Anda di halaman 1dari 9

30

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen murni, pada

penelitian ini akan di teliti mengenai efektifitas ekstrak daun babadotn (Ageratum

conyzoides) sebagai larvasida untuk pemberantasan jentik nyamuk Aedes aegypti.

B. Objek Penelitian

1. Populasi

Populasi yang di ambil adalah semua larva Aedes aegypti yang ada di

Desa Pasheu Beutong Kecamatan Darul Imarah

2. Sampel

Sampel dalam eksperimen ini adalah bagian dari populasi jentik Aedes

aegypti sebanyak 300 jentik yang ada di desa Pasheu beutong.

C. Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di rumah peneliti Di Desa Pasheu Beutong, pada

tanggal 14 sampai dengan 17 Agustus 2013.

D. Instrumen penelitian

1. Alat:

a. Termometer : 2 buah

b. Kertas saring : 1 lembar


31

c. Timbangan : 1 buah

d. Gelas ukur : 2 buah

e. Alat tulis : 1 set

f. Spatula : 2 buah

g. Panci infudasi : 2 buah

h. Stopwatch : 2 buah

i. Beaker glas 250 ml : 5 buah

j. Kompor Pemanas : 2 buah

k. Gunting/pisau : 1 buah

l. Pipet volume : 1 buah

m. Pipet tetes : 1 buah

n. Corong : 3 buah

o. Labu elemayer : 4 buah

p. Kertas : 4 lembar

q. Sarung tangan : 1 pasang

r. Cawan : 2 buah

s. Botol sampel 100ml : 4 buah

2. Bahan:

a. Daun babadotan (Ageratum conyzoides) : 500 gram

b. Aquades : 1 liter

3. Objek:

a. Jentik Aedes aegypti : 300 ekor

4. Prosedur penelitian.
32

a. Tahap penyediaan daun babadotan (Ageratum conyzoides )

1) Daun babandotan yang terdapat di perkebunan yang ada di

desa Pasheu Beutong di kumpulkan.

2) Daun babadotan (Ageratum conyzoides) di cuci bersih

kemudian di tiriskan.

3) Daun babadotan (Ageratum conyzoides) dikeringkan pada

tempat yang telindungi dari matahari.

b. Tahap pembuatan ekstrak

Daun babadotan (Ageratum conyzoides) kering di timbang

sebanyak 5 gram, 10 gram, 15 gram, 20 gram.

1) Pembuatan ekstrak 5 gram /100 ml

a) Ambil panci infudasi isi air pada panci bagian bawah

kemudian panaskan di atas pemanas.

b) Ambil panci infudasi bagian atas isi 100 ml aquades

kemudian tambahkan daun babadotan (Ageratum

conyzoides) 5 gram ke dalam panci, tutup panci dengan

penutup, letakkan panci tersebut di atas panci bagian

bawah. Diamkan beberapa saat.

c) Angkat penutup panci ukur suhu, jika suhu mencapai 90-

98o C biarkan selama 15 menit sambil sesekali di aduk.

d) Dinginkan pada suhu ruangan. Saring ekstrak dengan

kertas saring.

2) Tahap pembuatan ekstrak 10 gram/100 ml


33

a) Ambil panci infudasi isi air pada panci bagian bawah

kemudian panaskan di atas pemanas.

b) Ambil panci infudasi bagian atas isi 100 ml aquades

kemudian tambahkan daun babadotan (Ageratum

conyzoides) 10 gram ke dalam panci, tutup panci dengan

penutup, letakkan panci tersebut di atas panci bagian

bawah. Diamkan beberapa saat.

c) Angkat penutup panci ukur suhu, jika suhu mencapai 90-

98o C biarkan selama 15 menit sambil sesekali di aduk

d) Dinginkan pada suhu ruangan. Saring ekstrak dengan

kertas saring.

3) Tahap pembuatan ekstrak 15 gram/100 ml

a) Ambil panci infudasi isi air pada panci bagian bawah

kemudian panaskan di atas pemanas.

b) Ambil panci infudasi bagian atas isi 100 ml aquades

kemudian tambahkan daun babadotan (Ageratum

conyzoides) 10 gram ke dalam panci, tutup panci dengan

penutup, letakkan panci tersebut di atas panci bagian

bawah. Diamkan beberapa saat.

c) Angkat penutup panci ukur suhu, jika suhu mencapai 90-

98o C biarkan selama 15 menit sambil sesekali di aduk.

d) Dinginkan pada suhu ruangan. Saring ekstrak dengan

kertas saring.
34

4) Tahap pembuatan ekstrak 20 gram/ 100ml

a) Ambil panci infudasi isi air pada panci bagian bawah

kemudian panaskan di atas pemanas.

b) Ambil panci infudasi bagian atas isi 100 ml aquades

kemudian tambahkan daun babadotan (Ageratum

conyzoides) 10 gram ke dalam panci, tutup panci dengan

penutup, letakkan panci tersebut di atas panci bagian

bawah. Diamkan beberapa saat.

c) Angkat penutup panci ukur suhu, jika suhu mencapai 90-

98o C biarkan selama 15 menit sambil sesekali di aduk.

d) Dinginkan pada suhu ruangan. Saring ekstrak dengan

kertas saring.

