Anda di halaman 1dari 12

Nama : Bilal Ridho Alkautsar

Nim : B04180082
Paralel : K1
Resume Kuliah Radiologi Veteriner
Pertemuan 8 Interpretasi Radiografi
Dosen : Drh. Budhy Jasa Widyananta, Msi

1. Interpretasi Radiografi Daerah Kepala


A. Interpretasi radiografi kepala
1. Tingkat kesulitan :
- Struktur komplek
- Variasi ukuran tiap spesies
- Struktur-struktur yang harus diamati seringkali terhalang dengan struktur
atau bagian tulang lainnya
B. Abnormalitas daerah kepala
1. Fraktura
2. Dislokasi persendian temporo mandibular
 Standar pandang ventro-dorsal
 Mandibular condyle bergeser miring ke atas dari retroarticular
process
3. Benda asing
4. Neoplasia
 Tumor kepala jarang terjadi
 Sering pada anjing dan kucing
5. Osteomyelitis
 Struktur tulang kepala hancur
 Skelerosis
 Osteomyelitis berlanjut neoplasia
2. Interpretasi Radiografi Columna Vertebralis
A. Anatomi
1. 7 tulang cervicalis
2. 13 tulang thoracalis
3. 7 tulang lumbar
4. 3 tulang sacral dan tulang caudal (coccygeal) dengan jumlah bervariasi
B. Hypervitaminosis A
1. Kucing dengan intake vitamin A berlebih
2. Eksostosis tulang vertebrae cervicalis dan thoracalis
3. Gejala klinis berupa kekakuan leher dan cervical, ataksia, serta paralisis
4. Alat gerak, costae, dan persendian terlibat
C. Abnormalitas
1. Developmental anomalies
2. Penyakit degeneratif
3. Interpretasi Radiografi Costae
A. Fraktura tulang rusuk
B. Misinterpretasi akibat pergeseran tulang rusuk karena fraktura terlalu sedikit
C. Kerusakan jaringan lunak di sekitar fraktura yang menyebabkan peningkatan
densitas
D. Tumor pada tulang rusuk jarang terjadi
E. Ossifikasi atau kalsifikasi dari kartilago costochondral tanpa gejala klinis

4. Interpretasi Radiografi Ekstremitas dan Persendian


A. Masalah exposure
1. Overexpose (terlalu gelap)
2. Underexpose (terlalu terang)
B. Masalah posisi
Mengatasi pergerakan hewan dapat dipertimbangkan pengguanaan sedasi
C. Indikasi
1. Trauma ; Fraktur dan Fisura
2. Penyakit degeneratif ; Rheumatoid arthritis dan Osteoarthritis
3. Penyakit metabolik dan infeksius ; Osteochondritis dissecans dan
Osteomyelitis
4. Neoplasma ; Osteoid osteoma

5. Interpretasi Radiografi Sternum, Ekstremitas, dan Persendian


1. Fraktur yang disebabkan karena trauma tendangan atau pukulan. Biasanya
dapat sembuh dengan sendirinya tapi kadang- kadang disertai adanya
perubahan deformitas ekstremitas.
2. Tulang memberikan gambaran yang sangat baik dalam radiografi.
3. Tulang mempunyai ketebalan yang relative dan kontras yang baik dengan
disertai jaringan lunak disekitarnya.
4. Sebagai jaringan hidup, tulang kadang memberikan gambaran perubahan
pada metabolism general
Resume Kuliah Radiologi Veteriner
Pertemuan 9 Interpretasi Radiografi Thorax
Dosen : Prof. Drh. Deni Noviana, Ph.D, DAiCVIM

1. Indikasi Radiografi Thorax

A. Indikasi mutlak
 Tanda kardiorespirasi
 Screening untuk metastasis kanker
 Trauma di daerah thorax
B. Indikasi relatif
 Gangguan inspirasi
 Bunyi jantung abnormal ; Aritmia, Murmur, dan Gallop
 EKG abnormal
 Distensi jugularis
 Efusi perut (ascites)

2. Teknik dan Evaluasi Radiografi

A. Teknik
 MA rendah, kVp tinggi dan Waktu pemaparan pendek
 Penggunaan kisi halus
 Tampilan dorso-ventral dan posisi telentang lateral kanan lebih disukai
 Pengambilan pada inflasi paru-paru maksimum (penghirupan)

B. Standar pandang lateral kanan


Lebih sedikit distorsi siluet jantung

C. Standar pandang dorso-ventral


 Distorsi posisi yang kurang dari siluet jantung
 Peningkatan evaluasi lapangan paru-paru pada beberapa pasien
 Bantuan pada pasien dengan efusi pleura

3. Evaluasi Gambar Secara Sistematis

 Eksposur
 Adanya Artefak
 Salah dalam posisi pengambilan gambar
 Periksa struktur luar thorax
 Fase respirasi Ketika pengambilan radiografi
4. Pengukuran Jantung

