Anda di halaman 1dari 18

Halaman Sampul Depan/Cover SAP

Logo Poltekkes

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(Tuliskan Judul PromosiKesehatannya)

Disusun Oleh

Tuliskan Nama dan NimMahasiswa

Individu Mahasiswa/Kelompok Mahasiswa

POLTEKKES TANJUNGKARANG JURUSAN KEPERAWATAN


PRODI SAIN TERAPAN JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2021
Isi SAP:Sasaran Individu/Keluarga

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Pembahasan : Perilaku Kesehatan Pada Remaja
Sub Pokok Pembahasan : Budaya dan Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Remaja
Sasaran : Individu/Keluarga Pelajar SMP
Hari/Tanggal : Jumat, 23 Agustus 2021
Jam /Waktu : 09.00-09. 20 (20 menit )
Tempat : Aula SMA Setia Mulia Lampung
Penyuluh : Ns, Ria Susanti, S.Kp

A. Analisa Situasi
Menurut WHO, riset memperkirakan bahwa orang mulai merokok pada usia remaja
(70% perokok mulai pada usia ini). Seperti yang kita ketahui, remaja mempunyai rasa
keingintahuan dan ingin mencoba yang sangat tinggi. Apalagi dalam hal merokok, para
remaja biasanya ingin dianggap keren dan gaul jika berani untuk merokok.Berdasarkan
data yang didapat saat observasi di SMA Setia Mulia, tercatat hampir 20% siswanya
menjadi perokok aktif dan tidak sedikit pula yang menjadi perokok pasif. Hal ini
dibuktikan dengan masih ditemukannya siswa-siswi SMA Setia Mulia yang merokok di
warung belakang sekolah. Kebanyakan para siswa siswi masih mengabaikan betapa
berbahayanya rokok itu.

B.Diagnosa Keperawatan
Kurangnya penerapan budaya kesehatan anti rokok berhubungan dengan kurangnya
kesadaran/kurangnya pengetahuan siswa/keluarga tentang bahaya rokok.

C.Tujuan
1.Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 20 menit, diharapkan siswa/keluarga
SMA Setia Mulia dapat memahami tentang bahaya merokok bagi kesehatan tubuh dan
dapat mengaplikasikan budaya anti rokok.
2.Tujuan Instruksional Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Remaja,
siswa/keluarga SMA Setia Mulia diharapkan mampu:
a.Menjelaskan kembali tentang pengertian merokok
b.Menyebutkan kembali 3 zat paling berbahaya yang terkandung dalam rokok
c.Menyebutkan kembali faktor-faktor penyebab merokok
d.Membedakan antara fakta atau mitos seputar merokok
e.Menjelaskan kembali efek samping dari merokok
f.Menyebutkan kembali 6 dari 8 saran untuk mengantisipasi panggilan merokok
g.Menyebutkan kembali 5 dari 7 keuntungan berhenti merokok

D.Isi Materi (Uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)


1.Pengertian merokok
2.Zat-zat yang terkandung dalam rokok dan asap rokok
3.Mengapa seseorang merokok?
4.Fakta atau mitos seputar merokok
5.Efek samping akibat merokok
6.Saran untuk mengantisipasi panggilan/keinginan merokok
7.Keuntungan berhenti merokok

E.Metode
1.Make a Match
2.Ceramah
3.Tanya jawab
F.Media
1.Laptop dan LCD (Power Point)
2.Video
3.Leaflet
4.Card
5.Stiker
G. Kegiatan Pembelajaran

Waktu Kegiatan Kegiatan Penyuluh/Perawat Kegiatan Sasaran


Penyuluhan (Individu/Keluarga)

2 menit Pembukaan: •Memberi salam


•Salam •Memperkenalkan diri •Menjawab salam
•Perkenalan •Menjelaskan tujuan penyuluhan •Mendengarkan
•Tujuan •Menjelaskan kontrak waktu dan •Memperhatikan
tata tertib
3 menit Appersepsi Menanyakan beberapa pertanyaan •Menjawab
tentang rokok dan bahayanya
10 menit Menjelaskan 1. Menjelaskan pengertian merokok • Menyimak dan Mendengarkan
materi secara 2.Menjelaskan zat-zat yang •Menyimak dan Mendengarkan
sistematis terkandung dalam rokok dan asap
rokok
3.Menguraikan mengapa seseorang •Menyimak dan Mendengarkan
merokok?
4.Menjelaskan fakta atau mitos •Menyimak dan Mendengarkan
seputar merokok
5.Memberi kesempatan kepada •Menajukan pertanyaan
siswa/keluarga bertanya tentang
materi yang dijelaskan
6.Mejelaskan kembali tentang •Menyimak dan Mendengarkan
pertanyaan siswa/keluarga
7.Menjelaskan efek samping akibat •Menyimak dan Mendengarkan
merokok
8.Menguraikan saran untuk •Menyimak dan Mendengarkan
mengantisipasi panggilan/
keinginan merokok

