Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
FOTOSINTESIS DAN RESPIRASI

OLEH :
1. Fika Andriyawati (113234001)
2. Eli Masruroh (113234002)
3. Rahma Handi H. (113234003)
4. Muhamad Ghadafi (113234019)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN
ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN KIMIA

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayahnya kepada
penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan praktikum yang berjudul “Fotosintesis dan
Respirasi”. Shalawat beriring salam penulis sampaikan kepada nabi Muhammad SAW sebagai suri
tauladan pembawa kebenaran dan ilmu pengetahuan.

Laporan praktikum ini dibuat berdasarkan studi lapangan yang dilakukan mahasiswa saat
praktum biologi, dan berfungsi sebagai penunjang kegiatan perkuliahan mahasiswa pada mata kuliah
Biologi Umum I.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen dan coo ass yang membimbing penulis
dalam melaksanakan praktikum dan dosen pemberi tugas yang telah membimbing memberikan tugas
contoh pembuatan laporan praktikum. Dan tidak lupa juga kepada teman-teman yang telah memberi
sumbangan pemikiran dalam penyelesaian laporan praktikum ini. Penulis menyadari laporan
praktikum ini belum sempurna, dan diharapkan kritik dan saran yang membangun. Atas semua itu
saya ucapkan terima kasih

Surabaya, 04 Desember 2011

Penulis

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................3
DAFTAR ISI....................................................................................................................................4

PENDAHULUAN...........................................................................................................................5
1.1.Latar Belakang..................................................................................................................5
1.2Rumusan Masala...............................................................................................................5
1.3Tujuan Praktikum..............................................................................................................6
1.4.Manfaat Praktikum...........................................................................................................6
1.5.Batasan Masalah..............................................................................................................6
BAB II......................................................................................................................................7
KAJIAN PUSTAKA....................................................................................................................7
2.1 Pengertian Fotosintesis....................................................................................................7
2.2. Reaksi Terang dan Reaksi Gelap......................................................................................8
2.3. Faktor Pembatas Fotosintesis........................................................................................15
2.4Respirasi..........................................................................................................................16
BAB III METODE PRAKTIKUM.....................................................................................................19
3.1.Jenis Penelitian...............................................................................................................19
3.2.Sasaran Penelitian..........................................................................................................19
3.3. Waktu dan Tempat........................................................................................................19
3.4.Variabel Penelitian.........................................................................................................19
3.5.Alat dan Bahan...............................................................................................................19
3.6.Prosedur kerja................................................................................................................20
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................................................21
4..1 Data Hasil Pengamatan.................................................................................................21
4.2. Analisis..........................................................................................................................21
4.3 Pembahasan...................................................................................................................21
BAB V PENUTUP........................................................................................................................23
5.1 Kesimpulan.....................................................................................................................23
5.2 Saran................................................................................................................................23

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................24
LAMPIRAN.................................................................................................................................25

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti
menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunansenyawa kimia
kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahayaalami adalah matahari.
Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmentertentu dengan bahan CO2 dan
H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapaspektrum, masing-masing spektrum mempunyai
panjang gelombang berbeda,sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda.
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses inimenggunakan
energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofilyang terdapat dalam
kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan
membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stromayang mengandung enzim-enzim
tang larut dalam struktur membran yang disebuttilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain air (H2O),konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi
karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat
berlangsung adalah cahaya, air,dan karbondioksida .Berbeda dengan organisme heterotrof,
organisme autotrof menggunakanenergi yang berasal dari oksidasi dan zat-zat organik
tertentu. Organisme yang demikian disebut kemoautotrof, karena menggunakan zat – zat
kimiawi dalammemproduksi senyawa organik dari senyawa non-organik. Sedangkan
peristiwafotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme autotrof yang seringkali disebutdengan
organisme fotoautotrof, karena dalam proses pembentukan senyawaorganiknya menggunakan
energi yang berasal dari cahaya matahari.
Fotosintesis sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukankarbohidrat dan
karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofildengan adanya cahaya
matahari yang disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesis dengan
suatu peristiwa pengolahan atau pemasakanmakanan yang terjadi pada daun dengan bantuan
cahaya matahari.Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan
energiyang tak henti-hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekulorganik
seperti karbohidrat. Organisme heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri,hidup dan tumbuh
dengan memasukan molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya. Oleh karena itu, kami
mengadakan eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari
terhadap tanaman hydrilla.

