Anda di halaman 1dari 28

Makalah Bahasa Indonesia

Penyajian Data Tabel, Gambar, dan Diagram

Oleh :
Kelompok IV
1. Cici Nurahmi
2. Erine Utami
3. Indah Permata Astrielly
4. Miratul Husna
5. Puja Sukma Prayeka
6. Riza Gustina Dewi
7. Stefanni Bakhtelly
8. Yessy Ardila
Dosen Pembimbing : Drs. Maswardi, M.Kes

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PADANG

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

I
2013

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT, sebab atas


rahmat dan hidayah-Nya lah penyusun dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini merupakan tugas kuliah yang berisi penyajian tabel,gambar
dan diagram.

Tim penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada


Drs.Maswardi,M.kes selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa
Indonesia yang telah memberikan tugas untuk menyusun makalah ini,
sehingga penyusun memiliki kesempatan untuk menambah wawasan dari
sumber bacaan yang relevan maupun forum diskusi kelompok yang telah
dilakukan.

Penyusun sangat menyadari dalam penyusunan makalah ini terdapat


banyak kesalahan. Oleh karena itu, sangat diharapkan kritik maupun
sarannya,sehingga di kemudian hari dapat menyusun lebih baik lagi.
Semoga makalah ini dapat digunakan dengan baik dan bermanfaat bagi
kita semua. Amin.

Padang, 29 November 2013

II
Kelompok IV

DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR....................................................................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................................................................III
BAB I............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
Latar Belakang Masalah......................................................................................................1
Rumusan Masalah................................................................................................................1
Tujuan Makalah.....................................................................................................................2
BAB II..........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................................................3
A. Penyajian Data.............................................................................................................3
B. Penyajian Tabel, Diagram dan Gambar.......................................................................3
Tabel....................................................................................................................................4
2. Diagram...................................................................................................................12
Gambar.............................................................................................................................18
a. PENGERTIAN GAMBAR..............................................................................................18
BAB III.......................................................................................................................................23
PENUTUP.................................................................................................................................23
Kesimpulan...........................................................................................................................23
Daftar Pustaka.........................................................................................................................24

III
Daftar Tabel
Table 1Penjualan sepeda motor...................................................................................................8
Table 2 Jumlah Mahasiswa Semester 2.......................................................................................9
Table 3Jumlah Mahasiswa Semester 3......................................................................................10
Table 4 Tabel Frekuensi.............................................................................................................12

Daftar Gambar
Gambar 1Desain Bangunan.......................................................................................................21

1
BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Kegiatan pengumpulan data di lapangan, akan menghasilkan


angka – angka yang disebut data kasar atau data – data masih berwujud
sebagaimana data itu diperoleh yang biasanya berupa skor. Skor – skor
tersebut dapat pula disebut dengan istilah skor kasar, yang artinya sama
dengan data kasar.
Dalam melakukan penyajian data diperlukan suatu sistematika
yang sesuai dan intensif guna untuk mudah memahami maksud dari
data yang disajikan.Berbagai bentuk penyajian data sangat diperlukan
untuk penunjang dan mempermudah dalam pembacaan dan penafsiran
data.
Dalam hal ini sangat diperlukan pengkajian lebih lanjut mengenai
model penyajian data dalam bentuk tertentu.Oleh karena itu,penyusun
mencoba menyajikan penyajian dalam bentuk tabel,gambar dan
diagram.Semoga makalah ini dapat membantu pembaca dalam
memahami lebih rinci tentang penyajian tabel,diagram dan gambar,yang
berisi tentang unsur-unsur,cara membaca serta interpretasi data
tersebut.

Rumusan Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah sebagi
berikut:

2
1.Apa yang dimaksud penyajian tabel,diagram,dan gambar?

2.Apa Unsur-Unsur dari suatu tabel,diagram dan gambar?

3.Bagaimana Cara Membaca tabel,diagcram dan gambar?

4.Bagaimana Interpretasi tabel,diagram dan gambar?