9.Menjelaskan keuntungan berhenti •Menyimak dan Mendengarkan


Merokok
10. Memberi kesempatan kepada • Mengajukan pertanyaan
siswa/keluarga tentang materi
yang dijelaskan
11.Mejelaskan kembali tentang •Menyimak dan Mendengarkan
pertanyaan siswa/keluarga
3 menit Evaluasi 1. Mengajukan beberapa pertanyaan •Memberikan jawaban
Tanya Jawab tentang merokok terhadap pertanyaan

2.Memberikan kesimpulan dari •Menyimak/memperhatikan


materi yang telah disampaikan kesimpulan hasil
penyuluhan
2 menit Penutup • Membagikan leaflet • Menerima leaflet
tentang bahaya merokok dengan antusias
• Mengucapkan terima kasih • Mendengarkan
atas peran serta siswa/keluarga
siswi SMA Setia Mulia • Menjawab salam
• Mengucapkan salam
penutup

H. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
a) Sasaran hadir di tempat penyuluhan sesuai waktu yang dijadwalkan
b) Penyelenggaraan dilaksanakan di SMA Setia Mulia
c) Pengorganisasian penyelenggaraan dilaksanakan sebelumnya
2. Evaluasi proses
a) Sasaran antusias terhadap materi penyuluhan
b) Sasaran yang mengikuti penyuluhan sampai berakhir
c) Sasaran mengajukan pertanyaan dan dapat menyimpulkan hasil penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
No Evaluasi Lisan Respons Nilai
Audiens

1 Pengertian Merokok
2 Zat-zat yang terkandung dalam
rokok dan asap rokok
3 Mengapa seseorang merokok?
4 Fakta atau mitos seputar merokok
5 Efek samping akibat merokok
6 8 saran untuk mengantisipasi
panggilan merokok
7 Keuntungan berhenti merokok

Lampiran Materi :Bahaya Merokok dan Daftar Pustakanya

1. Pengertian Merokok
2. Zat-zat yang terkandung dalam rokok dan asap rokok
3. Mengapa seseorang merokok?
4. Fakta atau mitos seputar merokok
5. Efek samping akibat merokok
6. 8 saran untuk mengantisipasi panggilan merokok
7. Keuntungan berhenti merokok
Isi SAP:Sasaran Kelompok kecil/Kelompok besar

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Pembahasan : Perilaku Kesehatan Pada Remaja
Sub Pokok Pembahasan : Budaya dan Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Remaja
Sasaran : 50 orang Siswa/i Pelajar SMP
Hari/Tanggal : Jumat, 23 Agustus 2021
Jam /Waktu : 09.00-10.00 (60 menit )
Tempat : Aula SMA Setia Mulia Lampung
Penyuluh : Ns. Ria Susanti, S.Kp

A. Analisa Situasi
Menurut WHO, riset memperkirakan bahwa orang mulai merokok pada usia remaja
(70% perokok mulai pada usia ini). Seperti yang kita ketahui, remaja mempunyai rasa
keingintahuan dan ingin mencoba yang sangat tinggi. Apalagi dalam hal merokok, para
remaja biasanya ingin dianggap keren dan gaul jika berani untuk merokok.Berdasarkan
data yang didapat saat observasi di SMA Setia Mulia, tercatat hampir 20% siswanya
menjadi perokok aktif dan tidak sedikit pula yang menjadi perokok pasif. Hal ini
dibuktikan dengan masih ditemukannya siswa-siswi SMA Setia Mulia yang merokok di
warung belakang sekolah. Kebanyakan para siswa siswi masih mengabaikan betapa
berbahayanya rokok itu.

B.Diagnosa Keperawatan
Kurangnya penerapan budaya kesehatan anti rokok berhubungan dengan kurangnya
kesadaran/kurangnya pengetahuan para siswa-siswi tentang bahaya rokok.