Semua ekstrak yang telah di saring di masukkan ke dalam

botol sampel.

c. Tahap eksperimen

1) Sediakan 5 buah beaker glass

2) Beri kode pada masing-masing beaker glas

3) Masukkan 20 ekor jentik yang telah disediakan ke dalam

masing-masing beaker glass dengan menggunakan pipet tetes

4) Tambahkan 100 ml air ke dalam masing-masing beaker glass

5) Amati jentik yang ada di dalam beaker glass, jika ada jentik

yang mati ganti jentik tersebut dengan jentik yang baru.


35

6) Teteskan ekstrak daun babadotan (Ageratum conyzoides) 5

gram/100 ml ke dalam beaker glass A sebanyak 10 tetes.

7) Teteskan ekstrak daun babadotan (Ageratum conyzoides) 10

gram/100 ml ke dalam beaker glass B sebanyak 10 tetes

8) Teteskan ekstrak daun babadotan (Ageratum conyzoides) 15

gram/100 ml ke dalam beaker glass C sebanyak 10 tetes

9) Teteskan ekstrak daun babadotan (Ageratum conyzoides) 20

gram/100 ml ke dalam beaker glass D sebanyak 10 tetes

10) Beaker glass E sebagai kontrol tidak di tambahkan ekstrak

daun babadotan (Ageratum conyzoides)

11) Lihat dan catat jumlah jentik yang mati selama 24 jam.

d. Setiap percobaan diulang sebanyak 3 kali.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Data primer

Data ini diperoleh dengan cara observasi langsung di lokasi

penelitian untuk melakukan identifikasi keberadaan jentik nyamuk Aedes

aegypti yang mati.

2. Data sekunder

Data yang bersunber dari buku yang diperoleh dari bahan bacaan

diperpustakaan maupun yang bersumber dari media internet.


36

F. Pengolahan Data

Proses pengolahan data pada penelitian ini melalui 4 tahap yaitu:

1. Editing

Memeriksa dan menyesuaikan dengan rencana semula seperti apa

yang diinginkan.

2. Coding

Mengklasifikasikan jawaban menurut jenisnya dengan memberikan

kode tertentu

3. Tabulating

Data yang telah dikoreksi kemudian dikelompokkan dalam bentuk

tabel.

4. Cleaning

Cleaning (pembersihan data) merupakan kegiatan pengecekan

kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak.

Kesalahan tersebut dimungkinkan terjadi pada saat kita meng-entry ke

komputer.

G. Analisis Data

Untuk mengetahui efektifitas daun babadotan (Ageratum conyzoides)

sebagi larvasida untuk pemberantasan nyamuk Aedes aegypti, data di analisis

dengan menggunakan uji anava satu arah. Untuk mengetahui efektivitas ekstrak

daun babadotan (Ageratum conyzoides) dilakukan analisa LSD. Data diaplikasi

menggunakan komputer yaitu dengan program SPSS 18


37

Tabel 2 : Uji Anava Searah

Jumlah Derajat Kuadrat Taraf


Sumber
Kuadrat Kebebasan Rerata FHitung FTabel Signifikansi
Variasi (SV)
(JK) (DK) (KR) (ρ)
Antar JKA=Σ
JKA KRA F(1-α)
Kelompok ( Σ xA ) ² ( Σ xT )²DKA = A-1 α
− DKA KRD (dbA,dbD)
(A) nA N
Dalam JKd=∑xT2−
JKD
Kelompok ( Σ xA ) ² DKd = N-A - - -
Σ DKD
(D) nA
JKt=ΣX 2T −¿ - -
Total (T) (Σ xT )² DKt = N-1 - -
N
Keterangan:

n= jumlah sampel masing-masing kelompok

N= jumlah sampel keseluruhan

T= total x masing-masing kelompok

A= banyaknya kelompok

α = 0,05 atau 0,01

(Σ xT ) ²
= faktor- faktor yang muncul berkali-kali
N

Berdasarkan data yang ada maka dapat dicari M, nk, ΣXA dan ΣX2A

Hipotesis dalam bentuk statistik :

Ha: Tidak signifikan

Ho: signifikan

Jika FHitung ≥ FTabel atau ρ value < α maka Ho ditolak, dan konsultasikan antara FHitung

dengan Ftabel kemudian bandingkan.

Jika FHitung ≤ Ftabel atau ρ value > α maka Ho diterima, dan konsultasikan antara FHitung

dengan Ftabel kemudian bandingkan.


38

Selanjutnya untuk mengetahui lebih lanjut taraf perlakuan mana yang

berbeda digunakan uji lanjut LSD (Least Significance Difference) atau beda nyata

terkecil (BNT).

1 1

LSD = tα, dbg. KTG( + )
ri rj

Keterangan:

KTG : kuadrat tengah galat

α : taraf nyata

dbg : db galat

r : Banyaknya ulangan

(µ1 - µ2) ≥ LSD, berarti ada perbedaan yang bermakna

(µ1 - µ2) < LSD, berarti tidak ada perbedaan yang bermakna.

Anda mungkin juga menyukai