Oleh :
Kelompok IV
1. Cici Nurahmi
2. Erine Utami
3. Indah Permata Astrielly
4. Miratul Husna
5. Puja Sukma Prayeka
6. Riza Gustina Dewi
7. Stefanni Bakhtelly
8. Yessy Ardila
Dosen Pembimbing : Drs. Maswardi, M.Kes
I
2013
KATA PENGANTAR
II
Kelompok IV
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR....................................................................................................................II
DAFTAR ISI...............................................................................................................................III
BAB I............................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
Latar Belakang Masalah......................................................................................................1
Rumusan Masalah................................................................................................................1
Tujuan Makalah.....................................................................................................................2
BAB II..........................................................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................................................3
A. Penyajian Data.............................................................................................................3
B. Penyajian Tabel, Diagram dan Gambar.......................................................................3
Tabel....................................................................................................................................4
2. Diagram...................................................................................................................12
Gambar.............................................................................................................................18
a. PENGERTIAN GAMBAR..............................................................................................18
BAB III.......................................................................................................................................23
PENUTUP.................................................................................................................................23
Kesimpulan...........................................................................................................................23
Daftar Pustaka.........................................................................................................................24
III
Daftar Tabel
Table 1Penjualan sepeda motor...................................................................................................8
Table 2 Jumlah Mahasiswa Semester 2.......................................................................................9
Table 3Jumlah Mahasiswa Semester 3......................................................................................10
Table 4 Tabel Frekuensi.............................................................................................................12
Daftar Gambar
Gambar 1Desain Bangunan.......................................................................................................21
1
BAB I
PENDAHULUAN
Rumusan Masalah
Masalah yang dapat dirumuskan dalam makalah ini adalah sebagi
berikut:
2
1.Apa yang dimaksud penyajian tabel,diagram,dan gambar?
Tujuan Makalah
1.Untuk mengetahui dan memahami penyajian data dalam bentuk
tabel,diagram dan gambar.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyajian Data
4
Tabel
a. PENGERTIAN TABEL
b. UNSUR-UNSUR TABEL
1.Nomor Tabel
2.Judul Tabel
Garis pembuka
Garis penutup
Garis pemisah
Garis tepi
5
4.Nomor kolom
5.Nomor Baris
6.Sumber(data kutipan)
Tabel dibuat pada kertas naskah. Huruf dan angka tabel harus
dicetak (tidak ditulis tangan). Kolom-kolom tabel disusun
sedemikian rupa sehingga tabel mudah dibaca.
6
Penyajian table mengikuti ketentuan berikut :
1) Penyajian table harus dilakukan secara sistematis, oleh karena itu
judul table perlu mendapatkan penomoran. Sistem penomoran ini
dimulai secara berturut-turut sejak bab I sampai dengan selesai.
4) Tabel dibedakan menjadi dua macam, yaitu tabel dalam teks dan
tabel dalam lampiran. Tabel dalam lampiran menggunakan urutan
penomoran sendiri, jadi tidak menyambung nomor tabel dan teks.
6) Pembuatan kolom dan baris harus jelas. Setiap kolom dan baris
harus diberi nama untuk penjelasan.
7) Format judul tabel ditulis di tengah dan simetris di atas tabel yang
bersangkutan, di bawah kata “Tabel”. Kata-kata dalam judul tabel
ditulis sebagai berikut.
7
e. Contoh Tabel
8
tersusun secara teratur ke dalam bentuk yang teratur, sebaiknya
data itu disajikan dalam sebuah tabel. Dalam hal ini, tabel yang
biasa digunakan ada tiga jenis, yaitu:
1. Tabel baris-kolom
2. Tabel kontingensi
3. Tabel distribusi frekuensi.
Adapun penjelasan dari masing-masing jenis tabel diatas adalah
sebagai berikut.
1. Tabel baris-kolom
Tabel baris-kolom adalah tabel yang menyajikan data atau
informasi dalam bentuk baris dan kolom secara terperinci.
Contoh tabel baris-kolom
Table 2 Jumlah Mahasiswa Semester 2
Jurusan S-1 D-3 Jumlah
L P L P
PBSI 35 45 - - 80
EED 47 63 - - 110
EFORISM - - 34 43 77
BHS.
- - 31 42 73
JEPANG
BHS. BALI - - 33 35 68
SENI RUPA 34 14 - - 48
Jumlah 116 122 98 120 456
Keterangan:
L: Laki-laki
P: Perempuan
Pengungkapan data tabel diatas dalam bentuk kata-kata
Jumlah mahasiswa semester II di Fakultas Bahasa dan Seni
(FBS). Jumlah mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia program S-1 untuk mahasiswa laki-laki berjumlah 35 orang dan
9
mahasiswa perempuan berjumlah 45 orang totalnya totalnya 80 orang.
Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (EED) jumlah mahasiswa laki-lakinya
47 orang dan jumlah mahasisswa perempuannya 63 orang, totalnya 110.
Jurusan D-3 Bahasa Inggris (EFORISM) jumlah mahasiswa laki-lakinya 34
orang dan jumlah mahasiswa perempuan 43 orang, totalnya 77orang.