1.2Rumusan Masala

Dalam praktikum kali ini yang berjudul “Fotosintesis dan Respirasi” terdapat rumusan
masalah yakni :
 Bagaimana proses fotosintesis pada tumbuhan yang ditempatkan pada tempat gelap
dan terang?
 Bagaimana tumbuhan melakukan prose fotosintesis dan respirasi

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


1.3Tujuan Praktikum

Beberapa tujuan dari praktikum ini adalah :


1. Untuk mengamati proses fotosintesis dan respirasi pada tumbuhan yang ditempatkan pada
tempat yang gelap dan terang
2. Untuk merancang suatu eksperimen yang digunakan untuk menguji pengaruh dari suhu kontrol
dalam menentukan apakah tumbuhan melakukan proses fotosintesis dan respirasi.

1.4.Manfaat Praktikum

Dengan adanya praktikum ini kita dapat mengetahui seberapa besar pengaruh
intensitas cahaya terhadap fotosintesis tumbuhan.

1.5.Batasan Masalah

Dalam praktikum ini kami membatasi beberapa hal yakni kami menggunakaan
tumbuhan hijau hidrilla sebagai objek penelitian dan standar intensitas cahaya yang
digunakan adalah terang dan gelapnya daerah sekitar tumbuhan yang sedang berfotosintesis.

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Fotosintesis

Fotosintesis yaitu peristiwa pembentukan makanan dengan bantuan sinar matahari. Proses ini
membutuhkan bahan makanan berupa air, karbon dioksida, oksigen dan berbagai zat mineral.
Hasil dari fotosintesis akan diedarkan keseluruh bagian tumbuhan melalui pembuluh tapis.
Zat-zat mineral yang dibutuhkan oleh tumbuhan dalam fotosintesis ini ada 14 unsur, yaitu
nitrogen,fosfor,belerang,potasium,kalsium,sedikit unsur besi, magnesium, tembaga, boron,
klor, seng,kobalt, mangan, dan molibdenum.
Jika salah satu dari unsur tersebut tidak terpenuhi, tumbuhan tidak dapat tumbuh secara
normal. Dari peristiwa fotosintesis dihasilkan makanan berupa karbohidrat sebagai hasil
utama dan oksigen sebagai hasil sampingnya.

Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks, proses ini menggunakan
energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam
kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas mempunyai membran luar dan membran
dalam. Membran dalam mengelilingi suatu stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut
dalam struktur membran yang disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa
faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan
cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya,
air, dan karbondioksida (Kimball, 1992).

Berbeda dengan organisme heterotrof, organisme autotrof menggunakan energi yang berasal
dari oksidasi dan zat-zat organik tertentu. Organisme yang demikian disebut kemoautotrof,
karena menggunakan zat – zat kimiawi dalam memproduksi senyawa organik dari senyawa
non-organik. Sedangkan peristiwa fotosintesis sendiri dilakukan oleh organisme autotrof
yang seringkali disebut dengan organisme fotoautotrof, karena dalam proses pembentukan
senyawa organiknya menggunakan energi yang berasal dari cahaya matahari(Kimball, 1992).
Fotosintesis sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan karbohidrat dan
karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofil dengan adanya cahaya
matahari yang disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan fotosintesis dengan
suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang terjadi pada daun dengan bantuan
cahaya matahari(Kimball, 1992).
Organisasi dan fungsi suatu sel hidup bergantung pada persediaan energi yang tak henti-
hentinya. Sumber energi ini tersimpan dalam molekul-molekul organik seperti karbohidrat.
Organisme heterotrofik, seperti ragi dan kita sendiri, hidup dan tumbuh dengan memasukan
molekul-molekul organik ke dalam sel-selnya (Kimball, 1992).
Untuk mengetahui ada atau tidaknya amilum yang terdapat dalam proses fotosintesis dapat
dilakukan dengan berbagai percobaan, diantaranya dengan memberi perlakuan variasi cahaya
matahari yang berbeda pada daun tumbuhan dan mengujinya dengan larutan JKJ untuk

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


memperoleh hasil dan data yang bervariasi antara daun tumbuhan sampel (Ellis, 1986).
Persamaan reaksi kimia fotosintesis adalah sebagai berikut :
H2O (air) + CO2 (karbondioksida) + cahaya → CH2O (glukosa) + O2 (oksigen)
Lambat cepatnya proses fotosintesis ditentukan oleh :
1. Intensitas cahaya, laju fotosintesis maksimal jika banyak cahaya.
2. Suhu, enzim yang bekerja pada proses ini maksimal pada suhu yang diinginkannya.
3. Banyaknya karbondioksida, semakin banyak semakin maksimal proses fotosintesis.
4. Banyaknya air, semakin maksimal jika jumlah air banyak.
5. Tahapan pertumbuhan, tumbuhan yang masih berkecambah menunjukan laju fotosintesis
yang maksimal dari pada tumbuhan yang dewasa.

