BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
utama yang diberikan kepada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru
lahir. Setiap ibu hamil akan menghadapi resiko yang bisa mengacam jiwanya.
Maka dari itu setiap ibu hamil memerlukan asuhan kebidanan selama masa
ibu hamil dan sampai bersalin. Selama masa kehamilan terjadi perubahan
berkelanjutan sejak ibu hamil, ibu nifas serta perawatan bayi baru lahir.
berada dalam rahim ibunya, dengan disusul oleh keluarnya plasenta dan
dikeluarkan sebagai akibat kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat yang
cukup berada dalam rahim ibunya, dengan disusul oleh keluarnya plasenta
dan selaput janin dari tubuh ibu (Fitriana dan Nurwiyandani 2018).
dikeluarkan sebagai akibat kontraksi teratur, progresif, sering dan kuat yang
Bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang baru mengalami proses
kehidupan ekstrauterin) dan toleransi bagi BBL untuk dapat hidup dengan
baik. Bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur 12 bulan, namun
tidak ada batasan yang pasti. Menurut psikolgi, bayi adalah priode
3
bayi adalah masa yang sangat bergantung pada orang dewasa. Banyak
pemikiran simpolis, koordinasi sensorimotor dan belajar sosial. Pada masa ini
Rahardjo, 2019).
kematian ibu (AKI), menjadi salah satu indikator penting dari derajat
kehamilan, melahirkan dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)
Indonesia cukup banyak. Dari lima juta kelahiran yang terjadi di Indonesia
ASEAN yaitu 228 per 100.000 kelahiran hidup, penurunan AKI adalah
terlalu yaitu : kehamilan terlalu muda,usia yang terlalu tua untuk hamil,jarak
kasus kematian ibu di NTT adalah 142 orang dengan penyebab Sistem
Asfiksia.
jumlah sasaran ibu hamil di satu wilayah kerja berjumlah 1.741, jumlah
sasaran ibu bersalin 1388 sedangkan jumlah ibu yang akan melakukan
operasi Sectio Caesarea berjumlah 353. Jumlah sasaran ibu nifas 1741,
sebanyak 1454, jumlah salin nakes sebanyak 1660, jumlah KF 1-3 sebanyak
Salah satu program untuk penurunan AKI dan AKB adalah program
perencanaan stiker ini dapat meningkatkan peran aktif suami, keluarga dan
5
program P4K provinsi NTT juga memiliki salah satu program Revolusi KIA
yaitu semua persalinan harus ditolong oleh tenaga kesehatan yang terlatih
Kebidanan Komprehensif pada Ny. M.S, umur 38 tahun GII PI A0 AHI usia
2019.
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
komprehensif kepada Ny. M.S pada masa hamil, bersalin, bayi baru lahir
dan nifas secara tepat sesuai dengan prosedur yang sudah ditetapkan.
2. Tujuan Khusus
b. Dapat menganalisa masalah, diagnosa kebidanan pada Ny. M.S pada
d. Dapat melakukan pendokumentasian dengan metode SOAP.
BAB II
TINJAUAN TEORI
1. Pengertian Kehamilan
periode ini pertumbuhan janin dalam rentang waktu 29-40 minggu dan
pada helahiran bayi. Ibu selalu waspada untuk melindungi bayinya dari
bahaya, cedera dan akan menghindari orang atau hal hal yang di
2011) meliputi:
a. Uterus
3 jari di atas pusat atau 1/3 jarak antara pusat ke prosessus xifoideus
antara pusat dan prosessus xifoideus (27 cm). Pada usia kehamilan 36
c. Serviks Uteri
mempengaruhi:
1) Estrogen
2) Somatotropin
3) Progesterone
berfungsi.
e. Sistem Perkemihan
tertekan oleh bagian terendah janin. Selain itu juga terjadi hemodilusi
f. Sirkulasi Darah
jumlah serum darah lebih besar dari pada pertumbuhan sel darah,
g. Sistem Pernapasan
kesulitan bernafas.