C.Tujuan
1.Tujuan Instruksional Umum
Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan selama 60 menit, diharapkan siswa/siswi
SMA Setia Mulia dapat memahami tentang bahaya merokok bagi kesehatan tubuh dan
dapat mengaplikasikan budaya anti rokok.

2.Tujuan Instruksional Khusus


Setelah mengikuti penyuluhan Bahaya Merokok Bagi Kesehatan Remaja, siswa-siswi
SMA Setia Mulia diharapkan siswi/keluarga mampu:
a.Menjelaskan kembali tentang pengertian merokok
b.Menyebutkan kembali 3 zat paling berbahaya yang terkandung dalam rokok
c.Menyebutkan kembali faktor-faktor penyebab merokok
d.Membedakan antara fakta atau mitos seputar merokok
e.Menjelaskan kembali efek samping dari merokok
f.Menyebutkan kembali 6 dari 8 saran untuk mengantisipasi panggilan merokok
g.Menyebutkan kembali 5 dari 7 keuntungan berhenti merokok

D.Isi Materi (Uraian materi penyuluhan terlampir/dilampirkan)


1.Pengertian merokok
2.Zat-zat yang terkandung dalam rokok dan asap rokok
3.Mengapa seseorang merokok?
4.Fakta atau mitos seputar merokok
5.Efek samping akibat merokok
6.Saran untuk mengantisipasi panggilan/keinginan merokok
7.Keuntungan berhenti merokok

E.Metode
1.Make a Match
2.Ceramah
3.Tanya jawab

F.Media
1.Laptop dan LCD (Power Point)
2.Video
3.Leaflet
4.Card
5.Stiker
G. Kegiatan Pembelajaran

Waktu Kegiatan Kegiatan Penyuluh Kegiatan Sasaran


Penyuluhan

5 menit Pembukaan: •Memberi salam


•Salam •Memperkenalkan diri •Menjawab salam
•Perkenalan •Menjelaskan tujuan penyuluhan •Mendengarkan
•Tujuan •Menjelaskan kontrak waktu dan •Memperhatikan
tata tertib
5 menit Appersepsi Menanyakan beberapa pertanyaan •Menjawab
tentang rokok dan bahayanya
35 menit Menjelaskan 1. Menjelaskan pengertian merokok • Menyimak dan Mendengarkan
materi secara 2.Menjelaskan zat-zat yang
sistematis terkandung dalam rokok dan asap
rokok
3.Menguraikan mengapa seseorang •Menyimak dan Mendengarkan
merokok?
4.Menjelaskan fakta atau mitos •Menyimak dan Mendengarkan
seputar merokok
5.Memberi kesempatan kepada •Mengajukan pertanyaan
siswa/keluarga tentang materi
yang dijelaskan
6.Mejelaskan kembali tentang •Menyimak dan Mendengarkan
pertanyaan siswa/keluarga
7.Menjelaskan efek samping akibat •Menyimak dan Mendengarkan
merokok
8.Menayangkan video edukasi Menyaksikan dan menyimak
tentang bahayamerikok dan “say no
to tembaco”
9.Menguraikan saran untuk •Menyimak dan Mendengarkan
mengantisipasi panggilan/
keinginan merokok
10.Menjelaskan keuntungan berhenti •Menyimak dan Mendengarkan
Merokok
11. Memberi kesempatan kepada • Mengajukan pertanyaan
siswa/keluarga bertanya tentang
materi yang dijelaskan
12. Mejelaskan kembali tentang •Menyimak dan Mendengarkan
pertanyaan siswa/keluarga
10 menit Evaluasi 1. Mengajukan pertanyaan •Memberikan jawaban
Tanya Jawab tentang merokok sesuaiyang terhadap pertanyaan
dijelaskan
2.Memberikan kesimpulan dari •Menyimak/memperhatikan
materi yang telah disampaikan kesimpulan hasil
penyuluhan
5 menit Penutup • Membagikan leaflet • Menerima leaflet dengan
tentang bahaya merokok antusias
• Mengucapkan terima kasih • Mendengarkan
atas peran serta siswa/keluarga
siswi SMA Setia Mulia
• Mengucapkan salam penutup • Menjawab salam
Lampiran : Isi SAP untuk Kelompok Ibu Hamil/Menyusui
SATUAN ACARA PROMKES (SAP)