2.2. Reaksi Terang dan Reaksi Gelap

Seorang fisiologis
berkebangsaan Inggris, F. F. Blackman, mengadakan percobaan dengan melakukan
penyinaran secara terus-menerus pada tumbuhan Elodea. Ternyata, ada saat dimana laju
fotosintesis tidak meningkat sejalan dengan meningkatnya penyinaran. Akhirnya, Blackman
menarik kesimpulan bahwa paling tidak ada dua proses berlainan yang terlibat:
ada reaksi yang memerlukan cahaya dan tidak memerlukan cahaya.
Yang terakhir dinamai reaksi gelap, walau dapat berlangsung terus saat keadaan terang.

Teori ini diperkuat dengan mengulangi percobaan pada temperatur yang agak lebih tinggi.
Seperti diketahui, kebanyakan reaksi kimia berjalan lebih cepat pada suhu lebih tinggi
(sampai suhu tertentu). Pada suhu 35°C, laju fotosintesis tidak menurun sampai ada intensitas
cahaya yang lebih tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi gelap kini berjalan lebih cepat.
Faktor bahwa pada intensitas cahaya yang rendah laju fotosintesis itu tidak lebih besar pada
35°C dibandingkan pada 20°C juga menunjang gagasan bahwa yang menjadi pembatas pada
proses ini adalah reaksi terang. Reaksi terang ini tidak tergantung pada suhu, tetapi hanya
tergantung pada intensitas penyinaran. Laju fotosintesis yang meningkat dengan naiknya

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


suhu tidak terjadi jika suplai CO2 terbatas. Jadi, konsentrasi CO2 harus ditambahkan sebagai
faktor ketiga yang mengatur laju fotosintesis itu berlangsung.

Jadi, secara umum fotosintesis terbagi menjadi dua tahap reaksi:


1.Reaksi Terang, yang membutuhkan cahaya
2.Reaksi Gelap, yang tidak membutuhkan cahaya

REAKSI TERANG

 Tahap pertama dari system fotosintesis adalah reaksi terang


 Reaksi ini memerlukan molekul air
 Reaksi ini sangat bergantung kepada ketersediaan sinar matahari.
 Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.
 Sinar matahari yang berupa foton yang terbaik adalah sinar merah dan ungu
 Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna ungu (400-450
nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600
nanometer).
 Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita sehingga
menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau.
 Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya dengan
panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek menyimpan lebih
banyak energi.

 Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan pada
pusat-pusat reaksi
 Reaksi ini melibatkan beberapa kompleks protein dari membran tilakoid berupa
pigmen yang terdiri dari sistem cahaya yang disebut fotosistem

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


 Dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu
fotosistem II dan fotosistem I.
 fotosistem I dan II sebagai sistem pembawa elektron
 Fotosistem terdapat perangkat komplek protein pembentuk ATP berupa enzim ATP
sintase.
 Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang
gelombang 680 nanometer,
 sedangkan fotosistem I 700 nanometer.
 Kedua fotosistemini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua
baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.
 Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem
II(P.680)
 Fotosistem II melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai transpor
elektron.
 Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP ,
satuan pertukaran energi dalam sel.
 Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan elektron
yang harus segera diganti.
 Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari hasil
ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil.
 Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.
 Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon dioksida
 Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi
fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor elektron
yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH
 Jadi P 700 ( Photosistem I ) menhasilkan NADPH2 , sedang Phoyosistem II (P 680)
menghasilkan Oksigen dan ATP

 Reaksi terang mengubah energi cahaya menjadi energi kimia, juga menghasilkan
oksigen dan mengubah ADP dan NADP+ menjadi energi pembawa ATP dan
NADPH2.
 ATP dan NADPH2 inilah yang nanti akan digunakan sebagaienergi dalam reaksi
gelap
 Reaksi terang terjadi di tilakoid, yaitu struktur cakram yang terbentuk dari pelipatan
membran dalam kloroplas.
 Membran tilakoid menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi kimia.
Jika ada bertumpuk-tumpuk tilakoid, maka disebut grana

Fotofosforilasi Siklik

Reaksi fotofosforilasi siklik adalah reaksi yang hanya melibatkan satu fotosistem, yaitu
fotosistem I. Dalam fotofosforilasi siklik, pergerakan elektron dimulai dari fotosistem I dan
berakhir di fotosistem I.

