39 - Amalia Husna Topik Kajian Penyakit Endemik
39 - Amalia Husna Topik Kajian Penyakit Endemik
NIM : 2014401039
Kelas : Reguler 1 Tingkat 2 DIII Keperawatan
MATA KULIAH : Keperawatan Medikal Bedah 1
Dosen Matakuliah : Tori Rihiantoro, S.Kp., M.Kep
Isilah kolom / kotak di bawah ini dengan jawaban yang benar sesuai dengan tugas atau
pertanyaannya!
1. Jelaskan definisi dan penyebab dari penyakit-penyakit endemis: Flu burung, SARS, MERS-
CoV & Covid-19.
MERS-Cov MERS (Middle East Respiratory Syndrome) adalah Penyebab MERS adalah
penyakit yang menyerang pernapasan yang terjadi betacoronavirus yang baru
akibat virus Corona yang menyerang saluran ditemukan. Coronavirus
pernapasan mulai dari yang ringan sampai berat. adalah virus terbesar dari
https://www.halodoc.com/kesehatan/mers semua jenis virus RNA.
Kemungkinan mekanisme
transmisi spesifik penyakit
ini adalah antara manusia
dan hewan sumber yang
belum diketahui dan dapat
terjadi penularan dari
manusia ke manusia.
Covid-19 Coronavirus atau disebut juga dengan virus Infeksi coronavirus
corona merupakan keluarga besar virus yang disebabkan oleh virus corona
mengakibatkan terjadinya infeksi saluran pernapasan itu sendiri. Kebanyakan
atas ringan hingga sedang, seperti penyakit flu virus corona menyebar
seperti virus lain pada
https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus
umumnya, melalui:
Menyentuh tangan
atau wajah orang
yang terinfeksi.
Menyentuh mata,
hidung, atau mulut
setelah memegang
barang yang terkena
percikan air liur
pengidap virus
corona.
Khusus untuk COVID-19,
masa inkubasi belum
diketahui secara pasti.
Namun, rata-rata gejala
timbul antara 2–14 hari
setelah virus pertama masuk
ke dalam tubuh. Sementara
itu, metode transmisi
COVID-19 juga belum
diketahui dengan pasti.
Awalnya, virus corona jenis
COVID-19 diduga
bersumber dari hewan. Virus
corona COVID-19
merupakan virus yang
beredar pada beberapa
hewan, termasuk unta,
kucing, dan kelelawar.
Penyakit Penyebab
Flu Burung Flu burung adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus influenza tipe
A yang ditularkan oleh unggas ke manusia. Ada banyak jenis virus flu burung,
tetapi hanya beberapa yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia.
Flu burung pernah mewabah di Asia, Afrika, Timur Tengah, serta beberapa
bagian Eropa, dan menyebabkan kematian pada sebagian penderitanya.
Menurut data badan kesehatan dunia atau World Health Organization (WHO),
virus flu burung jenis H5N1 telah menjangkiti 861 orang di seluruh dunia dan
menyebabkan kematian pada 455 orang hingga tahun 2019.
Di Indonesia, kasus infeksi virus flu burung H5N1 pada manusia pertama kali
muncul pada tahun 2005. Menurut data yang dirilis Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia, ada 200 laporan kasus dengan 168 kematian hingga tahun
2018.
https://www.alodokter.com/flu-burung
SARS Severe acute respiratory syndrome atau SARS adalah infeksi saluran
pernapasan yang disebabkan oleh SARS-associated coronavirus (SARS-CoV).
Gejala awalnya mirip dengan influenza, namun dapat memburuk dengan cepat.
https://www.alodokter.com/sars
https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/severe-acute-
respiratory-syndrome-sars/epidemiologi
MERS-Cov Penyakit Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS CoV)
adalah penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh coronavirus.
Penyakit ini menular dari unta ke manusia, serta dari manusia ke manusia.
