Dalam penelitian ilmu-ilmu sosial, sering kali data yang diperoleh berbentuk skor.
Salah satu alat ukur yang sering digunakan adalah kuesioner dengan skala Likert. Data
berupa skor tersebut pada dasarnya adalah skala ordinal. Hubungan antara dua variabel
dengan data ordinal dalam bentuk skor itu, dapat dilihat dari koefisien korelasi Spearman
atau sering disebut rho Spearman.
Koefisien korelasi rank Spearman merupakan indeks atau bilangan yang digunakan
untuk mengukur keeratan hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan antara
variabel independen (variabel X) dengan variabel dependen (variabel Y). Data kedua
variabel tersebut berbentuk data ordinal yang berpasangan. Sumber data dari kedua jenis
variabel tersebut boleh berasal dari sumber yang sama atau tidak sama, dan data masing-
masing variabel tidak harus membentuk distribusi normal.
6 d 2
rS = 1 -
n3 n
Keterangan:
d = Selisih ranking X dan ranking Y
n = Banyaknya pasangan data (sampel)
Untuk dapat membuat prediksi terhadap nilai koefisien korelasi, yaitu untuk
menentukan keeratan hubungan/korelasi antara variabel independen (X) dengan
variabel dependen (Y), maka sebagai pedoman untuk menentukan interval kelas
sebanyak lima kelas maka kategori masing-masing nilai r s,, sebagai berikut:
2rS
r=
1 rS
Untuk dapat membuat prediksi terhadap tingkat reliabilitas alat ukurnya, bila
menginginkan nilai rs signifikan maka sebagai pedoman penentuan interval kelas nilai r
sebagai berikut:
0,00 ≤ r ≤ 0,32, berarti alat ukur tidak reliabel karena akan menghasilkan hubungan
antarvariabel sangat lemah. Oleh karena itu, alat ukurnya tidak layak
digunakan untuk pengumpulan data.
0,33 ≤ r ≤ 0,56, berarti tingkat reliabilitasnya dikategorikan rendah karena akan
menghasilkan hubungan antarvariabel lemah. Oleh karena itu, alat
ukurnya perlu diperbaiki atau diganti.
0,57 ≤ r ≤ 0,74, berarti tingkat reliabilitasnya cukup tinggi, atau alat ukur untuk variabel
independen dan dependen cukup signifikan
0,75 ≤ r ≤ 0,88, berarti tingkat reliabilitasnya tinggi, atau kedua alat ukurnya terpercaya
dan mantap
0,89 ≤ r < 1,00, berarti tingkat reliabilitasnya sangat tinggi, atau kedua alat ukurnya
sangat terpercaya dan sangat mantap
r = 1,00, berarti tingkat reliabilitasnya sempurna.
1. Work Sheet
Langkah pertama adalah menyusun data ordinal yang telah di-coding dalam
bentuk skor ke dalam work seet, yaitu lembaran kerja sebagai lembaran penolong
untuk penghitungan koefisien rank Spearman (r s). Di bawah ini dipaparkan work
sheet, misalnya suatu penelitian untuk menganalisis hubungan antara sikap
masyarakat terhadap kejahatan (variabel X) dengan partisipasi dalam Siskamling
(variabel Y) dengan sampel sebanyak 20 orang melalui penyebaran kuesioner
dengan skala Likert.
2. Penentuan Ranking
Ranking pada dasarnya adalah urutan. Oleh karena itu, untuk menentukan
ranking dalam analisis ini adalah menentukan urutan berdasarkan jumlah skor atau
nilai yang diperoleh dari hasil jawaban responden.