Tujuan Makalah
1.Untuk mengetahui dan memahami penyajian data dalam bentuk
tabel,diagram dan gambar.

2.Untuk memahami unsur pembentuk suatu tabel,diagram dan gambar.

3.Untuk memahami cara membaca tabel,diagram dan gambar.

4.Untuk memahami suatu interpretasi tabel,diagram dan gambar secara


detail.

3
BAB II

PEMBAHASAN
A. Penyajian Data

Kegiatan pengumpulan data di lapangan akan menghasilkan data


angka-angka yang disebut ‘data kasar’ (raw data) yang menunjukkan
bahwa data tersebut belum diolah dengan teknik statistik tertentu. Jadi
data tersebut masih berwujud sebagaimana data itu diperoleh yang
bisanya berupa skor dan relative banyak tidak beraturan. Dalam
pembuatan laporan penelitian, data termasuk yang harus dilaporkan.
Agar dapat memberikan gambaran yang bermakna, data-data itu
haruslah disajikan ke dalam tampilan yang sistematis dan untuk
keperluan penganalisisan biasanya data itu disusun dalam sebuah tabel.
Penyajian data ini bertujuan memudahkan pengolahan data dan
pembaca memahami data.

B. Penyajian Tabel, Diagram dan Gambar

Dalam membuat karya ilmiah biasanya kita dituntut untuk dapat


menyajikan data secara gamblang atau jelas. Data berupa angka-angka
akan sangat sulit tentunya untuk disajikan dalam bentuk paragraf. Oleh
karenannya kita perlu menggunakan fungsi tabel, diagram untuk
mendapatkan data secara cepat dan akurat. Dan sebelum kita belajar
menggunakannya alangkah lebih baiknya jika kita pelajari terlebih
dahulu apa sih yang dimaksud tabel, diagram, dan gambar.

4
Tabel
a. PENGERTIAN TABEL

Tabel adalah sebuah alat untuk menampilkan informasi dalam


bentuk matrik. Tampilan data atau informasi yang ada dalam tabel
dibuat dalam bentuk baris dan kolom. Tabel menyajikan data yang
diklasifikasikan secara sistematik, dalam jumlah menurut kesatuan
tertentu. Tabel juga dapat menjadi alat pembantu untuk
perangkuman gagasan-gagasan tertentu dan sekaligus untuk
dijadikan alat komunikasi antara peneliti dan pembacanya Tabel
terdiri dari Judul, baris dan kolom. Hal ini yang membedakan tabel
dengan teks tulis lainnya, seperti wacana, diagaram, kurva, bagan,
grafik dan peta. Dari judul tabel kita mengetahui secara singkat
dan jelas mengenai pokok yang terkandung dalam suatu tabel.
Dalam judul diterangkan mengenai apa, di mana, dan bagaimana
perekembangan suatu fakta tertentu.

b. UNSUR-UNSUR TABEL

1.Nomor Tabel

2.Judul Tabel

3.Garis-garis yang membangun tabel

 Garis pembuka

 Garis penutup

 Garis pemisah

 Garis tepi

5
4.Nomor kolom

5.Nomor Baris

6.Sumber(data kutipan)

c. Format penulisan tabel

Tabel dibuat pada kertas naskah. Huruf dan angka tabel harus
dicetak (tidak ditulis tangan). Kolom-kolom tabel disusun
sedemikian rupa sehingga tabel mudah dibaca.

d. Cara Membaca Tabel

Cara-cara membaca tabel agar mendapatkan informasi yang


sesuai dengan isi tabel adalah sebagai berikut.

1. Baca judulnya. Cara pertama ini merupakan langkah penting.


Resapkan isi judul tabel yang anda hadapi itu karena judul itu
memeberi anda ringkasan yang padat tentang informasi yang
akan disampaikan.

2. Baca informasi yang ada di atas, di bawah, atau di sisinya.


Informasi yang ada merupakan kunci penejelasan tentang
materi yang disajikan, dapat berupa urutan tahun, persentase,
dan angka-angka.

