Studi Kasus
1. Akuntabilitas dalam Manajemen Publik
Birokrasi publik di Indonesia menghadapi masalah multidimensional yang amat
kompleks. Berbagai fenomena patologi birokrasi seperti pungutan liar, korupsi,
kolusi, proseduralisme, patrimonial, red-tape, orwelization, empire building dan
sebagainya yang datang dari berbagai elemen bangsa ini, menunjukkan betapa
buruknya kinerja birokrasi dalam berbagai dimensinya. Salah satu dimensi kinerja
tersebut adalah dimensi akuntabilitas. Bertolak dari kenyataan tersebut melihat
bagaimana kondisi salah satu dimensi kinerja yaitu akuntabilitas dalam
penyelenggaraan pelayanan publik di Kecamatan Pangkalan Kerinci Kabupaten
Pelalawan dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Akuntabilitas pelayanan publik
adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER
SEMESTER GENAP TA. 2020 - 2021
Mata Kuliah : Manajemen Publik
Dosen : Dahlia Kusuma Wardhani, S.IP, MA
Sifat Ujian : Online
Tipe Soal :A
penyelenggaraan pelayanan dengan ukuran nilai-nilai atau norma eksternal yang ada
di masyarakat. Faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas pelayanan publik
adalah faktor-faktor yang bisa menghambat atau menggagalkan terciptanya
akuntabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan publik. Faktor-faktor tersebut
meliputi: etika pelayanan, budaya paternalisme, dan kontrol publik. Masih buruknya
kondisi akuntabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan publik di Kantor Kecamatan
Pangkalan Kerinci tersebut disebabkan budaya paternalisme yang masih dipegang
kuat oleh aparat dan masyarakat, etika pelayanan yang baik belum dimiliki oleh
petugas, dan belum berfungsinya kontrol masyarakat terhadap penyelenggaraan
pelayanan publik. Untuk meningkatkan akuntabilitas kedepan, disarankan kepada
pemerintah kabupaten untuk: pertama, meningkatkan pengawasan terhadap etika
aparat dan memberikan sanksi kepada aparat terhadap pelanggaran yang
dilakukannya. Kedua, menghilangkan pemakaian simbol, kebiasaan, dan bahasa yang
bernuansa feodalistik dan paternalistik yang selama ini digunakan oleh aparat. Ketiga,
agar kontrol publik berfungsi dengan baik, perlu kiranya dirumuskan aturan tentang
kewajiban yang harus dipenuhi oleh penyedia jasa dan pengguna jasa dan hak yang
dimiliki oleh penyedia jasa dan pengguna jasa serta tata cara penyelesaian terhadap
pelanggaran kewajiban dan hak tersebut. Berdasarkan hasil Analisa di atas, setujukah
Anda dengan saran penulis di atas terkait kasus akuntabilitas di Kantor Kecamatan
Pangkalan Kerinci? Berikan alasan anda!
dana bantuan sosial COVID-19. Di tengah hingar bingar pengadaan barang dan jasa
untuk menolong banyak orang, Juliari menemukan celah untuk menerima suap dan
diduga telah melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 UU No.
31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Ia bersama dengan
MJS dan AW, sebagai Pejabat Pembuat Komitmen, ditetapkan sebagai tersangka.
Kasus korupsi ini akhirnya menjadi perhatian publik karena telah merugikan negara,
melanggar etika, serta dianggap tidak bermoral karena dilakukan di masa pandemi.
Tindakannya pun dikecam banyak pihak. Berdasarkan UU Tindak Pidana Korupsi,
kasus korupsi bantuan sosial ini dapat dikelompokkan sebagai tindak pidana korupsi
yang melawan hukum untuk memperkaya diri dan dapat merugikan keuangan negara
serta menyalahgunakan kewenangan untuk kepentingan diri sendiri dan dapat
merugikan keuangan negara. Penulis mencoba menganalisis kasus korupsi ini melalui
perspektif etika administrasi publik, etika antikorupsi, dan etika profesi.Dilihat dari
perspektif etika administrasi publik, kasus ini merupakan pelanggaran etika berat
karena telah melanggar aturan dan standar dalam menjalankan fungsi pemerintahan.
Berdasarkan PERPRES No. 46 Tahun 2015 tentang Kementerian Sosial, dijelaskan
bahwa Kementerian Sosila memiliki tugas untuk menyelenggarakan urusan di bidang
rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial serta
penanganan fakir miskin dan untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan
pemerintahan negara. Dalam hal ini, JB sebagai Menteri Sosial dinilai telah
melanggar tugasnya dalam menyelenggarakan jaminan sosial.
Etika dalam kinerja institusi publik dapat dilakukan bila memenuhi 8 (delapan) syarat,
jelaskan ke-8 syarat tersebut, dan kaitkan manakah syarat yang tidak dipenuhi oleh
Kemensos sehingga terjadi korupsi di internal Kemensos yang sangat merugikan
negara di tengah kemiskinan akibat pandemic!
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER
SEMESTER GENAP TA. 2020 - 2021
Mata Kuliah : Manajemen Publik
Dosen : Dahlia Kusuma Wardhani, S.IP, MA
Sifat Ujian : Online
Tipe Soal :A
SELAMAT MENGERJAKAN