Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah True

Experimental Post Test Only Control Group Design. Pengambilan sampel

diambil secara random dan dibagi menjadi 5 kelompok dengan metode

simple random sampling.

Makanan dan Minuman Standar


K(-) OK(-)

25 ekor K(+) Pengasapan OK(+)


tikus
(populasi) P1 Pengasapan + Jus Stroberi 10,8mg/grBB OK(P1)

P2 OK(P2)
Pengasapan + Jus Stroberi 16,3mg/grBB

P3 Pengasapan + Jus Stroberi 21,6mg/grBB OK(P3)

Gambar IV.1 : Skematis Rancangan Penelitihan Post Test Only


Control Group Design
Keterangan :

K(-) = Kelompok yang hanya diberi makanan dan minuman

standar berupa pelet dan aquades selama 30 hari.

K(+) = Kelompok yang diberi pengasapan dan aquades selama

30 hari.

22
23

P1 = Kelompok yang diberi jus stroberi 10,8mg/grBB

dilanjutkan pengasapan obat nyamuk bakar selama 30 hari

P2 = Kelompok yang diberi jus stroberi 16,3mg/grBB

dilanjutkan pengasapan obat nyamuk bakar selama 30 hari

P3 = Kelompok yang diberi jus stroberi 21,6mg/grBB

dilanjutkan pengasapan obat nyamuk bakar selama 30 hari

OK(-) = Pengamatan hasil pada kelompok K(-)

OK(+) = Pengamatan hasil pada kelompok K(+)

OK(P1) = Pengamatan hasil pada kelompok K(P1)

OK(P2) = Pengamatan hasil pada kelompok K(P2)

OK(P3) = Pengamatan hasil pada kelompok K(P3)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hewan Coba Fakultas

Kedokteran Wijaya Kusuma Surabaya pada bulan Mei 2019 – Juni 2019.

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah tikus wistar jantan yang berumur 2-3

bulan dengan berat badan 100-200 gram yang memenuhi kriteria

penelitian. Kriteria penelitian adalah sebagai berikut :

a. Kriteria inklusi :

1) Tikus wistar

2) Jantan

3) Umur 2-3 bulan


24

4) Berat 100-200 gram

5) Kondisi sehat (aktif dan tidak cacat)

b. Kriteria Eksklusi :

1) Tikus mengalami sakit

2) Tikus mati selama proses penelitian

2. Sampel

a. Besar Sampel

Pada penelitian ini besar sampel tiap kelompok dihitung dengan

rumus Federer :

(n-1)(t-1) > 15

(n-1)(5-1) > 15

n-1 >

n-1 > 3,8

n > 4,8

n = 5 (dibulatkan n menjadi 5)

Keterangan :

n : jumlah sampel

t : jumlah perlakuan
25

Berdasarkan perhitungan di atas, besar sampel yang akan

dipakai dalam penelitian adalah 5 ekor tikus setiap kelompok

sehingga besar sampel pada penelitian ini adalah 25 ekor tikus.

b. Prosedur dan Teknik Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dengan cara acak dengan metode

randomisasi sederhana (simple random sampling) dari populasi

terjangkau yang memenuhi kriteria inklusi.

D. Variabel Penelitian

1. Variabel Bebas (sebab)

Konsentrasi jus stroberi.

2. Variabel Terikat (akibat)

Kerusakan struktur histologis hepar tikus yang dipapar obat nyamuk

bakar.
26

E. Definisi Operasional

Tabel IV.1 Definisi Operasional

No Variabel Definisi Oprasional Kategori & Alat Ukur Skala

Kriteria

1 Jus Stroberi Jus stroberi merupakan Stroberi Timbangan, Rasio

minuman bertekstur cair yang gelas ukur,

terbuat dari buah stroberi yang dipakai sonde

sudah dicuci kemudian langsung

diblender hingga halus. dipetik dari

Dosis : perkebunan

Perlakuan 1 : 10,8mg/grBB Lumbung

Perlakuan 2 : 16,3mg/grBB Stroberi

Perlakuan 3 : 21,6mg/grBB

(Cao et al, 1998)

