Anda di halaman 1dari 3

5.

Full Cost Environmental Assessment (FCA)


Untuk kepentingan bahasan ini, full cost environment assessment
dibedakan dari total cost assessment dan teknik akuntansi biaya lainnya.
Sebagai tambahan, ketika istilah akuntansi biaya penuh sering dipakai dalam
bahasa akuntansi lingkungan, kebanyakan studi penilaian lingkungan biaya
penuh tidak mencoba untuk mengukur dampak sosial dari satu aktivitas
organisasi. Untuk kejelasan yang lebih besar, kita lebih tertarik istilah-istilah
penilaian lingkungan biaya penuh atau akuntansi lingkungan biaya penuh
ketika mempertimbangkan, evaluasi dan alokasikan dengan biaya konvensional
dan biaya lingkungan pada satu organisasi. Istilah yang lebih luas 'full cost
environmental' akan mencakup biaya-biaya ini ditambah biaya sosial eksternal
yang dilahirkan oleh masyarakat (misalnya, penyesuaian biaya dari pemutusan
hubungan kerja dan penghentian paksa, khususnya dalam perusahaan atau
industri di mana tingkat angka perputaran berada lebih tinggi dibandingkan
dibandingkan rata-rata dan ini tidak dicerminkan pada tingkat pajak asuransi
sosial yang lebih tinggi).

6. Penilaian Siklus Hidup (Life-Cycle Assessment)


Life-cycle assessment adalah proses mengevaluasi dampak yang
dipunyai produk terhadap lingkungan di seluruh periode hidupnya yang karena
itu meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya dan menurunkan
kewajiban (liabilities). digunakan untuk mempelajari dam- pak lingkungan
pada produk atau fungsi produk yang disain untuk bekerja, Life-cycle
assessment umumnya dapat dilihat sebagai analisa "cradle-to-grave'. Life-cycle
assessment adalah proses terus-menerus, perusahaan-perusahaan dapat
memulai Penilaian siklus hidup pada setiap titik dalam siklus produk/fungsi
Penilaian siklus hidup dapat digunakan untuk pengembangan keputusan-
keputusan pemilikan strategi bisnis, bagi produk, dan disain proses, dan
perbaikan, untuk menata kriteria ekolabeling dan untuk berkomunikasi tentang
aspek lingkungan dari produk. Siklus hidup produk bermula ketika material
mentah diekstraksi dari dalam bumi, diikuti oleh pembuatan, transportasi, dan
penggunaan, serta berakhir dengan manajemen limbah termasuk
pendaurulangan dan pembuangan akhir. Pada setiap tahapan siklus hidup
terjadi emisi dan konsumsi sumberdaya. Dampak lingkungan dari keseluruhan
siklus hidup produk dan jasa perlu diketahui. Untuk melakukan ini, pemikiran
siklus hidup diperlukan.

Life-cycle assessment adalah alat (tool) bagi evaluasi sistematis aspek


lingkungan dari produk dan sistem jasa diseluruh tahapan siklus hidup. Life-
cycle assessment menyediakan instrument yang cukup untuk mendukung
keputusan lingkungan.

Mengapa Menggunakan Life-Cycle Assessment?


Minimal terdapat tiga alasan mengapa perusahaan perlu menggunakan
Life-cycle assessment berorientasi produk dan jasa, integratif, ilmiah dan
kuantitatif, selengkapnya sebagai berikut:
1. Beroritentasi produk dan jasa, sangat penting dalam setiap
masyarakat. Semua aktifitas-aktitifitas ekonomi tergantung pada
penggunaan dan konsumsi produk dan jasa. Produk dan jasa adalah
sumbu di mana aktifitas ekonomi berjalan
2. Pendekatan integratif, dengan pendekatan ini Life-cycle assess- ment
dapat digunakan untuk mencegah bentuk umum terjadi- nya masalah
polusi
3. Life-cycle assessment dirancang untuk menyediakan informasi paling
ilmiah dan kuantitatif yang mungkin untuk mendukung pengambilan
keputusan.

Keuntungan Life-Cycle Assessment


1. Membantu perusahaan untuk lebih mengerti dampak ling- kungaan
dari keseluruhan operasinya, barang dan jasa, dan kemudian
digunakan untuk mengidentifikasi peluang bagi perbaikan.
2. Life-cycle assessment membawa pada efisiensi dalam proses
perusahaan dan perbaikan dari produknya, di mana dapat membuat
produk lebih komparatif dan menarik di pasaran
Kerugian Life-cycle assessment
Kerugian dalam penerapan Life-cycle assessmient secara komprehensif adalah
kompleks, mahal, dan memakan waktu, dan seringkali tidak relevan, atau tidak
mungkin bagi perusahaan skala kecil

Anda mungkin juga menyukai