Topik : Asi Ekslusif


Hari/Tanggal : 15 Agustus 2021
Waktu : 60 menit
Tempat : Ruang Nifas RSUD Abdoel Moeloek
Sasaran : Ibu-Ibu Post Partum  

A. Latar Belakang 
Air susu ibu (ASI) terutama yang eksklusif tidak tergantikan oleh susu manapun. Bayi
yang mendapatkan ASI eksklusif akan lebih sehat, lebih cerdas, mempunyai kekebalan
terhadap berbagai penyakit dan secara emosional akan lebih nyaman karena kedekatan
dengan ibu. Bayi yang tidak diberikan ASI secara ekslusif mempunyai risiko terkena
penyakit seperti diare. Terjadinya diare ini dapat dipengaruhi oleh sistem perncernaan
bayi yang belum sempurna, sehingga bayi yang menerima asupan selain ASI eksklusif
lebih rentan infeksi pada saluran pencernaan (Widjaja, 2008). Berdasarkan profil
kesehatan Indonesia 2010 penyakit diare menempati urutan kelima dari 10 penyakit
utama pada pasien rawat jalan di Rumah Sakit dan menempati urutan pertama pada
pasien rawat inap di Rumah Sakit. Berdasarkan data tahun 2010 terlihat bahwa frekuensi
Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit diare sebanyak 92 kasus dengan 3865 orang
penderita, 113 orang meninggal, dan Case Fatality Rate (CFR) 2,92%
Begitu pentingnya manfaat ASI pada bayi untuk pertumbuhan dan perkembangan
bayi, maka bayi yang berumur 0-6 bulan sedapat mungkin menerima ASI ekslusif. Selain
keuntungan bagi bayi, sang ibu juga mendapatkan banyak keuntungan diantaranya
pencegahan perdarahan dan anemia setelah melahirkan, mencegah kanker payudara,
membantu pengecilan rahim, hemat dan praktis.
Selama ini banyak anggapan yang keliru dalam masyarakat, seperti bayi
yang menangis terus menerus setelah diberi ASI berarti bayi tersebut masih lapar. Oleh
karena mereka memberikan makanan tambahan seperti sayuran atau buah pada bayinya.
Sistem percernaan bayi baru lahir belum cukup sempurna untuk mencerna makanan yang
padat. sehingga dengan memberikan makanan tambahan dapat menyebabkan gangguan
saluran pencernaan bayi. Persoalan masalah kesehatan masyarakat juga dipengaruhi
tingkat pendidikan dan layanan kesehatan. Pengkajian yang dilakukan oleh penulis
melalui wawancara kepada ibu-ibu post partum di ruang nifas RSUD Abdoel Molelok
mengatakan belum mengerti tentang manfaat ASI eksklusif dan anak yang pertama tidak
diberikan ASI eksklusif. Hal ini perlu ditindaklanjuti, salah satu solusi yang dapat
dilakukan adalah berupa promosi kesehatan agar ibu-ibu tersebut memberikan ASI
Eksklusif pada bayinya dan pada bayi berikutnya.

B. . Tujuan
1. Tujuan umum 
Setelah ibu-ibu post partum mengikuti promosi kesehatan selama 45 menit,
diharapkan dapat memahami tentang ASI eksklusif 
2. Tujuan khusus 
Setelah ibu-ibu post partum mengikuti promosi kesehatan selama 45 menit,
diharapkan bahwa tanpa melihat pada media yang digunakan dapat :
a. Menjelaskan pengertian ASI eksklusif
b. Menjelaskan manfaat ASI bagi bayi dan ibu
c. Menyebutkan jenis-jenis ASI
d. Menguraikan cara memperbanyak ASI
e. Menjelaskan cara memberikan ASI pada ibu yang bekerja
f. Menyebutkan tanda bayi cukup ASI dan tanda bayi kurang ASI
g. Mendemonstrasikan cara memerah ASI yang benar