A. Metode intercostae space


B. Pengukuran tinggi jantung
C. Vertebrae Heart Size (VHS)

5. Tanda Radiografi Kardiomegali

A. Pembesaran atrium kiri


B. Pembesaran ventrikel kiri
C. Pembesaran ventrikel kanan
D. Kardiomegali umum
E. Efusi perikardial

6. Pola Penyakit Paru-Paru (pada Penyakit Jantung)

A. Pola vaskular
B. Pola interstitial
C. Pola bronchial
D. Pola alveolar

Resume Kuliah Radiologi Veteriner


Pertemuan 10 Interpretasi Radiografi Abdomen
Dosen : Drh. R. Harry Soehartono, MappSc, Ph.D

1. Indikasi Radiografi Abdomen

A. Rasa sakit pada regio abdomen


B. Gangguan gastrointestinal ; Anorexia, vomit, nausea, diarrhea
C. Gangguan traktus urinaria ; Hematuria, dysuria, strauria, perubahan frekuensi
urine, calici VU atau ureter
D. Gangguan traktus genitalia seperti discharge vulva
E. Evaluasi kebengkakan atau masa abdomen
F. Evaluasi distensi abdomen, tenesmus

2. Posisi Pemotretan Regio Abdomen

 Right recumbency sering digunakan (ujung limpa terlihat, gas pada cardiadan
fundus terlihat)
 Left recumbency memiliki keunggulan, yaitu gas dalam lambung dapat
berpindah ke pylorus dan duodenum
 Standar pandang decubitus lateral dengan posisi hewan berdiri dan arahsinar
x horizontal (deteksi cairan pada peritoneum)

3. Faktor yang Memengaruhi Visualisasi Organ Abdominal

A. Perbedaan kerapatan atau density antara satu organ dengan organ lain
B. Jumlah lemak dalam abdomen
C. Pergerakan pasien atau hewan selama pemotretan
D. Ketebalan hewan

4. Four Zone

Lateral Zone Ventro-Dorsal Zone


Zona 1 Zona 1
 Hati (kanan dan caudal)  Hati (kanan)
 Lambung (corpus dan fundus)  Lambung
 Ginjal kanan  Duodenum proksimal
 Pankreas  Ginjal kanan
 Limfonodus mesenterik  Kelenjar adrenal kanan
 Limpa dan adrenal kanan  Pankreas
 Limfonodus mesenterik
 Kantung empedu

Zona 2 Zona 2
 Hati  Hati (kiri)
 Lambung (corpus dan pylorus)  Lambung
 Pankreas  Limpa (kepala)
 Kantung empedu  Kelenjar adrenal kiri
 Limfonodus mesenterik

Zona 3 Zona 3
 Limpa (badan dan ekor)  Lambung
 Usus halus  Usus halus
 Usus besar  Usus besar
 Ginjal kiri  Ginjal kiri
 Pankreas  Pankreas
 Ovarium kiri  Ovarium kanan dan kiri
 Uterus  Uterus (cranial cornua uteri)

Zona 4 Zona 4
 Kolon  Kolon
 Rektum  Rektum
 Limfonodus iliaca media  Uterus
 Ureter  Vesica urinaria
Zona 5  Limfonodus iliaca media
 Vesica urinaria  Kelenjar prostat
 Ureter  Limfonodus rektal
 Uterus
 Kelenjar prostat
5. Ukuran Normal Rongga Abdomen
A. Ginjal
 Lokasi berada di retroperitoneal
 Anjing : 2,5-3,5 (VD view)
 Kucing : 1,9-2,6 (VD view)
B. Vesica urinaria
 Ukuran bervariasi
 Jika kosong kantungkemih tidak terlihat
 Lokasi terletak di kiri ataukanan dari midline atau ditengah (VD View)
C. Lambung
 Lokasi di caudal hati dan cranial transverse kolon
 Anjing : kanan dari garis tengah
 Kucing : tepat di garis tengah
D. Usus halus
 Ukuran : ukuran normal usus halus tidak lebih besar dari porsi sentral dari
badan lumbar vertebrae
 Kucing : akumulasi gas lebih rendah dari anjing
 Kelenjar terbesar di tubuh
E. Limpa
 Ukuran nomal bervariasi
 Ukuran Anjing > kucing
F. Usus besar
 Anjing : seperti bentuk C
 Kucing : sangat kecil dan sering tidak teramati
Nama : Bilal Ridho Alkautsar
NIM : B04180082
Paralel : K1
Resume Kuliah Radiologi

Materi 11
(Penggunaan Media Lontras Radiografi)

 Kontras
Kontras merupakan suatu perbedaan densitas antar dua titik yang berbeda.
Penambahan media kontras dapat bersifat positif, negative, atau kombinasi keduanya
seingga dapat menyeabkan perbedaan densitas dari struktur normalnya.

