Anda di halaman 1dari 1

Kekurangan energi kronik (KEK) pada ibu hamil dapat menyebabkan risiko dan komplikasi

seperti berat badan tidak bertambah, perdarahan, keguguran, persalinan lama, pertumbuhan
janin terganggu, kesakitan, cacat bawaan pada janin, melahirkan bayi dengan berat lahir rendah,
bayi lahir mati, dan kematian neonatal.
Pada ibu hamil, gejala yang paling mudah terlihat adalah cepat merasa lelah, sering merasa
pusing, mata berkunang-kunang, adanya luka pada lidah, nafsu makan berkurang, konsentrasi
berkurang bahkan hilang, napas pendek, dan keluhan mual dan muntah yang lebih hebat pada
usia kehamilan muda. Selain itu, tanda-tanda anemia pada ibu hamil dapat diamati dari
peningkatan kecepatan denyut jantung karena tubuh berusaha memberi oksigen lebih banyak ke
jaringan, peningkatan kecepatan pernapasan karena tubuh berusaha menyediakan lebih banyak
oksigen pada darah, kepala terasa pusing akibat kurangnya pasokan darah ke otak, merasa lelah
karena meningkatnya oksigenasi berbagai organ, kulit terlihat pucat karena berkurangnya
oksigenasi, serta penurunan kualitas rambut dan kulit.
Darah akan bertambah banyak dalam kehamilan yang lazim disebut hidremia atau hipervolemia.
Akan tetapi, bertambahnya sel darah kurang dibandingkan dengan pertambahan plasma sehingga
terjadi pengenceran darah. Perbandingan tersebut adalah plasma 30%, sel darah 18%, dan
hemoglobin 19%. Bertambahnya darah dalam kehamilan sudah dimulai sejak kehamilan 10
minggu dan mencapai puncaknya dalam kehamilan antara 32 dan 36 minggu.

Anda mungkin juga menyukai