Anda di halaman 1dari 7

PERAN EL-ZAWA TERHADAP UMKM

DI MASA PANDEMI COVID-19

Khofif Nurmanuddin/18540139

PENDAHULUAN

Perekonomian daerah pada dasarnya ditopang oleh kegiatan ekonomi


berskala mikro, kecil, dan menengah. Unit Usaha Mikro Kecil dan Menengah
(UMKM) merupakan urat nadi perekonomian daerah dan nasional. Unit Usaha
Mikro Kecil, dan Menengah (UMKM) memiliki peran, yaitu :

1. Sebagai pemeran utama dalam kegiatan ekonomi.


2. Penyedia lapangan kerja terbesar.
3. Pemain penting dalam pengembangan perekonomian lokal dan pemberdayaan
masyarakat
4. Pencipta pasar baru dan sumber inovasi, serta
5. Kontribusinya terhadap neraca pembayaran.
(balitbang.bulelengkab.go.id)

Provinsi Malang adalah salah satu daerah yang memiliki peran penting
dalam menumbuhkan pariwisata dan usaha-usaha kecil seperti UMKM.
Kontribusi sektor UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi Kota/Kabupaten
Malang sangat besar. UMKM mampu menyerap jumlah tenaga kerja cukup besar.
Oleh karena itu, keberadaan UMKM hendaknya terus diberdayakan. Dengan
demikian diharapkan UMKM dapat berkembang menjadi lebih baik dan memacu
tumbuhnya usahausaha lainnya sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Perkembangan UMKM di Kota/Kabupaten Malang mengalami
kenaikan dari jumlah UMKM 156 unit menjadi 113.000 unit di tahun 2018.
(malangtimes.com)

Di akhir tahun 2019, masyarakat dunia dikejutkan dengan adanya


Coronavirus disease 2019 (Covid 19). Covid 19 telah menjadi masalah dunia
internasional termasuk di Indonesia. Sampai dengan tanggal 30 Mei 2020, pasien
terinfeksi Covid 19 di seluruh negara mencapai 6 juta lebih dengan angka
kematian per 1 juta penduduk sebesar 47 orang. Dengan angka kematian sebesar
ini Indonesia menjadi negara jumlah kasus Covid-19 terbanyak urutan ke-32
Dunia. (balitbang.bulelengkab.go.id)

Menurut World Health Organization (WHO) Virus korona adalah virus


yang menyebabkan flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti sindrom
pernapasan timur tengah (MERS-CoV) dan Sindrom penafasan akut parah (SARS-
CoV) virus ini berawal dari kota Wuhan Negara China yang akhirnya menyebar
ke Negara lain salah satunya Indonesia. Virus corona ini sangat berpengaruh besar
terhadap perindustrian pariwisata karena saat ini banyak Negara yang melakukan
lockdown terhadap turis turis mancanegara untuk mencegah terjadinya penularan
virus tersebut hingga meluas ke berbagai Negara.

Covid-19 memiliki dampak pada sektor ekonomi, sosial, dan politik di


seluruh negara, termasuk Indonesia. Pembatasan kegiatan untuk mencegah
penularan Covid-19 telah menimbulkan kerugian signifikan dalam sektor
perekonomian secara nasional. The World Trade Organisation (WTO)
memperkirakan bahwa volume perdagangan dunia secara global akan menurun
sekitar 32% pada tahun 2020. (balitbang.bulelengkab.go.id)

Dampak ekonomi akibat pandemi Covid 19 juga dirasakan sektor UMKM.


Berdasarkan data dari Kementerian Koperasi diketahui bahwa 1.785 koperasi dan
163.713 pelaku UMKM terdampak pandemi Covid 19. Kebanyakan koperasi
yang terkena dampak Covid 19 bergerak pada bidang kebutuhan sehari-hari,
sedangkan sektor UMKM yang paling terdampak yakni makanan dan minuman.
Kementerian Koperasi dan UMKM juga mengatakan bahwa koperasi yang
bergerak pada bidang jasa dan produksi juga paling terdampak pada pandemi
Covid 19. Para pengelola koperasi merasakan turunnya penjualan, kekurangan
modal, dan terhambatnya distribusi. Sementara itu sektor UMKM yang juga
merasakan dampak selama pandemi Covid 19 adalah industri kreatif dan
pertanian.

