Anda di halaman 1dari 13

GIZI DAN DIET

Pengaturan Nutrisi untuk berbagai tingkat

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Sunarsih S.Kep., MM

DISUSUN OLEH :

Kelompok 2, Reguler 1 Tingkat 2

1. BAGAS TAUFIQURRAHMAN ( 201401045)

2. MEGA MELATI SUKMA (2014401025)

3. SRI WAHYUNI (2014401032)

4. ASSYFA LINARA JAUHARI (2014401006)

POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG

DIII KEPERAWATAN TANJUNGKARANG

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur Alhamdulillah kehadirat Alloh S.W.T yangtelah melimpahkan


rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulisdapat menyelesaikan makalah “
Pengaturan Nutrisi Untuk Berbagai Tingkat Usia” .

Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Gizi dan diet. Dengan
terselesaikannya makalah ini, tidak lupa berkat bantuan,bimbingan, dan dorongan dari selaku
dosen pembimbing mata kuliah Gizi, dan teman-teman seperjuangan yang telahmemberikan
bantuan tenaga, pikiran sehingga makalah dapat terselesaikan.Apabila dalam penulisan
makalah ini masih ditemukan kekeliruan, penulismengharap kritik yang bersifat membangun
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................i

KATA PENGANTAR........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................4

1.1. Latar Belakang............................................................................................................4

1.2. Rumusan Masalah.......................................................................................................4

1.3. Tujuan Penulisan....................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 5

2.1. Definisi........................................................................................................................5

2.2. Kebutuhan Nutrisi Untuk bayi………………............................................................5

2.3. Kebutuhan Nutrisi pada anak balita…………………………………………………10

BAB III PENUTUP..........................................................................................................13

3.1. Kesimpulan.................................................................................................................13

3.2. Saran...........................................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Status gizi merupakan gambaran keseimbangan antara kebutuhantubuh akan zat gizi untuk
pemeliharaan kehidupan, pertumbuhan,perkembangan, pemeliharaan fungsi normal tubuh
dan untuk produksi energidan intake zat gizi lainnya. Status gizi baik atau status gizi optimal
terjadi bilatubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang digunakan secara efisien,
sehinggamemungkinkan pertumbuhan fisik, kemampuan kerja dan kesehatan secaraumum
pada tingkat setinggi mungkin (Almatsier, 2002).Menurut Suhardjo (2003) terdapat beberapa
faktor yang dapatmempengaruhi status gizi diantaranya adalah faktor langsung:
konsumsimakanan dan penyakit infeksi. Serta faktor tidak langsung antara lain
tingkatpendapatan, pengetahuan tentang gizi dan pendidikan. Sejalan denganSuhardjo,
Almatsier (2002) menyatakan bahwa berbagai faktor sosialekonomi akan mempengaruhi
pertumbuhan anak. Faktor sosial ekonomi tersebut antara lain: pendapatan keluarga,
pekerjaan, dan pendidikan.

B. Rumusan masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Nutrisi?

2. Bagaimana kebutuhan nutrisi pada berbagai tahapan usia ?

C. Tujuan

Tujuan Umum :

- Untuk memahami tentang konsep nutrisi pada tiap tahapan usia

Tujuan Khusus :

- Untuk memahami perbedaan kebutuhan nutrisi pada masing-masing tahapan usia.

- Untuk mempelajari apa yang dimaksud nutrisi dan yang mempengaruhinya.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian nutrisi

Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu energi,
membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan (Soenarjo,
2000). Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan
makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan
nutrisi.

2.2. Nutrisi Bagi bayi

Bayi adalah sebutan untuk anak usia 0 – 1 tahun ( Soetjiningsih tahun 2004) dan makhluk
hidup yang baru saja dilahirkan dari Rahim ibu (Muchtar tahun 2002). Pada masa ini sangat
lucu-lucu nya anak baik fisik maupun dalam tingkah lakunya, karena pada masa ini adalah
masa yang polos dan unik bagi anak.