3. Ajukan pertanyaan tentang tujuan tabel tersebut. Anda dapat


mengetahui tujuan itu dengan mengubah judul itu menjadi
pertanyaan: dimana, seberapa banyak, atau bagaimana terjadi.
Dan jawabannya ada pada tabel tersebut.

4. Baca tabel itu. Sementara membacanya secara menyeluruh,


tetaplah ingat akan maksud dan tujuannya, dan dapatkan
keterangannya dalam informasi yang disajikan di sana.

6
Penyajian table mengikuti ketentuan berikut :
1) Penyajian table harus dilakukan secara sistematis, oleh karena itu
judul table perlu mendapatkan penomoran. Sistem penomoran ini
dimulai secara berturut-turut sejak bab I sampai dengan selesai.

2) Penulisan nama tabel menggunakan huruf besar di awal kata title


case.

3) Penomoran tabel menggunakan angka arab.

4) Tabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu tabel dalam teks dan
tabel dalam lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan
penomoran sendiri, jadi tidak menyambung nomor tabel dan teks.

5) Penyajian tabel sedapat mungkin dalam satu halaman.

6) Pembuatan kolom dan baris harus jelas. Setiap kolom dan baris
harus diberi nama untuk penjelasan.

7) Format judul tabel ditulis di tengah dan simetris di atas tabel yang
bersangkutan, di bawah kata “Tabel”. Kata-kata dalam judul tabel
ditulis sebagai berikut.

 Kata-kata isi diawali dengan huruf capital.

 Kata-kata fungsi ditulis dengan huruf kecil.

7
e. Contoh Tabel

Table 1Penjualan sepeda motor


Persentas
Merek Januri Februari Total
e (%)
Honda 179.695 200.486 380.181 48,8
Yamaha 162.135 180.723 342.858 43,8
Suzuki 22.369 29.576 51.945 6,6
Kawasaki 3.016 3.219 6.235 0,8
Total 367.215 414.004 781.219 100

f. Interprestasi atau Pengungkapan data tabel diatas dalam


bentuk kata-kata
Penjualan Sepeda Motor pada Bulan Januari dan Februari tahun
2009. Jumlah penjualan Sepeda Motor merek Honda pada tahun
2009 sebanyak 380.181 unit, yaitu 179.695 unit pada bulan januari
dan 200.486 unit pada bulan Februari. Kalaui dipersentasekan
menjadi 48,8%. Merek Yamaha terjual sebanyak 342.858 unit,
yaitu 162.135 unit pada bulan Januari dan 180.723 unit pada bulan
Februari. kalau dipersentasekan menjadi 43,8%. Penjualan merek
Suzuki sebanyak 51.945 unit, yaitu 22.369 unit pada bulan Januari
dan 29.576 unit pada bulan Februari, persentasenya 6,6%.
Sedangkan merek Kawasaki terjual sebanyak 3.016 unit pada
bulan Januari dan 3.016 unit pada bulan Februari, totalnya 6.235
unit, dan kalau dipersentasikan menjadi 0,8%. Penjualan total
sepeda motor pada bulan Januari dan Februari 2009 adalah
sebanyak 781.219 unit, yaitu 367.215 unit pada bulan Januari dan
414.004 unit bulan Februari, sehingga persentasen penjualannya
mencapai 100%.
g. Jenis-jenis Tabel
Untuk menyusun sekumpulan data yang besar kecilnya belum

8
tersusun secara teratur ke dalam bentuk yang teratur, sebaiknya
data itu disajikan dalam sebuah tabel. Dalam hal ini, tabel yang
biasa digunakan ada tiga jenis, yaitu:
1. Tabel baris-kolom
2. Tabel kontingensi
3. Tabel distribusi frekuensi.
Adapun penjelasan dari masing-masing jenis tabel diatas adalah
sebagai berikut.
1. Tabel baris-kolom
Tabel baris-kolom adalah tabel yang menyajikan data atau
informasi dalam bentuk baris dan kolom secara terperinci.
Contoh tabel baris-kolom
Table 2 Jumlah Mahasiswa Semester 2
Jurusan S-1 D-3 Jumlah