Prosedur penentuan urutan ranking dan selisih antarranking sebagai berikut:
a. Seluruh nilai masing-masing variabel yang diperoleh dari hasil jawaban responden,
disusun secara array atau disusun berurutan mulai skor terkecil sampai terbesar.
b. Nilai yang telah tersusun tersebut dibuat nomor urut dari urutan ke-1 sampai ke-n
(sebanyak jumlah responden).
c. Tentukan ranking masing-masing nilai dengan cara:
1) Apabila besar nilainya tidak sama maka ranking nilainya sama dengan angka
nomor urut. Sebagai contoh: rangking variabel X pada tabel 14.2a, nilai 50
adalah nilai tunggal atau hanya satu yang bernilai 50 maka rankingnya adalah
ranking 1 yang sama dengan nomor urutnya. Juga nilai 55, 60, 69, dan lainnya
merupakan nilai tunggal maka nomor rankingnya sama dengan masing-masing
angka nomor urutnya. Demikian juga halnya penentuan nomor ranking masing-
masing nilai Y (tabel 14.3).
2) Apabila besar nilainya ada yang sama maka ranking nilainya rata-rata
(mean)dari angka nomor urutnya. Misalnya, pada tabel 14.2a ada empat nilai
yang sama, yaitu nilai 70 yang nomor urutnya adalah angka 5, 6, 7, dan 8,
maka ranking nilai 70 adalah (5+6+7+8)/4 = 6,5. Demikian juga nilai 75 ada dua
nilai, yaitu pada nomor urut 9 dan 10, maka ranking nilai 75 adalah (9+10)/2 =
9,5. Dengan cara yang sama dapat ditentukan ranking masing-masing nilai
dalam tabel 14.2a (ranking variabel X) dan 14.2b (ranking variabel Y).
d. Kemudian, ranking masing-masing nilai dimasukkan dalam work sheet pada kolom
rank (RX dan RY), lihat tabel 14.1.
e. Selanjutnya, pada kolom d (lihat tabel 14.1) dihitung selisih antara RX dan RY.
f. Terakhir, masing-masing nilai d dikuadratkan, kemudian dijumlahkan sehingga
menghasilkan ∑d2.
No.Urut 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nilai 77 78 80 80 82 83 85 90 90 91
Rank 11 12 13,5 13,5 15 16 17 18,5 18,5 20
No.Urut 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
Nilai 75 77 77 77 79 82 85 85 88 89
Rank 9 13 13 13 15 16 17,5 17,5 19 20
Oleh karena datanya adalah skala ordinal maka untuk menghitung nilai
koefisien korelasinya digunakan rumus r s Spearman. Berdasarkan hasil pengolahan
data yang dipaparkan dalam work sheet (tabel 14.1) di atas, diketahui: n = 20 dan ∑d 2
= 176,5. Nilai ini disubtitusikan ke dalam rumus r s Spearman.
6d 2
rS = 1 -
n3 n
6 (176,5)
rS = 1 -
203 20
rs = 1 – 0,13271 = 0,86729 ≈ 0,87
Nilai rs= 0,87 berada dalam interval 0,80 ≤ r s< 1,00 yang dikategorikan
hubungan sangat erat. Dengan demikian, terdapat hubungan/korelasi yang sangat
erat dan positif antara sikap terhadap kejahatan (variabel X) dengan partisipasi dalam
Siskamling (variabel Y), artinya bila semakin dalam sikap (antipati) terhadap
kejahatan maka semakin tingkat partisipasi dalam Siskamling.
Berdasarkan hasil suatu penelitian mengenai hubungan antara tingkat status sosil-
ekonomi (X) dengan sikap terhadap program KB (Y) yang menggunakan kuesioner skala
Likert dengan responden sebanyak 10 orang, diperoleh data (jumlah skor) berturut-turut
dari sampel 1 s.d. 10 mengenai status sosial-ekonomi adalah 81, 79, 74. 93, 66, 68, 81,
69. 79, dan 75. Sedangkan mengenai sikap terhadap progrma KB adalah 79, 79. 73, 91,
66, 67, 84, 74, 84, dan 74.
1. Tentukan dan jelaskan koefisien Spearman (rs)!
2. Tentukan dan jelaskan tingkat reliabilitas (r) alat ukurnya!