Anda di halaman 1dari 3

MUHAMMAD LANANG DAMARJATI (2002066)

DIII KEPERAWATAN 1B

AL ISLAM KEMUHAMMADIYAHAN

PENGERTIAN SYIRIK
Syirik berasal dari syarika, yasyaraku, syarikan. Syarikan artinya bercampur, bergabung atau
mempersekutukan. Sedangkan menurut terminology syirik adalah perbuatan yang
mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain. Syirik dalam asma-asmanya atau sifat-
sifatnya adalah pendustaan terhadap Allah dan kedustaan kepada-Nya.

Saikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata “ syirik ada dua macam, pertama syirik dalam rububiyyah,
yaitu menjadikan sekutu selain Allah yang mengatur alam semesta. Kedua, syirik dalam
uluhiyah, yaitu beribadah (berdoa) kepada selain Allah baik dalam doa ibadah maupun doa
masalah.

BENTUK-BENTUK SYIRIK

Syirik Besar

Syirik besar bisa mengeluarkan pelakunya dari agama Islam dan menjadikannya kekal di dalam
Neraka, jika ia meninggal dunia dan belum bertaubat kepada Allah.

Syirik besar adalah memalingkan sesuatu bentuk ibadah kepada selain Allah, seperti berdo'a
kepada selain Allah atau mendekatkan diri kepadanya dengan penyembelihan kurban atau nadzar
untuk selain Allah, baik untuk kuburan, jin atau syaitan, atau mengharap sesuatu selain Allah,
yang tidak kuasa memberikan manfaat maupun mudharat.

Bentuk-bentuk syirik besar:

 Syirik Do'a, yaitu di samping dia berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala, ia juga
berdo'a kepada selainNya.[1]
 Syirik Niat, Keinginan dan Tujuan, yaitu ia menunjukkan suatu ibadah untuk selain Allah
Subhanahu wa Ta'ala.[2]
 Syirik Ketaatan, yaitu mentaati kepada selain Allah dalam hal maksiyat kepada Allah [3]
 Syirik Mahabbah (Kecintaan), yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam hal
kecintaan.[4]
Syirik Kecil

Syirik kecil tidak menjadikan pelakunya keluar dari agama Islam, tetapi ia mengurangi tauhid
dan merupakan wasilah (perantara) kepada syirik besar.

Bentuk-bentuk syirik kecil:

 Syirik Zhahir (Nyata), yaitu syirik kecil yang dalam bentuk ucapan dan perbuatan. Dalam
bentuk ucapan misalnya, bersumpah dengan nama selain Allah.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:[5]

"Barangsiapa bersumpah dengan nama selain Allah, maka ia telah berbuat kufur atau syirik."

— HR. At-Tirmidzi (No.1535), Al-Hakim (I/18, IV/297), Ahmad (II/34, 69, 86) dari Abdullah bin
Umar r.a

Dalam sebuah riwayat hadits:[6]

Ada seorang Yahudi yang datang kepada Nabi ‫ﷺ‬, dan berkata: "Sesungguhnya
kamu sekalian melakukan perbuatan syirik. Kamu mengucapkan: Atas kehendak Allah dan
kehendakmu dan mengucapkan: Demi Ka'bah. Maka Nabi ‫ ﷺ‬memerintahkan para
sahabat apabila hendak bersumpah supaya mengucapkan, Demi Allah Pemilik Ka'bah dan
mengucapkan: Atas kehendak Allah kemudian atas kehendakmu

— HR. An-Nasa'i (VII/6) dan Amalul Yaum wal Lailah (No. 992), Al-Hafizh Ibnu Hajar r.a
berkata dalam Al-Ishaabah (IV/389), "Hadits ini shahih, dari Qutailah r.a, wanita dari
Juhainah r.a

Syirik dalam bentuk ucapan, yaitu perkataan."Kalau bukan karena kehendak Allah dan kehendak
fulan". Ucapan tersebut salah, dan yang benar adalah."Kalau bukan karena kehendak Allah,
kemudian karena kehendak si fulan". Kata kemudian menunjukkan tertib berurutan, yang berarti
menjadikan kehendak hamba mengikuti kehendak Allah.[7]

 Syirik Khafi (Tersembunyi), yaitu syirik dalam hal keinginan dan niat, seperti riya' (ingin
dipuji orang) dan sum'ah (ingin didengar orang) dan lainnya.

Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:[8]

"Sesungguhnya yang paling aku takutkan atas kalian adalah syirik kecil. "Mereka (para sahabat)
bertanya: "Apakah syirik kecil itu, ya Rasulullah?" .Dia ‫ ﷺ‬menjawab: "Yaitu riya'"

— HR. Ahmad (V/428-429) dari sahabat Mahmud bin Labid r.a


SYIRIK PADA ZAMAN MODERN
Syirik yang berkembang pada zaman modern seperti sekarang adalah syirik khafi yaitu
mempersekutukan Allah secara tidak sadar. Bentuk-bentuk syirik pada zaman modern antara
lain:

1. Menganggap yang menyembuhkan penyakit adalah dokter, tabib atau obat yang 
diminum. Padahal dokter, tabib atau obat hanyalah washilah/sarana, yang
menyembuhkan adalah Allah. Sebagaimana dalam firman-Nya: “Dan apabila aku sakit,
Dialah yang menyembuhkanku.” [QS Asy Syu’ara: 80]
2. Menganggap tubuh tetap sehat dan bugar karena pola makan yang seimbang atau olah
raga yang teratur. Sedangkan hakikatnya yang memberikan kesehatan adalah Allah
3. Jabatan yang diperoleh karena kepintaran, kedekatan atau kepiawaiannya memanfaatkan
bantuan orang lain. Jabatan diperoleh karena atas kehendak Allah
4. Panen melimpah, karena keprofesionalannya mengolah tanah pertanian. Yang
menumbuhkan tanaman adalah Allah
5. Anak-anaknya pintar karena gizi yang diberikan memenuhi standar gizi yang ditentukan.
Allah Maha kuasa mencerdaskan seseorang
6. Ia bisa sampai ke tujuannya tepat waktu, karena kepintarannya menyetir kendaraan. Jika
Allah tidak berkehendak maka sepintar apapun kita menyetir, tidak akan sampai ke
tujuan
7. Mempertuhankan undang-undang buatan manusia atau syirik undang-undang. Dengan
mengesampingkan undang-undang Allah

CONTOH PERBUATAN SYIRIK

1. Menyembah berhala, pohon, matahari atau roh nenek moyang.


2. Meminta pertolongan pada dukun, orang pintar dan lain sebagainya.
3. Memohon atau berdoa kepada nabi, malaikat, ulama yang dikagumi dan makhluk-
makhluk lain selain Allah SWT.

Anda mungkin juga menyukai