Oleh :
SEKARWIDYA PRABANASTITI
NIM : 201604010
Oleh :
SEKARWIDYA PRABANASTITI
NIM : 201604010
i
iii
iv
LEMBAR MOTTO DAN PERSEMBAHAN
Motto:
“No matter how educated, talented, rich or famous, how you treat people tells all.
Integrity is everything.”
segalanya.
Persembahan:
melingkupi,
sekali lagi.
iv
LEMBAR PERNYATAAN
Sekarwidya Prabanastiti
NIM. 201604010
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Riwayat Pendidikan :
Riwayat Pekerjaan :
vi
KATA PENGANTAR
vii
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, maka dari itu kritik dan saran yang bersifat membangun demi
perbaikan penelitian selanjutnya masih diharapkan.
Akhirnya penulis berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi pembaca
khusunyan dan bagi masyarakat pada umumnya.
Penulis
viii
Program Studi Kesehatan Masyarakat
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
2018
ABSTRAK
Sekarwidya Prabanastiti
ix
Program Studi Kesehatan Masyarakat
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun
2018
ABSTRACT
Sekarwidya Prabanastiti
x
DAFTAR TABEL
xi
2.5.2 Tugas BPJS.......................................................................... 38
2.5.3 Kepesertaan Wajib BPJS.................................................. 39
2.5.4 Iuran BPJS........................................................................ 39
2.5.5 Fasilitas BPJS.................................................................... 40
2.5.6 Manfaat Menjadi Peserta BPJS......................................... 40
2.5.7 Peningkatan Kelas Perawatan BPJS.................................. 44
2.5.8 Prosedur Pelayanan Peserta BPJS...................................... 46
xii
5.1.3.2 Persepsi Pasien Non BPJS terhadap Mutu................... 84
5.1.3.3 Analisis Perbedaan Persepsi Pasien BPJS dan Non 83
5.2 Pembahasan ...................................................................................... 85
5.2.1 Persepsi Pasien BPJS terhadap Mutu Pelayanan ................... 85
5.2.2 Persepsi Pasien Non BPJS terhadap Mutu Pelayanan............ 89
5.2.3 Analisis Perbedaan Persepsi Pasien BPJS dan Non .............. 92
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 98
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Data Kunjungan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Islam
(RSI) Siti Aisyah Madiun Tahun 2014-2016
........................................................................................ 4
Tabel 1.2 Data Prosentase Kepuasan Pasien Rawat jalan dan
Rawat Inap Rumah sakit Islam (RSI) Siti Aisyah
Madiun Tahun 2017....................................................... 5
Tabel 1.3 Data Keluhan Pasien Rawat Inap Rumah sakit Islam
(RSI) Siti Aisyah Madiun Bulan Juli-Desember
2017................................................................................ 5
Tabel 1.4 Keaslian Penelitian......................................................... 11
Tabel 2.1 Standar Pelayanan Rawat Inap...................................... 37
Tabel 4.1 Definisi Operasional....................................................... 57
Tabel 5.1 Tren Kegiatan Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah
Madiun............................................................................ 72
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur...................... 73
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin......... 74
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan................ 74
Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan............. 75
Tabel 5.6 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien BPJS........... 75
Tabel 5.7 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien BPJS
berdasarkan Indikator Responsiveness.......................... 76
Tabel 5.8 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien BPJS
berdasarkan Indikator Reliability................................... 76
Tabel 5.9 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien BPJS
berdasarkan Indikator Assurance................................... 77
Tabel 5.10 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien BPJS
berdasarkan Indikator Emphaty..................................... 78
Tabel 5.11 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien BPJS
berdasarkan Indikator Tangibles.................................... 78
Tabel 5.12 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien Non
BPJS............................................................................... 79
Tabel 5.13 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien Non BPJS
berdasarkan Indikator Responsiveness.......................... 79
Tabel 5.14 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien Non BPJS
berdasarkan Indikator Reliability................................... 80
Tabel 5.15 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien Non BPJS
berdasarkan Indikator Assurance................................... 81
Tabel 5.16 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien Non BPJS
berdasarkan Indikator Emphaty..................................... 81
Tabel 5.17 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien Non BPJS
berdasarkan Indikator Tangibles.................................... 82
xv
Tabel 5.18 Data Persepsi Pasien BPJS terhadap Mutu Pelayanan... 83
Tabel 5.19 Data Persepsi Pasien Non BPJS terhadap Mutu 83
Pelayanan.........................................................................
Tabel 5.20 Data Perbedaan Persepsi Pasien BPJS dan Non BPJS.... 84
xvi
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR SINGKATAN
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Indonesia baik masyarakat, swasta, maupun pemerintah (Depkes RI, 2007). Untuk
Salah satu diantaranya yang dipandang mempunyai peranan yang cukup penting
pelayanan kesehatan yakni setiap upaya yang dilakukan sendiri atau bersama-
masyarakat.
memperoleh layanan kesehatan. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam
yakni melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diatur dalam Undang-
1
2
(BPJS).
jaminan sosial yang ada di Indonesia yaitu lembaga jaminan PT. Askes Indonesia
pembiayaan pelayanan kesehatan lebih baik lagi dari tingkat awal hingga
rumah sakit terkait dengan pelayanan pasien yang menggunakan BPJS. Persoalan
terkait BPJS sudah muncul sejak proses aktivasi kartu. BPJS menerapkan aturan
bahwa kartu pengguna BPJS baru bisa aktif sepekan setelah pendaftaran diterima.
Permasalahan lain yaitu rujukan lembaga jasa kesehatan yang ditunjuk BPJS
mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses sumber daya di bidang
melalui Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) bagi perseorangan. Salah satu solusi
Jaminan Kesehatan Nasional (SJSN) bahwa jaminan sosial wajib bagi seluruh
BPJS Kesehatan terhadap mutu pelayanan kesehatan menjadi tolok ukur penilaian
Hasil survey Indeks Kepuasan Peserta dan Faskes terhadap BPJS Kesehatan
peserta yang datang ke rumah sakit pemerintah berada pada angka 80%,
sementara rumah sakit swasta adalah 83%. Sedangkan indeks kepuasan peserta
rawat jalan dan rawat inap hampir sama yaitu 81% dan 80% (Siaran Pers BPJS
Kesehatan, 2015).
