Anda di halaman 1dari 7

DAMPAK POLUSI TERHADAP LINGKUNGAN

Pencemaran udara merupakan masalah global. Sumber pencemaran udara


adalah terutama pembakaran bahan bakar fosil untuk mendapatkan energi untuk
industri dan transportasi.
Pencemaran udara pada dasarnya berbentuk partikel (debu, gas, timah
hitam) dan gas (Karbon Monoksida (CO), Nitrogen Oksida (NOx) , Sulfur Oksida
(SOx), Hidrogen Sulfida (H2S), hidrokarbon). Udara yang tercemar dengan
partikel dan gas ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berbeda
tingkatan dan jenisnya tergantung dari macam, ukuran dan komposisi kimiawinya.
Secara umum efek pencemaran udara terhadap saluran pernafasan dapat
menyebabkan terjadinya:
1. Iritasi pada saluran pernafasan. Hal ini dapat menyebabkan pergerakan silia
menjadi lambat, bahkan dapat terhenti sehingga tidak dapat membersihkan
saluran pernafasan.
2. Peningkatan produksi lendir akibat iritasi oleh bahan pencemar.
3. Produksi lendir dapat menyebabkan penyempitan saluran pernafasan.
4. Rusaknya sel pembunuh bakteri di saluran pernafasan.
5. Pembengkakan saluran pernafasan dan merangsang pertumbuhan sel,
sehingga saluran pernafasan menjadi menyempit.
6. Lepasnya silia dan lapisan sel selaput lendir.

A. Studi Tentang Kualitas Udara


Untuk menilai problem polusi udara perkotaan di kota-kota
metropolitan dunia, WHO dan UNEP bekerjasama dengan GEMS-Air,
memprakarsai sebuah studi rinci tentang kualitas udara 20 dikota - kota besar
dunia. Guna mencapai tujuan studi tersebut, kota-kota besar didefenisikan
sebagai kelompok kota dengan jumlah penduduk saat ini atau proyeksi
sampai tahun 2000, sebanyak ± 10 juta orang. Walaupun ada 20 kota-kota
besar memenuhi persyaratan tersebut, karena kekurangan sumber-sumber
data dan waktu yang dibutuhkan, maka hanya 20 kota yang diteliti, Dakka,
Lagos, Teheran dan Osaka tidak termasuk, karena kondisinya sama dengan
Tokyo.
Kelompok kota-kota yang terpilih itu adalah : 3 kota di Amerika
Utara, 3 kota di Amerika Selatan, sebuah kota di Afrika, 11 kota di Asia dan

1|DAMPAK POLUSI TERHADAP LINGKUNGAN


2 kota di Eropa. Kota-kota tersebut adalah : Buenos Aires di Argentina, Sao
Paulo Raya, dan Rio de janero di Brazilia, Meksiko di Meksiko ; Beijing dan
Sanghai di Cina, Kairo de Raya di Mesir, Kalkuta, New Delhi dan Bombay
Raya di India, Karaci di Pakistan, Jakarta di Indonesia, Tokyo di Jepang,
Manila di Filipina, Bangkok di Thailand, Seoul di Korea, Moskow di Rusia,
London di Britania Raya, Los Angeles dan New York di Amerika Serikat.
Alasan utama dalam memilih kota-kota besar ini adalah, karena kota-
kota ini:
1. Mempunyai masalah pencemaran paling serius
2. Mempunyai wilayah daratan yang luas dengan jumlah penduduk yang
besar, dimana jumlah keseluruhan penduduk di 20 kota-kota ini tahun
1990 kira-kira mencapai 234 juta orang.
3. Bakal banyak kota-kota lainnya yang sedang meningkat statusnya
sebagai kota metropolitan, point terakhir ini merupakan hal yang penting.

Sebuah tinjauan masalah polusi udara dikota-kota besar dan kesukaran


mengidentifikasi serta mencari pemecahan masalahnya merupakan peringatan
bagi kota-kota yang sedang berkembang pesat lainnya. Juga dapat sebagai
pedoman untuk mengatasi dan mencegah sebagian masalah tersebut.

Untuk menghimpun data-data global polusi udara dikota-kota besar


sangat sulit, karena :
1. Informasi tentang zat-zat pencemaran dan kesehatan mereka sering tidak
ada, tidak lengkap atau sudah usang.
2. Adanya perbedaan dalam metodologi dan laporan antar negara, dalam
negara yang sama dan dikota-kota.
3. Kekurangan data yang dipakai, termasuk yang tidak mewakili persoalan
dibandingkan,dan dicatat dimana yang perlu.

