Anda di halaman 1dari 15

TUGAS KONSEP DASAR KEPERAWATAN

Pendekatan Caring Dalam


Keperawatan

Disusun OleKelompok 2

1. Ayu Putri Ananda : 142011003


2. Ghina Kalbiah : 142011011
3. Ivy Hani Anggita : 142011012
4. Sri Laras Puspitha : 142011039
5. Usni Adetia Khairina:142011031
6. Yusnita Fiandari : 142011037

Dosen Pengampu : Liza Wati, S.Kep.Ns.M.Kep

STIKES HANG TUAH


TANJUNG PINANG
2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah mencurahkan

karunianya serta hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah

bejudul “ Pendekatan Caring Dalam Keperawatan “ ini dengan baik. Tak lupa

sholawat serta salam kita kirimkan kepada junjungan alam, Nabi Muhammad saw

karena beliaulah yang telah membawa umatnya dari zaman jahiliyah hingga zaman

yang penuh ilmu pengetahuan seperti saat ini.

Pada kesempatan ini, penulis juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih

yang sebesar- besarnya kepada dosen pengampu , Ibu Liza Wati, S.Kep.Ns.M.Kep

yang telah membimbing kami dalam penyusunan makalah ini dengan memberikan

masukan dan saran yang tentunya sangat bermanfaat bagi penulis dari awal

pembuatan hingga dapat menyelesaikannya.

Makalah ini dibuat salah satunya adalah untuk memenuhi tugas Falsafah

Keperawatan. Untuk itu, penulis mengharapkan Makalah ini nantinya dapat

diterima dengan baik dan mendapat hasil yang memuaskan.

Penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan dalam makalah ini

dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan

saran yang sifatnya membangun agar lebih baik. Akhir kata, penulis mengucapkan

terimakasih kepada semua pihak dan semoga makalah ini dapat diterima

ii
Daftar Isi

Cover ……………………………...............................................................

BAB 1 PENDAHULUAN

Kata Pengantar......................................................................................................................i

Daftar Isi............................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................................

A.Latar Belakang....................................................................................................1

B.Rumusan Masalah...............................................................................................2

C.Tujuan................................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A.Pengertian Caring Dalam Keperawatan.............................................................3

B.Perilaku Caring Dalam Keperawatan..................................................................5

C.Pengertian dan Fungsi Transkultural..................................................................6

D.Contoh Aplikasi Transkultural Nursing dalam Masalah Kesehatan....................7

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan dan Saran....................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................12
BAB 1
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Di era globalisasi ini,segala bidang kehidupan sedang mengalami perkembangan

bahkan kemajuan.Salah satunya adalah bidang pelayanan kesehatan.bidang pelayanan

kesehatan tidak hanya sarana dan prasarana yang mengalami kemajuan,tetapi juga

profesionalisme dari tenaga kesehatan

Lingkungan kesehatan seperti rumah sakit,perawat akan berhadapan dengan klien dan

tenaga kesehatn lainnya.Oleh karena itu,Perawat harus terus meningkatkan

profesionalismenya,yaitu meningkatkan perilaku caring.Caring bukan semata-mata

perilaku. Caring adalah cara yang memiliki makna dan memotivasi tindakan. Caring juga

didefinisikan sebagai tindakan yang bertujuan memberikan asuhan fisik dan

memperhatikan emosi sambil meningkatkan rasa aman dan keselamatan klien

(Carruth et all, 1999).

B.Rumusan Masalah

1. Apakah Pengertian caring secara umum dalam keperawatan ?

2. Apasaja prilaku  caring yang dapat ditemui dalam pelayanan kesehatan?

3.Apa pengertian transkultural nursing

4. Apa saja contoh-contoh aplikasi traskultural nursing pada beberapa

masalah  kesehatan ?  
C.Tujuan

Makalah ini disusun dalam rangka menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar

Keperawatan , menambah wawasan tentang Pendekatan Caring Dalam Keperawatan di

Sepanjang Rentang Kehidupan, agar kami mahasiswa mengerti tentang bagaimana

Pendekatan Caring dalam proses dan praktik keperawatan, dan sebagai salah satu sarana

belajar mahasiswa.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Caring Dalam Asuhan Keperawatan

Secara bahasa, istilah caring diartikan sebagai tindakan

kepedulian. Caring secara umum dapat diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

berdedikasi bagi orang lain, pengawasan dengan waspada, serta suatu perasaaan empati

pada orang lain dan perasaan cinta atau menyayangi.