10
h. Sistem Kardiovaskular
i. Sistem Muskuloskeletal
menguatkan posisi janin pada akhir kehamilan dan pada saat kelahiran
(Sulistyawati, 2011).
yakni:
a. Trimeter III sering disebut sebagai periode penantian yang mana pada
dari dirinya dia menjadi tidak sabar untuk segera melihat bayinya dan
ada perasaan yang tidak menyenangkan ketika bayinya tidak lahir tepat
waktu.
khawatir.
mengurangi kekhawatirannya.
d. Hasrat seksual tidak seperti pada trimester kedua hal ini dipengaruhi
besar.
a. Data Subyektif
pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian. Pada trimester III data
subjektif ibu menyatakan telat haid 7-8 bulan dan nyeri pinggang
1) Biodata
a) Nama yang jelas dan lengkap bila perlu ditulis nama panggilan
sehari-hari.
sehari-hari.
kesehatan seseorang.
pasien tersebut.
lingkungannya.
kelahiran.
meliputi usia saat menarche, siklus haid, lamanya haid, sifat darah
status menikah syah atau tidak, karena tanpa status yang jelas akan
pemeriksaan dimana.
kebiasaan buang air besar dan buang air kecil, meliputi frekuensi,
berapa jam pasien tidur dan keluhan yang dialami pasien saat
istirahat.
gejala subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya dari pasien, suami
hidup).
benjolan.
pembesaran kelenjar.
g. Dada :
Bentuknya apakah ada benjolan abnormal,
colostrum.
h. Abdomen :
Apakah ada bekas operasi, strie dan linea
nigra.
i. Ekstremitas :
Ekstremitas atas dan bawah apakah ada
8 bulan : ½ pusat – PX
5) Pemeriksaan Auskultasi
teratur atau tidak dan terdengar di kanan atau kiri perut ibu. DJJ
6) Pemeriksaan Perkusi
7) Pemeriksaan penunjang
a) Pemeriksaan darah:
negatif.
lakukan.
c) Analisa
d) Pelatalaksanaan
proteinuria).
Tabel. 3 Imunisasi TT
indikasi.
bekerja berat.
Persalinan
sebagainya.
(10) Imunisasi
(a) Pengertian
Komplikasi).
(b) Peran dan fungsi bidan pada ibu hamil dalam P4K,
1. Persalinan
patologis.
a. Persalinan normal
1. Pengertian
(servik) dan saluran lahir (vagina) menuju dunia luar (Nuha Medika 2014).
kehamilan yang cukup, letak memanjang atau sejajar sumbu badan ibu,
ibu, serta dengan tenaga ibu sendiri. Hampir sebagian besar persalinan
yang telah cukup umur kehamilannya dan dapat hidup di luar kandungan
melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau dengan kekuatan ibu
a. Tahapan persalinan
Proses persalinan ini terdiri dari 4 kala ( Desi warnalisa, 2014) yaitu :
1) Kala I
a) Fase laten
b) Fase aktif
cepatmenjadi 9 jam.
2) Kala II
dengan keluarnya janin. Tanda dan gejala kala II, antara lain ibu ingin
lendir dan darah, kepala telah turun di dasar panggul. Pada proses
persalinan kala II ini ternyata ada beberapa hal yang kita lakukan.
3) Kala III
4) Kala IV
lain:
1) Power (Kekuatan)
2) Passenger (Penumpang)
Jalan lahir terbagi atas dua, yaitu jalan lahir keras dan jalan lahir lunak.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dari jalan keras adalah ukuran dan
bentuk tulang panggul, sedangkan pada jalan lahir lunak adalah segmen
c. Tanda-tanda persalinan
c) Pengeluaran cairan.
d) Perubahan Serviks
b. Sectio Caesarea
1) Pengertian
dilahirkan melalui suatu insisi pada dinding depan perut dan dinding
rahim dengan sayatan rahim dalam keadaan utuh serta berat janin di
2009).
2) Indikasi
indikasi dari janin adalah fetal distres dan janin besar melebihi
sebagian terkecil.
tersebut.
d) Bayi Kembar
normal.
dan kelainan bawaan pada jalan lahir, tali pusat pendek dan ibu
sulit bernafas.
panggul.
kepala.
2. Komplikasi
Caesaria yaitu:
perinatal.
40
3. Penatalaksanaan
a. Perawatan awal
walau diberikan transfusi, segera kembalikan ke kamar bedah
b. Diet
boleh dilakukan pada 6 - 10 jam pasca operasi, berupa air putih dan
air teh.
c. Mobilisasi
operasi.
selama 5 menit dan diminta untuk bernafas dalam lalu menghem
buskannya.
kemudian berjalan sendiri pada hari ke-3 sampai hari ke-5 pasca
operasi.
d. Fungsi gastrointestinal
baik.
sesudah semalam.
jernih.
penderita.