Selain itu berdasarkan informasi dari BPJS Kesehatan melalui BPJS Watch
Jawa Timur dinilai tidak memuaskan. BPJS Watch Jawa Timur pada Mei 2017
melakukan survey terhadap 125 responden yang berobat pada 16 rumah sakit, 5
puskesmas, dan 4 klinik di wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik. Hasil survey
pelayanan kesehatan, sistem rujukan yang masih buruk dan belum terstruktur
dengan baik, tingkat pelayanan terhadap peserta JKN/KIS dirasa kurang baik,
masih rumit, masih terdapat pasien JKN/KIS yang dipungut tambahan biaya dan
terakhir pemberian obat yang masih dirasakan kurang tepat. (Siaran Pers BPJS
rawat jalan, dan gawat darurat. Pelayanan yang diberikan rumah sakit merupakan
Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun merupakan salah satu rumah
sakit swasta tipe C yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan sejak tahun
2014 sebagai fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut. Berdasarkan data diketahui
bahwa jumlah kunjungan rawat inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun
Tabel 1.1 Data Kunjungan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti
Aisyah Madiun tahun 2015-2017.
rawat inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun dalam 2 tahun terakhir
mengalami penurunan.
Sementara itu hasil pengukuran tingkat kepuasan pasien, baik pasien rawat
inap maupun rawat jalan (pasien BPJS dan pasien umum) yang telah dilakukan
oleh Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 1.2 Data Presentase Kepuasan Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap Rumah
Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun Tahun 2015-2017
terhadap mutu pelayanan di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun
Selain itu diperolah data keluhan pasien rawat inap Rumah Sakit Islam
(RSI) Siti Aisyah Madiun pada bulan Juli-Desember 2017 sebagai berikut:
Tabel 1.3 Data Keluhan Pasien Rawat Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah
Madiun Bulan Juli-Desember 2017
rawat inap di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun mengalami kenaikan
didapatkan informasi bahwa keluhan yang sering muncul di ruang rawat inap
antara lain kebersihan ruangan dan toilet yang kurang terjaga, petugas yang
kurang ramah dan kurang peduli terhadap pasien, jadwal visite dokter yang tidak
sesuai, dan pasien merasa tidak sesuai dengan terapi yang diberikan karena tidak
kunjung sembuh.
dengan Kepuasan Pasien BPJS Kesehatan di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit
puas.
pasien BPJS dan 10 pasien non BPJS di ruang rawat inap di Rumah Sakit Islam
menyatakan kurang puas, dan 2 orang menyatakan tidak puas. Sedangkan dari 10
orang pasien non BPJS (umum) terdapat 5 orang menyatakan puas, 4 orang
menyatakan kurang puas, dan 1 orang menyatakan tidak puas. Berdasarkan hasil
wawancara tersebut dapat disimpulkan bahwa 40% pasien BPJS menyatakan puas
7
dengan pelayanan yang diberikan, 60% lainnya tidak puas dan 50% pasien Non
BPJS (umum) menyatakan tidak puas dan 50% lainnya tidak puas.
menyatakan ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kepuasan pasien BPJS
dan pasien umum dengan tingkat kepuasan pasien umum lebih baik dibandingkan
dengan pasien BPJS dengan selisih rerata keduanya sebesar 39,51%. Penelitian
lain dilakukan oleh Kurniasari tahun 2015 terhadap 70 pasien BPJS dan 70 pasien
umum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ambarawa dengan hasil penelitian
pengembangan JKN, di mana dalam peta JKN disebutkan pada tahun 2014 paling
sedikit 75% pasien menyatakan puas terhadap pelayanan yang diberikan faskes
yang bekerja sama dengan BPJS dan mencapai 85% pada tahun 2019.Sesuai
BPJS Kesehatan. Pada tahun 2019 kepesertaan JKN bersifat wajib bagi seluruh
masyarakat, hal ini tentu berdampak pada dibutuhkannya faskes yang lebih
banyak dari sebelumnya untuk melayani peserta JKN sehingga kendali mutu
menjadi prioritas untuk mencapai kepuasan pasien sesuai dengan pelayanan yang
rumah sakit, standar profesi dan standar operasional prosedur. Rumah sakit harus
bermutu untuk tetap bertahan dan berkembang. Mutu pelayanan kesehatan adalah
diharapkan dan sesuai dengan pengetahuan terkini. Menurut Lori Di Prete Brown
dikutip oleh Wijono (2000), kegiatan menjaga mutu dapat menyangkut dimensi
kenikmatan.
ketidakpuasan baik pasien BPJS maupun pasien Non BPJS terhadap pelayanan di
ruang rawat inap, adanya penurunan jumlah kunjungan pasien rawat inap,
Siti Aisyah Madiun, serta adanya keluhan pasien terhadap pelayanan di ruang
rawat inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun maka peneliti terdorong
BPJS dan Non BPJS terhadap mutu pelayanan dengan judul “Analisis Perbedaan
Persepsi Pasien BPJS dan Non BPJS terhadap Mutu Pelayanan di Ruang Rawat
penelitian ini adalah “Apakah ada perbedaan persepsi mutu pelayanan antara
pasien BPJS dan Non BPJS di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti
Aisyah Madiun?”.
pasien BPJS dan Non BPJS di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam (RSI)
ruang rawat inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam Siti (RSI) Aisyah Madiun.
pasien BPJS dan Non BPJS di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam
Bagi penyedia pelayanan kesehatan dalam hal ini Rumah Sakit Islam
(RSI) Siti Aisyah Madiun, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
pelayanan kesehatan.
3. Bagi Peneliti
Penelitian tentang mutu pelayanan pasien BPJS dan Non BPJS (umum)
TINJAUAN PUSTAKA
reaksi kepada rangsang panca indera. Kotler (2009) juga menyebutkan bahwa
bergantung pada rangsangan fisik tetapi ada juga hubungan rangsangan terhadap
Prasetijo (2005), persepsi adalah sebuah proses dimana sensasi atau rasa yang
persepsi yang dikemukakan menurut Simon dalam Kunto (2004) dalam bagan
13
Perhatian
Stimulus Penafsiran Persepsi
dan Pengorganisasian
Kembali
Lingkungan Seleksi
tersebut. Pada tahap ini, konsumen secara sadar atau tidak sadar akan mengait-
ngaitkan dengan semua informasi yang dimiliki agar mampu memberikan makna
yang tepat. Informasi tersebut baik berupa pengalaman dan kondisi psikologis
langsung atau tidak langsung akan memberikan penilaian terhadap jasa yang akan
keseluruhan antara apa yang diterima dan dialami dibandingkan dengan yang
14
diharapkan. Persepsi konsumen atau pelanggan terhadap kualitas pelayanan di
pengaruhi oleh harapan terhadap produk atau pelayanan yang diinginkan. Harapan
ini dibentuk oleh apa yang konsumen dengar, konsumen lihat dan konsumen
hal ini akan sangat berpengaruh terhadap keinginan atau kesediaan dalam
puas, akan bersedia untuk memanfaatkan kembali suatu saat atau membeli ulang
mengidentifikasi bahwa ada lima dimensi kualitas jasa yang digunakan pelanggan
dalam mengevaluasi kualitas jasa dalam hal ini pelayanan, yaitu: kehandalan
15
2.1.3 Faktor yang Mempengaruhi Persepsi Pasien terhadap Kualitas
Pelayanan
3. Situasi
individu. Situasi ini mencakup waktu, keadaan / tempat kerja dan keadaan sosial.
dan pengalaman individu. Persepsi ini akan berpengaruh pada perilaku konsumen
kualitas pelayanan dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain: umur, jenis
16
serta kepribadian dan pengalaman pasien. Hal tersebut sebagaimana dalam bagan
2.2 berikut:
PERSEPSI
dan negatif. Persepsi positif meruakan penilaian individu terhadap sebuah objek
atau informasi yang positif atau sesuai dengan yang diharapkan dari objek yang
dipersepsikan atau dari aturan yang ada. Sedangkan persepsi negatif adalah
persepsi individu terhadap objek atau informasi tertentu dengan pandangan yang
negatif, berlawanan dengan yang diharapkan dari objek yang dipersepsikan atau
dari aturan yang ada. Penyebab dari persepsi negatif seseorang dapat muncul
positif seseorang karena adanya kepuasan individu terhadap objek yang menjadi
17
sumber persepsinya, adanya pengetahuan individu serta adanya pengalaman
Makhfudli, 2009).