Pengertian caring berbeda dengan care. Care adalah fenomena yang berhubungan

dengan orang berhubungan dengan bimbingan, bantuan, dukungan perilaku kepada

individu, keluarga, kelompok dengan adanya kejadian untuk memenuhi kebutuhan aktual

maupun potensial untuk meningkatkan kondisi dan kualitas kehidupan manusia. Sedangkan

caring adalah tindakan nyata dari care yang menunjukkan suatu rasa kepedulian.

Persepsi Klien Tentang Caring

Penelitian tentang persepsi klien penting karena pelayanan kesehatan merupakan

fokus terbesar dari tingkat kepuasan klien. Jika klien merasakan penyelenggaraan

pelayanan kesaehatan bersikap sensitif, simpatik, merasa kasihan, dan tertarik terhadap

mereka sebagai individu, mereka biasanya menjadi teman sekerja yang aktif dalam

merencanakan perawatan ( Attree, 2001 ). Klien dalam penelitian ini menunjukkan bahwa

mereka semakin puas saat perawat melakukan caring.


Biasanya klien dan perawat melakukan persepsi yang berbeda tentang caring ( Mayer,

1987; Wolf, Miller, dan Devine, 2003 ). Untuk alasan tersebut, fokuskan pada membangun

suatu hubungan yang membuat perawat mengetahui apa yang penting bagi klien. Contoh,

perawat mempunyai klien yang takut untuk dipasang kateter intravena, perawat tersebut

adalah perawat yang belum terampil dalam memasukkan kateter intravena. Perawat

tersebut memutuskan bahwa klien akan lebih diuntungkan jika dibantu oleh perawat yang

sudah terampil daripada memberikan penjelasan prosedur untuk mengurangi kecemasan.

Dengan mengetahui siapa klien, dapat membantu perawat dalam memilih pendekatan yang

paling sesuai dengan kebutuhan klien.

Nurse Caring Behavior
1. Persepsi klien wanita ( Riemen, 1986 )

 Berespon terhadap keunikan klien

 Memahami dan mendukung perhatian klien

 Hadir secara fisik

 Memiliki sikap dan menunjukkan prilaku yang membuat klien merasa dihargai

sebagai  manusia

 Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta

 Menunjukkan perhatian yang memberi kenyamanan dan merelaksasi klien

 Bersuara halus dan lembut

 Memberi perasaan nyaman


2. Persepsi klien pria ( Riemen, 1986 )

 Hadir secara fisik sehingga klien merasa dihargai

 Kembali ke klien dengan sukarela tanpa diminta

 Membuat klien merasa nyaman, relaks, dan aman

 Hadir untuk memberi kenyamanan dan memenuhi kebutuhan klien sebelum

diminta

3.Persepsi dari keluarga


 Jujur

 Memberikan penjelasan dengan jelas

 Selalu menginformasikan keluarga

 Mencoba untuk membuat klien nyaman

 Menjawab pertanyaan anggota keluarga secara jujur, terbuka dan ikhlas

 Mengijinkan klien melakukan sesuatu untuk dirinya sebisa mungkin

 Mengajarkan keluarga cara memelihara kondisi fisik yang lebih nyaman

B. Perilaku Caring Dalam Keperawatan

1. Kehadiran
Kehadiran adalah suatu pertemuan antara seseorang dengan seseorang lainnya yang

merupakan sarana untuk mendekatkan diri dan menyampaikan manfaat caring. Menurut

Fredriksson (1999), kehadiran berarti “ada di” dan “ada dengan”. “Ada di” berarti

kehadiran tidak hanya dalam bentuk fisik, melainkan juga komunikasi dan pengertian.

Sedangkan “ada dengan” berarti perawata selalu bersedia dan ada untuk klien (Pederson,
1993). Kehadiran seorang perawat membantu menenangkan rasa cemas dan takut klien

karena situasi tertekan.