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


 Pertama, energi cahaya, yang dihasilkan oleh matahari, membuat elektron-elektron di
P700 menjadi aktif karena rangsangan dari luar
 elektron yang terbentuk itu kemudian keluar menuju akseptor elektron primer
kemudian menuju rantai transpor elektron.
 Karena P700 mentransfer elektronnya ke akseptor elektron, P700 mengalami
defisiensi elektron dan tidak dapat melaksanakan fungsinya.
 Selama perpindahan elektron dari akseptor satu ke akseptor lain, selalu terjadi
transformasi hidrogen bersama-sama elektron pada fotosistem P 700 itu
 Rantai transpor ini menghasilkan gaya penggerak proton, yang memompa ion H+
melewati membran, yang kemudian menghasilkan gradien konsentrasi yang dapat
digunakan untuk menggerakkan sintase ATP selama kemiosmosis, yang kemudian
menghasilkan ATP.
 Dari rantai transpor, elektron kembali ke fotosistem I. Dengan kembalinya elektron ke
fotosistem I, maka fotosistem I dapat kembali melaksanakan fungsinya lagi
 Fotofosforilasi siklik terjadi pada beberapa bakteri, dan juga terjadi pada semua
organisme fotoautotrof.

Fotofosforilasi Nonsiklik

Reaksi fotofosforilasi nonsiklik adalah reaksi dua tahap yang melibatkan dua fotosistem
klorofil yang berbeda, yaitu fotosistem I dan II. Dalam fotofosforilasi nonsiklik, pergerakan
elektron dimulai di fotosistem II, tetapi elektron tidak kembali lagi ke fotosistem II.

 Mula-mula, molekul air diurai menjadi 2H+ + 1/2O2 + 2e-.


 Dua elektron dari molekul air tersimpan di fotosistem II,
 Sedang ion H+ akan digunakan pada reaksi yang lain
 dan O2 akan dilepaskan ke udara bebas.
 Karena tersinari oleh cahaya matahari, dua elektron yang ada di P680 menjadi
tereksitasi dan keluar menuju akseptor elektron primer.
 Setelah terjadi transfer elektron, P680 menjadi defisiensi elektron, tetapi dapat cepat
dipulihkan berkat elektron dari hasil penguraian air tadi.

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


 Setelah itu mereka bergerak lagi ke rantai transpor elektron, yang membawa mereka
melewati pheophytin, plastoquinon, komplek sitokrom b6f, plastosianin, dan akhirnya
sampai di fotosistem I, tepatnya di P700.
 Perjalanan elektron diatas disebut juga dengan "skema Z".
 Sepanjang perjalanan di rantai transpor, dua elektron tersebut mengeluarkan energi
untuk reaksi sintesis kemiosmotik ATP, yang kemudian menghasilkan ATP.
 Sesampainya di fotosistem I, dua elektron tersebut mendapat pasokan tenaga yang
cukup besar dari cahaya matahari.
 Kemudian elektron itu bergerak ke molekul akseptor, feredoksin, dan akhirnya sampai
di ujung rantai transpor, dimana dua elektron tersebut telah ditunggu oleh NADP+ dan
H+, yang berasal dari penguraian air.
 Dengan bantuan suatu enzim bernama Feredoksin-NADP reduktase, disingkat FNR,
NADP+, H+, dan elektron tersebut menjalani suatu reaksi:
 NADP+ + H+ + 2e- —> NADPH
 NADPH, sebagai hasil reaksi diatas, akan digunakan dalam reaksi Calvin-Benson,
atau reaksi gelap.

Fotofosforilasi siklik dan fotofosforilasi nonsiklik memiliki perbedaan yang mendasar, yaitu
sebagai berikut

REAKSI GELAP

 Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis.
 Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian kloroplas
yang disebut stroma.
 Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang, dan
CO2, yang berasal dari udara bebas.
 Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi
reaksi katabolisme.
 Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi
gelap disebut juga reaksi Calvin-Benson.
 Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula beratom karbon lima
yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat.

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


 Jika diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka dihasilkan ribulosa difosfat (RDP).
Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat CO2 dalam reaksi gelap.
 Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi,
reduksi, dan regenerasi.

