MATERI 3
DISUSUN OLEH :
NAMA : SULANDRA, A. Md. Kep
NIP : 199101202019021002
JABATAN : PERAWAT TERAMPIL
UNIT KERJA : PUSKESMAS SAJAD
SERI V
Makna dan Keunggulan Ar-Rahman Ar-Rahim
Ar-rahman Ar-rahim yang juga tertulis pada surah Al-Fatihah pada ayat ketiga. Bacaan
dari ayat Ar-Rahman menunjukkan sifat kasih sayang pada Dzat Allah ta’ala (yakni Allah
ta’ala memiliki sifat kasih sayang), sedangkan Ar-Rahim menunjukkan bahwa sifat kasih
sayang-Nya terkait dengan makhluk yang dikasihi-Nya.
Allah pemilik alam semesta yang tidak pernah semena-mena karena mengedapankan
sifat Ar-rahman dan Ar-rahim yaitu sifat kasih dan sayangnnya pada semua makhluk di
alam semesta.
Tips berpikir positif bahwa Allah SWT selalu bersifat Ar-Rahman dan Ar-Rahim :
1. Tepis segala perasaan dan prasangka buruk pada Allah SWT.
2. Yakinkan diri bahwa Allah SWT selalu mengedepankan sifat kasih dan sayang
Nya, meskipun sedang diguncang masalah atau cobaan terberat.
3. Yakini bahwa segala yang terjadi semua atas ketetapannya.
SERI VI
Makna dan Keunggulan Maliki Yaumiddin
Secara bahasa Maliki unsur huruf nya adalah mim, lam dan kaf dari sini muncul kata al
malik yang artinya merajai. Al-Maalik adalah yang disifati dengan sifat memiliki yang
memerintah dan melarang, memberikan pahala dan hukuman, mengatur segala yang
dikuasainya dengan segala bentuk pengaturan dan pemilikan.
Ketika kita membaca maliki dengan mim yang pendek maka maknanya adalah
menguasai (merajai) sedangkan maaliki dengan mim yang panjang artinya adalah
memiliki.
Makna Yaumiddin yang biasa disebut yaumul jaza’ artinya hari pembalasan (hari kiamat),
hari dimana ketika seluruh manusia dibalas, yang baik maupun yang buruk. Karena pada
hari itu akan ditampakkan amal mereka sejelas-jelasnya, ditampakkan pula
kesempurnaan kekuasaan, keadilan, dan hikmah-Nya. Disinilah juga terlihat dimana
amalan setiap orang akan dibalas. Jika itu amalan baik, akan dibalas kebaikan. Jika itu
amalan jelek, akan dibalas kejelekan.
Makna maliki yaumiddin yang kita lafazkan pada saat solat itu berorientasi pada akhirat,
dimana kita seakan berada di pengadilan Allah SWT apakah kita ke surga atau neraka.
Kebiasaan yang harus kita bangun di kehidupan kita dari prinsip maliki yaumiddin yaitu
setiap aktivitas atau pekerjaan kita, perlu kita pertanyakan kepada kita sendiri, apakah
perkejaaan, kegiatan atau aktivitas menguntungkan untuk akhirat kita nanti.
Janganlah kita mau menjadi orang-orang yang merugi dengan menghabiskan waktu
seperti ; bermain game online, nongkrong tidak jelas, membicarakan kejelekan orang lain.
Bukankah lebih baik jika kita memanfaatkan waktu kita untuk memperbanyak amal
ibadah kita seperti, hadir pada kajian-kajian islam, membaca al-qur’an, bersedekah serta
kegiatan positif lainnya yang tujuan akhirnya adalah mempersiapkan diri untuk
menghadapi kematian dan hari pembalasan.