1) Jika pada pembalut luka terjadi perdarahan atau keluar cairan ti
dak terlalu banyak jangan mengganti pembalut.
saesaria.
Prostaglandin.
43
j. Obat-obatan lain
operasi.
terjadinya hematoma.
pengaruh anestesi.
j) Perawatan pasca operasi, jadwal pemeriksaan ulang tekanan
produksi urin, berikan infus dengan jelas singkat dan terinci bila
terdekat untuk tujuan sectio caesaria.
45
2. Perdarahan pervaginam
7. Ikterus
8. Anemia berat
9. Tanda/gejala infeksi
13. Primipara dalam fase aktif kala satu persalinan dan kepala janin
masih 5/5
18. Syok.
b. Evidence Based.
bukti inipun tidak sekedar bukti. Tapi bukti alamiah terkini yang bias di
pertanggug jawabkan.
a) Subjektif
b) Objektif
1) Pemeriksaan umum
kemungkinan infeksi.
80x/menit.
g) Tinggi badan : normalnya > 145 cm, jika < 145 cm beresiko
3) Pemeriksaan fisik
danperkusi.
(a) Inspeksi
kelenjar.
(b) Palpasi
melenting).
dengan gambar V / V.
50
(c) Aukultasi
teratur atau tidak dan terdengar di kanan atau kiri perut ibu.
(d) Perkusi
4) Pemeriksaan dalam
(a) Keadaan vulva : Tidak ada oedema, tidak ada massa, tidak
ada varises.
5) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan darah:
negatif.
lakukan.
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
atau khawatir.
ibu.
kelahiran bayinya.
ringan bila ia menginginkannya.
b. Partograf
rinci pada status atau rekam medik ibu bersalin dan bayi baru
2) Kondisi janin
U : selaput utuh
54
J : selaput pecah
0 : sutura terpisah
3) Kemajuan persalinan
5) Kontraksi uterus
7) Kondisi ibu
unit dan alat suntik steril sekali pakai dalam partus set.
tembus cairan.
suntik).
amniotomi.
menit,mencuci tangan.
partograf.
58
bimbingan meneran.
meneran.
meneran.
diameter 5-6cm.
ambil tindakan yang sesuai jika hal itu terjadi dan segera
bahu posterior.
dilahirkan.
kelahiran bayi.
penyuntikan oksitosin/IM.
klem tersebut.
g) Oksitosin
terlebih dahulu.
yang lain.
i) Mengeluarkan plasenta
j) Pemijatan Uterus
k) Menilai Perdarahan
yang sesuai.
aktif.
dengan baik.
pusat.
kering.
perdarahan pervaginam:
persalinan.
persalinan.
tidak normal
kering.
diinginkan.
menit.
n) Dokumentasi
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
2500-4000 gram, nilai Apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan (Rukiyah,
2013).
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dengan umur
sampai 4000 gram (Depkes RI, 2005). Bayi baru lahir normal adalah
Asuhan yang diberikan pada bayi tersebut selama jam pertama setelah
kelahiran.
f) Pernafasan ± 40 - 60 kali/menit.
cukup.
sempurna.
j) Genetalia:
baik.
b) KN2 : 3 - 7 hari.
c) KN3 : 8 - 28 hari.
70
lahir:
sesegera mungkin.
penilaian sepintas:
(2) Dengan kain bersih dan kering atau kasa lap darah/lendir
Nilai
Tanda 0 1 2
Denyut Lambat <
Tidak ada >100
jantung (pulse) 100
Usaha nafas Lambat Menangis
Tidak ada
(respisration) tidak teratur dengan keras
Tonus otot Fleksi pada
Lemah Gerakan aktif
(activity) ekstremitas
Kepekaan
(gremace)
Tubuh
merah
Warna Seluruhnya
Biru pucat muda,
(apperence) merah muda
ekstremitas
biru
Penggunaan Apgar Score bayi baru lahir ada 3 golongan:
b. Evidence Based
karena bau dan rasa cairan ketuban ini sama dengan bau yang
ini bisa dilakukan sekitar satu jam sampai bayi selesai menyusu.