Kebutuhan bayi akan zat-zat gizi adalah yang paling tinggi bila dinyatakan dalam satuan
berat badan karena bayi sedang ada dalam periode pertumbuhan yang sangat pesat.
Kebutuhan bayi akan energi adalah 100-110 kal/kg berat badan sehari dan kebutuhannya
akan protein adalah 3-4 gram/kg berat badan sehari. Bayi mulai disusukan sedini mungkin,
langsung setelah lahir. Waktu dan lama menyusui disesuaikan dengan kebutuhan bayi (on
demand) untuk pertumbuhan tulang kerangka, kebutuhan kalsium (Ca) dan posfor (P) harus
sangat diperhatikan. Di daerah tropik, kebutuhan vitamin D bagi pertumbuhan bayi tidak
merupakan persoalan, asal bayi tersebut cukup terkena sinar matahari tersebut.

Ketika dilahirkan, bayi tidak cukup dibekali cadangan vitamin A dan vitamin K sehingga
harus diberi vitamin ini sejak umur dini postnatal. Juga unsur Fe termasuk yang cepat
menyusut pada neonatus. Usus neonatus masih steril tidak mengandung flora, sampai
mengkonsumsi makanan (ASI) pertama dari luar. Flora usus ini sanggup mensintesa berbagai
vitamin B-kompleks dan vitamin K. Terutama vitamin K harus diberikan pada neonatus,
untuk menghindarkan hemorrhagia neonatorum karena kekurangan vitamin K tersebut. Sudah
jadi prosedur standar di banyak rumah sakit untuk memberikan suntikan depot vitamin K
pada anak yang baru lahir, sebagai tindakan profilaksis.

Derajat penguapan cairan badan pada bayi relatif tinggi, sehingga pemberian air kepada bayi
harus diperhatikan khusus. Makanan bayi yang alamiah adalah ASI (Air Susu Ibu). Tidaklah
benar kalau ada yang mengadvertensikan susu kaleng cair maupun bubuk sama baiknya
dengan ASI. Salah satu sifat yang tidak pernah akan terdapat pada susu kaleng ialah adanya
kandungan immunoglobulin yang memberi daya tahan (pertahanan tubuh) kepada bayi,
berasal dari tubuh ibunya. Sampai umur enam bulan bayi cukup diberikan ASI dapat pula
ditambah suplemen sari buah sejak 1- 1,5 bulan postnatal. Di Indonesia di anjurkan untuk
memberikan ASI kepada anak sampai umur sekitar 2 tahun.
ASI dianjurkan untuk bayi karena :

1) Nilai, komponen yang terkandung didalamnya sangat sesuai untuk bayi.

2) Mengandung antibody, yaitu kolostrum.

3) Kebutuhan psikologis dapat dipenuhi

4) Praktis, selalu segar dan ekonomis.

Manfaat ASI bagi bayi :

1) Perlindungan terhadap infeksi dan diare.

2) Perlindungan terhadap alergi.

3) Mempererat hubungan antara Ibu dengan Bayi.

4) Memperbagus gigi dan bentuk rahang.

5) Mengurangi kegemukan.

Manfaat ASI bagi Ibu :

1) Memberi kepuasan

2) Praktis dan murah

3) Mengembalikan bentuk tubuh

4) Menunda masa subur

Berikut kandungan ASI yang penting untuk bayi:

1. Karbohidrat

Karbohidrat yang ada di dalam ASI yaitu laktosa. Laktosa adalah jenis karbohidrat pada ASI
yang dapat menyumbang sekitar 42 persen total energi.

2. Protein

ASI memiliki dua jenis protein. Kedua protein yang ada pada ASI yakni whey sebanyak 60
persen dan kasein sebanyak 40 persen.

3. Lemak

ASI mengandung asam lemak esensial yaitu asam linoleat dan asam alfa-linolenat. Keduanya
merupakan zat pembangun senyawa AA (arachidonic acid) dan DHA (docosahexaenoic
acid).

Asupan lemak akan menyumbang sekitar 40-50 persen kebutuhan gizi energi harian untuk
bayi.
4. Vitamin

Vitamin yang ada di dalam ASI mampu memenuhi semua kebutuhan gizi harian pada bayi.
Kandungan vitamin pada ASI meliputi vitamin larut lemak seperti A, D, E, dan K serta larut
air seperti B dan C.