Hasil survey dari beberpa Lembaga (BPS, Bappenas, dan World Bank)
menunjukkan bahwa pandemi ini menunjukkan banyak UMKM kesulitan dalam
melunasi pinjaman serta membayar tagihan listrik, gas, dan gaji karyawan.
Beberapa diantaranya sampai harus melakukan PHK. Kendala lain yang dialami
UMKM, antara lain sulitnya memperoleh bahan baku, permodalan, pelanggan
menurun, distribusi dan produksi melambat. (www.ekon.go.id)
dalam upaya peningkatan perekonomian di Indonesia maka dibutuhkan
bantuan pembiayaan kepada UMKM yang ada di Indonesia. Salah satu
pembiayaan yang akan meningkatkan perekonomian Indonesia adalah Zakat
Produktif. Zakat Produktif adalah pemberian zakat yang dapat membuat para
penerimanya menghasilkan sesuatu secara terus menerus dengan harta zakat yang
telah diterimanya sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidup secara terus
menerus. [ CITATION Mif19 \l 1033 ]
Zakat Produktif ini tidak hanya diaplikasikan di Indonesia, tapi juga di
negara malysia Zakat Produktif ini telah dipalikasikan. Undang-Undang tentang
Pengelolaan Zakat di Indonesia baik nomor 38 tahun 1999 maupun nomor 23
tahun 2011 telah mengatur penggunaan zakat untuk tujuan produktif (DPR-RI,
1999 dan 2011). Bab V, Pasal 16 ayat 2 UU 38/1999 menyatakan bahwa :
‘Pendayagunaan hasil pengumpulan zakat berdasarkan skala prioritas
kebutuhan mustahiq dan dapat dimanfaatkan untuk usaha yang produktif’.
Demikian juga dengan UU 23/2011 pasal 27 menyatakan bahwa :
1. Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka
penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat.
2. Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi’.
Dalam kegiatan perekonomian UMKM pasti membutuhkan biaya untuk
menjalankan bisnisnya, baik itu untuk membeli barang dagangan, membayar
tagihan, modal untuk menjalankan bisnis, dan sesuatu yang dibutuhkan lainnya.
Biaya yang dikeluarkan itu tidak sedikit, apalagi ketika kasus Covid-19 mulai
menurunkan perekonomian di Indonesia dan para pengusaha UMKM yang juga
terkena imbasnya.
PEMBAHASAN
Berkaitan dengan kasus tersebut maka penelitian ini ditujukan untuk
melihat peran eL-Zawa terhadap UMKM dimasa pandemi Covid-19. Dalam
Lembaga Zakat dan Wakaf eL-Zawa terdapat program untuk membantu UMKM
yaitu Program Jatim Makmur. el-Zawa merupakan pusat Lembaga kajian zakat
dan wakaf yang didirikan khusus di lingkungan Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang, yang mengelola dan menjadikan zakat serta wakaf sebagai
fokus kajiannya.
Program JATIM MAKMUR merupakan bagian dari program BAZNAS
yang diharapkan dapat membantu dibidang ekonomi. Maka program ini ditujukan
kepada UMKM mikro yang membutuhkan disekitar Kota/Kabupaten Malang.
Bantuan yang diberikan berupa bantuan modal tanpa bunga yang diharapkan
dapat mengembangkan usahanya agar berkembang lebih besar.
Program JATIM MAKMUR memiliki tiga program unggulan didalamnya
yaitu :
1. Bantuan UMKM Bergulir yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat eL-Zawa
memberikan dana modal untuk usaha mikro kecil dan menengah masyarakat
sekitar kampus dan masyarakat umum yang membutuhkan dana modal untuk
usahanya dengan bantuan berupa pinjaman dan dikembalikan tanpa adanya
bunga. Pinjaman yang diberikan di bantuan UMKM Bergulir ini sebesar Rp
1.000.000,- sampai Rp 5.000.000,-.
2. Bantuan UMKM Murni yaitu bantuan kepada karyawan Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang yang ingin mengembangkan usahanya
dengan cara menambah modal dan juga ingin menambah penghasilan
keluarga. Bantuan ini berupa alat atau barang-barang yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha. Bantuan UMKM Murni ini diberikan dengan total
bantuan Rp. 1.000.000,- sampai Rp. 5.000.000,-.
3. Pembinaan Pengembangan UMKM yaitu usaha memberikan solusi atas
pengembangan yang telah dilakukan oleh para dhuafa dalam meningkatkan
perekonomiannya. EL-Zawa memberikan bimbingan secara periodik dan
akan dibimbing oleh ahli dibidangnya, dengan harapan bimbingan tersebut
bisa memecahkan masalah yang timbul dalam menjalankan usahanya.
Keberadaan “El-Zawa” telah dirasakan manfaatnya para dhuafa yang
membutuhkan modal dalam menjalankan bisnis, dengan total dana ZIS (Zakat
Infaq Sedekah) yang disalurkan mencapai puluhan juta rupiah. Di dalam hal ini
dana tersebut disalurkan melalui berbagai program.