2) Baby Friendly
3) Regulasi suhu bayi baru lahir dengan kontak kulit dan kulit
74
menetek, banyak tidur, tidak rewel dan kenaikan berat badan bayi
lebih cepat. Ibu pun akan merasa lebih dekat dengan bayi, bahkan
dengan benar.
menyebabkan hipotermi.
terlebih dahulu.
kuman.
1) Subjektif
2) Objektif
a) Pemeriksaan umum
(Sarwono, 2008).
b) Pemeriksaan fisik
perdarahan subkonjungtiva.
gangguan pendengaran.
kebersihan.
ada labio/palatoskisis.
(6) Leher :
Bentuk simetris/tidak, adakah
kelainan tiroid.
pernafasan.
(fimosis, hipospadia/epispadia).
3) Analisa
78
4) Penatalaksanaan
a) Pencegahan infeksi
beberapa saat setelah lahir. Oleh karena itu dalam asuhan BBL
bersih.
panas dari tubuh bayi, hal ini dapat dilakukan dengan cara
hangat.
dimandikan.
melalui konduksi.
pintu/jendela terbuka.
karena akan menyebabkan tali pusat basah dan lembab. Jika tali
segera ditangani.
e) IMD
f) Manajemen laktasi
menyusui selanjutnya.
h) Pemberian vitamin K1
sebagian BBL.
j) Pemeriksaan BBL
jam.
C. BAYI
1. Pengertian
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dalam presentasi
belakang kepala melalui vagina tanpa melalui alat, pada usia kehamilan
4000 gram, nilai Apgar > 7 dan tanpa cacat bawaan (Yulianti, 2010).
yang lahirdengan berat lahir antara 2500-4000 gram pada usia kehamilan
memar.
muntah.
energi pada jam pertama setelah bayi diambil dari metabolisme asam
lemak.
c. Perubahan pernapasan
d. Perubahan sirkulasi
Meliputi:
1) Subjektif
2) Objektif
umur 1 jam sampai 40 hari, bila bayi mempunyai masalah atau pun
3) Analisa
4) Penatalaksanaan
kesimpulan.
85
D. NIFAS (PUERPERIUM)
a. Taking In
Terjadi pada hari 1-2 setelah persalinan, ibu masih pasif dan
b. Taking Hold
terhadap perawatan bayi. Pada masa ini ibu menjadi sangat sensitif
c. Letting Go
ibu dan ibu menyadari atau merasa kebutuhan bayi yang sangat
lepas.
b. Serviks
dilalui oleh 2-3 jari, dan setelah 7 hari hanya dapat dilalui 1
jari.
c. Ligamen-ligamen
1) Vagina
2) Perlukaan Vagina
perineum umunya terjadi digaris tangan dan bisa menjadi luas apabila
kepala janin lahir terlebih dahulu dan terlalu cepat, sudut arkus pubis
lebih kecil dari pada biasanya, kepala janin melewati pintu panggul
suboksipito bregmatika.
f. Sistem Pencernaan
selama persalinan. Disamping itu rasa takut buang air besar sehubung
89
dengan jahitan perineum jangan sampai lepas dan juga takut akan rasa
nyeri.
Bilamana masih juga terjadi konstipasi dan BAB mungkin keras dapat
diberikan obat laksan per oral atau rektal, bila masih juga belum
g. Perkemihan
persalinan.
1) Diatesis
otot.
90
periode post partum awal karena tekanan pada dasar panggul dan
3) Kulit
(striae albican).
4) Tanda-Tanda Vital
a. Suhu Badan
sepsis nifas.
b. Denyut Nadi
post partum.
92
c. Tekanan Darah
partum.
d. Respirasi
kondisi istirahat.
5.Laktasi
yaitu:
lemak bertambah.
93
Tujuan:
hipotermi.
tinggal dengan ibu dan bayi baru lahir untuk 2 jam pertama
stabil.
Tujuan:
perdarahan abnormal.
istirahat.
bayi, tali pusat, menjaga bayi agar tetap hangat dan merawat
bayi sehari-hari.
a) Pengertian
Tujuan:
alami.
dilakukan
1. Pemakaian Tampon Tampon dapat
tidak
menghentikan
perdarahan.
2. Perawatan Bayi benar-benar Untuk mempererat
dan menyebabkan
infeksi.