L P L P

PBSI 35 45 - - 80
EED 47 63 - - 110
EFORISM - - 34 43 77
BHS.
- - 31 42 73
JEPANG
BHS. BALI - - 33 35 68
SENI RUPA 34 14 - - 48
Jumlah 116 122 98 120 456

Keterangan:
L: Laki-laki
P: Perempuan
Pengungkapan data tabel diatas dalam bentuk kata-kata
Jumlah mahasiswa semester II di Fakultas Bahasa dan Seni
(FBS). Jumlah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia program S-1 untuk mahasiswa laki-laki berjumlah 35 orang dan

9
mahasiswa perempuan berjumlah 45 orang totalnya totalnya 80 orang.
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (EED) jumlah mahasiswa laki-lakinya
47 orang dan jumlah mahasisswa perempuannya 63 orang, totalnya 110.
Jurusan D-3 Bahasa Inggris (EFORISM) jumlah mahasiswa laki-lakinya 34
orang dan jumlah mahasiswa perempuan 43 orang, totalnya 77orang.
Jurusan Bahasa Jepang jumlah mahasiswa laki-lakinya 31 orang dan
jumlah mahasiswa perempuannya 42 orang, totalnya 73 orang. Jurusan
Pendidikan Bahasa Bali jumlah mahasiswa laki-lakinya 33 orang dan
jumlah mahasiswa perempuannya 35 orang, totalnya 68 orang. Jurusan
Pendidikan Seni Rupa jumlah mahasiswa laki-lakinya 34 orang dan jumlah
mahasiswa perempuannya 14 orang, totalnya 48 orang. Total keseluruhan
jumlah mahasiswa di Fakultas Bahasa dan Seni adalah 456 orang, yang
terdiri dari 214 orang laki-laki yaitu 116 orang dari program S-1 dan 98
orang dari program D-3, dan 242 orang perempuan yaitu 122 orang dari
program S-1 dan 120 orang dari program D-3.
2) Tabel Kontingensi
Tabel Kontingensi adalah tabel yang menyajikan data atau informasi
dalam bentuk baris dan kolom yang disajikan secara umum saja.
Contoh tabel kontingensi
Table 3Jumlah Mahasiswa Semester 3
Jurusan S-1 D-3 D-2 Jumlah
PBSI 80 - - 80
EED 110 - - 110
EFORISM - 77 - 77
BHS. JEPANG - 73 - 73
BHS. BALI 68 - - 68
SENI RUPA 48 - - 48
Jumlah 306 150 - 456

Pengungkapan data tabel diatas dalam bentuk kata-kata


Untuk jurusan PBSI program S-1 total mahasiswanya berjumlah 80

10
orang, jurusan EED (Pend. Bahasa Inggris) program S-1 total
mahasiswanya berjumlah 110 orang, jurusan EFORISM (D-3 Bahasa
Inggris) total mahasiswanya berjumlah 77 orang, jurusan Pend. Bahasa
Jepang program D-3 total mahasiswanya berjumlah 73 orang, jurusan
Pend. Bahasa Bali program D-3 total mahasiswanya berjumlah 68 orang,
jurusan Pend. Seni Rupa program S-1 total mahasiswanya berjumlah 48
orang. Total keseluruhan jumlah mahasiswa untuk semua jurusan baik itu
program S-1 maupun program D-3 di FBS adalah berjumlah 456 orang
yang terdiri dari 306 orang mahasiswa untuk program S-1 dan 150 orang
mahasiswa untuk program D-3.
3) Tabel Distribusi Frekuensi
Sebelum dibahas mengenai tabel distribusi frekuensi ada tiga
istilah yang perlu dibahas, yaitu array, data tidak terkelompok dan data
terkelompok. Array adalah penyusunan sekumpulan data menurut urutan
nilainya, mulai dari data yang terkecil sampai nilai data yang terbesar.
Data tidak terkelompok adalah data yang nilai-nilainya belum
disusun dalam tabel distribusi frekuensi. Data terkelompok adalah data
yang nilai-nilainya sudah disusun dalam tabel distribusi Frekuensi.
Untuk memberikan pengertian mengenai tabel distribusi frekuensi,
sebenarnya setiap orang dapat mendefinisikannya berdasarkan bentuk
umumnya Oleh karena itu, berikut ini akan diberikan bentuk umum dari
tabel distribusi frekuensi, seperti nampak dalam tabel berikut.
Contoh Tabel Distribusi Frekuensi.
Table 4 Tabel Frekuensi
Nilai Data Frekuensi
a-b f1
c-d f2
e-f f3
g-h f4
i-j f5

