Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG LEUKEMIA

DISUSUN OLEH:

1. Annisa Rinda Kurniawati (A02019008)


2. Liya Ngizzatul Maula (A02019042)
3. Lusi Apri Damayanti (A02019043)
4. Mashadi (A02019044)
5. Maulida Nur Azizah (A02019045)
6. Meta Zelyna Utama (A02019046)
7. Miladia Khoerunnisa D (A02019047)
8. Moch. Heru Kuswanto (A02019048)
9. Mohamad Montaha Salim (A02019049)
10. Nadia Fadlilaturrohmah (A02019050)
11. Ngafi Zumrotus Sa’adah (A02019051)

PROGRAM STUDI DIPLOMA TIGA KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI


ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG
TAHUN 2020/202
A. PENGERTIAN
Leukemia adalah kanker dari salah satu jenis sel darah putih di sumsum tulang, yang
menyebabkan proliferasi salah satu jenis sel darah putih dengan menyingkirkan jenis sel lain
(Reeves, Charlene J et al, 2001).
Leukemia tampak merupakan penyakit klonal, yang berarti satu sekelompok sel anak
yang abnormal. Sel-sel ini menghambat semua sel darah lain di sumsum tulang untuk
berkembang secara normal, sehingga mereka tertimbun di sumsum tulang. Karena factor-
faktor ini, leukemia disebut gangguan akumulasi sekaligus gangguan klonal. Paa akhirnya,
sel-sel nonleukemik di dalam darah yang merupakan penyebab berbagai gejala umum
leukemia.
Leukemia digambarkan sebagai akut atau kronis, bergantung pada cepat tidaknya
kemunculan dan bagaimana diferensiasi sel-sel kanker yang bersangkutan. Sel-sel leukemia
akut berdiferensiasi dengan buruk, sedangkan sel-sel leukemia kronis biasanya
berdiferensiesi dengan baik.
Leukemia juga digambarkan berdasarkan jenis sel yang berproliferasi. Sebagai contoh,
leukemia limfoblastik akut, merupakan leukemia yang paling sering di jumpai pada anak,
menggambarkan kanker dari turunan sel limfosit primitive. Leukemia granulostik adalah
leukemia eosinofil, neutrofil, atau basofil. Leukemia pada orang dewasa biasanya limfositik
kronis atau mielobastik akut. Angka kelangsungan hidup jangka panjang untuk leukemia
bergantung pada jenis sel yang terlibat, tetapi berkisar sampai lebih dari 75% untuk leukemia
limfositik akut pada masa kanak-kanak, merupakan angka statistic yang luar biasa karena
penyakit ini hamper brsifat fatal.
KASUS

Pasien datang ke IGD Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong pada hari Sabtu 2
Agustus 2020 pada pukul 08:00 WIB, pasien mengatakan mengeluh lemah,demam disertai sakit
kepala dan pendarahan pada hidung (mimisan). Dari pemeriksaan hasil TTV TD 90/70 mmHg, S
38,5o C, N 85x/menit, RR 20x/menit, leukosit 35.000 sel/tetes darah, pasien tampak lemas dan pucat,
bibir kering dan akral hangat.

A. Data Subjektif.
Identitas Pasien.

Nama : An.P
Tempat, tanggal lahir : Kebumen, 5 Mei 2011
Usia : 8 tahun
Jenis kelamin : Laki Laki
Alamat : Gombong
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Siswa
Diagnose Medis : Leukimia
Penanggung Jawab
Nama : Ny. R
Temat, tanggal lahir : Kebumen, 10 Februari 1981
Usia : 37 tahun.
Jenis Kelamin : Perempuan.
Alamat : Gombong
Pendidikan Terakhir : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Status : Menikah.
Hubungan denga Klien : ibu An P

I. Keluhan Utama
Pasien mengatakan lemas dan demam

II. Riwayat Kesehatan.


a. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien datang ke IGD Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gombong pada
hari Sabtu 2 Agustus 2020 pada pukul 10:00 WIB. Pasien mengatakan mengeluh
lemah,demam disertai sakit kepala dan pendarahan pada hidung(mimisan). Dari
pemeriksaan hasil TTV TD 90/70 mmHg, S 38,5o C, N 85x/menit, RR 20x/menit,
leukosit 35.000 sel/tetes darah, pasien tampak lemas dan pucat, bibir kering dan akral
hangat.

b. Riwayat Penyakit Dahulu :


Pasien mengatakan belum pernah di rawat dengan keluhan yang sama

c. Riwayat Penyakit Keluarga :


Pasien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit seperti
pasien.