Jurusan Bahasa Jepang jumlah mahasiswa laki-lakinya 31 orang dan
jumlah mahasiswa perempuannya 42 orang, totalnya 73 orang. Jurusan
Pendidikan Bahasa Bali jumlah mahasiswa laki-lakinya 33 orang dan
jumlah mahasiswa perempuannya 35 orang, totalnya 68 orang. Jurusan
Pendidikan Seni Rupa jumlah mahasiswa laki-lakinya 34 orang dan jumlah
mahasiswa perempuannya 14 orang, totalnya 48 orang. Total keseluruhan
jumlah mahasiswa di Fakultas Bahasa dan Seni adalah 456 orang, yang
terdiri dari 214 orang laki-laki yaitu 116 orang dari program S-1 dan 98
orang dari program D-3, dan 242 orang perempuan yaitu 122 orang dari
program S-1 dan 120 orang dari program D-3.
2) Tabel Kontingensi
Tabel Kontingensi adalah tabel yang menyajikan data atau informasi
dalam bentuk baris dan kolom yang disajikan secara umum saja.
Contoh tabel kontingensi
Table 3Jumlah Mahasiswa Semester 3
Jurusan S-1 D-3 D-2 Jumlah
PBSI 80 - - 80
EED 110 - - 110
EFORISM - 77 - 77
BHS. JEPANG - 73 - 73
BHS. BALI 68 - - 68
SENI RUPA 48 - - 48
Jumlah 306 150 - 456
10
orang, jurusan EED (Pend. Bahasa Inggris) program S-1 total
mahasiswanya berjumlah 110 orang, jurusan EFORISM (D-3 Bahasa
Inggris) total mahasiswanya berjumlah 77 orang, jurusan Pend. Bahasa
Jepang program D-3 total mahasiswanya berjumlah 73 orang, jurusan
Pend. Bahasa Bali program D-3 total mahasiswanya berjumlah 68 orang,
jurusan Pend. Seni Rupa program S-1 total mahasiswanya berjumlah 48
orang. Total keseluruhan jumlah mahasiswa untuk semua jurusan baik itu
program S-1 maupun program D-3 di FBS adalah berjumlah 456 orang
yang terdiri dari 306 orang mahasiswa untuk program S-1 dan 150 orang
mahasiswa untuk program D-3.
3) Tabel Distribusi Frekuensi
Sebelum dibahas mengenai tabel distribusi frekuensi ada tiga
istilah yang perlu dibahas, yaitu array, data tidak terkelompok dan data
terkelompok. Array adalah penyusunan sekumpulan data menurut urutan
nilainya, mulai dari data yang terkecil sampai nilai data yang terbesar.
Data tidak terkelompok adalah data yang nilai-nilainya belum
disusun dalam tabel distribusi frekuensi. Data terkelompok adalah data
yang nilai-nilainya sudah disusun dalam tabel distribusi Frekuensi.
Untuk memberikan pengertian mengenai tabel distribusi frekuensi,
sebenarnya setiap orang dapat mendefinisikannya berdasarkan bentuk
umumnya Oleh karena itu, berikut ini akan diberikan bentuk umum dari
tabel distribusi frekuensi, seperti nampak dalam tabel berikut.
Contoh Tabel Distribusi Frekuensi.
Table 4 Tabel Frekuensi
Nilai Data Frekuensi
a-b f1
c-d f2
e-f f3
g-h f4
i-j f5
11
Jumlah
2. Diagram
a. Pengertian Diagram
1. Judul Diagram
2. Titik,garis,dan unsur lain yang membentuk diagram,
12
sumbu horizontal penunjuk keterangan jumlah,tempat,dll
sumbu vertikal penunjuk jumlah,keterangan tempat,hari,dll
Garis bantu sebagai bantuan akurat dalam membaca
diagram
Diagram 1
Diagram Batang
Perhatikan diagram batang di samping. Diagram batang disamping
menunjukan jumlah siswa di sebuah sekolah dasar. Dari diagram tersebut
dapat ditafsirkan sebagai berikut :
Banyak siswa kelas I adalah 20 orang;
13
Banyak siswa kelas II adalah 15 orang;
• Diagram batang
Diagram 2
14
Lulusan SMA Jaya Selalu
• Diagram garis
Diagram 3
15
Salah satu kelebihan dari diagram garis, perubahan lulusan dari tahun ke
tahun mudah dilihat. Dengan diagram jenis ini, kita juga dapat mengetahui
kecenderungan data yang kita amati. Kemudian kita dapat memperkirakan
waktu selanjutnya, tentunya dengan hati-hati. Ada dua istilah mengenai
perkiraan data menggunakan diagram garis, yaitu:
• Diagram lingkaran
16
Diagram lingkaran disajikan dengan membagi lingkaran menjadi beberapa
sektor atau juring. Banyaknya sector tergantung dari banyaknya data.
Setiap sector menunjukkan satu datum atau satu jenis data. Besar sector
merupakan prosentase dari nilai datum terhadap keseluruhan nilai data.
