Untuk kepentingan bahasan ini, full cost environment assessment dibedakan dari total cost assessment dan teknik akuntansi biaya lainnya. Sebagai tambahan, ketika istilah akuntansi biaya penuh sering dipakai dalam bahasa akuntansi lingkungan, kebanyakan studi penilaian lingkungan biaya penuh tidak mencoba untuk mengukur dampak sosial dari satu aktivitas organisasi. Untuk kejelasan yang lebih besar, kita lebih tertarik istilah-istilah penilaian lingkungan biaya penuh atau akuntansi lingkungan biaya penuh ketika mempertimbangkan, evaluasi dan alokasikan dengan biaya konvensional dan biaya lingkungan pada satu organisasi. Istilah yang lebih luas 'full cost environmental' akan mencakup biaya-biaya ini ditambah biaya sosial eksternal yang dilahirkan oleh masyarakat (misalnya, penyesuaian biaya dari pemutusan hubungan kerja dan penghentian paksa, khususnya dalam perusahaan atau industri di mana tingkat angka perputaran berada lebih tinggi dibandingkan dibandingkan rata-rata dan ini tidak dicerminkan pada tingkat pajak asuransi sosial yang lebih tinggi).
6. Penilaian Siklus Hidup (Life-Cycle Assessment)
Life-cycle assessment adalah proses mengevaluasi dampak yang dipunyai produk terhadap lingkungan di seluruh periode hidupnya yang karena itu meningkatkan efisiensi penggunaan sumberdaya dan menurunkan kewajiban (liabilities). digunakan untuk mempelajari dam- pak lingkungan pada produk atau fungsi produk yang disain untuk bekerja, Life-cycle assessment umumnya dapat dilihat sebagai analisa "cradle-to-grave'. Life-cycle assessment adalah proses terus-menerus, perusahaan-perusahaan dapat memulai Penilaian siklus hidup pada setiap titik dalam siklus produk/fungsi Penilaian siklus hidup dapat digunakan untuk pengembangan keputusan- keputusan pemilikan strategi bisnis, bagi produk, dan disain proses, dan perbaikan, untuk menata kriteria ekolabeling dan untuk berkomunikasi tentang aspek lingkungan dari produk. Siklus hidup produk bermula ketika material mentah diekstraksi dari dalam bumi, diikuti oleh pembuatan, transportasi, dan penggunaan, serta berakhir dengan manajemen limbah termasuk pendaurulangan dan pembuangan akhir. Pada setiap tahapan siklus hidup terjadi emisi dan konsumsi sumberdaya. Dampak lingkungan dari keseluruhan siklus hidup produk dan jasa perlu diketahui. Untuk melakukan ini, pemikiran siklus hidup diperlukan.
Life-cycle assessment adalah alat (tool) bagi evaluasi sistematis aspek
lingkungan dari produk dan sistem jasa diseluruh tahapan siklus hidup. Life- cycle assessment menyediakan instrument yang cukup untuk mendukung keputusan lingkungan.
Mengapa Menggunakan Life-Cycle Assessment?
Minimal terdapat tiga alasan mengapa perusahaan perlu menggunakan Life-cycle assessment berorientasi produk dan jasa, integratif, ilmiah dan kuantitatif, selengkapnya sebagai berikut: 1. Beroritentasi produk dan jasa, sangat penting dalam setiap masyarakat. Semua aktifitas-aktitifitas ekonomi tergantung pada penggunaan dan konsumsi produk dan jasa. Produk dan jasa adalah sumbu di mana aktifitas ekonomi berjalan 2. Pendekatan integratif, dengan pendekatan ini Life-cycle assess- ment dapat digunakan untuk mencegah bentuk umum terjadi- nya masalah polusi 3. Life-cycle assessment dirancang untuk menyediakan informasi paling ilmiah dan kuantitatif yang mungkin untuk mendukung pengambilan keputusan.
Keuntungan Life-Cycle Assessment
1. Membantu perusahaan untuk lebih mengerti dampak ling- kungaan dari keseluruhan operasinya, barang dan jasa, dan kemudian digunakan untuk mengidentifikasi peluang bagi perbaikan. 2. Life-cycle assessment membawa pada efisiensi dalam proses perusahaan dan perbaikan dari produknya, di mana dapat membuat produk lebih komparatif dan menarik di pasaran Kerugian Life-cycle assessment Kerugian dalam penerapan Life-cycle assessmient secara komprehensif adalah kompleks, mahal, dan memakan waktu, dan seringkali tidak relevan, atau tidak mungkin bagi perusahaan skala kecil