05.2 Bab 2
05.2 Bab 2
05.2 Bab 2
BAB II
STUDI PUSTAKA
2.1.1 Rokok
Menurut Peraturan Pemerintah No. 109 tahun 2012, Rokok merupakan salah
satu Produk Tembakau yang dimaksudkan untuk dibakar dan dihisap dan/atau dihirup
asapnya, termasuk rokok kretek, rokok putih, cerutu atau bentuk lainnya yang
dihasilkan dari tanaman nicotiana tabacum, nicotiana rustica, dan spesies lainnya
atau sintetisnya yang asapnya mengandung nikotin dan tar, dengan atau tanpa bahan
tambahan. Rokok biasanya berbentuk silinder dari kertas berukuran panjang antara
70 hingga 120 mm (bervariasi tergantung negara) dengan diameter sekitar 10 mm
yang berisi daun-daun tembakau yang tel ah dicacah. Produk tembakau adalah suatu
produk yang secara keseluruhan atau sebagian terbuat dari daun tembakau sebagai
bahan bakunya yang diolah untuk digunakan dengan cara dibakar, dihisap, dan
dihirup atau dikunyah. Produk tembakau yang dimaksud mengandung zat adiktif dan
bahan lainnya yang berbahaya bagi kesehatan baik secara langsung maupun tidak
langsung (Kemenkes, 2012)
a. Kandungan Rokok
Rokok mengandung kurang lebih 4.000 jenis bahan kimia, dengan 40
jenis di antaranya bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker), dan
setidaknya 200 diantaranya berbahaya bagi kesehatan. Racun utama pada
rokok adalah tar, nikotin, dan karbon monoksida (Crofton, 2002).
6
1. Nikotin
Nikotin adalah zat yang dapat membuuat jantung seseorang berdebar lebih
cepat dan bekerja lebih keras. Hal ini dikarenakan nikotin bekerja
meningkatkan adrenalin. Selain itu nikotin juga membuat frekuensi dan
kontraksi jantung meningkat yang menyebabkan tekanan darah meningkat
(Tawbariah et al., 2014).
2. Tar
Tar adalah zat yang mengandung bahan karsinogen. Tar bersifat lengket dan
dapat menemoel di paru paru. (Mardjun, 2012)
2. Amoniak
Amoniak merupakan gas yang tidak berwarna yang terdiri dari nitrogen dan
hidrogen. Zat ini baunya tajam dan sangat merangsang. Racun yang terdapat
pada ammonia sangat keras sehingga jika masuk sedikit saja ke dalam
peredaran darah maka akan mengakibatkan seseorang dapat pingsan atau
koma (Sitepoe, 2000).
2.1.2 Perokok
Perokok adalah seseorang yang suka merokok, disebut perokok aktif
bila orang tersebut yang merokok secara aktif, dan disebut perokok pasif bila
orang tersebut hanya menerima asap rokok saja, bukan melakukan aktivitas
merokok sendiri (KBBI, 2012).
a. Kategori Perokok
2.1.3 Merokok
Merokok adalah membakar tembakau yang kemudian dihisap isinya,
baik menggunakan rokok maupun menggunakan pipa (Saleh, 2011)
Ada empat tahap ketika seseorang menjadi perokok (Mustikaningrum,
2010) yaitu tahap persiapan dimana seseorang terstimulus panca indranya
tentang gambaran menyenangkan dari rokok yang kemudian berkembang
menjadi minat. Setelah itu seseorang memasuki tahap inisiasi yaitu ia mulai
merintis untuk merokok. Kemudian tahap dimana ia mulai menjadi perokok,
ia mulai dengan mengkonsumsi empat batang per hari. Dan tahapan terakhir
yaitu pemeriharaan, seseorang mulai menjadikan rokok sebagai gaya hidup.
c. Pengondisian Berbalik
Perokok diberikan stimulus negatif disandingkan dengan
perilaku yang hendak diubah
b. Pemberian obat-obatan
Obat yang digunakan untuk membantu keberhasilan
berhenti merokok antara lain :
1. Vareniklin
Vareniklin bekerja dengan menempel pada reseptor
yang menyebabkan pengurangan rasa nikmat pada
13
2. Bupropion
Bupropion memiliki efeksamping imsomnia, mual
hingga kejang. Obat ini tidak dianjurkan untuk
riwayat epilepsy. Obat ini dapat membantu seseorang
untuk berhenti merokok dengan efek poten.
(Suryadjaja, 2013).
3. Klonidin
Obat ini digunakan untuk perokok yang memiliki
gejala putus obat dan berhenti mengkonsumsi
alkohol. Klonidin memiliki efek samping sedasi dan
mulut kering.
b. Tujuan KTR
Tujuan penetapan kawasan dilarang merokok, adalah
mewujudkan perilaku masyarakat untuk hidup sehat, menciptakan udara
yang bersih dan bebas dari asap rokok, menurunkan angka kematian,
mewujudkan generasi yang sehat, produktivitas kerja yang optimal di
masyarakat serta menurangi prevalensi perokok kususnya perokok
pemula.
(Kemenkes RI, 2011)
c. Kebijakan KTR
KTR merupakan sebuah dukungan dan dorongan dari
pemerintah kepada masyarakat demi terjadinya sebuah perubahn social.
Hal ini dinilai efektif karena dengan dukungan yang kuat sebuah
perubahan social akan mudah diwujudkan.
lingkungan tercemar asap rokok. Penetapan Kawasan Tanpa Rokok ini perlu
diselenggarakan di fasilitas pelayanan kesehatan, tempat proses belajar
mengajar, tempat anak bermain, tempat ibadah, angkutan umum, tempat kerja,
tempat umum dan tempat lain yang ditetapkan, untuk melindungi masyarakat
yang ada dari asap rokok (Kemenkes, 2011).
Menurut Secord & Backman (1964) yang dikutip oleh Azwar (2011)
yang mendefinisikan sikap sebagai keteraturan tertentu dalam hal perasaan
(afeksi), pemikiran (kognisi), dan predisposisi tindakan (konasi) seseorang
terhadap suatu aspek disekitarnya. Sikap memiliki kecenderungan yang dari
individu yang diperoleh dari proses penyeusaian diri
c. Perilaku
1. Perilaku tertutup
2. Perilaku Terbuka
2.3 Hipotesis