Virus ini diketahui pertama kali menyerang manusia di Jordan pada April
2012, namun kasus yang pertama kali dilaporkan adalah kasus yang muncul di
Arab Saudi pada September 2012. Sampai saat ini, semua kasus MERS
berhubungan dengan riwayat perjalanan menuju, atau menetap, di negara-
negara sekitar Semenanjung Arab. KLB MERS terbesar yang terjadi di luar
Semenanjung Arab, terjadi di Republik Korea Selatan pada 2015. KLB
tersebut berhubungan dengan pelaku perjalanan yang kembali dari
Semenanjung Arab.
https://www.alodokter.com/mers
https://infeksiemerging.kemkes.go.id/penyakit-virus/middle-east-respiratory-
syndrome-mers
https://iik.ac.id/blog/mers-penyakit-mematikan-selain-sars/
Covid-19 Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-
CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena
infeksi virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan
gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga
kematian. Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran
pernapasan, misalnya ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan
sirkulasi udara yang kurang baik atau kontak langsung dengan droplet.
Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan
pertama kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019.
Virus ini menular dengan sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua
negara, termasuk Indonesia, hanya dalam waktu beberapa bulan.
3. Sebutkan tanda dan gejala dari masing-masing penyakit-penyakit endemis: Flu burung,
SARS, MERS-CoV & Covid-19!
Sakit perut.
Demam tinggi.
Sakit kepala.
Nyeri otot.
Gangguan pernapasan.
Pendarahan gusi.
Pendarahan hidung.
Nyeri dada.
https://www.halodoc.com/kesehatan/flu-burung
SARS Gejala SARS diketahui berupa malaise, mialgia, demam, dan diikuti gejala
pernapasan berupa batuk disertai kesulitan bernapas. Gejalanya juga dapat
disertai dengan diare. Gejala-gejala ini memberat beberapa hari kemudian
disertai dengan viraemia, 10 hari setelah onset.
https://www.halodoc.com/kesehatan/sars
MERS-Cov MERS akan menimbulkan gejala yang mirip dengan flu biasa karena virus
penyebabnya sejenis. Beberapa gejala MERS yang akan terjadi, antara lain:
Demam.
Batuk-batuk.
Napas pendek.
Gangguan pencernaan, seperti diare, mual, dan muntah.
Nyeri otot.
Tidak hanya itu, tanda-tanda pneumonia juga sering dialami oleh mereka yang
mengidap MERS. Karena tahap-tahap awal penyakit ini sangat mirip dengan
gejala flu, MERS termasuk penyakit yang sulit dideteksi. Kamu disarankan
untuk mewaspadainya dan segera memeriksakan diri jika mengalami gejala-
gejalanya.
Penting untuk diketahui juga bahwa MERS dengan tingkat keparahan yang
tinggi dapat memicu gagal organ, terutama ginjal dan syok sepsis. Oleh karena
itu, pengidapnya harus menerima perawatan medis darurat di rumah sakit.
https://www.halodoc.com/kesehatan/mers
Covid-19 Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala
yang muncul ini bergantung pada jenis virus yang menyerang dan seberapa
serius infeksi yang terjadi. Berikut ini beberapa ciri-ciri awal corona:
Hidung beringus.
Sakit kepala.
Batuk.
Sakit tenggorokan.
Demam.
Merasa tidak enak badan.
Hilangnya kemampuan indera perasa dan penciuman.
Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala
yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia
(disebabkan oleh COVID-19), yang mengakibatkan gejala seperti:
https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus
4. Jelaskan rantai penyebaran/penularan penyakit-penyakit endemis: Flu burung, SARS,
MERS-CoV & Covid-19!
2. Penularan flu burung dapat terjadi karena kontak cairan dari unggas
yang terpapar virus flu burung dengan seseorang yang sehat.
5. Penularan virus flu burung dapat terjadi ketika seseorang mandi atau
berenang dengan air yang sudah terpapar virus flu burung.