Pengertian tentang mutu dapat berbeda makna bagi tiap orang karena mutu
memiliki banyak kriteria dan sangat tergantung pada konteksnya. Banyak pakar
a. Mutu menurut Gazpersz dalam Putri (2013) adalah totalitas dari karakteristik
suatu produk barang dan jasa yang menunjang kemampuan untuk memenuhi
kebutuhan
b. Mutu menurut Jacobalis dalam Putri (2013) sangat subjektif, tergantung pada
persepsi, sistem nilai, latar belakang sosial, pendidikan, ekonomi, budaya dan
banyak faktor lagi pada masyarakat atau pribadi yang terkait dengan jasa
pelayanan.
18
c. Menurut Joseph M. Juran dalam Rahmulyono (2008), mutu sebagai
Sedangkan secara objektif mutu menurut Juran adalah suatu standar khusus
dapat diukur.
a. Dari pihak pemakai jasa pelayanan atau pasien, pengertian mutu pelayanan
dalamnya dokter dan semua paramedis, derajat mutu terkait pada pemakaian
c. Dari pihak penyandang dana data mutu lebih terkait dengan efisiensi
kesehatan.
pelayanan kesehatan, yang disatu pihak menimbulkan kepuasan pada setiap pasien
19
sesuai dengan tingkat kepuasan penduduk, serta pada pihak lain, tata
Azwar dalam Muninjaya (2011) adalah unsur masukan, lingkungan dan proses.
a. Unsur masukan
Unsur masukan meliputi sumber daya manusia, dana dan sarana. Jika
sumber daya manusia dan sarana tidak sesuai dengan standar dan kebutuhan,
mutu puskesmas diperlukan sumber daya manusia yang profesional (SDM) dan
b. Unsur lingkungan
c. Unsur Proses
a. Input
melaksanakan kegiatan berupa sumber daya manusia, dana dan sarana. Input
20
prosedur serta kebijakan sarana dan prasarana fasilitas dimana pelayanan
diberikan
b. Proses
tenaga kesehatan (dokter, perawat, dan tenaga profesi lain) dan interaksinya
dengan pasien, meliputi metode atau tata cara pelayanan kesehatan dan
c. Output
dokter, perawat yang dapat dirasakan oleh pasien dan memberikan perubahan ke
kualitas pelayanan, atau cara penyampaian jasa tersebut kepada para pemakai jasa
(Muninjaya, 2011).
21
1. Responsiveness (cepat tanggap)
pelanggan dan kesiapannya melayani sesuai prosedur dan bisa memenuhi harapan
dari waktu ke waktu sejalan dengan kemajuan teknologi dan informasi kesehatan
yang dimiliki oleh pelanggan. Nilai waktu bagi pelanggan menjadi semakin mahal
money berlaku untuk menilai mutu pelayanan kesehatan dari aspek ekonomi para
pelanggannya kebanyak ditentukan oleh sikap para front-line staff. Mereka secara
langsung berhubungan dengan para pengguna jasa dan keluarganya, baik melalui
2. Reliability (Kehandalan)
dan akurat sesuai dengan yang ditawarkan. Dari kelima dimensi kualitas jasa,
reliability dinilai paling penting oleh para pelanggan berbagai industri jasa.
Karena sifat produk jasa yang tidak standar, dan produknya juga sangat
tergantung dari aktivitas manusia sehingga akan sulit mengharapkan output yang
konsisten. Apalagi jasa diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan.
puncak perlu membangun budaya kerja bermutu yaitu budaya tidak ada kesalahan
atau corporate culture of no mistake yang diterapkan mulai dari pimpinan puncak
22
sampai ke front line staff (yang langsung berhubungan dengan pasien). Budaya
kerja seperti ini perlu diterapkan dengan membentuk kelompok kerja yang
3. Assurance (Jaminan)
yang dapat dipercaya oleh pelanggan. Pemenuhan terhadap kriteria pelayanan ini
akan mengakibatkan pengguna jasa merasa terbebas dari resiko. Berdasarkan riset,
kesehatan dengan melakukan investasi, tidak saja dalam bentuk uang melainkan
4. Empathy (Empati)
Kriteria ini terkait dengan rasa kepedulian dan perhatian khusus staff
kemudahan untuk dihubungi setiap saat jika para pengguna jasa ingin memperoleh
kesehatan karena mereka dapat langsung memenuhi kepuasan para pelanggan jasa
pelayanan kesehatan.
Mutu jasa pelayanan juga dapat dirasakan secara langsung oleh para
23
memadai. Para penyedia layanan kesehatan akan mampu bekerja secara optimal
seperti tempat parkir dan kenyamanan ruang tunggu. Karena sifat produk jasa
yang tidak bisa dilihat, dipegang, atau dirasakan, perlu ada ukuran lain yang bisa
dirasakan lebih nyata oleh para pengguna pelayanan. Dalam hal ini, pengguna jasa
menggunakan inderanya (mata, telinga dan rasa) untuk menilai kualitas jasa
bersih, nyaman, dilengkapi dengan kursi, lantai berkeramik, TV, peralatan kantor
adalah institusi yang merupakaan bagian intregal dari organisasi kesehatan dan
24
organisasi sosial, berfungsi menyediakan pelayanan kesehatan yang lengkap, baik
kuratif maupun preventif bagi pasien rawat jalan dan rawat inap kegiatan
pelayanan medis serta perawatan. Institusi pelayanan ini juga merupakan latihan
kesehatan;
Fungsi rumah sakit yang meliputi dua aspek diatas, tidak secara
keseluruhan dapat dilakukan oleh seluruh rumah sakit milik pemerintah atau
rumah sakit dapat diketahui bahwa rumah sakit dengan kategori kelas A,
pelayanan yang lebih besar daripada rumah sakit dengan kelas lainnya yang lebih
25
dalam kegiatan Intramural (didalam rumah sakit) dan ekstramural (diluar rumah
yaitu:
1. Rumah sakit tipe A. rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis dan sub spesialis yang luas, serta tempat pelayanan rujukan tertinggi.
