yaitu kelompok K(-), K(+), P1, P2 dan P3. Penelitian ini dilaksanakan di
Surabaya dan waktu penelitian pada bulan Mei sampai Juni 2019.
Untuk menentukan dosis jus stroberi yang akan diberikan, semua tikus
diketahui berat badan awalnya dan dilakukan adaptasi selama 7 hari. Pada
hari ke 8-14 dilakukan pemberian jus stroberi dan pada hari ke 15-44 lakukan
37
38
B. Hasil Penelitian
No Nekrosis Inflamasi
K(-) K(+) P1 P2 P3 K(-) K(+) P1 P2 P3
1 0 5 3 2 1 0 4 3 3 1
2 0 3 4 0 0 0 3 3 0 0
3 0 3 3 1 0 0 3 3 1 0
4 0 4 2 1 1 0 4 1 3 1
5 0 4 1 1 1 0 4 1 1 1
Sumber: Hasil penelitian 2019
3.5
Nilai Histologi Hepar 3
2.5
2 3.8 3.6
Nekrosis
1.5
2.6 Inflamasi
1 2.2
1.6
0.5 1
0.6 0.6
0 0
0
K (-) K (+) P1 P2 P3
Pelakuan
kerusakan histologis hepar tikus yang dilihat dari nekrosis dan inflamasi
tertinggi ada pada kelompok kontrol (+) yaitu Kelompok yang diberi
pengasapan obat nyamuk bakar tanpa pemberian jus stroberi, sebesar 3,8
histologis hepar tikus yang dilihat dari nekrosis dan inflamasi terendah
ada pada kelompok kontrol (-) yaitu sebesar 0,0. Sedangkan pada
2,6 untuk nekrosis serta 2,2 untuk inflamasi dan nilai terendah ada pada
tikus wistar yang dipapar asap obat nyamuk bakar, perlu dilakukan
akan digunakan.
C. Analisis Data
nekrosis dan inflamasi dengan distribusi normal baku. Data nekrosis dan
Sebaliknya, jika nilai p < α maka data mempunyai distribusi tidak normal.
Hasil pengujian yang diperoleh disajikan pada Tabel V.2 dibawah ini.
Variabel
X́ ± SD P Keterangan
Penelitian
Nekrosis 1,60 ± 1,58 0,093 Distribusi data normal
Inflamasi 1,60 ± 1,50 0,077 Distribusi data normal
Sumber: Pengolahan data, 2019
mempunyai nilai p = 0,093 dan 0,077 (p > 0,05). Hal ini berarti data
kelompok data (K(-), K(+), P1, P2 dan P3) mempunyai varians homogen
atau tidak. Data nekrosis dan inflamasi dikatakan homogen jika nilai p >α.
Sebaliknya, jika nilai p <α maka data tidak homogen. Hasil pengujian yang
dan inflamasi mempunyai nilai p = 0,036 dan 0,000. Hal ini berarti
3. Uji Kruskal-Wallis
42
kerusakan histologis hepar tikus wistar yang dipapar asap obat nyamuk
berikut:
untuk nekrosis dan inflamasi yaitu <α (0.05) maka ada pengaruh Jus
kelompok K (-) berbeda signifikan dengan K (+), P1, P2, serta kelompok
K (+) dengan P2 dan P3, terbukti dengan P value <0,05. Sedangkan Tidak
ada perbedaan yang signifikan antara K (-) dengan P3, K (+) dengan P1