Sayangnya, unggas yang terinfeksi virus flu burung sulit disadari oleh manusia
karena burung tidak selalu tampak sakit akibat infeksi ini. Banyak orang
seringkali tidak bisa mencegah virus tersebut.
Selain bersentuhan langsung dengan unggas, penyebaran flu burung dari orang
ke orang masih belum jelas mekanismenya. Sebaiknya tanyakan langsung pada
dokter tentang penularan flu burung tersebut agar tahu cara mencegahnya.
https://www.halodoc.com/artikel/waspada-inilah-5-cara-penyebaran-flu-
burung
SARS Sindrom pernapasan akut berat (SARS) adalah penyakit menular yang
memengaruhi sistem pernapasan. SARS diketahui telah memengaruhi 26
negara, sehingga penyakit ini menjadi salah satu penyakit yang sangat
diwaspadai di dunia. SARS bisa ditularkan dari orang ke orang melalui bersin,
batuk, ataupun kontak langsung dengan pengidapnya.
Seseorang juga bisa tertular SARS dengan menyentuh permukaan yang
terkontaminasi oleh tetesan pernapasan dari orang yang terinfeksi dan
kemudian menyentuh mata, mulut, ataupun hidung individu normal. Penyakit
ini juga diduga dapat menyebar melalui udara, tapi para peneliti belum
mengkonfirmasi hal ini. Faktor lain yang meningkatkan risiko tertular penyakit
ini, yakni melakukan perjalanan ke negara lain yang sedang marak terjadinya
penyakit SARS.
https://www.halodoc.com/artikel/cara-penularan-sars-yang-harus-diketahui
MERS-Cov MERS-CoV tidak mudah berpindah antar orang, kecuali jika ada kontak dekat,
seperti pemberian perawatan klinis kepada orang yang terinfeksi tanpa
tindakan kebersihan yang ketat. Penularan antar orang terbatas hingga saat ini
dan telah diidentifikasi di antara anggota keluarga, pasien, dan petugas layanan
kesehatan. Sementara sebagian besar kasus MERS yang dilaporkan hingga saat
ini telah terjadi di rangkaian perawatan kesehatan, sejauh ini tidak ada
penularan dari manusia ke manusia yang telah didokumentasikan di mana pun
di dunia.
Kasus MERS yang khas, meliputi demam, batuk, dan / atau sesak napas.
Pneumonia umum terjadi, namun beberapa orang yang terinfeksi virus MERS
telah dilaporkan tidak menunjukkan gejala. Gejala gastrointestinal, termasuk
diare, juga telah dilaporkan. Kasus MERS yang parah dapat mencakup
kegagalan pernapasan yang membutuhkan ventilasi mekanis dan dukungan di
unit perawatan intensif.
https://www.halodoc.com/artikel/ketahui-cara-penularan-dari-penyakit-mers
Covid-19 Peningkatan jumlah pasien yang terinfeksi disebabkan oleh bagaimana cara
virus tersebut menyebar. Melansir dari WHO, virus COVID-19 dapat
menyebar melalui beberapa cara berikut:
1. Melalui Droplet
Droplet adalah cairan atau percikan air yang keluar dari saluran
pernapasan ketika seseorang batuk maupun bersin. Risiko penularan
virus COVID-19 melalui droplet
akan meningkat drastis apabila seseorang tidak mengenakan masker.
Namun ternyata, droplet tidak hanya sebatas cairan yang dikeluarkan
ketika bersin atau batuk, melainkan juga ketika berbicara, bernyanyi,
maupun tertawa.
5. Tempat Ramai
Menghindari tempat ramai menjadi satu dari sekian banyak upaya yang
bisa dilakukan untuk mengurangi penularan. Tempat yang dipenuhi
oleh orang-orang berisiko tinggi karena dapat memungkinkan
terjadinya sentuhan fisik atau droplet yang beterbangan.
https://www.prudential.co.id/id/pulse/article/bagaimana-penyebaran-virus-
corona/
Penyakit Pencegahan
Flu Burung Menjaga kebersihan tangan.