Sungguhpun demikian, data-data dan analisa yang dipersiapkan


merupakan gambaran yang luas dan keabsahan pertama dari keadaan polusi
udara serta kecenderungannya dikota-kota besar.

2|DAMPAK POLUSI TERHADAP LINGKUNGAN


B. Pengertian tentang Polusi Udara Perkotaan
Masalah pencemaran udara dikota-kota besar, sangat dipengaruhi dan
berbeda oleh berbagai faktor yaitu: tofografi, kependudukan, iklim dan cuaca
serta tingkat atau angka perkembangan sosio ekonomi dan industrialisasi.
Masalah-masalah ini akan meningkat keadaannya, jika jumlah penduduk
perkotaan semakin meningkat yang mengakibatkan jumlah penduduk yang
terpapar polusi udara juga meningkat. Perkiraan-perkiraan PBB menunjukkan
sampai tahun 2000 sekitar 47 persen dari jumlah keseluruhan populasi akan
tinggal didaerah perkotaan. Pada tahun1990, 60 kota-kota didunia
mempunyai jumlah penduduk ± 3 juta orang dan pada tahun 2000
diproyeksikan 85 kota-kota akan termasuk jenis katagori ini.
C. Sumber-sumber polusi udara
Pertumbuhan polusi kota dan tingakt industrialisasi yang tak terhindar,
akan mengarah kepada kebutuhan enegi yang lebih besar, pada umumnya
akan menghasilkan pembuabuangan limbah atau zat pencemar lebih
banyak.pembakaran bahan bakar posil untuk pemanasan rumahtangga untuk
pembangkit tenaga listrik, kendaraan bermotor, dalam proses-proses industri
dan pembuangan limbah padat dengan pembakaran merupakan sumber utama
dari pembuangan limbah zat-zat pencemar didaerah perkotaan.
Zat-zat pencemar udara yang paling sering dijumpai dilingkungan
perkotaan adalah: SO2, NO dan NO2, CO, O3, SPM (Suspended Particulate
Matter) dan Pb. SO2 berperan dalam terjadinya hujan asam dan polusi
partikel sulfat aerosol. NO2 berperan terhadap polusi partikel dan deposit
asam dan prekusor ozon yang merupakan unsur pokok dari kabut fotokimia.
Asap dan debu termasuk polusi partikel. Ozon, CO, SPM, dan Pb seluruhnya
telah dibuktikan memberi pengaruh yang merugikan kesehatan manusia.
Pembakaran bahan bakar fosil di sumber-sumber yang menetap, mengarah
terbentuknya produksi SO2, NO dan NO2 serta Pb, sedangkan masing-
masing berminyak solar jelas terbukti menghasilkan sejumlah partikel dan
SO2 sebagai tambahan dari NO dan NO2.
Ozon merupakan suatu fotokimia oksidan secara tidak langsung
dihasilkan dari sumber-sumber pembakaran, dibentuk dibagian bawah
atmosfir, dari NO dan komponen-komponen organik yang mudah menguap
(VOCs= Volatile Organic Compounds) atau Hidrokarbon-hidrokarbon reaktif
dengan adanya sinar matahari. VOCs dihasilkan dari keaneka ragaman