 Pada fase fiksasi, 6 molekul ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO2 dari udara dan
membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil
 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil itu kemudian pecah menjadi 12 molekul
beratom C3 yang dikenal dengan 3-asam fosfogliserat (APG/PGA).
 Selanjutnya, 3-asam fosfogliserat ini mendapat tambahan 12 gugus fosfat, dan
membentuk 1,3-bifosfogliserat (PGA 1.3 biphosphat).
 Kemudian, 1,3-bifosfogliserat masuk ke dalam fase reduksi, dimana senyawa ini
direduksi oleh H+ dari NADPH, yang kemudian berubah menjadi NADP+, dan
terbentuklah 12 molekul fosfogliseraldehid (PGAL) yang beratom 3C.
 Selanjutnya terjadi sintesa , 2 molekul fosfogliseraldehid melepaskan diri dan
menyatukan diri menjadi 1 molekul glukosa yang beratom 6C (C6H12O6).
 10 molekul fosfogliseraldehid yang tersisa kemudian masuk ke dalam fase regenerasi,
yaitu pembentukan kembali ribulosa difosfat.(RDP/RuBP)

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


 Pada fase ini, 10 molekul fosfogliseraldehid berubah menjadi 6 molekul ribulosa
fosfat. Jika mendapat tambahan gugus fosfat, maka ribulosa fosfat akan berubah
menjadi ribulosa difosfat (RDP),
 RDP/RuBP kemudian kembali akan mengikat CO2 lagi , begitu setrusnya.
 OK Gampang to

 Dalam fotosynthesis kebutuhan karbon dioksida (CO2) pada reaksi gelap , akan
dipenuhi dari udara yang masuk melalui stomata tanaman

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


 Pada kebanyakan tanaman, fotosintesis berfluktuasi sepanjang hari sebagai stomata
membuka dan menutup.
 Biasanya, stomata terbuka di pagi hari, menutup pada tengah hari, membuka kembali
di sore hari, dan ditutup untuk baik di malam hari.
 Karbon dioksida yang berlimpah di udara, sehingga tidak menjadi faktor pembatas
dalam pertumbuhan tanaman.
 Pada sistem penanaman tanaman dengan Greenhouse tertutup rapat mungkin tidak
cukup memungkinkan udara luar untuk masuk dan dengan demikian mungkin
kurangnya karbon dioksida yang cukup untuk pertumbuhan tanaman.
 Karbon dioksida generator digunakan untuk menghasilkan CO2 di rumah kaca untuk
tanaman komersial seperti mawar, anyelir, dan tomat.
 Dalam rumah kaca rumah yang lebih kecil, es kering adalah sumber yang efektif dari
CO2.

 Faktor penentu laju fotosintesis


 Reaksi gelap ini menghasilkan APG (asam fosfogliserat), ALPG
(fosfogliseraldehid), RDP (ribulosa difosfat), dan glukosa (C6H12O6).

Dalam fotosynthesis kebutuhan karbon dioksida (CO2) pada reaksi gelap , akan dipenuhi dari
udara yang masuk melalui stomata tanaman

 Pada kebanyakan tanaman, fotosintesis berfluktuasi sepanjang hari sebagai stomata


membuka dan menutup.
 Biasanya, stomata terbuka di pagi hari, menutup pada tengah hari, membuka kembali
di sore hari, dan ditutup untuk baik di malam hari.
 Karbon dioksida yang berlimpah di udara, sehingga tidak menjadi faktor pembatas
dalam pertumbuhan tanaman.
 Pada sistem penanaman tanaman dengan Greenhouse tertutup rapat mungkin tidak
cukup memungkinkan udara luar untuk masuk dan dengan demikian mungkin
kurangnya karbon dioksida yang cukup untuk pertumbuhan tanaman.
 Karbon dioksida generator digunakan untuk menghasilkan CO2 di rumah kaca untuk
tanaman komersial seperti mawar, anyelir, dan tomat.
 Dalam rumah kaca rumah yang lebih kecil, es kering adalah sumber yang efektif dari
CO2.

2.3. Faktor Pembatas Fotosintesis

Faktor penentu laju fotosintesis


Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:Intensitas cahaya
Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.

1. Konsentrasi karbon dioksida Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin


banyak jumlah bahan yang dapt
digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
2. Suhu
Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
3. Kadar air
Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat
penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
4. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis)
Jika kadar fotosintat seperti karbohidrat berkurang, laju fotosintesis akan
naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju
fotosintesis akan berkurang.
5. Tahap pertumbuhan
Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini
mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi
dan makanan untuk tumbuh.