4. Perawatan tali Perawatan tali Perawatan tali
steril.
a) Subjektif
b) Objektif
2) Kesadaran : Composmentis/tidak.
muda/tidak, skleraputih/tidak.
97
(e) Payudara
(f) Abdomen
(h) Perineum
c) Analisa
d) Penatalaksanaan
kunjungan ulang.
kepada pasien yang meliputi: status kesehatan pasien, kebutuhan pasien, dan
kegiatan asuhan serta respon pasien terhadap asuhan yang telah diterimanya.
(Anjarwati, 2010).
yaitu:
a. Data subjectif
b. Data objectif
informasi dari keluarga atau orange lain dapat dimasukan dalam data
objectif ini. Data ini akan memberikan bukti gejala klinis pasien dan fakta
c. Analisa (A)
setiap saat bisa mngalami perubahan, dan akan ditemukan informasi baru
d. Penatalksanaan
kesejahteraan.
keselamtan pasien.
tafsiran dari efek tindakan yang telah diambil untuk menilai efektifitas
asuhan atau hasil pelaksanaan tindakan. Evaluasi berisi analisis hasil yang
telah dicapai dan merupakan fokus ketetapan nilai tindakan atau asuhan.
BAB III
PERKEMBANGAN KASUS
102
CAESAREA)
Identitas
1. Data Subjektif
a. Keluhan utama
dan keluhan saat ini ibu merasa perut kencang dan sering buang air
kecil.
b. Riwayat haid
103
Siklus : 28 hari
HPHT : 15-05-2018
TP : 22-02-2019
c. Riwayat perkawinan
Lamanya : 8 Tahun
Tarus
bulan
KET
Persalinan Nifas (H/
M)
No Kmplks
Km
Tgl Jns J Lk
UK Penolong Ibu Bayi BB PB plk
lahir pers K ts
s
2 AH
INI G2 P1 A0
1
b) Lamanya : 2 tahun
6) Riwayat kesehatan
ada
ada
mendukung ibu.
RS/puskesmas Bidan/Dokter
tangga
106
Perilaku kesehatan:
ada
daging
piring piring
107
Jenis minuman Air putih dan teh Air putih dan susu
b. Eliminasi
1) BAK :
2) BAB
d. Kebersihan diri
dalam
108
luar
(BPJS)
c) Transportasi : Roda 4
2. Data Objektif
a. Pemeriksaan Umum
2) Kesadaran : Composmentis
4) Tanda-tanda vital
5) TB : 159 cm
7) Lila : 29 cm
8) TP : 22 -02- 2019
109
b. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
c. tidak berketombe
(konvergen)
ada linea ataupun strie, membesar
e. Mc. Donald : 30 cm
f. TBBJ : 2790
sesuaiGram
usia kehamilan.
j. Ekstremitas : Normal tidak ada oedema pada kaki
hemaroid
110
d. Auskultasi
1) DJJ : teratur
e. Perkusi
c. Pemeriksaan Penunjang
Laboratorium:
2. Analisa
3. Penatalaksanaan
S: 36,7°c BB: 64kg, bayi letak kepala, kepala sudah masuk PAP,
DJJ 130x/m.
mendapatkan penanganan.
jalan lahir, keluar air-air atau ketuban dari jalan lahir bila
(5) Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup yaitu tidur
Ibu mengerti dan bersedia isterahat yang cukup yaitu tidur siang 2
(7) Menganjurkan pada ibu untuk minum obat secara teratur yaitu: SF
pendonor.
Februari 2019.
1. Subjektif
sakit, atas indikasi riwayat Obstetri Buruk dan jarak kelahiran anak
pertama 4 tahun.
2. Objektif
80x/menit.
disebelah kiri perut ibu teraba punggung dan sebelah kanan perut ibu
teraba ekstremitas, bagian terendah kepala dan sudah masuk PAP, Djj
125x/menit.
3. Analisa
b. Penatalaksanaan
III.
Ibu dapat mengulang kembali cara minum obat yang benar yaitu:
darah.
116
Bayi
Panjang Badan : 49 Cm
Lingkar Kepala : 32 Cm
Lingkar Dada : 31 Cm
Lingkar Perut : 31 Cm
117
a. Data Subyektif
b. Data Objektif
2) Mata: conjungtiva merah muda, skela putih, dan tidak ada ikteri.
3) Abdomen: tali pusat masih basah, tidak ada infeksi dan tidak
kembung.
