OLEH :
Ni Putu Mega Yuniarti (P07124321056)
Ni Kadek Suparningsih (P07124321057)
Ni Putu Risha Marlita Utami (P07124217046)
Ni Luh Putu Mia Aprilia Dewi (P07124321059)
I Gusti Agung Ayu Mira Dewi (P07124321068)
Ni Wayan Danuningsih (P07124321086)
Ni Kadek Pratiwi Indah Sari (P07124321122)
Ni Luh Putu Suandewi (P07124321129)
Ni Luh Sukraeni (P07124321134)
Ni Made Jayanti Maheswari (P07124321152)
Gusti Ayu Desi Lestari (P07124321175)
Masalah
Ny. ED umur 24 tahun pada tanggal 17 September 2021 pukul 02.00 WITA
datang ke PMB dengan keluhan sakit perut hilang timbul sejak 2 hari yang lalu
pukul 22.00 wita (tanggal 15-09-2021). Ibu mengatakan belum keluar air, keluar
lendir darah sejak pukul 01.00 wita (17-09-2021).
Fasilitator Presenter
Inisial : Ny. ED
Umur : 24 tahun
Masalah :
1. Ibu belum tahu tentang tehnik mengatasi rasa nyeri
2. Ibu belum mengetahui tehnik meneran
3. Ibu belum mengetahui tehnik IMD
4. Ibu belum mengetahui proses persalinan
Penatalaksanaan
1. Menginformasikan hasil pemeriksaan, ibu dan suami paham.
2. Memfasilitasi informed concent, suami telah menandatangani informed
concent.
3. Menyiapkan pakaian ibu, bayi dan alat partus, semua perlengkapan telah
siap.
4. Memberikan KIE meliputi :
a. Tanda gejala persalinan yaitu keluar lendir campur darah, pecahnya
ketuban, dan ibu ada rasa ingin buang air besar, ibu paham
b. teknik mengurangi rasa nyeri, dengan cara menarik nafas panjang dari
hidung dan mengeluarkan perlahan dari mulut ketika kontraksi datang,
kompres air hangat, mendapatkan pijatan di punggung bawah,
mendengarkan musik yang menenangkan atau dengan aromaterapi
lavender, melati mawar. Ibu paham dan mampu menerapkannya.
c. Mobilisasi dan posisi persalinan, yaitu ibu boleh jalan-jalan dikarenakan
bukaan masih kecil namun masih disekitar PMB, serta saat melahirkan
terdapat posisi yang bisa ibu pilih yaitu setengah duduk, jongkok,
berdiri, miring kiri, ibu paham penjelasan dan ibu memilih posisi
setengah duduk untuk melahirkan
d. KIE tentang IMD, yaitu inisiasi menyusu dini, bayi diletakkan diatas
perut ibu segera setelah tali pusat dipotong dan dibiarkan mencari
puting susu ibu, ibu paham.
e. peran pendamping, yaitu memberikan dukungan kepada ibu, membantu
pemenuhan nutrisi, ibu dan pendamping paham serta mau melakukan
f. proses persalinan, yaitu ibu pertama akan merasakan ingin buang air
besar, kemudian ibu meneran sampai kepala bayi keluar, setelah itu
bidan akan membantu proses pengeluaran badan bayi, ibu dan
pendamping paham
5. Memberi asuhan sayang ibu, seperti memenuhi nutrisi ibu, memberi
dukungan kepada ibu, mendampingi ibu, menghargai keputusan ibu.
6. Menganjurkan ibu untuk jalan-jalan. Ibu bersedia
7. Melakukan konseling KB pasca salin, ibu memutuskan menjadi akseptor
KB IUD.
8. Memfasilitasi informed consent pemasangan KB IUD pasca plasenta. Ibu
dan suami sudah menandatangani informed consent
9. Mendokumentasikan kemajuan persalinan, kesejahteraan ibu dan janin di
lembar observasi
Pada pk. 06.00 wita (17-9-2021) ibu mengatakan sakit perut semakin
keras, tidak ada pengeluaran cairan, tampak pengeluaran lendir darah. KU : Baik,
Kesadaran : Compos mentis. TD : 120/80 mmHg. Nadi : 80x/menit. Suhu :
36,6oC. Respirasi : 20 x/menit. His : 3x/10’ n 40-45’. DJJ : 140x/menit. VT : v/v
normal, porsio lunak, ø 7 cm, eff 75%, ketuban (+), teraba kepala, denominator
UUK kiri depan, molase 0 penurunan Hodge II, ttbk/tp. Diagnosa : G1P0A0 UK
40 mg 3 hari Preskep U puki T/H intrauterine + PK I fase aktif. Penatalaksanaan
yang diberikan memberikan asuhan sayang ibu, mengobservasi kemajuan
persalinan, kesejahteraan ibu dan janin pada lembar partograf.