C. Materi
1. Pengertian ASI eksklusif
2. Manfaat ASI bagi bayi dan ibu.
3. Jenis-jenis ASI
4. Cara memperbanyak ASI
5. Cara memberikan ASI pada ibu yang bekerja
6. Tanda bayi cukup ASI dan tanda bayi kurang ASI
7. Teknik memerah ASI yang benar
 D. Strategi Pelaksanaan 
1. Persiapan :
a. Survei karakter dan lokasi sasaran.
b. Koordinasi dengan penanggung jawab ruang perawatan/pembimbing
c. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Pelaksanaan : 
No Kegiatan Waktu Kegiatan
Penyaji Klien
1 Pembukaan 7 menit Membuka acara dan memberi Menjawab salam mendengarkan
salam
Perkenalan Mendengar dan memperhatikan.
Menjelaskan tujuan promosi Mendengar dan memperhatikan
kesehatan
Menyampaikan tata tertib dan Mendengar dan memperhatikan
waktu yang disepakati
2 Tahap 3 menit Menanyakan pengetahuan klien Memperhatikan dan menjawab
Appersepsi tentang ASI eksklusif meliputi pertanyaan
pengertian, manfaat ASI bagi ibu
dan bayi, jenis-jenis ASI, cara
memperbanyak ASI, cara
memberikan ASI pada ibu yang
bekerja, tanda bayi cukup ASI
dan tanda bayi kurang ASI

Memberikan reinforsement positif Mendengar, menerima


3 Tahap 40 menit Menjelaskan tentang: Mendengar dan memperhatikan
-Pengertian ASI eksklusif
Informasi
-Manfaat ASI bagi ibu dan bayi
(Kegiatan
-Jenis-jenis ASI
inti)
Memberikan kesempatan bertanya Mengajukan pertanyaan
pada klien
Menjawab pertanyaan Mendengar dan memperhatikan
Menjelaskan tentang: Mendengar dan memperhatikan
-Cara memperbanyak ASI
-Cara memberikan ASI
pada ibu yang bekerja
Memberikan kesempatan bertanya Mengajukan pertanyaan
pada klien
Menjawab pertanyaan Mendengar dan memperhatikan
Menjelaskan tentang : Memperhatikan, menyimak
-Tanda bayi cukup ASI
-Tanda bayi kurang ASI
Memberikan kesempatan bertanya Mengajukan pertanyaan
pada Ny.B
Menjawab pertanyaan Mendengar dan memperhatikan
Mendemonstrasikan cara Memperhatikan, menyimak
memerah ASI dengan benar
Meminta ibu-ibu mempraktekkan Melakukan
cara memerah ASI dengan benar
Memberikan reinforsement positif Mendengar, menerima
3 Penutup 10 menit Penyaji mengajukan beberapa Menjawab pertanyaan
pertanyaan secara lisan kepada
klien untuk mengevaluasi tingkat
pemahaman klien tentang materi
yang telah diberikan
Memberikan reinforsement positif Mendengar,
Penyaji menyimpulkan materi Mendengar, menyimak
tentang ASI eksklusif
Penyaji mengarahkan tindak Mendengar, menyimak,
lanjut pemberian ASI eksklusif menerima
Penyaji menutup acara dan Membalas dengan salam
mengucapkan salam

E. Metode
Metode yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah :
1. Ceramah, tanaya jawab
2. Curah pendapat
3. Demonstrasi
F. Media 
Alat dan bahan peraga :
1. Laporan pendahuluan.
2. Satuan Acara Penyuluhan.
3. Leaflet.
4. Slide
5. Cangkir bermulut lebar yang sudah disterilkan
5. Lembar evaluasi/kuesioner 
G. Evaluasi 
1. Struktur
a. Ruang kondusif untuk kegiatan.
b. Peralatan memadai dan berfungsi.
c. Media dan materi tersedia dan memadai.
d. SDM memadai.
2. Proses
a. Ketepatan waktu pelaksanaan.
b. Peran serta aktif klien
c. Penyampaian penyaji materi promosi kesehatan oleh penyaji.
d. Faktor pendukung dan penghambat kegiatan.
3. Hasil terkait dengan tujuan yang ingin dicapai :
a. Penyaji mengajukan 8 pertanyaan secara langsung kepada klien tentang materi yang
dijelaskan.
b. Bila klien dapat menjawab > 60% dari pertanyaan yang diajukan, maka
dikategorikan pengetahuan baik.

H. Sumber Pustaka
1. Atikah Proverawati; Eni Rahmawati. 2010. Kapita Selekta ASI dan Menyusui.
Yogyakarta : Nuha Medika.
2. Dwi Sunar Prasetyono. 2009. Buku Pintar ASI Eksklusif. Diva Press : Yogyakarta.
3. Siti Nur Khamzah. 2012. Segudang Keajaiban ASI yang Harus Anda Ketahui.
Yogyakarta : FlashBooks.
4. Syarifah Rosita. 2008. Asi Untuk Kecerdasan Bayi. Jogjakarta : Ayyana.

