Anda di halaman 1dari 9

karheinzdhianapriliablogby

makalah keanekaragaman hayati


 karheinz

6 tahun yang lalu


Iklan

                                                                                                     KELOMPOK
2                                                                                                     

DISUSUN OLEH:

1. MARIANA S. J. SURIPATTY (2014-40-029)


2. ARDELEA F. SETITIT (2014-40-031)
3. RIEDLE KARHEINZ KUMAGAP (2014-40-035)
4. MELANIA FAUTNGILYANAN (2014-40-026)
5. AGUSTINA Y. MANAKANE (2014-40-019)

UNIVERSITAS PATIMURA AMBON

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MIPA

PROGRAM STUDI BIOLOGI

PGMIPAU (ICP) ANGKATAN 2014

KATA PENGANTAR

Atas berkat dan kuasa TUHAN yang Maha Esa, dan juga atas bimbingan dari Dosen mata
kuliah biologi umum. Ibu Ine Arini, S.Pd, kami kelompok 2 dapat menyelesaikan makalah
biologi umum dengan judul makalah KEANEKARAGAMAN HAYATI.

DAFTAR ISI

KATA PENGANTA….…….……………………………………………..i

DAFTAR ISI…….………….…………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN…..……………………………………………..1

1. Latar belakang….…………………………………………………..1
2. Tujuan……………………………………………………………..1
3. Metode penulisan…………………………………………………..1

BAB II PEMBAHASAN….…..……………………………………………………….2

1. Pengertian keanekaragaman hayati………………………………….2


2. Penyebab terjadinya keanekaragaman hayati………………………..2
3. Klasifikasi keanekaragaman hayati…………………………………..4
4. Manfaat keanekaragaman hayati…………………………………….5
5. Konservasi keanekaragaman hayati………………………………….5
6. Klasifikasi makhluk hidup…………………………………………..5
7. Tindakan manusia yang mengakibatkan penurunan keanekaragaman

Hayati………………………………………………………………7

1. Upaya manusia yang melestarikan dan meningkatkan keanekaragaman

hayati……………………………………………………………….8

BAB III PENUTUP…………..……………………………………………9

1. Kesimpulan…………………………………………………………9

DAFTAR PUSTAKA………….…………………………………………..10

ii

BAB II

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Di lingkungan sekitar kita, kita dapat menemui berbagai jenis makhluk hidup. Berbagai jenis
hewan misalnya ayam, kucing, serangga, dan sebagainya, dan berbagai jenis tumbuhan
misalnya mangga, rerumputan, jambu, pisang, dan masih banyak lagi jenis tumbuhan di
sekitar kita. Masing-masing makhluk hidup memiliki cirri tersendiri sehingga terbentuklah
keanekaragaman makhluk hidup yang disebut dengan keanekaragaman hayati atau
biodiversitas.

1. Tujuan

Tujuan kami menyusun makalah ini antara lain:

1. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah biologi umum.


2. Menambah wawasan akan keanekaragaman hayati dan upaya pelesstariannya.
3. Metode Penulisan

Metode penulisan yang kami gunaakan untuk mencari sumber-sumber untuk pembuatan
makalah ini adalah dengan cara mengumpulkan data dari buku-buku dan beberapa situs di
internet.

BAB II

PEMBAHASAN
1. Pengertian Keanekaragaman Hayati

 Keanekaragaman makhluk hidup/keanekaragaman hayati adalah suatu istilah pembahasan


yang mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut skala
organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan mikroorganisme serta
ekosistem dan proses-proses ekologi dimana beentuk kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat
juga diartikan sebagai kondisi keanekaragaman bentuk kehiddupan dalam ekosistem atau bioma
tertentu. Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai kesehatan system biologis
 Keaneragaman hayati adalah variabilitas diantara makhluk hidup dari semua sumber,
termasuk interaksi ekosistem terestrial, pesisir dan lautan dan ekosistem akuatik lain kompleks
ekologik tempat hidup bagi Makhluk Hidup menjadi bagiannya.
 Keanekaragaman hayati adalah ketersediaan keanekaragaman sumber daya hayati berupa
jenis maupun kekayaan plasma nutfah (keanekaragaman genetik dalam jenis), Keanegaraman
antar jenis dan keanekaragaman ekosistem