2 Asap Obat Asap diperoleh dari obat Obat Meteran Rasio

Nyamuk nyamuk yang dibakar di Nyamuk

Bakar sekitar kandang tikus. yang

Dosis : 2 jam per hari selama dibakar

30 hari setiap pagi hari (Poluan dalam

dkk, 2016). kondisi

kering

3 Kerusakan 1. Nekrosis terjadi perubahan Gambaran Gambaran Rasio

Histologi morfoligi inti sel kerusakan Mikrokopis


27

Hepar (piknosis), kemudian inti hepar

dapat hancur atau pecah dilihat dari

(karioreksis) kemudian inti penilaian

menghilang karena menurut

mengalami lisis sempurna Knodell

(kariolisis) (Taylor, 2005).

2. Inflamasi ditandai dengan

adanya akumulasi leukosit

neutrofilik bila masih

dalam beberapa hari dan

ditandai dengan adanya

limfosit dan makrofag bila

sudah menjadi kronik

(Susantoputro, 2011).

F. Prosedur Penelitian

1. Alur Penelitian

a. Persiapan Penelitian

1) Persiapan Kandang Untuk Penelitian

Agar penelitian berjalan sesuai dengan yang diinginkan

maka dibuat kandang tikus untuk mempermudah

pengamtan dan melihat perubahan yang muncul. Tikus

ditempatkan dalam kandang yang terbuat dari bahan plastik


28

berukuran 31cm × 28cm × 9cm yang ditutupi dengan

kawat. Pada dasar kandang diletakkan sekam setebal 0,5-

1cm dan diganti setiap 2 hari. Pelet dan air diberikan setiap

hari untuk mekanan dan minuman hewan coba.

2) Persiapan Hewan Coba

a) Tikus putih (Rattus Norvegicus) jantan galur wistar

diadaptasikan selama satu minggu sebelum diberi

perlakuan dan diberi makan serta minum secara cukup.

b) Sampel yang diambil adalah tikus yang memenuhi

kriteria inklusi dan kriteria eksklusi.

c) Sebanyak 25 tikus putih (Rattus Norvegicus) jantan

galur wistar, dengan umur 2 bulan dibagi secara acak

dalam 5 kelompok yang mana setiap kelompok berisi 5

ekor tikus.

3) Pembuatan Jus Stroberi

a) Menyiapkan buah stroberi yang masih segar sebanyak

240 gram (Cao et al, 1998).

b) Dicuci dengan air bersih kemudian di blender sampai

halus.

4) Persiapan Pembakaran Obat Nyamuk Bakar

a) Obat nyamuk diperoleh dari toko, minimarket atau

pasar tradisional terdekat.


29

b) Obat nyamuk dijemur terlebih dahulu sampai benar-

benar kering (tidak lembab) agar saat pembakaran tidak

mudah padam.

c) Pengasapan dilakukan didalam kotak pengasapan yang

sudah disediakan dengan lama pengasapan obat nyamuk

bakar 2 jam setiap harinya selama 30 hari pada

kelompok K(+), P1, P2, P3 ( Poluan dkk, 2016).

5) Cara Pemberian Jus Stroberi ke Tikus

Di sini peneliti menggunakan stroberi sebanyak 240

gram yang pada penelitian sebelumnya telah dibuktikan

bahwa 2 jam setelah konsumsi 2 jam stroberi terdapat

peningkatan kadar antioksidan dalam serum (Cao et al,

1998). Nilai konversi dari manusia (70kg) ke tikus wistar

(200gr) adalah 0,018 (Laurance, 2008). Jadi dosis untuk

tikus adalah 0,018 240gr = 4,32 gr = 4320 mg stroberi/200

gram BB tikus. Pada kelompok perlakuan 1 menggunakan

dosis 10,8mg/grBB, kelompok perlakuan 2 menggunakan

dosis 16,3mg/grBB dan kelompok perlakuan 3

menggunakan dosis 21,6mg/grBB, yang dimana ketiga

dosis tersebut setara dengan 4320 mg/200gram BB tikus.