11
Jumlah

Dari bentuk umum di atas, maka tabel distribusi frekuensi dapat


dideffinisikan sebagai sebuah tabel yang berisi nilai-nilai data, dengan
nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke dalam interval-interval dan setiap
interval nilai masing-masing mempunyai frekuensinya.
Mungkin ada orang yang akan mendefinisikan tabel distribusi
frekuensi berbeda dari definisi di atas. Hal ini tidak menjadi masalah,
asalkan pemberian definisi tersebut harus sesuai dengan bentuk
umumnya.
Jadi, kesimpulannya, tabel frekuensi merupakan sebuah tabel yang
berisi nilai-nilai data, dengan nilai-nilai tersebut dikelompokkan ke dalam
interval-interval dan setiap interval masing-masing mempunyai
frekuensinya.

2. Diagram

a. Pengertian Diagram

Diagram adalah gambaran tentang suatu data yang lebih


memntingkan hasil penelitian. Biasanya diagram diurutkan dari
data sedikit ke banyak atau sebaliknya. Berbeda dengan grafik
yang lebih mementingkan dinamika pada data yang disajikan.
Diagram ini dapat berupa diagram lingkaran ataupun diagram
batang.

b. Unsur Unsur Diagram

1. Judul Diagram
2. Titik,garis,dan unsur lain yang membentuk diagram,

12
 sumbu horizontal penunjuk keterangan jumlah,tempat,dll
 sumbu vertikal penunjuk jumlah,keterangan tempat,hari,dll
 Garis bantu sebagai bantuan akurat dalam membaca
diagram

3.Penunjuk Keterangan :angka,keterangan


waktu,tahun,bulan,hari,nama orang,produk,dll
4.Sumber(data kutipan jika diperlukan)

Diagram 1

CONTOH DIAGRAM DAN INTERPRESTASINYA

Diagram Batang
Perhatikan diagram batang di samping. Diagram batang disamping
menunjukan jumlah siswa di sebuah sekolah dasar. Dari diagram tersebut
dapat ditafsirkan sebagai berikut :
 Banyak siswa kelas I adalah 20 orang;

13
 Banyak siswa kelas II adalah 15 orang;

 Banyak siswa kelas III adalah 30 orang;

 Banyak siswa kelas IV adalah 25 orang;

 Banyak siswa kelas V adalah 10 0rang;

 Banyak siswa kelas VI adalah 35 orang;

 Kelas dengan jumlah siswa terbanyak adalah kelas VI (35 orang);

 Kelas dengan jumlah siswa paling sedikit adalah kelas V (10


orang);

 Jumlah siswa di sekolah tersebut adalah 135 siswa ( 20 + 15 + 30 +


25 + 10 + 35 );

 Selisih antara jumlah siswa terbanyak dengan paling sedikit adalah


25 ( 35-10).