5. Mineral

ASI juga kaya akan beragam zat gizi mineral untuk bayi. Berbagai mineral yang terkandung
di dalam ASI di antaranya zat besi, seng, kalsium, tembaga, mangan, fluor, kromium,
selenium, dan lainnya.

Adapun keuntungan pemberian ASI adalah :

a. ASI merrupakan nutrisi yang komplit

b. Dalam ASI terdapat laktobasilus bilidus adalah mikroorganisme dalam ASI yang
bermanfaat untuk menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang berbahaya dalam
intesnial.

c. Protein dalam ASI banyak

d. ASI mengandung lipose untuk membantu bayi yang imatur dalam pencerrnaan lemak.

Zat-zat kekebalan ASI :

Macam Khasiat

Immunoglobulin Melindungi dadi infeksi

Zat anti Stapicoccus Menghambat pertumbuhan Stapilococcus

Lysosime Memhancurkan dinding sel bakteri

Lactoperondase Membunuh streptococcus

Lactoperin Membunuh beberapa jenis organisme

Sel darah merah Membuat C3 danC4 lactoperin ig.d

Angka kecukupan gizi (AKG) harian bayi usia 0-6 bulan

Kebutuhan zat gizi makro harian bayi:

- Energi: 550 kkal


- Protein: 12 gram (gr)
- Lemak: 34 gr
- Karbohidrat: 58 gr

Kebutuhan zat gizi mikro harian bayi:


Vitamin

- Vitamin A: 375 mikrogram (mcg)


- Vitamin D: 5 mcg
- Vitamin E: 4 miligram (mg)
- Vitamin K: 5 mcg

Mineral

- Kalsium: 200 mg
- Fosfor: 100 mg
- Magnesium: 30 mg
- Natrium: 120 mg
- Kalium: 500 m

- dampak kelebihan dan kekurangan nutrisi pada bayi


1. Berat bayi lahir rendah (BBLR)
2. Gangguan pertumbuhan
3. Kurang Energi Kronis (KEK)
4. Gangguan pertahanan tubuh

Nutrisi Bagi Infant

Pada usia ini bayi dapat diberikan buah–buahan (pisang) atau biscuit sejak usia 2
bulan sedangkan pemberian makanan lumat sampai lembik (bubur susu) pada usia 3 – 4
bulan, sesuai keperluan bayi masing – masing. Bayi akan lapar dan menangis terus bila ASI
kurang dan hal ini juga akan terlihat dari pertumbuhan bayi yang tidak memuaskan.

Untuk mengatasi pertumbuhan, bayi perlu ditimbang secara berkala, yaitu bila
mungkin dilakukan stiap hari pada munggu pertama, selanjutnya setiap minggu sampai akhir
bulan pertama, kemudian setiap 2 minggu dalam bulan kedua dan ketiga dan seterusnya
setiap bulan. Pada bulan keempat biasanya dimulai pemberian makanan padat, yaitu makanan
lumat, misalnya bubur susu yang dapat dibuat dari tepung (beras, jagung atau havermouth),
susu dan gula. Waktu yang untuk memberikan makanan lumat dapat dipilih yang sesuai,
misalnya sekitar jam 09.00 dengan memperhatikan bahwa kira – kira 2 jam sebelumnya tidak
diberikan apa–apa. Dengan demikian bayi menyusui dengan kebutuhannya, diberi bubur susu
satu kali dan buah – buahan satu kali. Pada umur ini dapat pula diberikan telur ayam, akan
tetapi perlu waspada terhadap kemungkinan alergi dengan gejala urtikaria. Bila terjadi hal ini,
pemberian telur ditangguhkan. Biasanya setiap bayi sudah tahan terhadap telur pada usia 7
bulan keatas. Pada bayi umur 5 – 6 bulan dapat diberikan 2 kali makanan bubur susu sehari,
buah – buahan dan telur. Bayi umur 6 – 7 bulan dapat mulai diberikan nasi tim yang
merupakan makanan lunak dan juga merupakan makanan campuran yang lengkap karena
dapat dibuat dari beras, bahan makanan sumber protein hewani (hati, daging cincang, telur
atau tepung ikan) dan bahan makanan sumber protein nabati yaitu tahu, tempe, sayuran hijau
(bayam), buah tomat dan wortel. Dengan demikian nasi tim merupakan makanan yang
mengandung nutrien yang lengkap bila dibuat dengan bahan – bahan tersebut. Selama masa
bayi makan nasi tim harus disaring terlebih dahulu untuk memudahkan menelannya dan tidak
banyak mengandung serat – serat yang dapat mempersulit pencernaan.