Pemberian jus troberi ini mulai diberikan pada hari ke-8


30

sampai hari ke 14 dan diberikan peroral selama 30 hari

pada pagi hari.

6) Proses Terminasi dan Sampling Organ

Tikus yang sudah dibius kemudian dilakukan

pembedahan pada bagian perutnya. Selanjutnya organ hati

tikus diambil dan dibersihkan dengan air bersih sebanyak

dua kali untuk menghilangkan darah yang menempel pada

hati. Setelah organ hati dibersihkan lalu ditempatkan pada

tabung yang diberi formalin 10%. Penggunaan formalin

10% dimaksudkan untuk menghindari kerusakan pada

organ hati tikus (Rohmatin, 2014).

7) Kremasi Tikus

a) Langkah pertama yaitu pembuatan lubang yang

bertutup.

b) Memasukkan tikus yang sudah selesai diambil organ

heparnya kedalam lubang yang sudah dibuat.

c) Tikus dibakar didalam lubang dan ditutup rapat supaya

tidak mencemari udara sekitar.

8) Pembuatan Preparat

a) Tahap pertama adalah Coating. Onjek glass yang akan

digunakan ditandai dengan mengikir kaca pada area tepi

kemudian rendam didalam alkohol 70% selama

semalam, kemudian objek glass dikeringkan dengan


31

tisuue dan dilakukan perendaman dalam larutan gelatin

0,5% selama 30-40 detik per slide, lalu dikeringkan

dengan posisi disandarkan sehingga gelatin yang

melapisi kaca dapat merata.

b) Tahap kedua, organ hepar yang telah disimpan di dalam

larutan formalin 10% dicuci dengan alkohol selama 2

jam, kemudian dicuci secara bertingkat dengan alkohol

yaitu dengan 90%, 95% etanol absolute (3kali), xylol (3

kali) masing-masing selama 20 menit.

c) Tahap ketiga adalah proses Infiltration yaitu dengan

penambahan paraffin 3 kali 30 menit.

d) Tahap keempat Embedding, bahan beserta paraffin di

tuangkan dalam wadah yang telah dipersiapkan dan

diatur sehingga tidak ada udara yang tertangkap di

dekat bahan. Blok paraffin di biarkan semalam dalam

suhu ruang, kemudian di inkubasi dalam freezer

sehingga blok benar-benar keras.

e) Tahap pemotongan dengan mikrotom, Cutter di

panaskan dan di tempelkan pada dasar blok sehingga

paraffin sedikit meleleh. Holder dijepitkan pada

mikrotom putar dan ditata dengan mengatur ketebalan

irisan, kemudian hepar dipotong dengan ukuran 6µm,

lalu pita hasil irisan diambil dengan menggunakan kuas


32

dan dimasukkan ke dalam air dingin untuk membuka

lipatan, selanjutnya dimasukkan ke air hangat dan

dilakukan pemilihan irisan terbaik. Irisan yang dipilih

diambil dengan gelas objek yang sudah dicoating lalu

dikeringkan di atas hot plate.

f) Tahap Deprafitation yaitu preparat dimasukkan ke

dalam xylol sebanyak 2 kali 5 menit.

g) Tahap Rehidration, preparat dimasukkan dalam larutan

etanol bertingkat mulai dari etanol absolut (2 kali),

etanol 95%, 90%, 80%, dan 70% masing-masing

selama 5 menit, kemudian preparat direndam dalam

aquadest selama 10 menit.

h) Tahap pewarnaan, preparat ditetesi dengan

Hematozillin selama 3 menit atau sampai di dapatkan

hasil warna terbaik, selanjutnya pada air mengalir

dicuci selama 30 menit dan dibilas dengan aquadest

selama 5 menit, setelah itu preperat dimasukkan

kedalam pewarna eosin alkohol selama 30 menit dan

dibilas dengan aquades selama 5 menit.

i) Tahap selanjutnya yaitu dehidrasi dengan memasukkan

preparat pada seri etanol bertingkat dari 80%, 90%, dan

95% hingga etanol absolute (2 kali).