Untuk lebih jelasnya silahkan lihat contoh berikut ini:
• Diagram kotak-garis
17
terkecil, media, kuartil atas, kuaartil bawah) dalam bentuk kotak yang
berekor. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram di bawah ini.
• Diagram batang-daun
Contohnya jika kita memiliki data 7, 8, 10, 10, 14, 16, 18, 18, 19, 20, 21,
22, 27, 29, 30; diagram batang-daunnya ialah sebagai berikut
18
4.Cara membaca Diagram
Diagram merupakan sketsa untuk menunjukkan atau menerangkan
sesuatu. Data disampaikan melalui gambar. Diagram memiliki bentuk
yang beraneka ragam. Bentuk diagram, antara lain diagram gambar,
diagram lingkaran, diagram batang, diagram garis, dan diagram pohon.
Cara membaca diagram adalah:
1. membaca judul diagram,
2. membaca informasi/data yang terdapat pada diagram,
3. mengajukan pertanyaan tentang isi diagram, dan
4. membuat simpulan isi diagram berdasarkan jawaban pertanyaan
tentang diagram.
Gambar
a. PENGERTIAN GAMBAR
2.Gambar
19
5.Data Kutipan(sumber)
Contoh gambar
20
Berikut adalah hal-hal yang perlu diperhatikan dalam membaca
gambar bangunan, ialah:
2. Ukuran Bangunan
Setelah memahami bentuk bangunan yang akan dibangun maka
langkah selanjutnya adalah melihat berapa ukuranya. Setiap bidang perlu
dibangun dengan ukuran sesuai dengan gambar agar pekerjaan lain yang
berkaitan tidak mengalami kendala sehingga harus mendesain ulang pada
gambar bangunan, misalnya pemasangan dinding batu bata yang tidak
sesuai dengan ukuran akan berpengaruh pada perubahan desain pola
lantai.
3. Skala Gambar Bangunan
Saat melihat sebuah gambar bangunan, kita akan membaca sebuah
keterangan yang memberitahukan adanya skala pada gambar bangunan
atau gambar rumah tersebut, seperti skala 1:100 pada gambar denah.
Gambar bangunan adalah gambar teknik yang dibuat dengan
21
ukuran sesuai dengan bentuk bangunan yang sesungguhnya bedanya
adalah terjadi pengecilan menyesuaikan ukuran kertas yang digunakan
sebagai media menggambar bangunan, atau pembesaran untuk
memperlihatkan detail-detail bangunan yang rumit. Untuk memperbesar
dan memperkecil inilah kita menemukan sebuah pedoman skala, dengan
menetapkan sebuah skala yang dipakai maka satu kesatuan gambar
mengikuti aturan skala tersebut.
Skala adalah perbandingan antara ukuran pada gambar dengan
ukuran yang sebenarnya. Pembuatan ukuran gambar yang menggunakan
skala tertentu menjadikan bagian detail bangunan dapat tergambar
dengan ukuran proposional sesuai dengan kondisi sebenarnya.
Adakalanya sebuah gambar bangunan tidak menjelaskan ukuran pada
bagian tertentu sehingga digunakan skala gambar untuk mengetahui
panjang bidang. Misalnya pada gambar denah rumah yang menggunakan
skala 1:100 berati setiap 1 cm panjang pada gambar mewakili 100 cm
pada kondisi panjang bangunan sebenarnya. Sebuah ruangan yang pada
gambar mempunyai panjang 2,5 cm maka dapat dihitung ukuran
bangunan sebenarnya yaitu 2,5×100 = 250 cm atau 2,5 m.
Selain itu juga ada berbagai macam ukuran skala yang sering
digunakan pada gambar bangunan menyesuaikan ukuran kertas dan
besarnya bangunan yang didesain. Berikut ini macam-macam skala dan
penggunaan jenis gambar pemakaiannya.
a. Skala 1:100
Digunakan pada gambar denah, tampak depan atau samping rumah,
depan atap, denah pola lantai, denah pondasi, gambar shop drawing
pelaksanaan dan lain sebagainya
b. Skala 1:1000
Sering digunakan untuk menggambar obyek yang besar seperti peta
kuntor tanah, gedung bertingkat tinggi, dan lain sebagainya.
22
c. Skala 1:20
Digunakan pada gambar detail bangunan seperti gambar pondasi,
detail pintu dan jendela, detail sanitair, dan lain-lain.
d. Skala 1:5
Digunakan untuk gambar yang membutuhkan detail lebih teliti seperti
sambungan besi struktur detail, detail furniture, detail instalasi listrik,
dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Tabel adalah sebuah alat untuk menampilkan informasi dalam
bentuk matrik. Tampilan data atau informasi yang ada dalam tabel dibuat
dalam bentuk baris dan kolom.
23
berupa diagram lingkaran ataupun diagram batang
Daftar Pustaka
Herrhyanto Nar dan H.M. Akib Hamid. 2007. Statistika Dasar. Jakarta:
Universitas Terbuka.
24
Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung: CV Alfabeta.
25