Pada bayi umur 8 – 12 bulan bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya dengan nasi tim,
yaitu, pada pagi hari sebagai makan pagi, misalnya jam 09.00, pada siang hari sebagai makan
siang sekitar jam 13.00 dan pada sore hari sebagai makan malam sekitar jam 17.00 – 18.00.

2.3 Nutrisi Bagi Toddler/balita

- Balita

Balita adalah suatu istilah untuk anak berusia di bawah lima tahun, yang mana pada masa ini
anak sudah bisa berjalan, masa yang sangat baik dalam pengembangan tumbuh kembang
anak.

- Kebutuhan Gizi Masa Balita

Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk anak dibagi

menjadi :

anak usia 6-11 bulan dengan rata-rata berat badan 9,0 kg dan tinggi badan 72 cm; anak usia
1-3 tahun dengan rata-rata berat badan 13,0 kg dan tinggi badan 92 cm; dan anak usia 4-6
tahun dengan rata-rata berat badan 19,0 kg dan tinggi badan 113 cm

Status gizi balita dapat dipantau dengan menimbang anak setiap bulan dan dicocokkan
dengan Kartu Menuju Sehat (KMS).

a.Kebutuhan Energi

Kebutuhan energi bayi dan balita relatif besar dibandingkan dengan orang dewasa, sebab
pada usia tersebut pertumbuhannya masih sangat pesat.

b.Kebutuhan zat pembangun

Secara fisiologis, balita sedang dalam masa pertumbuhan sehingga kebutuhannya relatif lebih
besar daripada orang dewasa.

c.Kebutuhan zat pengatur

Kebutuhan air bayi dan balita dalam sehari berfluktuasi seiring dengan bertambahnya usia.

- Angka Kecukupan Gizi, 2019.

1. Energi
Kebutuhan energi anak secara perorangan didasarkan pada kebutuhan energi untuk
metabolisme basal, kecepatan pertumbuhan, dan aktivitas. Energi untuk metabolisme basa
bervariasi sesuai jumlah dan komposisi jaringan tubuh yang aktif secara metabolik bervariasi
sesuai umur dan gender. Aktifitas fisik memerlukan energi di luar kebutuhan untuk
metabolisme basal. Aktifitas fisik adalah gerakan yang dilakukan oleh otot tubuh dan sistem
penunjangnya. Selama aktifitas fisik, otot membutuhkan energi di luar metabolisme untuk
bergerak, sedangkan jantung dan paru-paru memerlukan tambahan energi untuk
mengantarkan zat-zat gizi dan oksigen ke seluruh tubuh dan untuk mengeluarkan sisa dari
tubuh.Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan makanan sumber lemak, seperti
lemak dan minyak, kacang-kacangan dan biji-bijian. Setelah itu bahan makanan sumber
karbohidrat, seperti padi-padian, umbi-umbian, dan gula murni. Semua makanan yang dibuat
dari dan dengan bahan makanan tersebut merupakan sumber energi. Energi merupakan
kemampuan atau tenaga untuk melakukan kerja yang diperoleh dari zat-zat gizi penghasil
energi. Berdasarkan hasil Angka Kecukupan Gizi (2019), angka kecukupan energi untuk
anak usia 6-11 bulan adalah sebesar 800kkal/orang/hari, anak berusia 1-3 tahun adalah
sebesar 1350kkal/orang/hari, sedangkan untuk anak berusia 4-6 tahun adalah sebesar
1400kkal/orang/hari.