5) Anus : Berlubang.
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
keadaan bayi sehat dan tidak ada cacat. S : 36,8 0C, RR : 45x/menit,
hangat.
a. Subjektif
Ibu mengatakan bayinya menyusui dengan baik, bayi tidak rewel dan
b. Objektif
Keadaan umum baik, Berat badan 3700 gram, panjang badan 49 cm,
x/hari, warna hitam kecoklatan, bau khas feses dan BAK 2-3 x/hari,
warna kuning, bau khas urine. Tali pusat masih basah, tidak berdarah
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
kain kering serta mengganti popok bayi yang basah dengan yang
baru.
tambahan/pendamping
120
pendamping.
kuning, infeksi tali pusat (tali pusat berbau, merah, dan terdapat
kuning, infeksi tali pusat (tali pusat berbau, merah, dan terdapat
a. Subjektif
Ibu mengatakan bayinya dalam keadaan baik, ASI keluar banyak dan
b. Objektif
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
Ibu dan keluarga senang dan ibu mengulang kembali hasil yang
sudah di sampaikan
Ibu dapat menyebut tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti
tanda-tanda infeksi.
1. Subjektif
2. Objektif
3. Analisa
4. Penatalaksanaan
Ibu dan keluarga senang dan ibu mengulang kembali hasil yang
sudah di sampaikan
yang bersih dan gunakan sabun serta sampoo, ganti popok bayi
lahir.
Ibu dapat menyebutkan tanda bahaya pada bayi baru lahir yaitu
polio.
Imunisasi.
CAESAREA
a. Subjektif
b. Objektif
Pemeriksaan Umum
Pemeriksaan Fisik
ikterik,puttingsusu menonjol, hiperpigmentasi pada areola, ada peng
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
warna merah berisi darah segar dan sisa-sisa selaput ketuban, sel-sel
makan nasi, sayuran hijau seperti daun bayam, kangkung, daun kelor
dan lauk pauk seperti tempe/tahu, ikan daging, telur. Dan banyak
minum air putih, dan susu khusus untuk ibu hamil jika ada.
yaitu makan 3x/hari, makan nasi, sayuran hijau seperi bayam, daun
hygiene dan vulva hygiene yaitu mandi 2 kali sehari, sikat gigi 2 kali
sehari, keramas rambut 2-3 kali seminggu, ganti pakaian luar setiap
126
kali selesai mandi, ganti pakaian dalam setiap kali selesai mandi atau
Ibu bersedia untuk istirahat yang cukup sesuai dengan anjuran yaitu
6) Memberikan KIE tentang cara menyusui yang benar yaitu ibu duduk
atau berbaring dengan santai, perah sedikit colustrum atau ASI dan
dalam satu garis lurus, mulut bayi terbuka lebar menutupi daerah
gelap sekitar puting susu. Berikan ASI dari satu payudara sampai
menggigil dan sakit kepala, sulit tidur dan sesak nafas, jantung
kepala, sulit tidur dan sesak nafas, jantung berdebar kencang, kejang,
nyeri perut bagian bawah yang hebat, bengkak pada kaki, tangan dan
karena biusnya sudah hilang, dan akan diberikan obat analgetik pada
a. Subjektif
b. Objektif
ASI keluar banyak, tidak ada bendungan ASI, TFU 2 jari dibawah
pusat, kontraksi uterus baik, pada luka bekas operasi tidak ada
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
lakukan.
untuk ibu dan bayi. Salah satunya bagi ibu sebagai alat.
f) Kejang
kabur.
yaitu:
a) Amoksilin 3x500mg
a. Subjektif
Ibu mengatakan keadaannya baik dan sehat dan luka operasi yang
b. Objektif
perut ada luka bekas operasi, involusi baik, Tfu sympisis, kontraksi
130
baik, kandung kemih kosong, lokhea alba, warna putih, tidak ada
c. Analisa
d. Penatalaksanaan
ada, dinding perut ada luka bekas operasi, involusi baik, Tfu
seperti nasi, roti, daging, telur, susu dan ikan supaya ibu
darah.
Ibu sudah minum tablet tambah darah rutin 1x1 tiap hari.
131
pilih.