Menyemprot (strerilisasi) area peterakan atau pasar unggas.
Menjaga kebersihan kandang apabila memelihara unggas.
Memastikan untuk mengonsumsi daging atau telur unggas yang telah
dimasak dengan baik.
Tidak mengonsumsi unggas liar hasil buruan karena tidak tahu
penyakit apa saja yang mungkin ada di tubuh mereka.
Membeli daging unggas yang sudah dipotong di swalayan atau pasar
tradisional yang kebersihannya baik.
Selalu gunakan masker (penutup mulut dan hidung) ketika kita berada
di tempat-tempat umum.
Rutin mengikuti vaksinasi flu tiap tahun. Jika perlu, sertakan juga
vaksinasi pneumokokus untuk menjaga diri dari komplikasi flu burung
apabila sewaktu-waktu kita terjangkit kondisi tersebut.
https://www.halodoc.com/kesehatan/flu-burung
SARS Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah SARS, yaitu:
Bila Anda mengalami gejala mirip SARS, lakukan beberapa langkah berikut
untuk mencegah penyebaran SARS ke orang lain:
https://www.alodokter.com/sars
MERS-Cov Pencegahan yang bisa dilakukan agar tidak terjangkit MERS, yaitu sebagai
berikut:
https://www.halodoc.com/kesehatan/mers
Covid-19 Satu-satunya tindakan yang bisa dilakukan untuk mencegah infeksi virus
corona adalah melalui vaksinasi. Selain itu, beberapa cara berikut ini bisa
dilakukan guna mengurangi risiko terjangkit virus tersebut:
https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus
6. Jelaskan pengobatan pada penyakit-penyakit endemis: Flu burung, SARS, MERS-CoV &
Covid-19!
Penyakit Pengobatan
Flu Burung Ketika seseorang mengidap flu burung, biasanya mereka akan dirawat di ruang
isolasi. Tujuannya jelas, untuk meminimalisir terjadinya penularan. Selain itu,
mereka juga dianjurkan untuk minum banyak cairan, mengonsumsi makanan
sehat, istirahat, dan minum obat pereda rasa sakit, dokter juga biasanya akan
meresepkan obat-obatan antivirus dan antinyeri agar penyakit tidak
berkembang makin parah. Pemberian obat antivirus juga bertujuan mencegah
terjadinya komplikasi dan membuat peluang hidup pasien tetap besar.
https://www.halodoc.com/kesehatan/flu-burung
SARS Pengobatan SARS bertujuan untuk meredakan gejala dan mencegah penularan
SARS ke orang lain. Sampai saat ini, penelitian untuk menemukan vaksin
SARS masih terus dilakukan.
Penderita SARS harus dirawat di rumah sakit dan diisolasi dari pasien lain.
Selama dirawat di rumah sakit, pasien akan diberikan obat-obatan berupa:
https://www.alodokter.com/sars
MERS-Cov Sampai saat ini, belum ada metode maupun vaksin untuk mengobati dan
mencegah MERS CoV. Bagi pasien dengan gejala ringan, dokter akan
meresepkan obat untuk meredakan demam dan nyeri. Dokter juga akan
menyarankan pasien beristirahat di rumah dan sebisa mungkin menghindari
kontak dengan orang lain untuk mencegah penyebaran virus.
https://www.halodoc.com/kesehatan/mers
Covid-19 Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona. Umumnya,
pengidap akan pulih dengan sendirinya. Namun, ada beberapa upaya yang bisa
dilakukan untuk meredakan gejala infeksi virus corona. Contohnya:
Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam,
dan batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu,
jangan berikan obat batuk pada anak di bawah empat tahun.
Perbanyak istirahat.
Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia
layanan kesehatan terdekat.
Isolasi;
Terapi simptomatik;
Terapi cairan;
https://www.halodoc.com/kesehatan/coronavirus