33

j) Tahap Clearing dilakukan dengan memasukkan

preparat pada xylol 2 kali selama 5 menit dan

dikeringkan.

k) Tahap terakhir pengeleman dengan etellen. Hasil

diamati di bawah mikroskop dan dipotret, kemudian

dicatat tingkat kerusakan pada sel hepar tikus.


34

b. Pelaksanaan Penelitian

Persiapan Penelitian

Populasi Tikus Wistar

Pengambilan sampel dengan cara simple random sampling


Hari ke-
Kontrol Kontrol Perlakuan Perlakuan Perlakuan
1-7
(-) (+) 1 2 3
5 ekor 5 ekor 5 ekor 5 ekor 5 ekor (selama
7 hari)
Adaptasi tikus dilaboratorium selama 7 hari

Kontrol Kontrol Perlakuan (1) Perlakuan (2) Perlakuan (2) Hari ke-
(-) (+) diet standart diet standart diet standart
diet diet pelet dan pelet dan pelet dan 8-14
standart standart aquadest per aquadest per aquadest per
pelet dan pelet dan oral setiap hari oral setiap hari oral setiap hari (selama 7
aquadest aquadest dan diberi jus dan diberi jus dan diberi jus hari)
per oral per oral stroberi stroberi stroberi
setiap setiap 10,8mg/grBB 16,3mg/grBB 21,6mg/grBB (pemberian
hari hari per oral per oral per oral jus stroberi
pagi hari)

Pengasapan Pengasapan Pengasapan Pengasapan


obat obat nyamuk obat nyamuk obat nyamuk Hari ke-
nyamuk bakar 2 jam bakar 2 jam bakar 2 jam
15-44
bakar 2 jam setiap hari setiap hari setiap hari
setiap hari dengan dengan dengan (selama
tanpa pemberian jus pemberian jus pemberian jus 30 hari)
pemberian stroberi stroberi stroberi
jus stroberi 10,8mg/grBB 16,3mg/grBB 21,6mg/grBB

Hari ke-
Terminasi, sampling organ dan pembuatan preparat histologi
45
Gambar IV.2 Alur Penelitian
35

Alat dan Bahan

a. Alat

1) Kandang hewan percobaan dan tempat makan minum

2) Tempat pengasapan tikus wistar dengan asap obat nyamuk

bakar

3) Timbangan duduk

4) Alat bedah hewan percobaan (scalpel, pinset, gunting,

jarum, dan meja lilin)

5) Alat untuk pembuatan preparat histologi : mikrotom, oven,

cetakan paraffin, deck glass, object glass

6) Mikroskop cahaya

7) Sonde

8) Gelas ukur dan pengaduk

9) Blender

b. Bahan

a. Jus Stroberi

b. Makanan hewan percobaan (pelet)

c. Obat nyamuk bakar

d. Aquadest

e. Jus Stroberi

G. Analisis Data

Data yang didapat dianalisis secara statistik dengan uji Kruskall-

Wallis untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan diantara kelima


36

kelompok perlakuan. Tetapi sebelumnya data diuji normalitas dan

homogenitas. Jika terdapat berbedaan yang signifikan dilanjutkan dengan

uji Post-hoc test untuk mengetahui letak perbedaan terdapat diantara

kelompok yang mana. Derajat kemaknaan yang digunakan adalah α=0,05.

Data diolah menggunakan program komputer SPSS 16.0.

Anda mungkin juga menyukai