2. Rumah Sakit tipe B. rumah sakit ini mampu memberikan pelayanan kedokteran
spesialis dan sub spesialis yang terbatas, di rencanakan rumah sakit ini di
dirikan disetiap ibu kota provinsi yang menampung pelayanan rujukan dari
4. Rumah Sakit tipe D. Rumah sakit ini bersifat transisi karena pada suatu saat
5. Rumah Sakit tipe E. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit khusus yang
Rumah Sakit Jiwa, Rumah Sakit Paru, Rumah Sakit Bersalin, dan sebagainya.
26
2.3.4 Petugas Pelayanan Kesehatan
memiliki tenaga tetap yang meliputi tenaga medis dan penunjang medis, tenaga
non kesehatan.
dengan tenaga medis adalah seorang lulusan fakultas kedokteran atau Kedokteran
Gigi dan Pasca sarjana yang memberikan pelayanan medis dan pelayanan
penunjang medis.
dengan pasien. Hal ini perawat dituntut untuk mempunyai keahlian dibidangnya.
adalah seorang yang lulus dari sekolah atau akademi perawatan kesehatan yang
27
laboratorium kardiopulmoner meliputi elektroka diografi tes fungsi paru dan
kateteris.
4. Pelayanan Administrasi
menyenangkan bagi pasien. Kesanpertama kali bagi pasien rawat jalan terbentuk
Indonesia Nomor 56 Tahun 2014 tentang Klasifikasi dan Perizinan Rumah Sakit,
unit pelayanan yang terdapat di rumah sakit paling sedikit terdiri dari:
1. Pelayanan Medik
2. Pelayanan Kefarmasian
28
1. Pelayanan Medik
syarat, jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru
bedah, penyakit dalam, kesehatan anak, obstetri dan ginekologi, mata, telinga
hidung tenggorokan, syaraf, jantung dan pembuluh darah, kulit dan kelamin,
kedokteran jiwa, paru, orthopedi, urologi, bedah syaraf, bedah plastik, dan
gigi mulut).
2. Pelayanan Kefarmasian
kesehatan dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik.
kebidanan.
29
4. Pelayanan Penunjang Klinik
a) Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% dari seluruh
b) Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 20% dari seluruh
c) Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 5% dari seluruh jumlah
tempat tidur untuk rumah sakit milik pemerintah dan rumahsakitmilik swasta.
1. Pelayanan Medik
30
b) Pelayanan medik spesialis dasar (penyakit dalam, kesehatan anak, bedah,
dan pembuluh darah, kulit dan kelamin, kedokteran jiwa, paru, orthopedi,
2. Pelayanan Kefarmasian
kesehatan dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik.
kebidanan.
31
5. Pelayanan Penunjang Non Klinik
a) Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% dari seluruh
b) Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 20% dari seluruh
c) Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 5% dari seluruh
jumlah tempat tidur untuk rumah sakit milik pemerintah dan rumahsakitmilik
swasta.
1. Pelayanan Medik
b) Pelayanan medik umum (penyakit medik dasar, medik gigi dan mulut,
32
d) Pelayanan medis spesialis penunjang (anestesiologi, radiologi, patologi
klinik).
2. Pelayanan Kefarmasian
kesehatan dan bahan medis habis pakai dan pelayanan farmasi klinik.
kebidanan.
a) Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 30% dari seluruh
b) Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 20% dari seluruh
33
c) Jumlah tempat tidur perawatan kelas III paling sedikit 5% dari seluruh
jumlah tempat tidur untuk rumah sakit milik pemerintah dan rumahsakitmilik
swasta.
pelayanan. Kategori pasien yang masuk rawat inap adalah pasien yang perlu
dalam Anjaryani (2009) bahwa pasien yang masuk pada pelayanan rawat inap
Pengobatan diubah atau diteruskan, namun dapat juga kembali ke proses untuk
didiagnosa ulang.
34
Jadi rawat inap adalah pelayanan pasien yang perlu menginap dengan cara
menempati tempat tidur untuk keperluan observasi, diagnosa dan terapi bagi
pelayanan kesehatan diruang rawat inap rumah sakit dapat diuraikan dari beberapa
Aspek ini menyangkut pengetahuan, sikap dan perilaku dokter dan perawat
c. Keselamatan pasien
d. Kepuasan pasien
Aspek ini menyangkut kepuasan fisik, mental dan social pasien terhadap
35
a. Memberikan rasa tentram kepada pasiennya yang biasanya orangsakit.
penanganan segera.
sakit.
36
Tabel 2. 1 : Standar Pelayanan Rawat Inap
37
2.5 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
38
2.5.3 Kepesertaan Wajib Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
1. Setiap warga negara Indonesia dan warga asing yang sudah berdiam
Jaminan Sosial.
39
1. Biaya premi warga yang tidak mampu akan ditanggung negara dengan
besaran premi tanggungan Rp 19.225 per orang per bulan untuk 86,4
2. Biaya bagi penerima upah/gaji rutin per bulan untuk satu tahun pertama
sebesar 0,5% dari gaji yang diterima, dan 4% dibayarkan oleh pihak
perusahaan.
3. Bagi masyarakat umum, pekerja yang tidak menerima upah mandiri dan
Sosial Kesehatan yaitu peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) dan peserta non-
PBI.
1. Peserta PBI terdiri dari fakir miskin dan orang tak mampu yang berdasarkan
data pemerintah pada 2011 peserta PBI berjumlah 86,4 juta orang.
2. Sedangkan peserta non-PBI adalah pegawai negeri sipil, anggota TNI dan
Polri, pegawai swasta, pekerja mandiri, bukan pekerja seperti veteran dan
penerima pensiun.
terdiri atas 2 (dua) jenis, yaitu manfaat medis dan manfaat non-medis. Manfaat
40
medis berupa pelayanan kesehatan yang komprehensif (promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitatif) sesuai dengan indikasi medis yang tidak terikat dengan
ambulan. Manfaat akomodasi untuk layanan rawat inap sesuai hak kelas
perawatan peserta. Manfaat ambulan hanya diberikan untuk pasien rujukan antar
yang meliputi :
1) Administrasi pelayanan;
tingkat pertama;
41
4) Pemeriksaan, pengobatan, dan tindakan pelayanan kesehatan gigi tingkat
pertama;
5) Pemeriksaan ibu hamil, nifas, ibu menyusui, bayi, dan anak balita oleh bidan
1) Administrasi pelayanan;
subspesialis;
indikasi medis;
6) Rehabilitasi medis;
7) Pelayanan darah;
42
c. Manfaat pelayanan promotif dan preventif
mengenai pengelolaan faktor risiko penyakit dan perilaku hidup bersih dan
sehat.