Diagram dibuat agar suatu data lebih mudah dipahami atau


diinterpretasikan. Ada beberapa jenis diagram contoh yang biasa
digunakan yaitu:

•  Diagram batang

Diagram batang menggunakan persegi panjang (batang) untuk


menyatakan banyaknya data pada kategori tertentu (bisa waktu, tempat,
dan lain-lain). Banyaknya data dinyatakan sebagai tinggi batang
sedangkan lebar dari tiap batang dibuat sama. Letak batang disusun
berjajar dan diberi jarak antar batang. Untuk lebih jelasnya lihat contoh
berikut:

Diagram 2

14
Lulusan SMA Jaya Selalu

•  Diagram garis

Ada kalanya data dicatat pada waktu-waktu tertentu secara berurutan.


Dengan menempatkan waktu pada sumbu horizontal dan nilai-nilai data
dicatat pada sumbu vertikal akan diperoleh titik-titik. Jika titik-titik tersebut
dihubungkan oleh garis lurus maka terbentuklah suatu diagram garis
seperti di bawah ini.

Diagram 3

Lulusan SMA Jaya Selalu

15
Salah satu kelebihan dari diagram garis, perubahan lulusan dari tahun ke
tahun mudah dilihat. Dengan diagram jenis ini, kita juga dapat mengetahui
kecenderungan data yang kita amati. Kemudian kita dapat memperkirakan
waktu selanjutnya, tentunya dengan hati-hati. Ada dua istilah mengenai
perkiraan data menggunakan diagram garis, yaitu:

1. Interpolasi adalah membuat perkiraan nilai data di antara waktu


berurutan yang diketahui. Misalnya kita kehilangan data mengenai
banyaknya lulusan SMA jaya Selalu tahun 2004. Kita bisa
memperkirakan data melalui data tahun 2003 dan 2005.
2. Ekstrapolasi adalah membuat perkiraan nilai data untuk waktu yang
akan datang (di luar waktu-waktu yang diketahui). Misalnya kita
memperkirakan banyaknya lulusan tahun 2008 dengan
menggunakan data tahun 2005 dan 2006. Biasanya kita melakukan
ekstrapolasi dengan memperpanjang diagram tersebut.

•  Diagram lingkaran

Diagram lingkaran adalah diagram yang digunakan untuk menunjukkan


perbandingan (rasio) nilai data tertentu terhadap semua data.

16
Diagram lingkaran disajikan dengan membagi lingkaran menjadi beberapa
sektor atau juring. Banyaknya sector tergantung dari banyaknya data.
Setiap sector menunjukkan satu datum atau satu jenis data. Besar sector
merupakan prosentase dari nilai datum terhadap keseluruhan nilai data.
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat contoh berikut ini:

Gambarkan diagram lingkaran yang menyatakan jumlah siswa yang


bersekolah di SD, SMP, dan SMA dalam Sekolah Jaya Selalu. Diketahui
banyaknya siswa SD 750, siswa SMP 450, siswa SMA 600.

•  Diagram kotak-garis

Diagram kotak-garis atau (box-plot) merupakan suatu diagram yang


menggambarkan letak statistika lima serangkai (ukuran terbesar, ukuran

17
terkecil, media, kuartil atas, kuaartil bawah) dalam bentuk kotak yang
berekor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.

Untuk membuat diagram kotak-garis, kita haya perlu mencari statistika


lima serangkai dari data dan kemudian menempatkannya sesuai dengan
contoh diagram di atas.

•  Diagram batang-daun

Diagram batang-daun terdiri atas batang-batang dan setiap btang terdiri


dari beberapa daun. Diagram ini dapat digunakan untuk melihat seberapa
jauh nilai median terhadap statistik ekstrim (Xmin atau Xmaks).

Untuk membuat diagram batang-daun, pertama data diurutkan terlebih


dahulu dari kecil ke besar. Kemudian data dibagi atas selang-selang dan
satu selang dinyatakan sebagai satu batang. Datum yang masuk ke dalam
suatu selang merupakan daun dari selang/batang tersebut.