Keanekaragaman hayati tidak terdistribusi secara merata di bumi. Wilayah tropis memiliki
keanekaragaman hayati yang lebih kaya, dan jumlahkeanekaragaman hayati dan jumlah
keanekaragaman hayati terus menurun jika semakin jauh dari ekuator

Keanekaragaman hayati yaqng ditemukan di bumi adalah hasil dari miliaran tahun proses
evolusi. Asal muasal kehidupan belum diketahui secara pasti dalam sains. Hingga sekitar 600
juta tahun yang lalu, kehidupan di bumi hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan
organismeuniseluler lainnya sebelum organism multiseluler muncul dan menyebabkan
ledakan keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodic dan eventual juga
terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitasbumi, iklim, dan luar amgkasa.

1. Penyebab terjadinya Keanekaragaman Hayati

Keanekaragaman dapat terjadi akibat dipengaruhi oleh factor genetika dan factor lingkungan.
Faktor genetika atau factor keturunan adalah sifat dari makhluk hidup itu sendiri yang
diperoleh dari induknya. Factor

Faktor lingkungan adalah factor dari luar makhluk hidup yang meliputi lingkungsn

fisik, lingkungan kimia, dan lingkungan biotic. Lingkungan biotic misalnya suhu,
kelembapan cahaya, dan tekanan udara. Lingkungan kimia misalnya makanan, mineral,
keasaman, dan zat kimia buatan. Lingkungan fisik misalnya mikroorganisme, tumbuhan,
hewan, dan manusia. Keanekaragaman makhluk hidup dapat terbentuk karena perkewinan
(persilangan) dan kondisi lingkungan.

1. Perkawinan (persilangan)

Perkawinan dapat menghasilkan keanekaragaman. Perkawinan yang dimaksud adalah


perkawinan antara individu berbeda sifat, tetapi tergolong dalam jenis (spesies) yang sama.

Perkawinan antara spesies yang berbeda mungkin dapat menghasilkan keturunan, tetapi
keturunannya itu tidak mampu menghasilkan keturunan yang baru. Yang mana keturunan
yang baru itu, merupakan keturunan yang steril.
Perkawinan antara individu didalam jenis (spesies) yang sama akan menghasilkan keturunan
yang fertile. Artinya, keturunan tersebut mampu berkembang biak menghasilkan keturunan
berikutnya. Didalam spesies yang sama terdapat perbedaan sifat. Perkawinan antara makhluk
hidup yang berbeda sifat dapat menghasilkan keturunan yang memiliki sifat baru. Keturunan
dengan sifat yang baru tersebut merupakan individu yang baru. Perkawinan demikian disebut
persilangan. Jadi, melalui persilangan akan muncul keanekaragaman yang baru.

Persilangan buatan banyak dilakukan pada tumbuhan-tumbuhan. Tujuannya adalah untuk


mendapatkan sifat baru yang unggul. Misalnya, persilangan tebu untuk memperroleh bibit
tebu yang ungula. Demikian pula dengan untuk mendapatkan bibit padi, jagung, dan kedelai
atau hewan budidaya tertentu.

2. Keadaan lingkungan

Keadaan lingkunga dapaat mempengaruhi keanekaragaman makhluk hidup yang ada. Berikut
beberapa contoh:

1. Biasanya jenis makhluk hidup yang ada di daerah subur leebih banyak dibandingkan dengan
di daerah gersang. Jadi, keanekaragaman makhlu hidup di daerah subur lebih tinggi dari pada di
daerah gersang. Indonesia termasuk daerah Negara yang subur dan memiliki keanekaragaman
makhluk hidup yang tinggi

1. Disebuah batu tepi sungai terdapat berbagai makhluk hidup. Misalnya lumut, tumbuhan
paku, rumput, lumut kerak, dan siput. Keanekaragaman makhluk hidup di sisi batu yang kering
berbeda dengan keanekaragaman makhluk hidup di sisi batu yang berada di tepi sungai. Dalam
contoh ini, keanekaragaman dipengaruhi oleh kelembapan dan ketersediaan air.