Dengan terbentuknya Glukosa sebagai hasil akhir Fotosintesis nya , akan dirubah menjadi
Amylum dan kemudian dimanfaatkan menjadi berbagai bentuk karbohidrat . Supaya tidak
setengah setengah memahaminya Karbohidrat ini di kelompokkan menjadi berbagai bentuk
yaitu berdasarkan gugus gulanya. dan tentu secara pasti apapun bentuknya karbohidrat itu
mutlak berasal dari Hasil fotosintesis Tumbuhan OK
Berdasar panjang rantai karbon, karbohidrat dibagi 3, yaitu:

1. Monosakarida Merupakan karbohidrat yang tidak bisa dihidrolisis menjadi bentuk


yang lebih sederhana dibagi menjadi triosa, tetrosa, pentosa, heksosa, heptosa.
Heksosa dalam tubuh antara lain glukosa, galaktosa, fruktosa dan manosa.
2. Oligosakarida Menghasilkan 2 - 6 monosakarida melalui hidrolisis. Oligosakarida
yang penting dalam tubuh adalah disakarida yang menghasilkan 2 monosakarida jika
dihidrolisis, contoh disakarida antara lain: sukrosa (gula pasir), laktosa (gula susu),
dan maltosa (gula gandum). Hidrolisis sukrosa menghasilkan glukosa dan fruktosa.
Hidrolisis laktosa menghasilkan galaktosa dan glukosa. Hidrolisis maltosa
menghasilkan dua molekul glukosa.
3. PolisakaridaMenghasilkan lebih dari 6 monosakarida melalui hidrolisis. Contoh: pati,
glikogen, selulosa, dekstrin.

2.4Respirasi

2. Respirasi yaitu suatu proses pembebasan energi yang tersimpan dalam zat sumber energi
melalui proses kimia dengan menggunakan oksigen. Dari respirasi akan dihasilkan energi
kimia ATP untak kegiatan kehidupan, seperti sintesis (anabolisme), gerak, pertumbuhan.

Contoh:
Respirasi pada Glukosa, reaksi sederhananya:
C6H,206 + 6 02 ———————————> 6 H2O + 6 CO2 + Energi
(gluLosa)

Reaksi pembongkaran glukosa sampai menjadi H20 + CO2 + Energi, melalui tiga tahap :

1. Glikolisis.
2. Daur Krebs.
3. Transpor elektron respirasi.

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


1. Glikolids:
Peristiwa perubahan :
Glukosa Þ Glulosa - 6 - fosfat Þ Fruktosa 1,6 difosfat Þ
3 fosfogliseral dehid (PGAL) / Triosa fosfat Þ Asam piravat.
Jadi hasil dari glikolisis :
1.1. 2 molekul asam piravat.
1.2. 2 molekul NADH yang berfungsi sebagai sumber elektron berenergi
tinggi.
1.3. 2 molekul ATP untuk setiap molekul glukosa.

2. Daur Krebs (daur trikarbekdlat):


Daur Krebs (daur trikarboksilat) atau daur asam sitrat merupakan pembongkaran asam
piravat secara aerob menjadi CO2 dan H2O serta energi kimia

3.

4. Gbr. Bagan reaksi pada siklus Krebs

3. Rantai Transportasi Elektron Respiratori:


Dari daur Krebs akan keluar elektron dan ion H+ yang dibawa sebagai NADH2 (NADH
+ H+ + 1 elektron) dan FADH2, sehingga di dalam mitokondria (dengan adanya siklus
Krebs yang dilanjutkan dengan oksidasi melalui sistem pengangkutan elektron) akan
terbentuk air, sebagai hasil sampingan respirasi selain CO2.

Produk sampingan respirasi tersebut pada akhirnya dibuang ke luar tubuh melalui stomata
pada tumbuhan dan melalui paru-paru pada peristiwa pernafasan hewan tingkat tinggi.

Ketiga proses respirasi yang penting tersebut dapat diringkas sebagai berikut:

PROSES AKSEPTOR ATP

1. Glikolisis:
Glukosa ——> 2 asam piruvat 2 NADH 2 ATP
2. Siklus Krebs:
2 asetil piruvat ——> 2 asetil KoA + 2 C02 2 NADH 2 ATP
2 asetil KoA ——> 4 CO2 6 NADH 2 PADH2
3. Rantai trsnspor elektron respirator:

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


10 NADH + 502 ——> 10 NAD+ + 10 H20 30 ATP
2 FADH2 + O2 ——> 2 PAD + 2 H20 4 ATP

Total 38 ATP

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1.Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen yakni meniliti pengaruh cahaya
terhadap fotosintesis (dengan indikator gelembung udara yang dihasilkan) dan mengamati
kapan terjadi fotosintesis dan kapan terjadi respirasi (dengan indikator warna cairan).