Pola Pemenuhan Kebutuhan Dasar ( Virginia Henderson ).


a. Pola Bernafas.
Sebelum Sakit :Pasien mengatakan tidak mengalami sesak napas.
Saat Dikaji :Pasien mengatakan mengalami sedikit sesak napas, saat
dilakukan pengecekan, Pernapasan pasien sebanyak 20x/menit.

b. Pola Makan dan Minum.


Sebelum sakit :Pasien mengatakan biasa makan 3x/hari dengan porsi 1
piring nasi + sayur + lauk (tahu/tempe/telur/ikan), minum sekitar 6 gelas air putih
susu setiap pagi dan malam.
Setelah Dikaji :Pasien mengatakan nafsu makanya menurun, makan hanya
sekitar ½ piring nasi+sayur+lauk lunak yang disediakan oleh RS per hari tidak
habis dan minum sekitar 4 gelas/hari tidak mau minum susu.
c. Pola Eliminasi.
Sebelum sakit :
Pasien mengatakan Buang Air Kecil ( BAK ) sebanyak 7 kali dalam sehari warna
urin jernih dan Buang Air Besar ( BAB ) sebanyak 2 kali sehari konsistensi BAB
padat dan berwarna kuning. Klien juga mengatakan tidak merasa sakit saat BAK
maupun BAB.
Saat Dikaji :
Pasien mengatakan BAK sebanyak 3-4 kali dalam sehari warna urin keruh
kekuning dan BAB sebanyak 2x hari sekali konsistensi BAB padat agak keras dan
berwarna kuning. Klien juga mengatakan agak kesakitan saat BAK maupun
BAB.

d. Pola Aktivitas.
Sebelum sakit :Pasien mengatakan dalam aktivitas tidak mengalami
kesulitan dalam menjalankan kegiatan sehari- hari.
Saat dikaji :Pasien mengatakan badannya merasa lemas sehingga
aktivitasnya terganggu, seperti bangun dari tempat tidur.

e. Pola istirahat
Sebelum sakit : Pasien mengatakan istirahat normal sekitar pukul 21.00 -
05.00 WIB
Saat dikaji :Pasien mengatakan istirahat tidak normal dikarnakan
lemas pasien istirahat sekitar jam 23.00-03.00 itupun tidak teratur

f. Pola Berpakaian
Sebelum sakit :Pasien mengatakan bahwa klien bisa memakai pakaian
sendiri tanpa memerlukan bantuan orang lain
Saat dikaji :Pasien mengatakan bahwa klien kesulitan untuk
berpakaian terutama baju kaos sehingga klien membutuhkan bantuan keluarga
ataupun perawat.
g. Pola Mempertahankan Suhu Tubuh
Sebelum sakit :Pasien mengatakan suhu tubuh normal
Saat dikaji: Pasien mengatakan saat sakit merasa badannya panas akral pasien
hangat.
h. Pola Kebersihan Tubuh
Sebelum sakit :Pasien mengatakan kebersihan dirinya normal seperti
mandi dua
kali sehari, sikat gigi dua kali sehari, keramas dua hari sekali, gunting kuku satu
minggu sekali.
Saat dikaji :Pasien mengatakan kesulitan dalam kebersihan dirinya sehingga
klien membutuhkan bantuan keluarga seperti menyeka badannya dengan air serta
kramas dibantu oleh keluarga.
i. Pola Menghindari Bahaya
Sebelum sakit :Pasien mengatakan dalam keseharian menggunakan alat
pengaman seperti saat memasak menggunakan celemek untuk menghindari
percikan minyak goreng panas.
Saat dikaji :Pasien mengatakan saat sakit hanya sering tidur jadi perlu
menggunakan alat pengaman samping tempat tidur ( stril ) agar mengurangi
resiko jatuh.
j. Pola Komunikasi
Sebelum sakit :Pasien mengatakan tidak kesulitan dalam berkomunikasi dengan
orang lain.
Saat dikaji :Pasien mengatakan tidak kesulitan dalam berkomunikasi dengan
orang lain, namun klien lebih banyak diam karena sakit.

k. Pola Beribadah
Sebelum sakit :Pasien mengatakan tidak kesulitan dalam menjalankan ibadah
seperti sholat 5 waktu dengan berdiri.
Saat dikaji :Pasien mengatakan masih bisa melaksanakan ibadah sholat 5
waktu akan tetapi dengan berbaring di bed.
l. Pola Rekreasi
Sebelum sakit : Pasien mengatakan jarang berekreasi dikarenakan sekolah.
Saat dikaji : Pasien mengatakan tidak bisa berekreasi, namun klien tetap
senang karena ada ibu,ayah, dan teman menemani saat dirawat di Rumah Sakit.

