkenaan dengan pemilihan media
dan alat pelajaran, dan prinsip berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.

Ada 4 landasan yang digunakan dalam pengembangan kurikulum yaitu :


1. Landasan Filosofis
2. Landasan Psikologis
3. Landasan Sosiologis
4. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)

B. Saran

Dengan dibuatnya makalah ini diharapkan pembaca mengerti isi yang


disampaikan dan mengerti mengenai apa saja prinsip-prinsip dan landasan
pengembangan kurikulum. Kami mengetahui jika masih banyak kekurangan dan
kesalahan dalam penyusunan makalah ini. Baik dalam pemilihan sumber materi,
bahasa, maupun susunannya. Untuk itu kami juga membutuhkan saran dan kritik
membangun dari anda dapat kami tampung sebagai bahan evaluasi kami kedepannya.
Sekian dan Terima kasih

9
DAFTAR PUSTAKA

Sudrajat, Akhmad. 2008. Prinsip Pengembangan Kurikulum.


https://akhmadsudrajat.wordpress.com/2008/01/31/prinsip-pengembangan-kurikulum/
Diakses tanggal 8 September 2021

Hendrawati, Sri. 2012. PRINSIP-PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM.


http://srihendrawati.blogspot.com/2012/04/prinsip-prinsip-pengembangan-
kurikulum.html. (Diakses tanggal 8 Sptember 2021)

Dapur Ilmiah. 2009. Landasan Pengembangan Kurikulum.


http://dapurilmiah.blogspot.com/2014/06/landasan-pengembangan-
kurikulum.html?m=1(Diakses tanggal 8 Sptember 2021)

Syaodih Sukmadinata, Nana, 1997. Pengembangan Kurikulum, Bandung : Remaja Rosda


Karya.

iii

Anda mungkin juga menyukai