Dipermukaan bumi terdapat berbagai spesies makhluk hidup. Sebagaimana telah di uraikan,
makhluk hidup yang berbeda spessies tidak dapat menghasilkan keturunan yang fertile.
Bahkan, makhluk hidup yang berbeda spesies ada yang tida dapat melakukan perkawinan.

1. Klasifikasi Keanekaragaman Hayati


2. Keanekaragaman tingkat gen

Gen adalah bagian tertentu pada kromasom yang membawa sifat tertentu suatu spesies
makhluk hidup. Jadi, keanekaragaman tingkat gen adalah variasi susuna gen suatu spesies
makhluk hidup.

Contoh:

Keanekaragaman hewan kucing, yaitu adanya kucing Persia, kucing angora, dan kucing siam.

2. Keanekaragaman tingkat spesies

Merupakan perbedaan yang ditimbulakan oleh variasi bentuk, dan penampakan antar satu
jenis spesiesn dengan yang lainnya di suatu tempat.

Contoh:
Keanekaragaman suatu perkebunan yang ditumbuhi pohon mangga, pohon jambu, bunga
mawar, dan bunga angrek.

3. Keanekaragaman tingkat ekosistem

Merupakan perbedaan yang ditimbulkan oleh interaksi antara komponen biotik (hidup) da
abiotik (tak hidup) pembentuk ekosistem.

Contoh:

Ekosistem sawah, ekosistem sungai, ekosisstem laut, dan ekosistem terumbu karang.

1. Manfaat keanekaragaman hayati


2. Sumber obat dan kosmetik
3. Sumber pangan, papan, dan sandang
4. Lahan penelitian dan Pengembangan ilmu
5. Sarana peningkat nilai budaya
6. Sumber plasma nutfah
7. Sumber pendapatan
8. Sarana rekreasi
9. Penunjang keberlanjutan ekosistem
10. Konservasi keaneka ragaman hayati
11. In situ,  yaitu pelestarian sumberr daya alam hayati yang dilakukan di habitat asalnya.

Contoh: cagar alam, taman wisata, taman nasional, dan hutan lindung

2. Ex situ, yaitu pelestarian sumber daya alam hayati di luar habitat asalnya.

Contoh: kebun koleksi, dan kebun binatang

1. Klasifikasi makhluk hidup

Klasifikasi adalah suatu cara (proses) mengelompokkan makhluk hidupsecara sistematis


berdasarkan aturan tertentu yang bertujuan mempermudah kita dalam mempelajari cirri dan
sifat makhluk hidup.

1. Macam-macam klasifikasi
2. Klasifikasi system alami, yaitu penggolongan makhluk hidup berdasarkan cirri morfologi,
anatomi, dan fisiologi yang dimiliki.
3. Klasifikasi system filogen yaitu penggolongan makhluk hidup berdasarkansejarah evolusinya.
4. Klasifikasi system buatan, yaitu penggolongan makhluk hidup berdasarkan cirri morfologi
yang sudah diamati.

1. Tahapan-tahapan dalam klasifikasi


Klasifikasi makhluk hidup pertamkali dipelopori oleh Corolus Linnaeus, ia mengelompokkan
makhluk hidup berdasarkan ciri (identifikasi) dan pemberian nama dengan system tata nama
ganda

1. Proses identifikasi

 identifikasi persamaan dan perbedaan cirri yang dimiliki makhluk hidup meliputi morfologi,
anatomi, fisiologis, dan kromosomnya.
 kegiatan pengelompokkan makhluk hidup menghasilkan kelompok-kelompok takson

Urutan Takson dalam Klasifikasi

Klasifikasi Hewan Klasifikasi Tumbuhan

Kingdom Kingdom

Phylum (filum) Division (divisi)

Classis (kelas) Classis (kelas)

Ordo (bangsa) Ordo (bangsa)

Familia (suku) Familia (suku)

Genus (marga) Genus (marga)

Species (jenis) Species (jenis)

2. Pemberian nama

 System penamaan nama terdiri atas dua bagian disebut dengan system tata nama ganda
atau binomial nomenclature.
 penulisan nama ilmiah menggunakan nama latin dan memiliki aturan tertentu, yaitu terdiri
atas dua kata, kata pertama menunjukkan genus dimulai dengan huruf besar, sedangkan kata
kedua menunjukkan spesies dimulai dengan huruf kecil.