m. Pola Bekerja
Sebelum sakit :Pasien mengatakan dapat sekolah dengan baik dan tidak terganggu
dengan masalah kesehatan.
Saat dikaji :Pasien tidak dapat sekolah seperti biasa, karena sakit dan dirawat
di Rumah Sakit.

n. Pola Belajar
Sebelum sakit :Pasien mengatakan tidak mengetahui mengenai penyakit yang di
derita.
Saat dikaji :Pasien mengatakan mendapatkan informasi tentang kesehatan dari
dokter dan perawat.

Pemeriksaan Fisik.
1. Keadaan Umum :
a. Klien masih sadar
b. Klien bisa diajak komunikasi
2. Kesadaran (Compos Mentis) :
a. TD : 90/70 mmHg
b. Suhu : 38,5oC
c. Nadi : 85x/menit
d. RR : 20x/menit

KEPALA :
1. Rambut
a. Inspeksi : rambut cepak, warna hitam, tidak ada ketombe
( Scalp).
b. Palpasi : rambut agak kering, tidak ada ketombe ( Scalp ) .
2. Mata
a. Inspeksi : bentuk kiri dan kanan simetris ( bulat ), skelera
berwarna putih ( an ikterik ), pupil isokor berdiameter kanan
dan kiri 3 mm, rangsang cahaya kanan dan kiri ada,
konjungtiva anemis, pandangan normal.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada kedua bola mata, bola
mata teraba lunak, tidak ada benjolan.

3. Hidung :
a. Inspeksi : bentuk mengembang ,ada pendarahan(mimisan)
dan tidak terdapat lendir / secret.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekna pada hidung, tidak teraba
adanya lendir / secret.
4. Telinga :
a. Inspeksi : bentuk telinga kanan dan kiri simetris, tidak ada
lesi, tidak ada kotoran di bagian dalam telinga
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan pada sekitar telinga
5. Mulut :
a. Inspeksi : bibir pucat,kering, tidak sumbing, tidak ada lesi
dan tidak ada stomatitis dan tonsilitas tidak ada, lidah bersih
sedikit berwarna putih dan tidak ada lesi, gigi lengkap tidak
terdapat ultus, berwarna putih.

6. Leher :
a. Inspeksi : Ada pembesaran kelenjar tiroid, vena jugularis
tidak membesar.
b. Palpasi : Ada nyeri tekan, teraba benjolan kelenjar tiroid

7. Dada :
1. Paru-paru
a. Inspeksi :Bentuk simetris, tidak menggunakan otot tambahan
ketika bernapas, tidak ada benjolan dan tidak ada lesi.
b. Palpasi : tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan pada
dada, pengembangan dada pada saat inspirasi dan ekspirasi
simetris, vocal fremitus terasa,
c. Perkusi : terdengar bunyi sonor pada dada dan pada daerah
jantung perkusi redup
d. Auskultasi : vesikuler tidak ada bunyi tambahan

2. Jantung
a. Inspeksi : tidak terdapat ictus cordisdis intracosta 5 clavicula
sinistra, tidak terdapat pembengkakan
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan, tidak teraba ictus cordisdis
intracosta 5 clavicula sinistra.
c. Perkusi : terdengar bunyi redup atau pekak pada daerah
ictus cordis
d. Auskultasi : S1 dan S2 terdengar bunyi rentang normal ( lub
dub, lub dub ), dan tidak ada bunyi tambahan.

8. Abdomen/perut
a. Inspeksi : tidak terdapat luka, bentuk abdomen sedikit
cekung, tidak ada lesi, tidak ada benjolan contur permukaan kulit
keriput, elastisitas dan turgor kulit
b. Auskultasi : bagian kanan atas berbunyi redup, bagian kiri atas
berbunyi timpani, bagian kanan bawah berbunyi timpani, bagian
kiri bawah berbunyi timpani
c. Palpasi : terdengar bunyi timpani dan tidak ada
penumpukan cairan.

9. Ekstremitas :
a. Inspeksi : tidak ada luka dan edema pada ekstermitas atas dan
bawah, simetris kanan dan kiri pada ekstermitas kanan dan kiri, tidak
ada patah tulang pada ekstermitas bagian atas dan bawah, terpasang
infus pada ekstermitas atas ( tangan ) kanan,terdapat sedikit memar
atas kiri.
b. Palpasi : akral hangat, tidak ada nyeri tekan pada kedua tangan dan
kedua kaki, tidak ada edema.