4) Vaksin untuk imunisasi dasar dan alat kontrasepsi dasar disediakan oleh
b) Hipertensi;
43
a) Pemeriksaan Gula Darah;
celup glukoprotein urin, imunisasi, pemberian suplemen besi dan asam folat,
sedini mungkin.
minimal 3 (tiga) kali kunjungan ibu dan 3 (tiga) kali kunjungan bayi.
4) Pelayanan kebidanan dan neonatal yang dilakukan oleh bidan atau dokter,
BPJS Kesehatan.
44
2. Untuk pasien yang melakukan pindah kelas perawatan atas permintaan sendiri
dalam satu episode perawatan hanya diperbolehkan untuk satu kali pindah
kelas perawatan.
3. Khusus bagi pasien yang meningkatkan kelas perawatan (kecuali peserta PBI
Jaminan Kesehatan):
a. Sampai dengan kelas I, maka diberlakukan urun biaya selisih tarif INA-
CBGs kelas ruang perawatan yang dipilih dengan tarif INA-CBGs yang
menjadi haknya.
b. Jika naik ke kelas perawatan VIP, maka diberlakukan urun biaya sebesar
selisih tarif VIP lokal dengan tarif INA-CBGs kelas perawatan yang
menjadi haknya.
4. Dalam hal ruang rawat inap yang menjadi hak peserta penuh, peserta dapat
dirawat di kelas perawatan satu tingkat lebih tinggi paling lama 3 (tiga) hari.
masih belum ada ruangan sesuai haknya, maka peserta ditawarkan untuk
dirujuk ke fasilitas kesehatan lain yang setara atau selisih biaya tersebut
5. Apabila kelas sesuai hak peserta penuh dan kelas satu tingkat diatasnya penuh,
peserta dapat dirawat di kelas satu tingkat lebih rendah paling lama 3 (tiga) hari
perawatan di kelas yang lebih rendah dari haknya lebih dari 3 (tiga) hari, maka
dirawat.
45
6. Bila semua kelas perawatan di rumah sakit tersebut penuh maka rumah sakit
Kesehatan.
8. Dalam hal peserta JKN (kecuali peserta PBI) menginginkan kenaikan kelas
jawab peserta.
a. Setiap peserta harus terdaftar pada FKTP yang telah bekerja sama dengan
46
2. Pelayanan Pada Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL)
JKN dan surat rujukan, kecuali kasus emergency, tanpa surat rujukan
pelayanan.
c. Peserta dapat memperoleh pelayanan rawat jalan dan atau rawat inap sesuai
tersebut.
sebagaimana dimaksud pada poin (d) dan (e), maka pada kunjungan
47
i. Dalam hal rumah sakit belum memiliki dokter spesialis kedokteran fisik dan
fisik dan rehabilitasi medik dapat diberikan kepada dokter yang selama ini
dapat dipindahkan.
48
BAB 3
:
Faktor yang
Faktor yang mempengaruhi mempengaruhi
mutu pelayanan kesehatan persepsi (Jacobalis,
(Muninjaya, 2004): 2000):
1. Unsur masukan (sumber 1. Umur
daya manusia, dana, 2. Jenis kelamin
sarana) 3. Tingkat
2. Unsur lingkungan pendidikan
(kebijakan, organisasi, 4. Sosial ekonomi
manajemen) 5. Pekerjaan
3. Unsur proses ( proses 6. Budaya
pelayanan baik medis 7. Lingkungan
maupun non medis). 8. Kepribadian
Mutu Pelayanan
Indikator: Persepsi Pasien
1. Bukti fisik (Tangibles) BPJS
2. Kehandalan (Reliability)
3. Daya Tanggap
(Responsiveness) Persepsi Pasien
4. Jaminan (Assurance) Non BPJS
5. Empati (Empathy)
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Mempengaruhi
49
Konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat dikomunikasikan
dan membentuk suatu teori yang menjelaskan keterkaitan antara variabel, baik
variabel yang diteliti maupun variabel yang tidak diteliti. Kerangka konsep akan
2013).
pasien.
3.2. Hipotesis
penelitian maka hipotesis dapat benar atau juga salah, dapat diterima atau ditolak
HI : Ada perbedaan persepsi terhadap mutu pelayanan antara pasien BPJS dan
pasien Non BPJS di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah
Madiun.
50
BAB 4
METODE PENELITIAN
Desain penelitian adalah suatu pola atau petunjuk secara umum yang bisa
faktor yang bisa mempengaruhi suatu hasil. Selain itu desain penelitian sebagai
petunjuk penelitian untuk mencapai suatu tujuan atau menjawab suatu pertanyaan
cross-sectional atau bisa disebut studi potong lintang. Cross-sectional adalah jenis
penelitian yang mendesain pengumpulan datanya dilakukan pada satu titik waktu,
fenomena yang diteliti adalah selama satu periode pengumpulan data. Intinya
variabel dependen dan variabel independen diteliti pada suatu periode yang sama
51
52
4.2.1. Populasi
pasienrawat inap di Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun dalam 3 bulan terakhir
yakni bulan Maret-Mei 2018. Berdasarkan data, jumlah kunjungan pasien rawat
inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun bulan Maret-Mei 2018 adalah
1855 pasien dan jumlah rata-rata kunjungan per bulan adalah 618 pasien. Maka
4.2.2. Sampel
subjek penelitian (Nursalam, 2013). Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
pasien BPJS dan pasien non BPJS yang memanfaatkan pelayanan rawat inap di
Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun pada bulan Maret-Mei 2018. Untuk
n=
keterangan :
n = Besar Sampel
N = Besar Populasi
Dari data diperoleh jumlah kunjungan pasien rawat inap pasien BPJS
Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun adalah sebanyak pasien, dengan
n=
n=
= 86,07→86 pasien
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat-sifat populasi
1. Kriteria Inklusi
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2013). Kriteria
3. Usia ≥ 17 tahun.
3. Usia ≥ 17 tahun
2. Kriteria Eksklusi
memenuhi kriteria inklusi dari studi karena berbagai sebab (Nursalam, 2013).