Pada pk. 08.15 wita, ibu mengeluh ingin mengedan. KU : Baik, Kesadaran
: Compos mentis, His : 3x/10’ n 40-45’. DJJ : 138x/menit. VT : v/v normal, porsio
tidak teraba, ø 10 cm, eff 100%, ketuban (+), teraba kepala, denominator UUK,
posisi depan, molase 0 penurunan Hodge III+, ttbk/tp. Diagnosa : G1P0A0 UK 40
mg 3 hari Preskep U puki T/H intrauterine + PK II. Penatalaksanaan :
Menginformasikan hasil pemeriksaan, Menjelaskan tindakan yang akan dilakukan,
Mendekatkan alat-alat partus dan menggunakan APD level 2, Melakukan
amniotomi, Ketuban jernih, volume ± 500 ml. Meminta keluarga membantu
menyiapkan posisi meneran yang diinginkan ibu jika ada rasa ingin meneran atau
kontraksi yang kuat. Memimpin persalinan sesuai APN, Menilai DJJ disela-sela
his, Memberitahu kepada ibu bahwa akan dilakukan tindakan episiotomi, Meminta
ibu untuk mengedan kembali dan membantu kelahiran bayi, bayi lahir spontan
pukul 08.30 Wita, tangis kuat gerak aktif warna kulit kemerahan, jenis kelamin
perempuan. A-S : 8-9.
Pada pk. 08.30 wita ibu mengeluh lelah. KU : Baik, Kesadaran : Compos
mentis, TD : 120/70 mmHg. Nadi : 80x/menit. Suhu : 36,6 o C. Respirasi : 22
x/menit, TFU 1 jari diatas pusat, tidak teraba janin kedua, kontraksi (+) baik,
tampak tali pusat di vagina. Bayi berada diatas perut ibu, tangis kuat, gerak aktif.
Diagnosa : G1P0A0 Psptb + PK III + vigorous baby masa adaptasi.
Penatalaksanaan : Memberikan injeksi oksitosin 10 IU secara IM pada 1/3 distal
lateral paha kanan ibu, Menjepit dan memotong tali pusat setelah 2 menit pasca
bayi lahir, Memposisikan bayi untuk IMD, Melakukan PTT, plasenta lahir
spontan pukul 08.40 Wita, selaput ketuban utuh, kotiledon lengkap, dan kalsifikasi
(-), Melakukan massase fundus uteri selama 15 detik, kontraksi (+) baik dan
perdarahan (+) oleh karena adanya laserasi.
Pada pk. 08.40 wita ibu mengeluh perut mulas. KU : Baik, kesadaran :
Compos Mentis, TD : 110/70 mmHg, Nadi : 83 x/menit, S : 36,6 o C. Respirasi : 20
x/menit. TFU : 1 jari bawah pusat, cut (+), perdarahan aktif (+), tampak robekan
pada mukosa vagina, kulit perenium dan otot perineum. Bayi sedang IMD.
Diagnosa : P1A0 PSptB + PK IV dengan laserasi perineum derajat II + vigorous
baby dalam masa adaptasi. Penatalaksanaan : Memasang KB IUD pasca plasenta,
melakukan hecting jelujur dengan anastesi lidocaine 1 ampul, Membersihkan ibu,
alat, lingkungan, Melakukan evaluasi kontraksi uterus, Kontraksi uterus (+) baik.
Menilai jumlah perdarahan yang terjadi, perdarahan ± 100ml. Observasi PK IV
yang terlampir pada lembar partograp. Memberikan ibu terapi, amoxicillin X
3x500 mg, asam mefenamat X 3x500 mg, SF XXX 1x1, Vitamin A II 1x1.
Memberikan KIE pada ibu tentang tanda bahaya perdarahan, cara memeriksa
kontraksi uterus dan cara masase fundus uteri, ibu paham dan mampu melakukan
pemeriksaan kontraksi urerus dan masase uteri.
Pada pk. 09.40 wita, melakukan asuhan bayi 1 jam. Bayi tangis kuat, gerak
aktif, warna kulit kemerahan, bayi berhasil mencapai puting susu pada menit ke
40. BBL : 3100 gram , PB : 49 CM, LK/LD : 33/32 , HR: 140x/mnt, RR: 40
x/mnt, Suhu: 36,60C , kepala tidak ada caput sucedanium dan cepal haematum,
mata tampak simetris dan tidak ada pengeluaran berupa nanah atau kotoran,
telinga simetris tidak tampak kelainan, hidung tidak ada nafas cuping hidung, dada
tidak ada retraksi puting susu simetris dan menonjol, perut tidak ada distensi
abdomen, tali pusat tidak tampak perdarahan, ekstremitas atas bawah simetris,
tidak tampak polidaktili, tidak tampak kelainan pada labia mayor dan labia minor,
anus ada. BAB/BAK : -/+, rooting reflek (+), sucking reflek (+), swallowing
reflek (+). Setelah melakukan pemeriksaan fisik bayi Melakukan informed
consent untuk pemberian salep mata oxytetracycline 1% dan Vitamin K 1 mg,
Mengoleskan salep mata oxytetracycline HCL 1% , tidak ada reaksi alergi,
Menyuntikkan vitamin K 1 mg secara IM pada 1/3 lateral paha kiri bayi, tidak ada
reaksi alergi. Menjaga kehangatan bayi dan meletakkan bayi dalam jangkauan ibu
agar sewaktu-waktu dapat diberikan ASI.