BAB IV
PEMBAHASAN KASUS
kebidanan yang diberikan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir
yang dilaksanakan dari usia kehamilan Trimester III yaitu 39-40 minggu
2019- 24 Maret 2019 di Puskesmas Tarus dan Rumah Sakit Leona kota
Kupang.
tinjauan teori yang ada pada BAB II dan dianalisa faktor pendukung maupun
faktor penghambat sehingga hasil asuhan ada yang sesuai dan ada yang tidak
Pada kasus Ny. M.S GII PI A0 AHI U 39-40 minggu, Tunggl Hidup
sebanyak 2 kali.
kembali tanda bahaya, tanda persalinan, kebersihan diri, istirahat yang cukup,
perawatan kehamilan minimal 2 kali yaitu pada saat hamil 7-8 bulan (UK 28-
teori dan praktek pada pelaksanaan ANC. Asuhan kebidanan dengan standar
uteri, penentuan letak janin dan penghitungan denyut jantung janin, konseling
134
dan penjelasan, tata laksana atau penanganan khusus tidak terdapat tanda-
B. INTRANATAL CARE
Pada kasus Ny. M.S proses persalinan tidak normal melalui section
Saesarea pada tanggal 22 februari 2019. Secara teori Sectio Caesarea adalah
dan uterus ( Asuhan keperawatan post Oprasi ) tidak ada kesenjangan antara
C. BAYI
mungkin setiap 2 jam, cara perawatan tali pusat, tanda bahaya bayi baru
tanda vital bayi, mengevaluasi kembali tanda bahaya bayi baru lahir, menilai
kembali ibu tentang pemberian ASI, memeriksa tali pusat, evaluasi suhu
tanda vital, cara menjaga kebersihan bayi, menilai kembali pemberian ASI,
135
evaluasi kembali tanda bahaya bayi baru lahir, mengingatkan ibu untuk
yaitu pada umur 6 jam-48 jam setelah lahir, kunjungan kedua 3-7 hari
setelah lahir dan kunjungan ketiga 8-28 hari setelah lahir. Asuhan yang
mata, vitamin K1, imunisasi HB0, pemeriksaan BBL, kunjungan ulang, dan
pada Bayi Baru Lahir, antara lain:Anjurkan ibu untuk menyusui sesering
mungkin setiap 2 jam, Beritahu tanda-tanda bahaya pada Bayi Bar Lahir,
Berdasarkan kajian pada kasus Bayi Ny. F dan kajian teori tidak terdapat
program pemerintah.
diri, istirahat yang cukup, KIE ibu tentang menyusui, tanda bahaya masa
nifas.
136
tentang ASI ekslusif, tanda bahaya masa nifas, minum obat teratur,
kontrasepsi.
masa nifas yaitu mulai 6 jam sampai 42 hari dengan mendapat kunjungan
untuk pelayanan nifas sebanyak 3 kali yaitu pada saat 6 jam – 3 hri
mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi,
tepat dalam rangka pengecasan post partum adalah 2-6 jam, 2 jam-6hari,
Berdasarkan kajian pada kasus Ny. M.S dan kajian teori tidak
yaitu hal ini sesuai dengan program pemerintah bahwa ibu post SC
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
a. Ibu hamil
22/02/2019.
c. Bayi
d. Ibu nifas
operasi dan keadaan baik, saat ini ibu masih merasakan nyeri
luka operasi.
ke puskesmas.
yang cukup, KIE ibu tentang menyusui, tanda bahaya masa nifas.
B. Saran
1. Bagi Puskesmas Tarus
lebih baik lagi. Lebih meningkatkan penyuluhan dan konseling pada saat
3. Bagi Profesi
4. Bagi Masyarakat
dukungan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi agar tercapai
5. Bagi pasien
pada saat hamil, bersalin BBL dan nifas dengan melakukan pemeriksaan
DAFTAR PUSTAKA
Aprilia, Y. 2010. Hipnostetri : Rileks, Nyaman, dan Aman Saat Hamil &
Melahirkan. Jakarta : Gagas Media.
Dwi, dkk. 2014. Asuhan Kebidanan untuk Kebidanan. Jakarta: Salemba medika.
Kementrian Kesehatan RI. 2017. Buku saku pelayanan kesehatan Ibu di fasilitas
kesehatan dasar dan rujukan.
Walyani, E.S. & Purwoastuti, E. (2016). Asuhan Kebidanan Persalinan & Bayi
Baru Lahir. Yogyakarta: Pustaka Baru.