2. Karbohidrat

Karbohidrat-zat tepung / pati-gula adalah makanan yang dapat memenuhi kebutuhan energi,
energi yang terbentuk dapat digunakan untuk melakukan gerakan-gerakan tubuh baik yang
disadari maupun yang tidak disadari misal, gerakan jantung, pernapasan, usus, dan
organ-organ lain dalam tubuh. Pangan sumber karbohidrat misalnyaserealia, biji-bijian, gula,
buah-buahan, umumnya menyumbang paling sedikit 50% atau separuh kebutuhan energi
keseluruhan. Anjuran konsumsi karbohidrat menurut Angka Kecukupan Gizi (2019) sehari
bagi anak usia 6-11 bulan sebesar 105gram, anak usia 1-3 tahun sebesar 215 gram, dan untuk
usia anak 4-6 tahun sebesar 220 gram.

3. Protein
Kebutuhan protein anak termasuk untuk pemeliharaan jaringan. Perubahan komposisi tubuh,
dan pembentukan jaringan baru. Selama pertumbuhan, kadar protein tubuh meningkat dari
14,6% pada umur satu tahun menjadi 18-19% pada umur empat tahun, yang sama dengan
kadar protein orang dewasa. Kebutuhan protein untuk pertumbuhan diperkirakan berkisar
antara 1-4 g/kg penambahan jaringan tubuh. Protein diperlukan untuk pertumbuhan,
pemeliharaan, dan perbaikan jaringan tubuh, serta membuat enzim pencernaan dari zat
kekebalan yang bekerja untuk melindungi tubuh balita. Protein bermanfaat sebagai
presekutor untuk meurotransmitter demi perkembangan otak yang baik nantinya. Kebutuhan
protein menurut Angka Kecukupan Gizi (2019), untuk anak usia 6-11 bulan sebesar 15
gram, anak usia 1-3 tahun sebesar 20 gram, dan anak usia 4-6 bulan sebesar 25 gram.
Penilaian terhadap asupan protein anak harus didasarkan pada:
(1) kecukupan untuk pertumbuhan, (2) mutu protein yang dimakan, (3) kombinasi makanan
dengan kandungan asam amino esensial yang saling melengkapi bila dimakan bersama, (4)
kecukupan asupan vitamin, mineral, dan energi.
4. Lemak

Lemak merupakan sumber energi dengan konsentrasi yang cukup tinggi. Balita
membutuhkan lebih banyak lemak dibandingkan orang dewasa karena tubuh mereka
menggunakan energi yang lebih secara proporsional selama masa pertumbuhan dan
perkembangan mereka. Angka kecukupan lemak untuk anak usia 6-11 bulan sebesar
35 gram, usia 1-3 tahun sebesar 45 gram, dan anak usia 4-6 tahun sebesar 50 gram.

5. Serat
Serat adalah bagian dari karbohidrat dan protein nabati yang tidak dipecah dalam usus kecil
dan penting untuk mencegah sembelit, serta gangguan usus lainnya. Serat dapat membuat
perut anak menjadi cept penuh dan terasa kenyang, menyisakan ruang untuk makanan lainnya
sehingga sebaiknya tidak diberikan secara berlebih. Kecukupan serat untuk anak usia 6-11
bulan sebesar 11 gram/hari, anak usia 1-3 tahun adalah 19 gram/hari, sedangkan anak 4-6
tahun adalah 20 g/hari.

6. Vitamin dan Mineral


Vitamin adalah zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil untuk
beberapa proses penting yang dilakukan di dalam tubuh. Fungsi vitamin adalah untuk
membantuproses metabolisme, yang berarti kebutuhannya ditentukan oleh asupan energi,
karbohidrat, protein, dan lemak. Mineral adalah zat anorganik yang dibutuhkan oleh tubuh
untuk berbagai fungsi. Mineral penting untuk proses tumbuh kembang secara normal.
Kekurangan konsumsi terlihat pada laju pertumbuhan yang lambat, mineralisasi tulang yang
tidak cukup, cadangan besi yang kurang, dan anemia.

Karakteristik terkait dengan pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia toddler :

a. Anak sukar atau kurang mau makan.


b. Nafsu makan anak sering kali berubah yang mungkin pada hari ini makannya cukup
banyak dan pada hari berikutnya makannya sedikit.
c. Biasanya anak menyukai jenis makanan tertentu.
d. Anak cepat bosan dan tidak tahan makan sambil duduk dalam waktu lama.