I. Lampiran : Materi ASI Eksklusif


1. Pengertian ASI Eksklusif
ASI eksklusif adalah bayi hanya diberi ASI selama 6 bulan tanpa tambahan
makanan ( pisang, bubur susu, biscuit, bubur nasi, nasi tim, atau yang lainnya )
maupun cairan ( susu formula, air jeruk, madu, air teh, air putih atau lainnya ) kecuali
vitamin, mineral dan obat
2. Manfaat ASI Eksklusif
a.  Manfaat ASI bagi ibu
1).  Ibu tidak akan mengalami menstruasi dalam beberapa bulan ( dapat digunakan
sebagai KB alami ).
    2). Mempercepat proses pemulihan rahim.
   3). Mempercepat proses pembentukan tubuh ke ukuran semula.
4). Murah, lebih mudah, lebih ramah lingkungan.
.     5). Lebih praktis, ibu dapat melakukannya dimana saja.
        6). Mengurangi resiko kanker payudara, kanker ovarium, infeksi saluran
kencing, dan osteoporosis.
7). Memberikan kesenangan dan kepuasan bagi ibu.
8). Mencegah perdarahan setelah persalinan.
9). Mengurangi anemia.
b. Manfaat ASI bagi bayi
1).  Merangsang panca indra manusia.
2).  Memberikan kehangatan dan kenyamanan bayi.
3).  Menjaga terhadap penyakit, alergi, AIDS, infeksi lambung dan usus, dan
sembelit.
4).  Membantu mengembangkan rahang dan otot wajah dengan benar.
5).  Mudah dicerna.
6).  Perkembangan otak dan meningkatkan IQ.
7).  ASI dapat meningkatkan kekebalan tubuh bayi.
8).  ASI untuk tumbuh kembang anak yang optimal.
9).  Menurunkan resiko kanker pada anak, penyakit kardiovaskuler, penyakit
kuning, diabetes mellitus dan gigi berlubang
3. Jenis-Jenis ASI
Berdasarkan waktu produksinya, jenis-jenis ASI terdiri dari:
a. Kolostrum
Kolostrum adalah cairan yang pertama kali disekresi oleh kelenjar mamae yang
mengandung tissue debris dan redual material, yang terdapat dalam alveoli dan
duktus dari kelenjar mammae sebelum dan sesudah melahirkan anak. Kolostrum
diproduksi pada beberapa hari pertama setelah bayi dilahirkan. Kolostrum banyak
mengandung protein dan antibodi. Wujudnya sangat kental dan jumlahnya sangat
sedikit. Kolostrum mampu melapisi usus bayi dan melindunginya dari bakteri,
serta sanggup mencukupi nutrisi bayi pada hari pertama kelahirannya. Secara
berangsur-angsur. Produksi kolostrum berkurang saat air susu keluar pada hari
ketiga sampai hari kelima.
b. Foremilk
Air susu yang keluar pertama kali disebut susu awal ( foremilk ). Air susu ini
hanya mengandung sekitar 1-2 % lemak dan terlihat encer, serta tersimpan dalam
saluran penyimpanan. Air susu tersebut sangat banyak dan membantu
menghilangkan rasa haus pada bayi.
c.  Hindmilk
Hindmilk keluar setelah foremilk habis, yakni saat menyusui hampir selesai.
Hindmilk sangat kaya, kental, dan penuh lemak bervitamin. Air susu ini
memberikan sebagian besar energi yang dibutuhkan oleh bayi.
4. Cara memperbanyak ASI,
a. Meningkatkan frekuensi menyusui atau memompa/memeras ASI.
Jika anak belum mau menyusu karena masih kenyang, boleh dilakukan dengan
cara memerah atau memompa ASI. Produksi ASI prinsipnya based on demand,
jika makin sering diminta/disusui/diperas maka makin banyak ASI yang
diproduksi.
b. Mengosongkan payudara setelah anak selesai menyusui.
Makin sering mengosongkan payudara dari ASI, maka produksi ASI juga makin
lancar.
c. Ibu harus dalam keadaan rileks
Kondisi psikologis ibu menyusui sangat menentukan keberhasilan ASI
eksklusif. Bila ibu mengalami gangguan psikologis maka, pada saat bersamaan
ratusan sensor pada otak akan memerintahkan hormon oksitosin untuk bekerja
lambat. Oleh karena itu, perlu menciptakan suasana rileks dan dalam hal ini peran
sang ayah adalah besar.
d. Menghindari pemberian susu formula.
Terkadang karena banyak orangtua merasa bahwa ASI nya masih sedikit dan
takut anak tidak kenyang, banyak yang segera memberikan susu formula. Pada hal
pemberian susu formula itu justru akan menyebabkan ASI semakin tidak lancar.
Bayi relatif malas menyusu atau malah bingung puting terutama pemberian susu