10. INGUINAL DAN GENETALIA


a. Inspeksi : Bersih, tidak terpasang kateter urin.

B. ANALISA DATA

. Hari/tgl DATA FOKUS Etiologi Problem TTD

1. Minggu, 2 DS : Hipertermi Penyakit


Agustus (leukimia)
1. Pasien mengatakan
2020
lemas

2. Pasien mengatakan
demam disertai sakit
kepala

DO :

1. Pasien terlihat
lemas,pucat,bibir kering.
2. Akral pasien teraba
hangat
3. Hasil pemeriksaan
TTV : Suhu 38,5o C, TD
90/70 mmHg, Nadi
85x/menit, RR
20x/menit
2. Senin, 3 DS : Resiko Penurunan
Agustus pendarahan jumlah
1. Pasien mengatakan
2020 trombosit
lemas

2. Pasien mengatakan ada


pendarahan pada hidung

3. Pasien mengatakan tidak


nafsu makan

DO :

1. Pasien terlihat lemas

2. Pasien terlihat tidak


nafsu makan

3. Pasien terlihat
pucat,bibir kering

4. Hasil pemeriksaan
TTV : Suhu 38,5o C, TD
90/70 mmHg, Nadi
85x/menit, RR
20x/menit leukosit
35.000 sel/tetes

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Hipertermi b.d Penyakit (Leukimia)


2. Resiko pendarahan b.d Penurunan jumlah trombosit

C. INTERVENSI KEPERAWATAN
No TUJUAN INTERVENSI

1 Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3 x 24 jam Rencana tindakan


diharapkan masalah hipertermi b.d penyakit (leukimia) keperawatan :
dapat teratasi dengan indikator :
1.Pantau suhu dan tanda
1. Termoregulasi
tanda vital lannya
No. Indikator Saat Target
2.Monitor warna kulit dan
ini
suhu
Berkering 2 3
at saat 3.Kolaborasi dengan dokter
1
panas pemberian obat atau cairan
iv
Tingkat 2 3

2 pernapasa 4.Fasilitasi istirahat,


n terapkan pembatasan

Sakit 3 4 aktivitas
3 kepala 5.Berikan oksigen yang
Suhu 2 5 sesuai
4 tubuh
6.Tingkatkan intake cairan
Peningkat 2 5 dan nutrisi yang adekuat
an suhu
7.Sesuaikan suhu
tubuh
lingkungan dengan
kebutuhan pasien

8.Berikan pengobatan
antipiretik sesuai anjuran
dokter

Setelah dilakukan tindakan 3 x 24 jam diharapakan Rencana tindakan


masalah resiko pendarahan b.d penurunan jumlah keperawatan :
trombosit dapat teratasi dengan indikator :
1. Status sirkulasi 1.Monitor pasien akan

No. Indikator Saat Target pendarahan secara ketat

ini 2.Tutup daerah yang terjadi


1. Wajah pucat 2 3 pendarahan

2. Hasil 2 5 3.Posisikan telentang agar

Skrining pendarahan tidak terus

abnormal menerus

3. Tanda-tanda 2 5 4.Perhatikan kadar


gejala hemoglobin sesudah
kanker kehilangan darah
4. Diagnosis 2 5 5.Memberikan kemoterapi
kanker pada penderita leukimia
tertentu
6.Kolaborasi obat dengan
5. Pilihan 2 5
dokter
pengobatan
yang tersedia 7.Menjaga pola makan
pasien dengan teratur dan
6. Efek fisik 2 5
bergizi
pengobatan
kanker
D. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Hari/ Implementasi Respon TTD


Tanggal

1 Minggu, 2 Pantau suhu dan tanda tanda Suhu pasien 38,50C


agustus vital pasien
2020
08.15 WIB

08.45 Monitor warna kulit dan suhu Warna kulit pasien sedikit
memar
pasien

10.00 Berikan oksigen yang sesuai Berikan oksigen 3


liter/menit

10.45 Berikan pengobatan antipiretik Pasien diberikan


sesuai anjuran dokter paracetamol sesuai anjuran
dokter
2 11.30 Monitor pasien akan Pantau bila terjadi
pendarah yang berlebihan
pendarahan secara ketat
pada hidung