Program bantuan untuk UMKM ini sangat bermanfaat apalagi di masa


pandemi Covid-19 ini yang mana perekonomian di seluruh Indonesia mengalami
penurunan. Dampak dari Covid-19 banyak usaha yang tidak bisa membayar
tagihan-tagihan dan gaji karyawan. Beberapa perusahaan bahkan banyak
melakukan PHK kepada karyawan.

Apalagi sekarang diberlakukannya PPKM oleh pemerintah untuk


mencegah penyebaran Covid-19. Banyak UMKM yang tidak bisa beroperasi
seperti biasa dan bisa menyebabkan pelaku usaha mengalami penurunan
perekonomian dalam usahanya. Akibatnya banyak UMKM yang susah dalam
melunasi tagihan dalam usahanya, sehingga UMKM butuh dana untuk menutupi
biaya-biaya yang akan dikeluarkan.

KESIMPULAN

Maka dari Itu program JATIM MAKMUR ini sangat berguna di masa
pandemi karena banyaknya pengusaha-pengusaha UMKM yang terkena dampak
dari pandemi Covid-19. Dengan adanya program JATIM MAMKUR ini, pelaku
UMKM akan mendapatkan solusi atas masalah yang timbul dari menjalankan
usahanya di saat pandemi Covid-19.

Sehingga eL-Zawa adalah salah satu peran penting untuk meningkatkan


perekonomian Indonesia di saat pandemi Covid-19. Dengan membantu UMKM
yang ada di Kota/Kabupaten Malang maka eL-Zawa telah membantu
meningkatkan perekonomian Indonesia dan juga membantu untuk mengurangi
tingkat penganguran dari dampak pandemi Covid-19.

DAFTAR PUSTAKA

Miftahul Khairani, M. E. (2019). Zakat Produktif dan Perannya Terhadap Perkembangan


UMKM (Studi pada LAZ eL-Zawa UIN MAULANA MALIK IBRAHIM, MALANG).
MALANG: FACULTY of ECONOMICS and BUSINESS UNIVERSITAS BRAWIJAYA.

Fitria, Nindy Rizka (2020): ESSAY CORONA VIRUS (Dampak Pandemik (Virus Corona)
Terhadap Industri Pariwisata Dunia).pdf. figshare. Journal contribution.
https://doi.org/10.6084/m9.figshare.11993295.v2 (diambil pada tanggal 5
September 2021)

malangtimes. (2018, oktober 22). SUTIAJI SEBUT UMKM DI KOTA MALANG TIDAK
MENINGKAT SEJAK 2007. Diambil kembali dari malangtimes:
https://www.malangtimes.com/baca/32424/20181022/163200/sutiaji-
sebutkualitas-umkm-di-kota-malang-tidak-meningkat-sejak-2007 (diambil pada
tanggal 5 September 2021)

PEREKONOMIAN, K. K. (2021, april 28). Dukungan Pemerintah Bagi UMKM Agar Pulih di
Masa Pandemi. Retrieved from ekon:
https://www.ekon.go.id/publikasi/detail/2939/dukungan-pemerintah-bagi-
umkm-agar-pulih-di-masa-pandemi (diambil pada tanggal 5 September 2021)

https://balitbang.bulelengkab.go.id/upload/konten/11-a-dampak-pandemi-
covid-19-terhadap-umkm.pdf (diambil pada tanggal 5 September 2021)

Anda mungkin juga menyukai