formula dengan dot. Semakin sering susu formula diberikan maka ASI yang
diproduksi makin berkurang.
e. Menghindari penggunaan dot, empeng dan sejenisnya.
Jika ibu ingin memberikan ASI peras/pompa hendaknya diberikan ke bayinya
dengan menggunakan sendok, bukan dot. Saat ibu memberikan dengan dot, maka
bayi dapat mengalami bingung puting. Khususnya pada bayi yang baru dilahirkan
atau dalam proses belajar menyusu, kondisi dimana bayi hanya menyusu di ujung
putting seperti ketika menyusu dot. Padahal cara menyusu yang benar adalah
seluruh areola ibu masuk ke dalam mulut bayi. Akhirnya bayi menjadi malas
menyusu langsung dari payudara ibu karena merasa sulit mengeluarkan ASI.
f. Ibu menyusui mengkonsumsi makanan bergizi.
Makanan bergizi sangat menunjang untuk menambah produksi ASI. Seorang
ibu yang sedang menyusui bayinya memerlukan makanan bergizi yang diperlukan
untuk dua orang, yaitu ibu dan bayinya. Jika ibu mengalami kurang asupan gizi,
maka tidak akan terpenuhi buat kebutuhan si ibu dan untuk pembentukan ASI.
Disisi lain, dengan makanan bergizi dapat memperbaiki kondisi kesehatan ibu
sehingga produksi ASI pun bertambah banyak.
g.  Melakukan perawatan payudara, pemijatan payudara dan kompres air hangat dan
air dingin bergantian.
h. Menanamkan niat yang kuat sejak hamil,
Setelah si bayi lahir akan disusui sendiri. Niat yang kuat sangat berpengaruh
bagi kelancaran ASI. Sedini mungkin, ibu hamil perlu mengumpulkan informasi
tentang ASI dan menyusui, baik melalui media elektronik, buku, tabloid, internet
dan diskusi dengan ahli kebidanan atau mendatangi klinik-klinik laktasi.
i.  Posisi ibu dan bayi dipastikan dalam kondisi yang benar setiap kali menyusui.
Kesalahan posisi menyusui dapat membuat ASI tidak keluar secara sempurna,
putting lecet, atau bayi hanya menghisap udara karena cairan ASI tidak keluar.
5. Cara memberikan ASI pada ibu yang bekerja
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk tetap memberi ASI pada bayi
sekalipun ibu harus bekerja, yaitu :
a. Niat yang ikhlas dan tulus akan menumbuhkan motivasi untuk memberikan makan
yang terbaik bagi buah hatinya yaitu ASI
b. Percaya diri bahwa ASI akan cukup memenuhi kebutuhan bayi.
c.  Berikankah /susuilah bayi sebelum berangkat bekerja.
d. Pada saat di rumah, diusahakan sesering mungkin menyusui bayi.
e. Selama cuti dan hari libur diusahakan langsung menyusui bayi jika dia tampak
lapar, jangan menambah stok ASI.
f. Memompa ASI pada malam hari bila bayi sudah tidur dan pada siang hari bila
berada di kantor setiap 3-4 jam sekali, berapapun hasilnya.
g. Bila di rumah, ASI yang dipompa langsung disimpan dalam botol ASI yang terbuat
dari kaca karena bila di simpan dalam botol plastik lemaknya sering tertinggal di
dalam botol tersebut.
h. Usahakan ASI yang disimpan di dalam lemari pendingin hanya diberikan pada saat
ibu tidak di rumah.
i.  Membawa cool box atau termos es kalau di kantor tidak terdapat lemari
pendingin/freezer untuk menyimpan ASI.
j.  Kualitas ASI masih baik di dalam suhu lemari pendingin dalam waktu 72 jam (3
hari). Bila tidak dikonsumsi selama kurun waktu 3 hari itu, ASI dapat bertahan
sampai 6 bulan bila dibekukan dalam suhu di bawah -20 derajat celcius.
k. ASI dalam suhu ruangan dengan wadah tertutup, masih baik diberikan dengan
tenggat waktu selama 6-8 jam.
l.  ASI tidak boleh dimasak karena akan merusak kandungan nutrisinya. Terlebih lagi
jangan dipanaskan di microwave karena selain nutrisinya akan rusak, ada bahaya
pemanasan yang berlebihan.
m. Sebelum diberikan kepada bayi, ASI yang telah didinginkan, cukup dihangatkan
dengan merendamnya dalam air hangat atau dibiarkan dalam suhu ruangan 25° C
n.  Bila ASI yang telah dihangatkan masih bersisa, sisanya tidak boleh disimpan
kembali kedalam lemari pendingin, sehingga sebaiknya hanya menghangatkan ASI
sejumlah yang dapat dihabiskan oleh bayi dalam sekali minum.