 Bahan Kontras
Bahan kontras berfungsi member bentukan seingga memperjelas organ yang akan di
amati serta sebagai alat bantu diagnostic. Dalam menggunakan bahan kontras diperlukan
keahlian khusus dan pengetahuan dasar tentang dosis pemakaian. Jika berlebihan dalam
pemakaian zat atau bahan kontras dapat menimbulkan efek samping.

 Macam-Macam Bahan Kontras


- Radiopaque (Positif)
Fungsi : Memperjelas organ
a. Bahan kontras tidak terlarut (BaSO4)
b. Bahan kontras larut tidak terionisasi (Iohexol, Iopamidol)
c. Bahan kontras larut terionisasi (Iothalamate, Diatrizoate)
- Radiolucent (Negatif)
Fungsi : Memberi bentuk organ
- Double Contrast (Kombinasi)
Kombinasi dari penggunaan bahan kontras positif dan negatif

 Aplikasi Media Kontras pada Sistem Pencernaan


- Radiografi rongga mulut dan pharynx
- Esofagus
- Lambung dan Usus halus
- Usus besar

 Teknik Kontras
- Hewan terlebih dahulu dipuasakan 12 – 24 jam
- lakukan pengambilan gambar secra orthogonal atau plain survey radiography dengan
sudut pandang Lateral dan Ventral Dorsal
- Bahan yang digunakan berupa bahan kontras positip berupa barium dan iodine, bahan
kontras negative, dan double kontras.
- Barium diberikan secara langsung melalui buccal pouch atau dengan stomach tube.
- Konsentrasi 10 – 50% tergantung bagian usus, dan pengambilan serial setiap 10-15 menit
disesuakan dengan keperluan.

Materi 12
(Efek Radiasi Sinar X Terhadap Jaringan)

Pendahuluan:
- Penggunaan alat Sinar X untuk diagnosa dan pengobatan memerlukan kehati-hatian
- Semua jaringan pada hewan dan manusia peka terhadap radiasi.
- Efek radiasi bersifat kumulatif
- Efek yang sering muncul antara lain erithema, alergi hingga mutasi genetic.
- Melebihi batas tertentu menyebabkan kerusakan atau perubahan pada jaringan yang
terpapar.
- Jaringan yang sangat rentan : kulit, limfatik, hemopoetik, leukopoetik, glandula mamary,
thyroid, tulang (pada pusat pertumbuhan epifise), epitel germinal atau gonad.

 Satuan Pengukur Radiasi


Didasarkan pada ukuran jumlah pasangan ion yang diproduksi di udara oleh radiasi
yang mendekat dan disampaikan pada sistem SI (Satuan Internasional) sebagai coulom
of charge per kilogram udara (C/kg).

 Istilah Pengukuran Radiasi


- Roentgen
- Rad : unit dosis penyerapan dari radiasi ionisasi
- Gy/Gray : menunjukkan dosis/jumlas Sinar X yang diserap. Dimana 1 Gy = 100 rad
- Rem : merupakan hasil dosis dalam satuan Rad dengan efek biologis relatif dalam
penggunaan radiasi
- Sievert/Sv: satuan untuk menunjukkan ekuivalensi/ persamaan dosis radiasi. Dimana 1
Sv = 100 rem atau 1 mSv = 0.1 rem.

 Dosis Maksimum Radiasi


- United States Nuclear Regulatory Commision (NRC) : Salah satu sumber informasi
resmi yang dijadikan standar di beberapa Negara untuk penetapan garis pedoman pada
proteksi radiasi.
- NRC : Menyatakan dosis individu terpapar radiasi maksimal adalah 0.05 Sv atau 5
rem/tahun
- National Council on Radiation Protection (NCRP) : kelompok ilmuwan pemerintah yang
rutin mengadakan pertemuan membahas riset radiasi terbaru dan mengupdate
rekomendasi mengenai keamanan radiasi
 Tujuan Dari Proteksi Radiasi
- Untuk mencegah radiasi klinis yang penting, dengan mengikuti batas dosis minimum
- Membatasi resiko terhadap kanker dan efek kelainan turunan pada masyarakat
 Rekomendasi NRCP
- Operator tidak diizinkan bekerja dengan radiasi sebelum umur 18 tahun.
- Dosis yang efektif pada tiap orang pertahun tidak melebihi 50 mSv (5 rem).
- Untuk khalayak ramai, ekspose radiasi melebihi 1 mSv 0,1 rem) per tahun.
- Untuk pekerja yang hamil, batasan ekspose janin atau embrio mestinya tidak melebihi
0,5mSv (0,05 rem).
 Alat pengukur radiasi
- Film Badge: berfugsi mencatat dosis radiasi yang diterima oleh personil (petugas) yang
terkena berbagai jenis radiasi
- Dosimeter saku: pengukur dosis yang mempunyai respon (reaksi) terhadap radiasi yang
sebanding dengan jumlah ion yang dihasilkan selama perjalanannya melalui elemen
pendeteksian
 Efek dan bahaya radiasi bergantung pada:
- Jumlah(dosis)
- Lamanya pemaparan
- Kecepatan pemaparan
- Banyaknya bagian tubuh yang terkena radiasi
- Penyebarluasan radiasi di dalam tubuh
 Efek Paparan Radiasi Ionisasi Terhadap Jaringan Tubuh
- Efek akut: eritrema, desquamasi kering, desquamasi lembab, pengelupasan kulit,
sindrom sumsum tulang, sindrom gastrointestinal, dan sindrom cerebrovascular.
- Efek kronis: penurunan fungsi ginjal, nyeri otot, atrofi otot, dan penimbunan kalsium di
dalam otot.
Materi 13
(Perkembangan Ultrasonografi di Kedokteran Hewan)