Contohnya jika kita memiliki data 7, 8, 10, 10, 14, 16, 18, 18, 19, 20, 21,
22, 27, 29, 30; diagram batang-daunnya ialah sebagai berikut

18
4.Cara membaca Diagram
Diagram merupakan sketsa untuk menunjukkan atau menerangkan
sesuatu. Data disampaikan melalui gambar. Diagram memiliki bentuk
yang beraneka ragam. Bentuk diagram, antara lain diagram gambar,
diagram lingkaran, diagram batang, diagram garis, dan diagram pohon.
Cara membaca diagram adalah:
1. membaca judul diagram,
2. membaca informasi/data yang terdapat pada diagram,
3. mengajukan pertanyaan tentang isi diagram, dan
4. membuat simpulan isi diagram berdasarkan jawaban pertanyaan
tentang diagram.

Gambar
a. PENGERTIAN GAMBAR

Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb) yg dibuat


dng coretan pensil dsb pd kertas dsb; lukisan; Pengertian gambar di sini
mencakup foto, grafik, diagram, peta, bagan, skema, lukisan, dan yang
sejenis

2.Unsur-unsur pembentuk gambar


1.Judul gambar

2.Gambar

3.Sudut pandang(keterangan tampak gambar),mis : tampak


depan,belakang atau samping

4.Keterangan gambar(jika diperlukan)

19
5.Data Kutipan(sumber)

Ketentuan penyajiannya adalah sebagai berikut :


1) Gambar diberi judul dan nomor.

2) Nomor gambar menggunakan angka romawi.

3) Sistem penomoran ini dimulai secara berturut-turut sejak bab I


sampai bab terakhir.

4) Nomor dan judul gambar diletakkan di bawah gambar yang


bersangkutan.

5) Gambar tidak boleh dipotong atau dipenggal.

6) Penulisan judul gambar mengikuti ketentuan pada judul tabel (judul


gambar tabel ditulis di bawah gambar dengan penomoran urut
sejak bab awal sampai dengan bab akhir).

7) Gambar harus dibuat sejelas mungkin sehingga mudah dimengerti.

Contoh gambar

Gambar 1Desain Bangunan


4.Cara membaca Gambar dan Interprestasi gambar

20
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca
gambar bangunan, ialah:

1. Bentuk Bangunan pada Gambar


Sebuah denah rumah akan terlihat dengan bentuk sekat-sekat
ruangan disertai dengan posisi pintu jendela. Sedangkan pada gambar
detail pondasi batu kali akan terlihat sebuah penampang trapesium
dengan arsiran berbentuk batu kali. Begitulah kurang lebih cara melihat
bentuk bangunan pada gambar bangunan sehingga dapat dibayangkan
seperti apakah bentuk bangunan sesungguhnya yang akan dibangun.

2. Ukuran Bangunan
Setelah memahami bentuk bangunan yang akan dibangun maka
langkah selanjutnya adalah melihat berapa ukuranya. Setiap bidang perlu
dibangun dengan ukuran sesuai dengan gambar agar pekerjaan lain yang
berkaitan tidak mengalami kendala sehingga harus mendesain ulang pada
gambar bangunan, misalnya pemasangan dinding batu bata yang tidak
sesuai dengan ukuran akan berpengaruh pada perubahan desain pola
lantai.
3. Skala Gambar Bangunan
Saat melihat sebuah gambar bangunan, kita akan membaca sebuah
keterangan yang memberitahukan adanya skala pada gambar bangunan
atau gambar rumah tersebut, seperti skala 1:100 pada gambar denah.
Gambar bangunan adalah gambar teknik yang dibuat dengan

