Anda di halaman 1dari 4

PREPARAT ACNE

1. Klindamisin
Indikasi:
Menangani jerawat meradang yang sifatnya ringan hingga parah
Dosis:
Penggunaan oral untuk dewasa adalah 150-300 mg setiap 6 jam atau 4 kali sehari. Dosis
maksimum per kali minum 450 mg dan dosis maksimum perhari 1,8 g. Sedangkan
penggunaan oral pada anak-anak adalah 3-6 mg/kgBB tiap 6 jam atau 4 kali sehari. Bila
berat badan anak kurang dari 10 kg, dosis yang diberikan minimal 37,5 mg tiap 8 jam.
Kemudian untuk penggunaan topikal dioleskan pada area yang terdapat jerawat,
digunakan 2 kali sehari (kecuali foam 1 kali sehari).
Efek Samping:
Penggunaan oral memiliki efek samping seperti gangguan pencernaan, termasuk mual,
muntah, muncul rasa seperti logam di mulut, diare, nyeri saat menelan, nyeri sendi, dan
rasa panas di dada (heartburn). Sedangkan penggunaan secara oral emiliki efek samping
seperti kulit kering, kulit terlihat seperti bersisik, serta pengelupasan kulit yang sifatnya
ringan.
Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap klindamisin atau llinkomisin
Kategori Kehamilan:
Oral B, Topikal B
Penggunaan klindamisin pada kehamilan termasuk dalam kategori FDA B. Artinya, studi
pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin, namun
belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Penggunaan klindamisin pada kehamilan
dinilai aman, baik untuk sediaan topikal maupun sistemik. Klindamisin juga dapat
diberikan pada ibu menyusui.
2. Isotretinoin
Indikasi:
Mengurangi sekresi sebum, selain itu digunakan untuk pengobatan secara sistemik
mengatasi jerawat nodulo-cystic dan konglobat, kondisi jerawat yang parah, scarring,
jerawat yang tidak merespon pengobatan antibakteri sistemik yang telah diberikan dalam
jumlah yang cukup, maupun jerawat yang terkait dengan gangguan psikologis. 
Dosis:
Dosis untuk penggunaan dalam bentuk oral (kapsul) pada orang dewasa dan remaja usia
>12 tahun adalah 0,5 mg/kgBB per hari, dikonsumsi 1-2 kali sehari. Dosis dapat
ditingkatkan menjadi 1 mg/kgBB per hari jika diperlukan.Pada umumnya, obat
dikonsumsi selama 4-6 bulan. Sedangkan untuk penggunaan topikal dioleskan tipis 1-2
kali sehari, pengobatan dilakukan selama 4-6 bulan.
Efek Samping:
Kulit dan membran mukosa yang sangat kering, perdarahan pada hidung dan nyeri sendi
Kontraindikasi:
Obat ini kontraindikasi pada anak atau orang dewasa yang memiliki riwayat atau riwayat
keluarga dengan cutaneuous epithelioma. Juga pada wanita hamil atau wanita yang
merencanakan hamil.
Kategori Kehamilan:
Oral X, Topikal X
Penggunaan isotretinoin pada kehamilan termasuk dalam kategori FDA X. Artinya, studi
pada binatang percobaan dan manusia telah memperlihatkan adanya abnormalitas
terhadap janin atau adanya risiko terhadap janin. Obat dalam kategori ini
dikontraindikasikan pada wanita yang sedang atau memiliki kemungkinan untuk hamil.
Isotretinoin belum diketahui terserap ke dalam ASI atau tidak. Apabila sedang menyusui,
jangan menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dulu kepada dokter.

3. Asam Azaleat
Indikasi:
Akne vulgaris
Dosis:
Penggunaan topikal untuk dewasa dan ank usia kurang lebih 12 tahun dioleskan 2 kali
sehari (pagi dan malam) dengan lama pengobatan bisa sampai 6 bulan
Efek Samping:
Iritasi lokal (kurangi frekuensi atau hentikan penggunaan sementara)
Kontraindikasi: -
Kategori Kehamilan:
Topikal B
Penggunaan asam azaleat pada kehamilan termasuk dalam kategori FDA B. Artinya,
studi pada binatang percobaan tidak memperlihatkan adanya resiko terhadap janin,
namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Penggunaan klindamisin pada
kehamilan dinilai aman, baik untuk sediaan topikal maupun sistemik. Klindamisin juga
dapat diberikan pada ibu menyusui.

4. Benzoil Peroksida (BPO)


Indikasi:
Sebagai zat keratolik, yang juga berdaya bekterostatis terhadap kuman jerawat (P. acnes).
Obat ini digunakan untuk akne vulgaris papula pustule yang berat, tidak dibenarkan
untuk digunakan pada akne vulgaris ringan.
Dosis:
Dioleskan tipis dan merata 1-2 kali sehari pada jerawat, lebih baik setelah cuci muka
dengan sabun dan air, awali pengunaan dengan kekuatan yang lebih rendah.
Efek Samping:
Iritasi kulit, mewarnai kain (bahkan rambut yang berwarna hitam) dan dermatitis kontak
alergika (walaupun jarang terjadi)
Kadan-kadang terjadi iritasi kulit dengan gejala kemerahan, kulit bersepih dan gatal
Kontraindikasi:
Hipersensitif terhadap komponen obat
Kategori Kehamilan:
Topikal C
Penggunaan benzoil peroksida (BPO) pada kehamilan termasuk dalam kategori FDA C.
Artinya, studi pada binatang percobaan memperlihatkan mungkin adanya resiko terhadap
janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan
jika manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. Belum diketahui
apakah BPO dapat terserap ke dalam ASI atau tidak. Bila sedang menyusui, jangan
menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.

DAFTAR PUSTAKA

BPOM RI. 2015. Pusat Informasi Obat Nasional. http://pionas.pom.go.id/ioni/bab-13-kulit/136-


akne-dan-rosasea/1361-sediaan-topikal-untuk-akne/retinoid-topikal-dan-sediaa-0.
(Diakses pada tanggal 19 September 2021)
Ikatan Apoteker Indonesia. 2016. Informasi Spesialite Obat Indonesia. Volume 50. Jakarta: PT
ISFI Penerbitan.
Movita, T. 2013. Acne Vulgaris. Jakarta: Kalbemed.
Murlistyarini, Sinta. 2019. Akne Vulgaris. Malang: UB Press.
Tan, H. T. dan Kirana Rahardja. 2010. Obat-Obat Sederhana untuk Gngguan Sehari-hari.
Jakarta: Gramedia.

Anda mungkin juga menyukai