Pada pk. 10.40 wita ibu mengatakan nyeri luka jahitan. KU : Baik,
kesadaran : Compos Mentis, TD : 120/70 mmHg, Nadi : 80 x/menit, S : 36,7 o C,
R: 19x/mnt, Payudara normal, kolostrum (+), TFU : 1 jari bawah pusat, cut (+)
baik, kandung kemih ± 100 ml, perdarahan aktif (-), lokhea rubra (+), jahitan utuh,
mobilisasi (+), BAB/BAK : -/+, menyusui (+).
Bayi : KU baik, tangis kuat gerak aktif, HR : 145x/menit, RR : 42x/menit, S :
36,8o C, tangis kuat gerak aktif, tidak ada perdarahan tali pusat, BAB/BAK -/+.
Diagnosa : P1A0 PSpt B 2 jam post + Vigorous Baby dalam masa adaptasi.
Penatalaksanaan : Memberikan KIE kepada ibu mengenai personal hygine dan
cara merawat luka jahitan, KIE mengenai tanda bahaya pada ibu nifas,
Menganjurkan ibu untuk tetap melakukan mobilisasi dini, KIE mengenai Asi
Eksklusif dan pemberian ASI secara on demand, KIE mengenai cara menjaga
kehangatan bayi. Memindahkan ibu dan bayi ke ruang nifas. Menginformasikan
kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan imunisasi HB-0 setelah 1 jam
pemberian vitamin K1. Menyuntikkan imunisasi HB-0 pada paha kanan bawah
lateral secara IM.
TINDAK LANJUT RDK
YA TIDAK
NO INDIKATOR YANG DINILAI
2 0
1 PROSES
A. Peran Fasilitator
1. Menyiapkan ruangan
2. Membuka pertemuan
3. Mempersilahkan penyaji menyajikan kasus
4. Mengatur peserta untuk bertanya
5. Mengatur dinamika diskusi
6. Merangkum hasil diskusi
7. Melakukan refleksi
8. Membuat kesimpulan
9. Meminta kesepakatan pertemuan
10. Menutup pertemuan
11. Membuat laporan
Nilai Maksimal = 11
B. Peran Penyaji
1. Menyiapkan kasus klinis
2. Menjelaskan kasus
3. Menyimak pertanyaan
4. Memberikan jawaban
5. Mencatata hal-hal penting
Nilai Maksimal = 5
C. Peran Anggota
1. Mengikuti diskusi sampai selesai
2. Memberikan perhatian penuh
3. Mengajukan pertanyaan
4. Mengajukan saran/usul
Nilai Maksimal = 4
Nilai Akhir Proses
(𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐴 + 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐵 + 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐶) 𝑥 100
20
= ………………….
2 HASIL
1. Kualitas pertanyaan baik
2. Tidak mendominasi
3. Pertanyaan tidak menggurui
4. Menerima pendapat orang lain
5. Menanggapi pertanyaan tidak emosi
6. Mengemukakan ide yang tepat
CEK LIST
Perasat : RDK
Indikator : Jadwal, Laporan,
dan Tindak Lanjut Issu Kode :
Tanggal Monitoring Tgl Tgl Tgl
No Kegiatan ya tidak Ya tidak ya tidak
A. PERSIAPAN
1. Daftar hadir
2. Format laporan DRK
B. PROSEDUR
1. Fasilitator membuka
pertemuan diikuti dengan
salam
2. Fasilitator menyampaikan
secara ringkas persyaratan
diskusi
Selama penyampaian tidak
boleh ada interupsi
Berbicara hanya satu
orang dalam satu saat
Tidak boleh ada dominasi
dalam diskusi
Bertanya tanpa
memojokkan/mengarahkan
3. Fasilitator mempersilahkan
presenter untuk menyajikan
kasus/masalah selama 15-20
menit
4. Setelah selesai fasilitator
mempersilahkan peserta untuk
menyajikan pertanyaan
klarifikasi selama 20-30 menit
5. Fasilitator boleh mengajukan
pertanyaan/klarifikasi
6. Bila diskusi telah selesai,
fasilitator bertanya kepada
presenter apa yang dapat
dipelajari dalam kasus ini
7. Masalah isu yang muncul
didiskusikan serta dicatat untuk
menjadi pedoman di masa
yang akan datang
8. Semua peserta diskusi
menandatangani daftar hadir
9. Fasilitator menyimpulkan hasil
diskusi
10. Fasilitator membuat laporan
dalam format DRK
11. Sepakati jadwal DRK yang
akan datang
12. Fasilitator menutup pertemuan
dengan mengucapkan terima
kasih
13. Semua peserta bersalaman
sambil meninggalkan tempat
pertemuan
14. Dokumen DRK disimpan
dalam arsip
C
HASIL = 𝐼𝑇𝐸𝑀 𝑌𝐴
𝑋 100%
𝑇𝑂𝑇𝐴𝐿 𝐼𝑇𝐸𝑀