Populasi
Jumlah rata-rata pasien rawat inap di Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun dalam 3 bulan
terakhir yaitu sebanyak pasien
Sampel
Jumlah sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah pasien BPJS dan pasien Non
BPJS
Teknik sampling
Purposive Sampling
Pengumpulan Data
Melalui kuesioner
Pengolahan Data
Editing, Coding, Skoring, Entry Data, Tabulating
Analisis Data
Independent T- Test
Kesimpulan
Gambar 4.1 Kerangka Kerja Penelitian
56
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau aturan
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep
lain. Variabel respon akan muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-
Dalam penelitian ini hanya terdapat satu variabel yaitu persepsi pasien
terhadap mutu pelayanan di ruang rawat inap di ruang rawat inap Rumah Sakit
Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun. Kemudian dibagi menjadi 2 kelompok yaitu
Definisi operasional adalah definisi terhadap variabel berdasarkan konsep teori namun bersifat operasional, agar variabel
tersebut dapat diukur atau diuji baik oleh peneliti atau peneliti lain. Defisini operasional pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1 Definisi Operasional Analisis Perbedaan Persepsi Pasien BPJS dan Non BPJS Terhadap Mutu Pelayanan di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
57
Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor
pelayanan kepada
pasien
4. Jaminan (Assurance)
Kompetensi dan
ketepatan waktu
pelayanan
5. Empati (Empathy)
Keterampilan
komunikasi dan
kepedulian petugas
kepada pasien
Persepsi Penilaian pasien Non 1. Bukti fisik (tangibles) kKuesioner Interval Pernyataan favorable:
terhadap BPJS terhadap pelayanan Bukti langsung dari dengan skala Sangat Setuju = 5
mutu yang menunjukan pada lingkungan meliputi Likert. Setuju= 4
pelayanan tingkat kesempurnaan fasilitas yang berfungsi Ragu-ragu = 3
rawat inap pelayanan kesehatan, yang baik, kenyamanan Tidak Setuju = 2
SSangat Tidak Setuju = 1
pasien disatu pihak menimbulkan (tidak bising,
Non BPJS. kepuasan pada setiap pencahayaan cukup, Pernyataan
pasien sesuai dengan sirkulasi udara baik), unfavorable:
tingkat kepuasan kerapian, kebersihan. Sangat Setuju = 1
penduduk, serta pada 2. Kehandalan Setuju= 2
pihak lain,tata (Reliability) Ragu-ragu = 3
penyelenggaraannya sesuai Pelayanan laboratorium Tidak Setuju = 4
dengan kode etik dan sesuai prosedur SSangat Tidak Setuju = 5
standar pelayanan 3. Daya Tanggap
profesional yang telah (Responsiveness)
ditetapkan. Daya tanggap petugas
58
Variabel Definisi Indikator Alat Ukur Skala Skor
saat memberikan
pelayanan kepada pasien
4. Jaminan (Assurance)
Kompetensi dan ketepatan
waktu pelayanan
5. Empati (Empathy)
Keterampilan komunikasi
dan kepedulian petugas
kepada pasien
Untuk pembahasan digunakan skala nominal untuk mengkategorikan
59
60
data agar lebih mudah dan hasilnya lebih baik sehingga lebih mudah diolah
seseorang atau kelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dimana subyek
dan reliabel. Untuk mengetahui validitas dan reliabilitas kueioner maka perlu
dilakukan pengujian atas kuesioner dengan menggunakan uji validitas dan uji
kuesioner yang disebarkan adalah valid dan reliabel, maka penelitian ini akan
suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid mempunyai validitas yang tinggi.
61
Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas yang rendah
(Arikunto, 2006).
Validitas kuesioner dapat diketahui dengan cara melakukan korelasi antar skor
Tabel 4.2 Tabel Hasil Uji Validitas Kuesioner Persepsi Pasien di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
Penilaian Persepsi
Dimensi No. Soal Ket.
Nilai Sig. α
1. 0,008 0,05 Valid
2. 0,000 0,05 Valid
3. 0,010 0,05 Valid
Responsiveness 4. 0,001 0,05 Valid
5. 0,005 0,05 Valid
6. 0,908 0,05 Tidak Valid
7. 0,000 0,05 Valid
8. 0,024 0,05 Valid
9. 0,005 0,05 Valid
10. 0,000 0,05 Valid
Reliability 11. 0,000 0,05 Valid
12. 0,005 0,05 Valid
13. 0,000 0,05 Valid
14. 0,000 0,05 Valid
15. 0,005 0,05 Valid
16. 0,024 0,05 Valid
17. 0,000 0,05 Valid
Assurance 18. 0,000 0,05 Valid
19. 0,010 0,05 Valid
20. 0,024 0,05 Valid
62
diketahui bahwa dari 32 item pertanyaan terdapat 30 pertanyaan yang valid dan 2
teknik Alpha Cronbach. Jika r alpha ≥ r tabel pernyataan tersebut reliable dan
suatu instrument dikatakan reliable jika membrikan nilai Alpha Cronbach ≥ 0,60.
Tabel 4.3 Tabel Hasil Uji Reliabiltas Kuesioner Persepsi Pasien di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
Dari tabel di atas didapatkan nilai cronbach’s alpha sebesar 0,697, artinya
nilai alpha lebih besar dari 0,60 sehingga kuesioner tersebut dinyatakan reliabel.
Penelitian ini dilakukan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam (RSI)
Siti Aisyah Madiun. Waktu penelitian ini adalah pada bulan Mei-Agustus tahun
2018.
(Nursalam, 2013). Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder. Data primer diperoleh melalui kuisioner yang diberikan
diperoleh melalui studi literatur berupa arsip atau dokumen atau profil yang ada di
Pengolahan data adalah cara atau metode yang digunakan dalam mengolah
1. Editing
2. Coding
data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat penting
3. Scoring
Scoring adalah penentuan jumlah skor, tahap ini meliputi nilai untuk masing-
(Nazir, 2009).
Unfavorable.
SS = Sangat Setuju =5
S = Setuju =4
65
R = Ragu-ragu =3
TS = Tidak Setuju =2
SS = Sangat Setuju =1
S = Setuju =2
R = Ragu-ragu =3
TS = Tidak Setuju =4
4. Entry Data
Entry data yaitu memasukkan data yang telah diperoleh untuk diolah
menggunakan komputer.
5. Tabulating
1. Analisis Univariat
pendidikan dan pekerjaan dari responden. Selain itu juga mendeskripiskan data
khusus yaitu persepsi pasien BPJS dan Non BPJS terhadap mutu pelayanan di
ruang rawat inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun dengan
2. Analisis Bivariat
variabel, baik berupa komparatif, asosiatif maupun korelatif. Dalam penelitian ini
Uji Independent T-Test adalah uji komparatif atau uji beda untuk
mengetahui adakah perbedaan mean atau rerata yang bermakna antara dua
Uji normalitas adalah uji yang dilakukan dengan tujuan untuk menilai
sebaran data pada sebuah kelompok data atau variabel, apakah sebaran data
tersebut berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan uji
beberapa varian populasi adalah sama atau tidak. Dalam penelitian ini digunakan
uji One Way Annova untuk melakukan uji homogenitas dengan ketentuan:
Jika nilai p < α (0,05) maka data homogen (tidak ada perbedaan varian
Pada penelitian ini telah dilakukan uji normalitas dan homogenitas data.
Diperoleh hasil data berdistribusi normal dan varian antar kelompok homogen
dalam menentukan dirinya maka peneliti harus memahami hak dasar manusia
(Hidayat, 2007). Pada penelitian ini menjunjung tinggi prinsip etika penelitian
dikemukakan oleh Polit dan Beck dalam Setiawan dan Saryono (2010) sebagai
berikut :
1. Prinsip Manfaat
secara keseluruhan.