3.2.Sasaran Penelitian

Pada percobaan kali ini sasaran atau objek penilitiannya adalah tumbuhan hijau (spesifiknya
Hydrilla verticillata). Disini Hydrilla akan diteliti mengenai fotosintesis dan respirasinya. Dengan
memasukkannya kedalam tabung reaksi yang berisi air yang kemudian dicampur dengan 1 gram
NaHCO3 dan Brothymol Blue, Yang ditempatkan di darah terang dan gelap. Maka akan diperoleh
hasil penelitian yang menunjukkan banyaknya gelembung udara yang menjadi indicator fotosintesis.

3.3. Waktu dan Tempat

Praktikum fotosintesis ini berlangsung pada hari Kamis tanggal 1 Desember 2011 pada pukul 13.00–15.30
WIB, bertempat di Laboratorium Biologi Dasar Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Negeri Surabaya.

3.4.Variabel Penelitian

 Variabel Manipulasi : Intensitas Cahaya


 Variabel Kontrol : Jenis Tumbuhan, komposisi NaHCO3 dan Brothymol
Blue, ukuran dan jumlah hidrilla, volume air, waktu
 Variabel Respon : Gelembung Udara

3.5.Alat dan Bahan

Alat: 

1.Gelas kimia (2 buah). 


2. Tabung reaksi (4 buah).   
3. Stopwatch (1 buah). 
4. Waskom (1 buah)
5. Cutter (1 buah)
Bahan: 
1. Air secukupnya.  

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


2. NaHCO3 
3. Hydrilla

4. Larutan BTB

3.6.Prosedur kerja

1. Mengisi tabung reaksi dengan air ±10ml, dan ditambahkan ±5gram NaHCO3
2. Memasukkan beberapa cabang tanaman hydrilla yang sehat dan ±5cm
3. Menandai masing-masing perlakuan dengan label A,B,C,dan D dimana :
 A = Medium air dan NaHCO3 diletakkan didalam ruang gelap(**)
 B = Medium air dan NaHCO3 diletakkan didalam ruang gelap(*)
 C = Medium air dan NaHCO3 diletakkan didalam ruang terang(*****)
 D = Medium air dan NaHCO3 diletakkan didalam ruang gelap(****)
4. Mengamati gelembung-gelembung gas yang muncul dari potongan hydrilla yang
terjadi pada 10menit pertama, 10menit kedua dan 10menit ketiga. Banyaknya
gelembung yang muncul persatuan waktu dapat digunakan sebagai laju fotosintesis
5. Menampilkan dalam bentuk tabel dan grafik hasil pengamatannya, serta membuat
analisis, pembahasan dan kesimpulan

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4..1 Data Hasil Pengamatan

Tingkat Banyak Gelembung


Tabung Kecahayaan Perubahan Warna
Reaksi (intensitas 10 menit 10 menit 10 menit ke menjadi
cahaya) ke 1 ke 2 3
A gelap (**) ++ +++ ++++ kuning (++)
B gelap (*) ++ ++ +++ kuning (+)
C terang (*****) ++++ +++++ ++++++ Kuning (++++)
D terang (****) +++ ++++ +++++ Kuning (+++)

Catatan :
1. Tanda (+) menyatakan banyaknya gelembung udara (semakin banyak + semakin
semakin banyak gelembung udara yang dihasilkan)
2. Tanda (-) menyatakan bahwa tidak ada gelembung udara yang dihasilkan

4.2. Analisis

Tabung C menghasilkan gelembung paling banyak daripada tabung A,B dan D.


Tabung D menghasilkan gelembung yang lebih sedikit daripada tabung C tetapi lebih banyak
daripada tabung A dan B. Tabung A menghasilkan gelembung sedikit daripada tabung C dan
D dan lebih banyak daripada tabung B. Tabung B menghasilkan gelembung yang paling
sedikit daripada tabung C,D dan A. Banyaknya gelembung dari semua tabung semakin
bertambah banyak dengan bertambahnya waktu.