Contoh: Durio zibethinus

 jika ditulis tangan kedua bagian nama tersebut digaris bawahi, dan jika dicetak (ketik
computer) penulisannya harus dimiringkan. Terkadang terdapat penulisan nama dengan tiga kata.
Kata ketiga, berarti menunjukkan varietas.

Contoh: Oryza sativa var.IR64

1. Perkembangan Sistem klasifikasi


2. System 2 kingdom (Aristoteles, tahun 1800)

Terdiri atas planeta dan animalia.

2. System 3 kingdom (E. Haeckel tahun 1866)


Terdiri atas protista, planeta, dan animalia

3. System 4 kingdom (E. Chatton tahun 1937)

Terdiri atas monera, protista, planeta, dan animalia

4. System 5 kingom (R. H. Whittaker tahun 1969)

Terdiri atas monera, protista, fungi, planeta, dan animalia

5. System 6 kingdom (Salomon tahun 1999-2002)

Terdiri atas bakteri, archaebakteri, protista, fungi, planeta, dan animalia.

1. Kunci determinasi

 penggunaan kunci determinasi merupakan cara yang sering digunakan untuk


mengidentifikasi tumbuhan maupun hewan.
 kunci determinasi disebut juga kunci dikotom, merupakan kunci idetifikasi dengan
menelusuri jalur yang ditetapkan oleh keputusan beraturan dengan setiap pilihannya adalah biner
(hanya ada dua alternative).

1. Manfaat mempelajari klasifikasi

 mengetahui adanya hubungan kekebaratan antara makhluk hidup yang beraneka ragam
dalam mendukung kelangsungan hidup manusia.
 mempermudah mengenal dan mempelajari makhluk hidup.

1. Tindakan manusia yang mengakibatkan penurunan keanekaragaman hayati


2. Perusakan habitat
3. Pengunaan pestisida
4. Pencemaran
5. Perubahan tipe tumbuhan
6. Penebangan hutan
7. Seleksi
8. Fragmentasi dan hilangnya habitat
9. Introduksi spesies
10. Eksploitasi hewan dan tumbuhan berlebih
11. Pencemaran air, tanah, dan udara
12. Perubahab iklim global

1. Upaya manusia yang melestarikan dan meningkatkan keanekaragaman hayati.


2. Penghijauan
3. Pembuatan taman kota
4. Pemuliaan
5. Pengembangbiakan
6. Memelihara kelestarian hutan
7. Menetapkan daerah perlindungan alam
8. Hutan suaka alam
9. cagar alam
10. suaka margasatwa
11. hutan pelestarian alam
12. taman nasional
13. taman hutan raya
14. taman wisata alam

BAB III

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Makhluk hidup di dunia ini beragam. Keanekaragaman makhluk hidup tersebut dengan
sebutan keanekarangaman hayati atau biodiversitas. Setiap system lingkungan memiliki
keanekaragaman hayati yang berbeda. Keanekaragaman hayati ditunjukkan oleh adanya berbagai
variasi bentuk, ukuran, warna, dan sifat-sifat dari makhluk hidup lainnya.
2. Keanekaragaman hayati disebabkan oleh dua factor yaitu factor genetika dan factor
lingkungan. Terdapat interaksi antara factor genetika dan factor lingkungan dalam mempengaruhi
sifat makhluk hidup.
3. Kegiatan manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati, baik keanekaragaman gen,
spesies, maupun keanekaragaman ekosistem. Namun di samping itu, kegiatan manusia juag dapat
meningkatkan keanekaragaman hayati misalnya penghijauan, dan pembuatan taman kot
4. Pelestarian keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ dan ex situ

DAFTAR PUSTAKA

http://id.wikipedia.org/wiki/Keanekaragaman_hayati

biologilover.files.wordpress.com/2008/…/keanekaragaman-hayati2.d.
http://www.pintugerbang.net/id/mod/book/view.php?id=55&chapterid=11

http://afrizaldaonk.blogspot.com/2011/01/dampak-kegiatan-manusia-terhadap.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Keanekaragaman_hayati

10
Iklan

Bagikan ini:
Kategori: Tak Berkategori

Berikan Komentar

karheinzdhianapriliablogby
Kembali ke atas
Iklan

Anda mungkin juga menyukai