3|DAMPAK POLUSI TERHADAP LINGKUNGAN


sumber-sumber buatan manusia termasuk lalu lintas jalan raya, produksi dan
pemakaian zat-zat kimia organik seperti bahan-bahan pelarut, transport dan
pemakaian crude oil, pemakaian dan distribusi gas alam, tempat pembuangan
limbah dan pabrik-pabrik limbah cair.
Walaupun penemuan-penemuan pembuangan limbah cair secara rinci
tidak tersedia luas bagi kota-kota itu sendiri. Berdasarkan observasi nasional
dan adanya peningkatan registrasi kendaraan bermotor akhir-akhir ini, dapat
disimpulkan bahwa kendaran bermotor merupakan sumber utama dari zat-zat
pencemar udara terutama CO, NO, dan NO2, SPM dimayoritas dikota-kota
besar dinegara industri.
Sebaiknya dikota-kota negara berkembang menunjukkan variasi
sumber polusi udara yang lebih besar. Kontribusi relatif dari mobil dan
sumber-sumber yang bergerak atau menetap terhadap emisi - emisi polutan
udara berbeda nyata di antara kota-kota, tergantung dari tingkat motorisasi,
kepadatan,tipe industri yang ada. Kontribusi dari kendaraan bermotor lebih
sedikit dikota-kota dengan tingkat motorisasi rendah seperti: di Afrika dan
kota-kota terletak didaerah yang suhu dingin (tergantung pada bahan bakar
batu bara atau biomosa untuk pemanas ruangan) Cina, Eropa Timur.
Suatu hal yang perlu diperhatikan pada beberapa negara berkembang
adalah cenderung banyaknya kendaraan bermotor tua dan tak terawat
sehingga jelas merupakan suatu faktor yang menunjukkan kendaraan tersebut
adalah sumber zat-zat pencemar. Banyaknya jumlah kendaraan bermotor
didunia saat ini dipusatkan kedalam kelompok ekonomi pendapatan tinggi
dunia. Pada tahun 1988, negara-negara OECD (Organization for Economic
Cooperation and Development) mencatat bahwa dari 80% jenis-jenis mobil
didunia: 70%nya adalah jenis truk dan bus-bus , >50% merupakan kendaraan
beroda dua dan tiga.
Sejak tahun 1950; armada kendaraan secara global telah meningkat
10% kali lipat dan diperkirakan menjadi dua kali lipat dalam tempo 20 -30
Tahun mendatang, dari sekarang berjumlah 630 juta buah. Angka
pertambahan jumlah kendraan dunia diproyeksikan melampaui kedua jumlah
total produksi dan populasi diperkotaan. Peranan kendaraan bermotor
terhadap pertambahan polusi menjadi meningkat di negara-negara yang
sedang berkembang. Jika tidak dilakukan pengawasan yang ketat terhadap

4|DAMPAK POLUSI TERHADAP LINGKUNGAN


zat-zat pencemar yang berkaitan dengan lalu lintas, sudah pasti akan
memperburuk kondisi udara daerah ini.
Sebagai tambah zat-zat pencemar udara yang lebih tradisionil yang
lebih umum, sejumlah besar racun dan zat kimia dideteksi telah meningkat
jumlahnya diudara perkotaan, walaupun dengan konsentrasi rendah.
Contohnya : Logam-logam berat pilihan (Berilium, Cadnium, Merkuri) 
Sedikit zat-zat organik (Benzene, Polychlorodi benzo-dioxid, Furan,
Formaldehide, Vinychloride, Polyaromatic hidrokarbon)
Radionucleids seperti ; radon
Fibers; Asbes
Bahan-bahan kimia tersebut dikeluarkan dari bermacam-macam
sumber seperti pembakaran sampah, pabrik-pabrik pengelolah limbah, proses-
proses industri dan manufaktur, dry cleaning, bahan-bahan bangunan, dan
kendaraan bermotor. Walaupun emisi-emisi zat kimia ini umumnya lebih
rendah kadarnya dibandingkan zat pencemar tradisionil, namun jelas polutan
ini memberi resiko terhadap kesehatan sehubungan dengan daya racun
mereka yang sangat tinggi atau bersifat karsinogenik bahkan bisa keduanya.
Zat-zat polutan ini lebih sering dianalisa karena rendahnya konsentrasi
mereka diudara, juga karena pengawasan yang sangat kurang. Untuk itu
dilakukan pengawasan secara otomatis.

D. Distribusi dan Transportasi


Dua hal yang sangat mempengaruhi panyebaran dan transportasi dari
zat-zat pencemar udara, yakni iklim dan cuaca, serta letak topografi daerah
yang dikaitkan dengan penyebaran penduduk. Iklim-iklim dikota besar
berbeda dengan benua yang lebih dingin dan lembab (seperti di Beijing yang
sangat dingin), dibandingkan dengan daerah yang di Gurun (Kairo) atau
tropical dengan temperatur sedang dan kelembaban tinggi (Bangkok). Akibat
beratnya musim dingin, dapat menentukan jumlah pemanasan yang
dibutuhkan penduduk sehingga meningkatkan emisi-emisi polutan, seperti
SO2 diwaktu musim dingin. Pada kota-kota dengan temperatur sedang, beban
polusi cenderung disebarkan secara merata sepanjang tahun. Thermal
inversion (pembalikan suhu) merupakan masalah khusus bagi kota- kota
dengan iklim panas dan dingin.

