TERBUKA
Oleh :
NIM : 0709045065
Pola peledakan merupakan urutan waktu peledakan antara lubang-lubang bor dalam
satu baris dengan lubang bor pada baris berikutnya, ataupun antara lubang bor yang
satu dengan lubang bor yang lainnya. Pola peledakan ini ditentukan berdasarkan
• Box Cut, yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke depan dan
membentuk kotak.
• Corner cut, yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya ke salah satu sudut
• V cut, yaitu pola peledakan yang arah runtuhan batuannya kedepan dan membentuk
huruf V.
1. Pola peledakan serentak, yaitu suatu pola yang menerapkan peledakan secara serentak
untuk semua lubang ledak.
2. Pola peledakan beruntun, yaitu suatu pola yang menerapkan peledakan dengan watu tunda
antara baris yang satu dengan baris lainnya.
Setiap lubang ledak yan akan diledakkan harus memiliki ruang yang cukup kea rah bidang
bebas terdekat agar energi terkonsentrasi secara maksimal sehingga lubang tembak akan
terdesak, mengembang, dan pecah.
Berbagai Tipe Sekuen Inisiasi :
109ms
Cord
2. V – Cut
176
ms
42m
s
Free face
Restricted forward movement
High muckpile profile
Good fragmentation
Increase Damage at Base of V
3. Corner cut ( Echelon)
176m
s
42m
s
More free faces
Side movement
Fragmentation
Simple
109ms 42ms
176ms
Blasted
muckpile
67ms
2. Square, V
Drilled : B = S, Square
Effective Spacing Se
Ratio : = =2
Effective Burden Be
3. Square, VI
Drilled : B = S, Square
Effective Spacing Se
Ratio : = =5
Effective Burden Be
4. Square, VI
Drilled : B = S, Square
Effective Spacing Se
Ratio : = = 3,25
Effective Burden Be
Referensi :
Handbook of Blasting Tables, ICI Explosive Australia. Operation Pty Ltd, Sydney.1989. 36
pp.
Eko Yulianto, 2010. Upaya Pencapaian Target Produksi Batubara Melalui Perbaikan Teknis
Pemboran dan Peledakan di PT. Madhani Telatah Nusantara. Fakultas Teknik
Universitas Bangka Belitung.
http://www.scribd.com/document_downloads/direct/50601321?
extension=pdf&ft=1301320123<=1301323733&uahk=Y9pHv5k/L0LCqR+ab44RSX+ch7
w