2. Sentuhan
Sentuhan merupakan salah satu pendekatan yang menenangkan dimana perawat dapat

mendekatkan diri dengan klien untuk memberikan perhatian dan dukungan. Ada dua jenis

sentuhan, yaitu sentuhan kontak dan sentuhan non-kontak. Sentuhan kontak merupakan

sentuhan langsung kullit dengan kulit. Sedangkan sentuhan non-kontak merupakan kontak

mata. Kedua jenis sentuhan ini digambarkn dalam tiga kategori :

a) Sentuhan Berorientasi-tugas

Saat melaksanakan tugas dan prosedur, perawat menggunakan sentuhan ini. Perlakuan yang

ramah dan cekatan ketika melaksanakan prosedur akan memberikan rasa aman kepada

klien. Prosedur dilakukan secara hati-hati dan atas pertimbangan kebutuhan klien.

b) Sentuhan Pelayanan (Caring)

Yang termasuk dalam sentuhan caring adalah memegang tangan klien, memijat punggung

klien, menempatkan klien dengan hati-hati, atau terlibat dalam pembicaraan (komunikasi

non-verbal). Sentuhan ini dapat mempengaruhi keamanan dan kenyamanan klien,

meningkatkan harga diri, dan memperbaiki orientasi tentang kanyataan (Boyek dan

Watson, 1994).
c) Sentuhan Perlindungan

Sentuhan ini merupakan suatu bentuk sentuhan yang digunakan untuk melindungi perawat

dan/atau klien (fredriksson, 1999). Contoh dari sentuhan perlindungan adalah mencegah

terjadinya kecelakaan dengan cara menjaga dan mengingatkan klien agar tidak terjatuh.

Sentuhan dapat menimbulkan berbagai pesan, oleh karena itu harus digunakan secara

bijaksana.

3. Mendengarkan

Untuk lebih mengerti dan memahami kebutuhan klien, mendengarkan merupakan kunci,

sebab hal ini menunjukkan perhatian penuh dan ketertarikan perawat. Mendengarkan

membantu perawat dalam memahami dan mengerti maksud klien dan membantu menolong

klien mencari cara untuk mendapatkan kedamaian

4. Memahami klien

Salah satu proses caring menurut Swanson (1991) adalah memahami klien. Memahami

klien sebagai inti suatu proses digunakan perawat dalam membuat keputusan klinis.

Memahami klien merupakan pemahaman perawat terhadap klien sebagai acuan melakukan

intervensi berikutnya (Radwin,1995). Pemahaman klien merupakan gerbang penentu

pelayanan sehingga, antara klien dan perawat terjalin suatu hubungan yang baik dan saling

memahami.

5. Caring Dalam Spiritual


Kepercayaan dan harapan individu mempunyai pengaruh terhadap kesehatan fisik

seseorang. Spiritual menawarkan rasa keterikatan yang baik, baik melalui hubungan

intrapersonal atau hubungan dengan dirinya sendiri, interpersonal atau hubungan dengan

orang lain dan lingkungan, serta transpersonal atau hubungan dengan Tuhan atau kekuatan

tertinggi.

Hubungan caring terjalin dengan baik apabila antara perawat dan klien

dapat memahami satu sama lain sehingga keduanya bisa menjalin hubungan yang baik

dengan melakukan hal seperti, mengerahkan harapan bagi klien dan perawat; mendapatkan

pengertian tentang gejala, penyakit, atau perasaan yang diterima klien; membantu klien

dalam menggunakan sumber daya sosial, emosional, atau spiritual; memahami bahwa

hubungan caring menghubungkan manusia dengan manusia, roh dengan roh.

6. Perawatan Keluarga

Keluarga merupakan sumber daya penting. Keberhasilan intervensi keperawatan sering

bergantung pada keinginan keluarga untuk berbagi informasi dengan perawat untuk

menyampaikan terapi yang dianjurkan. Menjamin kesehatan klien dan membantu keluarga

untuk aktif dalam proses penyembuhan klien merupakan tugas penting anggota keluarga.

Menunjukkan perawatan keluarga dan perhatian pada klien membuat suatu keterbukaan

yang kemudian dapat membentuk hubungan yang baik dengan anggota keluarga klien.
C.Pengertian Dan Fungsi Transkultural

Transcultural Nursing adalah suatu keilmuwan budaya pada proses belajar dan

praktek keperawatan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya

dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia,

kepercayaan dan tindakan, dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan

khususnya budaya atau keutuhan budaya kepada manusia (Leininger, 2002).