Warna pada tabung C dan D yang awalnya berwarna biru karena ditetesi larutan BTB
berubah menjadi kuning di bagian bawah. Tetapi pada tabung C warna kuning yang
dihasilkan lebih banyak daripada tabung D. Pada tabung A dan B yang awalnya berwarna
biru setelah ditetesi larutan BTB berubah menjadi kuning dan warnanya lebih tersebar.
Warna kuning lebih banyak dihasilkan pada tabung A lebih banyak daripada tabung B.

4.3 Pembahasan

Pada percobaan tentang proses fotosintesis, Hydrilla verticillata dengan panjang yang telah
ditentukan dimasukkan ke dalam tabung reaksi, apabila dilakukan perlakuan dengan
ditempatkan pada tempat yang terang, Hydrilla verticillata tersebut akan menghasilkan
gelembung udara yang banyak, sedangkan apabila diberi perlakuan dengan ditempatkan pada
tempat yang gelap dengan lama pengamatan yang sama, maka Hydrilla verticillata yang
direndam akan mengeluarkan gelembung udara dalam jumlah yang relatif sangat sedikit.
Dalam hal ini penambahan larutan NaHCO3 dimaksudkan untuk menambah kandungan CO2

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


yang terdapat dalam air, dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

NaHCO3 + H2O NaOH + CO2 + H2O

adanya gelembung-gelembung pada tabung-tabung tersebut menunjukkan terjadinya proses


fotosintesis. Fungsi larutan NaHCO3 disini adalah sebagai katalis dalam reaksi fotosintesis
sehingga fotosintesis lebih cepat terjadi.

pada percobaan yang telah dilakukan, proses fotosintesis tersebut menghasilkan amilum yang
ditandai dengan adanya perubahan warna larutan yang awalnya biru menjadi kuning.
Fotosintesis akan berlangsung secara maksimal ketika tanaman tersebut diletakkan pada
tempat yang terang.

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil praktikum yang diperoleh maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Fotosintesis adalah suatu proses metabolisme dalam tanaman untuk membentuk
karbohidrat dengan memakai karbondioksida (CO2) dari udara dan air (H2O) dari dalam
tanah dengan bantuan cahaya matahari dan klorofil.
2. Gelembung-gelembung yang timbul dari percobaan menunjukkan dalam fotosintesis
dihasilkan oksigen.
3. Intensitas cahaya matahari dan karbondioksida ikut mempengaruhi pembentukan oksigen
pada proses ini.
4. Fotosintesis adalah suatu proses biologi yang kompleks dengan menggunakan energi
matahari, CO2 dan H2O yang menghasilkan karbohidrat dan oksigen.
5. Bagian daun yang tidak tertutup kertas karbon menghasilkan warna ungu kehitam-hitaman
yang menandakan terbentuknya amilum yang berarti menunjukkan terjadinya fotosintesis.
6. Bagian daun yang ditutupi kertas karbon tidak mengalami perubahan warna dan ini berarti
tidak terjadinya fotosintesis dan tidak terdapat amilum.

5.2 Saran

Sebaiknya dalam melakukan percobaan, daun yang akan digunakan ditutup dengan sebaik –
baiknya, agar hasil yang diperoleh tidak berlawanan dengan hasil yang diharapkan.

DAFTAR PUSTAKA

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


http://id.shvoong.com/exact-sciences/biology/1988434-pengertian-fotosintesis/. Diakses pada
5 November 2011
http://biologi.blogsome.com/2010/07/18/fotosintesis/. Diakses pada 5 November 2011
http://www.faktailmiah.com/2010/09/05/fotosintesis.html. Diakses pada 5 November 2011
smartbekantan.blogspot.com. Diakses pada 5 November 2011
id.wikipedia.org/wiki/Fotosintesis. Diakses pada 5 November 2011
Ellis, Nihayati. 1986. Anatomi Tumbuhan. Rajawali Press, Jakarta.
Kimball, John. W. 1992. Biologi Umum. Erlangga, Jakarta.
Salisbury, F. B dan Ross, C. W. 1995. Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB, Bandung.

LAMPIRAN

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3


Gambar 1.1 Tumbuhan Hydrilla pada Gambar 1.2 Tumbuhan Hydrilla

Intensitas cahaya tinggi pada Intensitas

Cahaya rendah

Gambar 1.3 Tumbuham Hydrilla pada Gambar 1.4 Tumbuhan Hydrilla

Tempat gelap pada tempat kurang gelap

Laporan Praktikum Fotosintesis Page 3

Anda mungkin juga menyukai