Diagnostika ultrasonografi merupakan suatu teknik mendiagnosa gambaran organ


(sonogram) yang dihasilkan karena adanya interaksi antara gelombangsuara berfrekuensi
tinggi dengan organ yang akan diamati.

 USG Generasi ke-1: 1959 – 1960


- Pertama kali digunakan di Colorado.
- Non komersial: digunakan untuk mengukur ketebalan lemak sapi potong.
- Parameter dalam Quality Beef Contest -International Livestock Exposition.

 USG Generasi ke-2: 1969


- Dipasarkan secara komersial.
- Digunakan untuk penentuan kehamilan pada domba, evaluasi kehamilan pada babi
korelasi jumlah anak dengan keuntungan, dan estimasi obesitas pada kuda poni.
 USG Generasi ke-3
- Diagnosa kebuntingan awal
- Pemeriksaan ovari (infertilitas, ovum spontan)
- Pengukuran tebal lemak punggung
- Diagnosa infeksi ambing dan puting

 Kelebihan USG
- Tidak membutuhkan puasa makan maupun minum
- Dapat dilakukan pada hewan yang sadar
- Tidak membutuhkan transquilizer/anestesi
- Waktu pemeriksaan 30-40 menit
- Murah karena tidak ada bahan habis pakai
- Ilustrasi ditampilkan pada monitor dan film
- Preparasi hanya pencukuran rambut pada daerah/ permukaan yang diinspeksi
 Kekurangan USG
- Operator dependent
- Real time interpretation
- Sensitivitas tinggi, spesifitas rendah
- Tidak dapat menembus struktur terhalang tulang atau udara

Materi 14
(Introduction to Ultrasound: Physic, Transducers, knobology, dan Ultrasound Art)

 Sifat Fisik USG Ultrasound


- Tidak dapat berpindah melalui udara atau acoustic barrier
- Frekuensi 2-15 MHz (1 MHz= 1.000.000 Hz, Hz=cycles/detik)
- Audible sound 20-20.000 Hz
- Medium untuk berpindah cairan medium yang terbaik
- Panjang gelombang yang pendek (< 1 mm)

 Klasifikasi Suara
- Infrasound < 20 Hz
- Ultrasound > 20.000 Hz
- Audible sound 20 – 20.000 Hz

 Istilah Warna Organ


- Anechoic : Warna hitam terlihat pada hasil scan Hal ini menunjukkan complete
transmission, contohnya cairan Hitam Cairan, urin, darah, cairan empedu
- Hypoechoic : Warna abu-abu hitam terlihat pada hasil scan Hypoechoic menunjukkan
intermediate reflection/ transmission, seperti pada kebanyakan jaringan lunak. Abu-abu
Semua jaringan lunak
- Hyperechoic : Warna putih terlihat pada hasil scan - Hyperechoic menunjukkan highly-
reflective interfaces, contohnya jaringan ikat, lemak, udara, benda keras dan tulang.
 Mode Tampilan USG
- B-Mode (Brightness-Mode)
- M-Mode (Motion-Mode)
- D-Mode (Doppler-Mode) spectral audio color

 Artifact dalam Diagnostik USG


- Acoustic shadowing : Tidak terdapat jaringan apapun yang dapat terdeteksi
- Acoustic enhancement : Ditemukan area terang di bawah cairan
- Mirror image artefact : Adanya arah pulse yang datang dari struktur yang bersifat highly
reflective interface

 Persiapan Pemeriksaan USG


Pilih jenis probe -> Tentukan frekuensi probe (MHz) -> Atur Depth -> Atur fokus ->
Atur Gain dan Atur TGC -> Atur display mode -> Atur kecerahan (brightness) dan
kejelasan (contras)

Anda mungkin juga menyukai