Menurut Dr. Madelini Leininger , studi praktik pelayanan kesehatan transkultural adalah

berfungsi untuk meningkatkan pemahaman atas tingkah laku manusia dalam kaitan dengan

kesehatannya . Dengan mengidentifikasi praktik kesehatan dalam berbagai budaya ( kultur ) , baik

di masa lampau maupun zaman sekarang akan terkumpul persamaan – persamaan . Lininger

berpendapat , kombinasi pengetahuan tentang pola praktik transkultural dengan kemajuan teknologi

dapat menyebabkan makin sempurnanya pelayanan perawatan dan kesehatan orang banyak dan

berbagai kultur.

D.Contoh Aplikasi Traskultural Nursing Pada Masalah Kesehatan

1.Aplikasi Transkultural Pada Nyeri

Nyeri adalah pengalaman sensori dan emosional yang tidak menyenangkan akibat

dari kerusakan jaringan yang actual atau potensial. Nyeri adalah alasan utama seseorang

untuk mencari bantuan perawatan kesehatan.

Aplikasi transkultural pada gangguan nyeri baik yang dilakukan oleh

pasien berdasarkan apa yang dipercaya olehnya atau yang dilakukan oleh perawat setelah

melakukan pengkajian tentang latar belakang budaya pasien adalah sebagai berikut:
a.    Dengan membatasi gerak dan istirahat. Seorang pasien yang mengalami nyeri diharuskan

untuk tidak banyak bergerak karena jika banyak bergerak dapat memperparah dan

menyebabkan nyeri berlangsung lama. Menurut pandangan umat Islam, seseorang yang

menderita nyeri untuk mengurangi tau meredakannya dengan posisi istirahat atau tidur

yang benar yaitu badan lurus dan dimiringkan ke sebelah kanan. Hal ini menurut sunah

rasul. Dengan posisi tersebut diharapkan dapat meredakan nyeri karena peredaran darah

yang lancer akibat jantung yang tidak tertindih badan sehingga dapat bekerja maksimal.

b.      Mengkonsumsi obat-obatan tradisional. Beberapa orang mempercayai bahwa ada

beberapa obat tradisional yang dapat meredakan nyeri bahkan lebih manjur dari obat yang

diberikan oleh dokter. Misalnya, obat urut dan tulang ‘Dapol Siburuk’ dari burung siburuk

yang digunakan oleh masyarakat Batak.

c.       Dengan dipijat atau semacamnya. Kebanyakan orang mempercayai dengan dipijat atau

semacamnya dapat meredakan nyeri dengan waktu yang singkat. Namun, harus

diperhatikan bahwa apabila salah memijat akan menyebabkan bertambah nyeri atau hal-hal

lain yang merugikan penderita. Dalam budaya Jawa ada yang disebut dukun pijat yang

sering didatangi orang banyak apabila mengalami keluhan nyeri misalnya kaki terkilir.

Dalam menerapkan transkultural pada gangguan nyeri harus tetap mempertahankan

baik buruknya bagi si pasien. Semua aplikasi transkultural sebaiknya dikonsultasikan

kepada pihak medis agar tidak menimbulkan hal yang tidak diinginkan.

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan

Pendekatan yang diberikan oleh perawat terhadap individu, keluarga , kelompok dan

masyarakat yang mempunyai masalah kesehatan meliputi promotif, preventif, kuratif dan

rehabilitatif dengan menggunakan proses keperawatan untuk mencapai tingkat kesehatan yang

optimal. Keperwatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral pelayanan

kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, social dan spiritual secara komprehensif,

ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup

manusia.

B.Saran

1. Perawat diharapkan dapat menrapkan pendekatan Caring dalam keperawatan jika

khususnya sosial dalam melakukan asuhan keperawatan jiwa dirumah sakit maupun

dillingkungan sekitar.

2. Intitusi pelayanan kepeerawatan khususnya rumah sakit maupun puskesmas

diharapkan mampu melayani masyarakat dengan menggunakan model konseptual

sosial kepada masyarakat baik yang mengalami maupun tidak.


15

Anda mungkin juga menyukai