68
2. Prinsip Keadilan
Dalam mengambil karya orang lain selalu mencantumkan nama dan sumbernya.
lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan, mempunyai hak untuk
bebas berpatisipasi atau menolak menjadi responden. Pada informed consent juga
perlu dicantumkan bahwa data yang diperoleh hanya akan dipergunakan untuk
agar subyek mengerti maksud dan tujuan penelitian, serta mengetahui dampaknya.
Jika responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak responden.
Beberapa informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain
cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat
ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil
5. Confidentiality (Kerahasiaan)
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset (Hidayat,
2010).
BAB 5
5.1.1 Gambaran Umum Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun
Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun merupakan rumah sakit
5.1.1.2 Visi dan Misi Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun
Visi RSI Siti Aisyah Madiun adalah menjadi rumah sakit pilihan utama
berfokus pada pasien, Islami serta mengutamakan mutu dan keselamatan pasien.
bermutu dan mempunyai komitmen yang tinggi terhadap Rumah Sakit dan
Persyarikatan.
70
71
bermutu dan mempunyai komitmen yang tinggi terhadap Rumah Sakit dan
Persyarikatan
5.1.1.3 Unit-Unit yang ada di Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun
Terdapat beberapa unit yang ada di Rumah Sakit Islam Siti Aisyah Madiun
RSI Siti Aisyah Madiun memiliki fasilitas rawat inap dengan jumlah 152
tempat tidur. (VIP 43 TT, Kelas 1 26 TT, Kelas 2 29 TT, dan Kelas 3 54 TT).
Unit pelayanan rawat jalan yang dimiliki RSI Siti Aisyah Madiun terdiri
dari: UGD 24 Jam, Klinik Umum, Klinik Gigi dan Mulut, Klinik TB, Klinik
Klinik Spesialis Paru, Klinik Spesialis Syaraf, Klinik Spesialis Urologi, Klinik
Spesialis THT dan Kepala Leher, Klinik Spesialis Penyakit Dalam, Klinik
Klinik Spesialis Bedah Anak, Klinik Spesialis Bedah Syaraf, Klinik Fisioterapi.
72
Unit pelayanan medis yang terdiri dari: Instalasi farmasi 24 jam, Instalasi
rawat inap, Melayani Home Care (Perawatan di Rumah), Khitan Islam dengan
Berikut adalah data tren kegiatan di Rumah sakit islam (RSI) Siti Aisyah
Responden dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap Rumah Sakit
Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun berjumlah 86 orang responden dengan gambaran
berikut:
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur di Ruang Rawat Inap Rumah
Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun bulan Agustus Tahun 2018
No. Umur Responden Jumlah Prosentase (%)
1. Remaja (16 - 25) 16 18,6
2. Dewasa (26 - 45) 26 30,2
3. Lansia (46 - 65) 28 32,6
4. Manula ( > 65 Tahun) 16 18,6
Total 86 100
Sumber: Data Primer, 2018
banyak berusia lansia yaitu antara usia 46-65 tahun dengan prosentase 32,6%
sedangkan untuk responden paling sedikit berusia remaja yaitu antara usia 16 – 25
tahun dan manula usia >65 tahun dengan prosentase masing-masing 18,6%
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun Bulan Agustus Tahun
2018.
No. Umur responden Jumlah Prosentase (%)
1. Laki-laki 42 48,8
2. Perempuan 44 51,2
Total 86 100
Sumber: DataPrimer, 2018
kelamin perempuan sebanyak 44 orang (51,2%) dan yang berjenis kelamin laki-
sebagai berikut:
bekerja sebagai pegawai swasta 22 orang (25,6%) dan paling sedikit bekerja
sebagai berikut:
75
memiliki latar belakang pendidikan SMA 28 orang (32,6%) dan paling sedikit
berikut ini:
Tabel 5.7 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien BPJS Terhadap Mutu
Pelayanan Berdasarkan Indikator Responsiveness (Daya Tanggap) di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
No. Responsiveness (Daya Tanggap) Jumlah Prosentase (%)
1. Baik 20 46,5 %
2. Tidak Baik 23 53,5 %
Total 43 100 %
Sumber: Data Primer, 2018
(daya tanggap) baik dan 23 orang (53,5%) menyatakan persepsi mutu pelayanan
tidak baik.
berdasarkan indikator reliability (kehandalan) dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.8 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien BPJS Terhadap Mutu
Pelayanan Berdasarkan Indikator Reliability (Kehandalan) di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
No. Reliability (Kehandalan) Jumlah Prosentase (%)
1. Baik 19 44,2 %
2. Tidak Baik 24 55,8 %
Total 43 100 %
Sumber: Data Primer, 2018
77
tidak baik.
berdasarkan indikator assurance (jaminan) dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.9 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien BPJS Terhadap Mutu
Pelayanan Berdasarkan Indikator Assurance (Jaminan) di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
No. Assurance (Jaminan) Jumlah Prosentase (%)
1. Baik 20 46,5 %
2. Tidak Baik 23 53,5 %
Total 43 100 %
Sumber: Data Primer, 2018
(jaminan) baik dan 23 orang (53,5%) menyatakan persepsi mutu pelayanan tidak
baik.
berdasarkan indikator emphaty (empati) dapat dilihat pada tabel berikut ini:
78
Tabel 5.10 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien BPJS Terhadap Mutu
Pelayanan Berdasarkan Indikator emphaty (empati) di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
No. Emphaty (empati) Jumlah Prosentase (%)
1. Baik 21 48,8 %
2. Tidak Baik 22 51,2 %
Total 43 100 %
Sumber: Data Primer, 2018
berdasarkan indikator tangibles (buti fisik) dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.11 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien BPJS Terhadap Mutu
Pelayanan Berdasarkan Indikator Tangibles (Bukti Fisik) di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
No. Tangibles (Bukti Fisik) Jumlah Prosentase (%)
1. Baik 23 53,5 %
2. Tidak Baik 20 46,5 %
Total 43 100 %
Sumber: Data Primer, 2018
tangibles (bukti fisik) baik dan 20 orang (46,5%) menyatakan persepsi mutu
Berikut hasil distribusi frekuensi persepsi pasien Non BPJS terhadap mutu
Tabel 5.12 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien Non BPJS Terhadap Mutu
Pelayanan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti
Aisyah Madiun Bulan Agustus Tahun 2018.