5|DAMPAK POLUSI TERHADAP LINGKUNGAN


Dalam keadaan penyebaran normal, gas-gas pencemar yang panas
akan timbul disaat mereka datang dan kontak dengan masa udara yang dingin,
pada ketinggian yang lebih tinggi. Bagaimanapun lingkaran-lingkaran
tertentu, suhu udara lebih meningkat jauh dan membentuk suatu lapisan
inversi beberapa puluh atau ratus meter diatas tanah. Lapisan ini akan
merangkap polutan-polutan yang dekat sumber-sumber emisi dan berperan
sebagai pelindung panas, memperlambat penyebarannya. Kondisi-ondisi
seperti ini akan menjadi permasalahan jika kecepatan angin rendah. Keadaan
isotermal adalah suatu keadaan yang dijumpai bila tidak ada perubahan dalam
temperatur didaerah ketinggian, sehingga mempunyai pengaruh yang sama.
Fenomena iklim dan cuaca lain yang sangat mempengaruhi kualitas
udara adalah heat urban island yaitu panas yang dihasilkan oleh sebuah kota
mengakibatkan meningkatnya suhu udara, sehingga terjadi penarikan suhu
lebih dingin kedalam dan kemungkinan udaranya lebih tercemar dari daerah-
daerah industri sekitarnya. Sebaiknya pada kota-kota yang bersuhu lebih
tinggi, yang terkena sinar matahari dengan kepadatan lalu lintas yang tinggi,
cenderung mudah terbentuknya jaringan ozon dan fotokimia oksidan lain dari
emisi-emisi polutan.
Letak tofografi kota-kota besar juga dapat mempengaruhi sifat
penyebaran dan transport zat-zat polutan, contohnya sbb :
1. Beijing, Kairo, New Delhi dan Moskow mempunyai tingkat tofografi
relatif dan iklimnya tak dipengaruhi oleh molekul air .
2. Bangkok, bombay, Buenos aires, Calcutta, Jakarta, Karachi, London,
Manila, New York, Shanghai dan Tokyo mempunyai tingkat tofografi
yang relatif dan iklimnya dipengaruhi oleh molekul air.
3. Los Angeles, Mexico city, Rio de janeiro, Sao paolo dan Seoul
mempunyai tofografi beraneka ragam dan suhunya dipengaruhi oleh
pegunungan disekitarnya.

Keberadaan yang jelas dari suatu badan air/molekul dapat


mempengaruhi iklim mikro dan arah angin pantai siang dan malam hari.
Bukit-bukit yang mengitari kota-kota sering berfungsi sebagai penghalang
hembusan angin, perangkap polusi yang dekat kekota. Pada kota-kota yang
dikitari oleh pegungungan tinggi, seperti Los Angeles dan Mexico City, zat-
zat polutan mungkin akan terperangkap dalam udara selama beberapa hari.

6|DAMPAK POLUSI TERHADAP LINGKUNGAN


Daerah pegunungan juga berfungsi sebagai penghambat transportasi
polusi udara di kota-kota besar. Pada kota-kota dengan bangunan berstruktur
tinggi penyebaran emisi polutan akibat angin besar lebih rendah (The Canyon
Effect), karena terhalang oleh bangunan.

E. Dampak Polusi Udara


Dampak memberikan pengaruh yang merugikan bagi kesehatan
manusia, bukan saja dengan terhisap langsung, tetapi juga dengan cara-cara
pemaparan lainnya seperti: meminum air yang terkontaminasi dan melalui
kulit. Umumnya sebagian besar zat-zat polutan udara ini langsung
mempengaruhi sistem pernafasan dan pembuluh darah. Meningginya angka
kesakitan dan kematian dan adanya gangguan fungsi paru-paru dikaitkan
dengan kenaikan konsentrasi zat SO2, SPM, NO2 dan O3 yang juga
mempengaruhi sistem pernafasan. Pemaparan yang akut dapat menyebabkan
radang paru sehingga respon paru kurang permeabel, fungsi pau menjadi
berkurang dan menghambat jalan udara. Ozon dapat mengiritasi mata, hidung
dan tenggorokan dan penyebab sakit kepala. CO beraffianitas tinggi terhadap
Hb sehingga mampu mengganti O2 dalam darah yang menuju ke sistem
pembuluh darah dan jantung serta persarafan.
Pb menghambat sistem pembentukan Hb dalam darah merah, sumsum

tulang, merusak fungsi hati dan ginjal dan penyebab kerusakan syaraf.
Pengaruh-pengaruh langsung dari polusi udara terhadap kesehatan manusia
tergantung pada; intensitas dan lamanya pemaparan, juga status kesehatan
penduduk yang terpapar.

7|DAMPAK POLUSI TERHADAP LINGKUNGAN

Anda mungkin juga menyukai