6. Tanda-tanda bayi cukup ASI dan tanda bayi kurang ASI


Tanda bayi kurang ASI :
a.  Adanya pertambahan berat badan yang cukup signifikan.
b.   Minimal ditemukan 6 buah popok yang basah-minimal satu kali sehari buang air
besar di minggu 4-6 pertama, setelah minggu ke enam mungkin saja buang air
besarnya tidak selalu tiap hari.
c.   Berat badan bayi meningkat satu ons sehari pada usia 3 bulan pertama, dan
setengah ons sehari saat usia 3-6 bulan. Bayi baru lahir biasanya akan kehilangan
5-10 persen dari berat badan saat dilahirkan. Berat badan bayi sudah kembali sama
dengan berat kelahirannya menjelang 10-14 hari sesudah kelahiran. Berat badan
bayi yang diperoleh adalah cara tebaik untuk meyakinkan bayi anda mendapat
cukup susu.
d. Pada awal bulan kehidupannya bayi setidaknya mengeluarkan 3 kali buang air besar
setiap harinya dengan warna kekuning-kuningan. Setelah berusia satu bulan,
frekuensi buang air besarnya berkurang. Beberapa bayi bahkan hanya buang air
besar sekali dalam satu atau dua hari.
e.  Bayi sering menyusu, setiap 2-3 jam, minimal 8-12 kali menyusu dalam sehari.
f.  Ibu mendengar bayi menelan susu dan terkadang melihat susu di ujung mulutnya.
g.  Bayi terlihat sehat dan aktif.
h.  Bayi buang air kecil 7-8 kali setiap hari.
Tanda-tanda bayi kurang ASI
a.  Berat badan bayi stabil atau kurang dibanding sebulan sebelumnya.
b.   Pertumbuhan motorik bayi lebih lamban dibanding bayi yang sehat.
c.   Bayi sering murung menangis, rewel, yang biasanya terjadi karena bayi kelaparan.
7. Teknik memerah ASI yang benar
Menggunakan jari, caranya :
Tempatkan tangan di salah satu payudara, tepatnya di tepi areola. Posisi ibu jari
terletak berlawanan dengan jari telunjuk. Tekan tangan ke arah dada, lalu dengan
lembut tekan ibu jari dan telunjuk bersamaan. Pertahankan agar jari tetap di tepi
areola, jangan sampai menggeser ke puting. Ulangi secara teratur untuk memulai
aliran susu. Putar perlahan jari di sekeliling payudara agar seluruh saluran susu dapat
tertekan. Ulangi untuk payudara lain dan jika diperlukan, pijat payudara diantara
waktu-waktu pemerasan. Ulangi pada payudara pertama, kemudian lakukan lagi pada
payudara kedua. Taruh cangkir bermulut lebar yang sudah disterilkan di bawah
payudara yang diperah.  Waktu yang dibutuhkanpun tak sampai setengah jam,
sedangkan susu yang terkumpul bisa mencapai 500 cc.
J. Lampiran Tes Lisan
1. Sebutkanlah pengertian ASI eksklusif?
2. Sebutkan 3 manfaat ASI bagi bayi
3. Sebutkan 2 manfaat ASI bagi ibu
4. Sebutkan jenis ASI yang pertama kali keluar dan apa saja yang banyak terkadung
didalamnya?
5. Sebutkan 4 cara memperbanyak ASI
6. Sebutkan 3 cara memberikan ASI pada ibu yang bekerja
7. Sebutkan 4 tanda bayi cukup ASI
8. Sebutkan 2 tanda bayi kurang ASI

Anda mungkin juga menyukai