21
ukuran sesuai dengan bentuk bangunan yang sesungguhnya bedanya
adalah terjadi pengecilan menyesuaikan ukuran kertas yang digunakan
sebagai media menggambar bangunan, atau pembesaran untuk
memperlihatkan detail-detail bangunan yang rumit. Untuk memperbesar
dan memperkecil inilah kita menemukan sebuah pedoman skala, dengan
menetapkan sebuah skala yang dipakai maka satu kesatuan gambar
mengikuti aturan skala tersebut.
Skala adalah perbandingan antara ukuran pada gambar dengan
ukuran yang sebenarnya. Pembuatan ukuran gambar yang menggunakan
skala tertentu menjadikan bagian detail bangunan dapat tergambar
dengan ukuran proposional sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Adakalanya sebuah gambar bangunan tidak menjelaskan ukuran pada
bagian tertentu sehingga digunakan skala gambar untuk mengetahui
panjang bidang. Misalnya pada gambar denah rumah yang menggunakan
skala 1:100 berati setiap 1 cm panjang pada gambar mewakili 100 cm
pada kondisi panjang bangunan sebenarnya. Sebuah ruangan yang pada
gambar mempunyai panjang 2,5 cm maka dapat dihitung ukuran
bangunan sebenarnya yaitu 2,5×100 = 250 cm atau 2,5 m.
Selain itu juga ada berbagai macam ukuran skala yang sering
digunakan pada gambar bangunan menyesuaikan ukuran kertas dan
besarnya bangunan yang didesain. Berikut ini macam-macam skala dan
penggunaan jenis gambar pemakaiannya.

a. Skala 1:100
Digunakan pada gambar denah, tampak depan atau samping rumah,
depan atap, denah pola lantai, denah pondasi, gambar shop drawing
pelaksanaan dan lain sebagainya

b. Skala 1:1000
Sering digunakan untuk menggambar obyek yang besar seperti peta
kuntor tanah, gedung bertingkat tinggi, dan lain sebagainya.

22
c. Skala 1:20
Digunakan pada gambar detail bangunan seperti gambar pondasi,
detail pintu dan jendela, detail sanitair, dan lain-lain.

d. Skala 1:5
Digunakan untuk gambar yang membutuhkan detail lebih teliti seperti
sambungan besi struktur detail, detail furniture, detail instalasi listrik,
dan lain-lain.

4. Keterangan Jenis Material Bangunan

Bahan yang digunakan untuk bangunan juga dapat dilihat pada


gambar, contohnya sebuah gambar pasangan dinding mempunyai
keterangan “Pasangan batu bata 1pc:4ps berarti bidang bangunan
tersebut menggunakan material batu bata serta adukan spesi dengan
perbandingan campuran 1 bagian semen dan 4 bagian pasir pasang.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Tabel adalah sebuah alat untuk menampilkan informasi dalam
bentuk matrik. Tampilan data atau informasi yang ada dalam tabel dibuat
dalam bentuk baris dan kolom.

Diagram adalah gambaran tentang suatu data yang lebih


memntingkan hasil penelitian. Biasanya diagram diurutkan dari data
sedikit ke banyak atau sebaliknya. Berbeda dengan grafik yang lebih
mementingkan dinamika pada data yang disajikan. Diagram ini dapat

23
berupa diagram lingkaran ataupun diagram batang

Gambar adalah tiruan barang (orang, binatang, tumbuhan, dsb) yg


dibuat dng coretan pensil dsb pd kertas dsb; lukisan;

Cara membaca Tabel,diagram dan gambar secara umum :


membaca judul tabel,diagram,dan gambar,membaca informasi/data yang
terdapat pada tabel,diagram,dan gambar,mengajukan pertanyaan tentang
isi tabel,diagram dan gambar,membuat simpulan isi tabel,diagram dan
gambar berdasarkan jawaban dari pertanyaan.

Daftar Pustaka
Herrhyanto Nar dan H.M. Akib Hamid. 2007. Statistika Dasar. Jakarta:
Universitas Terbuka.

Johanes, Kastolan dan Sulasim. 2007. Kompetensi Matematika Program


IPA SMA Kelas XI Semester Pertama. Jakarta: Yudistira.

Nurgiyantoro Burhan, dkk.. 2004. Statistik Terapan untuk Penelitian Ilmu-


ilmu Sosial. Yogyakarta: Gajahmada University Press.

24
Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.

Usman Husaini dan R. Purnomo Setiady Akbar. 2000. Pengantar


Statistika. Jakarta: PT Bumi Aksara.

25

Anda mungkin juga menyukai