13.00 Tutup daerah yang terjadi Tutup dengan tissu atau


dengan kain
pendarahan

13.15 Posisikan telentang agar Posisikan telentang agar


tidak keluar terus menerus
pendarahan tidak terus
menerus

14.20 Menjaga pola makan pasien Menjaga makanan yang


konsumsi yang dianjurkan
dengan teratur dan bergizi

1 Senin, 3 Pantau suhu dan tanda tanda Suhu pasien 37oC


Agustus vital pasien
2020
14.35

14.45 Kolaborasi dengan dokter Pasien diberikan cairan


infus RL 20 tpm
pemberian obat atau cairan iv

15.15 Sesuaikan suhu


lingkungan Buka fentilasi bangsal bila
diperlukan supaya tidak
dengan kebutuhan pasien
pengap
15.30 Fasilitasi istirahat,terapkan Pasien hanya istirahat
dibed saja
pembatasan aktivitas

2 16.15 Monitor pasien akan Pasien masih dipantau


pendarahan pada hidung
pendarahan secara ketat

16.20 Kolaborasi obat dengan dokter Berikan obat


kortikosteroid

16.35 Memberikan kemoterapi pada Kemoterapi diberikan 4


minggu sekali
penderita leukimia

1 Selasa, 4 Pantau suhu dan tanda tanda Suhu pasien 36,5oC


Agustus vital lannya
2020
17.00

17.30 Berikan oksigen yang sesuai Pasien masih terpasang


oksigen 3 liter/menit

17.45 Fasilitasi istirahat,terapkan Pasien hanya istirahat di


bed saja
pembatasan aktivitas

18.20 Tingkatkan intake cairan dan Pasien masih diberikan


makanan yang dianjurkan
nutrisi yang adekuat
dan minum sesuai
kebutuhan
2 18.45 Perhatikan kadar hemoglobin Hb pasien lumayan rendah
sesudah kehilangan darah
19.30 Menjaga pola makan pasien Menjaga makanan yang
konsumsi yang dianjurkan
dengan teratur dan bergizi

E. EVALUASI

Tanggal/ NO
Catatan Perkembangan Paraf
Jam DX

Minggu,2 1 S : pasien mengatakan merasakan lemas, demam disertai


Agustus sakit kepala.
2020 O : pasien terlihat lemas, terlihat lemas,pucat,bibir kering,
10.45 akral pasien teraba hangat
Hasil pemeriksaan TTV : Suhu 38,5 o C, TD 90/70 mmHg,
Nadi 85x/menit, RR 20x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Mengukur TTV pasien
2. Monitor peningkatan suhu pasien
3. Berikan obat penurun panas
4. Kompres dingin

12.30 2 S : pasien mengatakan ada pendarahan di hidung,dan tidak


nafsu makan

O : pasien terlihat diberi sumbatan supaya darah tidak keluar


pada hidung,muka pucat,dan bibir kering

Hasil pemeriksaan TTV : Suhu 38,5 o C, TD 90/70 mmHg,


Nadi 85x/menit, RR 20x/menit Leukosit 35.000 sel/tetes

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

1. Mengukur ttv pasien


2. Monitor bila terjadi pendarahan terus menerus
3. Lakukan kemoterapi 4 minggu sekali
4. Posisikan berabring pasien mencegah terjadinya
pendarahan
Senin, 3 1 S : pasien mengatakan demam lumayan turun
agustus O : pasien terlihat pucat,bibir kering, akral pasien masih
2020 teraba hangat.
16.50 Hasil pemeriksaan TTV : Suhu 37o C, TD 90/70 mmHg,
Nadi 85x/menit, RR 20x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
1. Mengukur TTV pasien
2. Monitor peningkatan suhu pasien
3. Berikan obat penurun panas
4. Kompres dingin

Selasa, 4 1 S : pasien mengatakan pendarahan berkurang di hidung,dan


Agustus tidak nafsu makan.
2020
O : pasien terlihat diberi sumbatan supaya darah tidak keluar
19.40
pada hidung,muka pucat,dan bibir kering

Hasil pemeriksaan TTV : Suhu 36,5o C, TD 90/70 mmHg,


Nadi 85x/menit, RR 18x/menit Leukosit 35.000 sel/tetes

A : masalah belum teratasi

P : lanjutkan intervensi

1. Mengukur ttv pasien


2. Monitor bila terjadi pendarahan terus menerus
3. Lakukan kemoterapi 4 minggu sekali
4. Posisikan berbaring pasien mencegah terjadinya
pendarahan

Anda mungkin juga menyukai