Anda di halaman 1dari 2

TEKNIK SUNGAI

TUGAS #7

Pilih salah satu sungai yang ada di Kota Semarang dan sekitarnya (ada 21 Sungai di Kota
Semarang), kemungkinan data tersedia dan/atau dapat diperoleh dengan
mudah. Gunakan referensi, TA, dll. yang ada di Perpustakaan, web, dan sumber lain.

Isi mencakup hal-hal sebagai berikut:

Diskripsi Fisik • Nama Sungai: dimensi alur sungai; panjang sungai, lebar,
Sungai kedalaman, sIstem sungai, geomorfologi.
• DAS: peta DAS, luas DAS, bentuk DAS, kemiringan, tata guna
lahan, kerapatan drainase.
• Hidrologi: peta lokasi stasiun hujan; potensi air ; kualitas air
Dapat didukung foto-foto, manfaatkan google maps

Permasalahan • Badan sungai


• DAS:
• Kualitas air
Dapat didukung foto-foto, grafik, dll

Usulan pemecahan Usulan/gagasan penyelesaian masalah dengan konsep restorasi sungai


masalah menuju sungai sehat, secara kualitatif, dapat disertai foto, sket,
gambar, dll.

Ketentuan:
 Tugas dikerjakan individual.
 Sumber data dan/atau informasi harus jelas dan dicantumkan dalam dafta referensi.
 Jumlah halaman maksimum 5 halaman komplit, termasuk referensi.
 Tanggul banjir, pada sebagian besar sungai utama dalam kondisi kritis antara lain Sungai
Kuto, Bodri, Tuntang, Serang, Lusi dan Juana.

Dampak/akibat banjir yang terjadi di Wilayah Sungai Jratunseluna, selain


menghambat hubungan darat (lalu lintas dan perekonomian) disamping itu juga
menggenangi daerah pemukiman di desa/kota dan area pertanian (sawah). Pada
sebagian kasus banjir, permasalahannya terdiri dari gabungan masalah drainase
internal/eksternal akibat debit maksimum di sungai berasal dari hujan yang terjadi di
Daerah Aliran Sungai (DAS) bagian hulu maupun dari hujan deras yang terjadi di
bagian hilir, serta kurangnya drainase internal akibat gradien kemiringan yang rendah
akibat lahan yang berlereng rendah, sementara ketinggian sungai dan saluran drainase
yang ada relatif lebih tinggi dari lahan. Pada tahun-tahun terakhir ini, beberapa kali
kejadian banjir sering terjadi di Wilayah Sungai Jratunseluna. Hal ini terutama
diakibatkan adanya pengrusakan/penebangan hutan di bagian hulu DAS sehingga
menimbulkan peningkatan dan percepatan aliran permukaan (run off). Hal ini
mengakibatkan beban sedimen yang tinggi akan mengakibatkan pelumpuran yang
lebih cepat, kemudian terjadilah penurunan fungsi sungai dan sistem pengendalian
banjir. Kurangnya pemeliharaan sungai dan sistem pengendalian banjir yang ada juga
merupakan salah satu penyebab utama terjadinya banjir.

Dari hasil studi yang ada, muncul beberapa pendapat tentang berbagai upaya
untuk pengendalian banjir konsekuensinya terhadap kelangsungan perekonomian.
Seperti studi Flood Damage tahun 1999 yang dilaksanakan oleh Fakultas Teknik
UNDIP bekerja sama dengan SMEC. Studi ini menghasilkan gambaran kerugian
langsung (seperti sawah rusak dan tergenang) dan kerugian tidak langsung (seperti
terhambatnya lalu-lintas akibat jalan terendam/terputus karena banjir). Masalah banjir
mempunyai pengaruh besar terhadap keselamatan/kesejahteraan masyarakat dan
sekaligus terhadap kegiatan ekonomi. Hampir semua upaya pengendalian banjir
membutuhkan biaya investasi yang tinggi. Akan tetapi, dalam hal ini sulit untuk
memprediksi keuntungan akibat dari upaya pengendalian banjir termasuk dampak
sekunder yang diakibatkan oleh upaya tersebut. Tingkat pengaruh ini bervariasi antara
daerah perkotaan dan pedesaan.

Anda mungkin juga menyukai