Kebutuhan Nutrisi

1. Kecepatan pertumbuhan berkurang secara dramatis sehingga kebutuhan anak usia ini
terhadap kalori, protein dan cairan menurun.
2. Kebutuhan kalori 102 kkal/kgBB/hari & Kebutuhan protein 1,2 gr/kgBB/hari.
3. Pemberian susu tidak lebih dari 1 liter / hari untuk membantu menjamin asupan makanan
yang kaya zat besi. Pemeriksaan hematokrit harus dilakuakn untuk screening anemia.
4. Anak toddler dengan diet vegetarian tidak menerima protein yang cukup, harus dirujuk ke
ahli gizi.

Pola dan pilihan makanan

1. Pada usia 12 bulan, kebanyakan toddler makan makanan keluarga.


2. Pada usia 18 bulan, sebagaian besar toddler mengalami anoreksi fisiologis dan menjadi
pemilih dalam hal makanan,menginginkan suatu makanan tertentu, mkan dalam jumlah
besar di suatu hari dan sangat sedikit di hari berikutnya.
3. Toddler memilih makanan sendiri dan lebih menyukai makanan dalam porsi kecil
(makanan yang enak dan mengundang selera).
4. Toddler lebih menyukai satu jenis makanan dalam piring daripada makanan yang
dicampur.
5. Orangtua harus menanjurkan penggunaan alat makan tetapi menyadari bahwa toddler
lebih menyukai mengunakan tangan.

Dampak gizi buruk pada anak balita antara lain :

a) Pertumbuhan badan dan perkembangan mental anak mengalami hambatan hingga anak
dewasa.

b) Mudah terserang penyakit diare, ISPA, dan yang lebih sering terjadi,

c) Bisa menyebabkan kematian apabila tidak diberikan perawatan yang intensif.

Contoh :

Marasmus : kasus marasmus, anak terlihat kurus kering sehingga wajahnya seperti orang tua.
Bentuk ini dikarenakan kekurangan energi yang dominan.
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Nutrisi adalah zat yang diperlukan tubuh untuk membentuk energi dan berlangsungnya fungsi
organ tubuh secara normal. Nutrisi sangat penting bagi manusia karena nutrisi merupakan
kebutuhan fital bagi semua makhluk hidup.

Bayi adalah sebutan untuk anak usia 0 – 1 tahun ( Soetjiningsih tahun 2004) dan makhluk
hidup yang baru saja dilahirkan dari Rahim ibu, Balita adalah suatu istilah untuk anak berusia
di bawah lima tahun, yang mana pada masa ini anak sudah bisa berjalan, masa yang sangat
baik dalam pengembangan tumbuh kembang anak.

Pada tiap tahapan usia memiliki kebutuhan nutrisi yang berbeda-beda, sehingga diperlukan
pola makan dan menu yang seimbang sesuai dengan kebutuhan pada tahapan usia masing-
masing.

3.2 Saran

Kebutuhan nutrisi dalam tubuh setiap individu sangat penting untuk diupayakan. Upaya
untuk melakukan peningkatan kebutuhan nutrisi dapat dilakukan dengan cara makan-
makanan dengan gizi seimbang dengan di imbangi keadaan hidup bersih untuk setiap
individu. Hal tersebut harus dilakukan setiap hari, karena tanpa setiap hari maka tubuh
manusia bisa terserang penyakit akibat imunt tubuh yang menurun.

DAFTAR PUSTAKA

Alimul H, A Aziz. 2006. Pengantar KDM Aplikasi Konsep & Proses Keperawatan. Jakarta :
Salemba Medika.

Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Vol.1. Jakarta: EGC

Towarto, Wartonal. 2007. Kebutuhan Dasar & Prose Keperawatan. Edisi 3. Jakarta : Salemba
Medika.

Santosa, Sugeng. 2004. Kesehatan dan Gizi. Jakarta: PT.Rieneka Cipta. Nasution, A.H., dkk.
1988. Gizi untuk Kebutuhan Fisiologis Khusus. Terjemahan. PT Gramedia. Jakarta.
https://hellosehat.com/parenting/nutrisi-anak/kebutuhan-gizi-balita-bayi/

Anda mungkin juga menyukai