No. Kategori Persepsi Jumlah Prosentase (%)
1. Baik 20 46,5 %
2. Tidak Baik 23 53,5 %
Total 43 100 %
Sumber: Data Primer, 2018
responden Non BPJS menyatakan persepsi mutu pelayanan baik dan 23 orang
berikut ini:
berikut ini:
Tabel 5.14Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien Non BPJS Terhadap Mutu
Pelayanan Berdasarkan Indikator Reliability (Kehandalan) di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
No. Reliability (Kehandalan) Jumlah Prosentase (%)
1. Baik 19 44,2 %
2. Tidak Baik 24 55,8 %
Total 43 100 %
Sumber: Data Primer, 2018
berikut ini:
81
Tabel 5.15Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien Non BPJS Terhadap Mutu
Pelayanan Berdasarkan Indikator Assurance (Jaminan) di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
No. Assurance (Jaminan) Jumlah Prosentase (%)
1. Baik 20 46,5%
2. Tidak Baik 23 53,5 %
Total 43 100 %
Sumber: Data Primer, 2018
berdasarkan indikator emphaty (empati) dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 5.16Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien Non BPJS Terhadap Mutu
Pelayanan Berdasarkan Indikator emphaty (empati) di Ruang Rawat
Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
No. Emphaty (empati) Jumlah Prosentase (%)
1. Baik 20 46,5%
2. Tidak Baik 23 53,5 %
Total 43 100 %
Sumber: Data Primer, 2018
pelayanan berdasarkan indikator tangibles (bukti fisik) dapat dilihat pada tabel
berikut ini:
Tabel 5.17 Hasil Distribusi Frekuensi Persepsi Pasien Non BPJS Terhadap Mutu
Pelayanan Berdasarkan Indikator Tangibles (Bukti Fisik) di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
No. Tangibles (Bukti Fisik) Jumlah Prosentase (%)
1. Baik 22 48,8 %
2. Tidak Baik 21 51,2 %
Total 43 100 %
Sumber: Data Primer, 2018
tangibles (daya tanggap) baik dan 21 orang (51,2%) menyatakan persepsi mutu
mutu pelayanan antara pasien BPJS dan Non BPJS di ruang rawat inap Rumah
Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun. Adapun hasil yang diperoleh berdasarkan
ruang rawat inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun diperoleh data
sebagai berikut:
Tabel 5.18 Data Persepsi Pasien BPJS terhadap Mutu Pelayanan di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun Bulan
Agustus Tahun 2018
Variabel N X Min. Max. Std. Deviasi
Persepsi pasien BPJS terhadap 43 66,95 51 83 7,794
mutu pelayanan.
Sumber: Data Primer, 2018
43 orang. Melalui bantuan SPSS versi 16.0 diperoleh hasil mean sebesar 66,95.
standart deviasi 7,794; nilai minimum 51 dan nilai maximum sebesar 83.
5.1.4.2 Persepsi Pasien Non BPJS terhadap Mutu Pelayanan di Ruang Rawat
pelayanan di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun
Tabel 5.19 Data Persepsi Pasien Non BPJS terhadap Mutu Pelayanan di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun Bulan
Agustus Tahun 2018
Variabel N X Min. Max. Std. Deviasi
Persepsi pasien Non BPJS terhadap 43 63,81 52 73 5,238
mutu pelayanan.
Sumber: Data Primer, 2018
84
sebanyak 43 orang. Melalui bantuan SPSS versi 16.0 diperoleh hasil mean sebesar
63,18. standart deviasi 5,238; nilai minimum 53 dan nilai maximum sebesar 73.
Pasien BPJS dan Non BPJS di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam
variabel inedependen yaitu persepsi pasien BPJS dan Non BPJS terhadap mutu
pelayanan di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
sebagai berikut:
Tabel 5.20Data Perbedaan Persepsi terhadap Mutu Pelayanan Antara Pasien BPJS
dan Non BPJS di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti
Aisyah Madiun Bulan Agustus Tahun 2018.
Pasien BPJS Pasien Non BPJS
T -2,631 -2,631
Independent
Sample Test Sig. (2-tailed) 0,01 0,01
N 43 43
Sumber: Data Primer, 2018
diperoleh nilai signifikasi (ρ value) sebesar 0,01< α 0,05 maka H1 diterima atau
H0 ditolak artinya ada perbedaan persepsi terhadap mutu pelayanan antara pasien
BPJS dan Non BPJS di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah
Madiun.
Hasil analisis persepsi per kelompok pada tabel 5.18 dan 5.19 diperoleh
data mean persepsi kelompok BPJS adalah 66,95 dan mean persepsi kelompok
85
non BPJS adalah 63,18. Dari data tersebut dapat diketahui terdapat perbedaan
5.2 Pembahasan
5.2.1 Persepsi Pasien BPJS terhadap Mutu Pelayanan di Ruang Rawat Inap
rawat inap Rumah sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun tentang persepsi terhadap
tangibles (bukti fisik) dapat diketahui dari 43 pasien BPJS yang memiliki persepsi
mutu pelayanan dengan kategori baik sebanyak 17 responden (39,5%) dan mutu
Tingginya persepsi mutu pelayanan yang tidak baik oleh pasien BPJS di
Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun didukung dari hasil perhitungan tiap
item indikator mutu pelayanan. Terdapat tiga indikator yang menunjukkan bahwa
pasien BPJS memiliki persepsi mutu pelayanan yang tidak baik yaitu indikator
pasien BPJS memiliki persepsi mutu pelayanan tidak baik yaitu 53,5% dan 46,5%
86
lainnya memiliki persepsi mutu pelayanan baik. Dari tujuh jumlah soal yang
skor paling rendah yaitu item pertanyaan kemudahan dalam mengakses tipe
pelanggan dan kesiapannya melayani sesuai prosedur dan bisa memenuhi harapan
dari waktu ke waktu sejalan dengan kemajuan teknologi dan informasi kesehatan
yang dimiliki oleh pelanggan. Nilai waktu bagi pelanggan menjadi semakin mahal
money berlaku untuk menilai mutu pelayanan kesehatan dari aspek ekonomi para
pelanggannya kebanyak ditentukan oleh sikap para front-line staff. Mereka secara
langsung berhubungan dengan para pengguna jasa dan keluarganya, baik melalui
tatap muka, komunikasi non verbal, langsung atau melalui telepon. (Muninjaya,
2010).
mendapat kamar perawatan sesuai dengan kelas BPJS yang dimiliki. Akibatnya
pasien harus menunggu lebih lama atau pasien menggunakan kamar yang tidak
ketidaknyamanan pasien selain itu juga terjadi penambahan biaya perawatan bila
pasien menggunakan kelas yang lebih tinggi dari jatah yang seharusnya/naik
87
kelas. Upaya yang bisa dipertimbangkan oleh pihak rumah sakit antara lain
dengan menambah jumlah tempat tidur (TT) dan menggunakan waktu perawatan
memiliki persepsi mutu pelayanan tidak baik yaitu 55,8% dan 44,2% lainnya
memiliki persepsi mutu pelayanan baik. Dari enam jumlah soal yang diajukan
pada indikator reliability terdapat item pertanyaan yang mepunyai skor paling
rendah yaitu item penerimaan pasien yang cepat dan tidak berbelit-belit.
kesehatan dengan tepat waktu dan akurat sesuai dengan yang ditawarkan. Dari
kelima dimensi kualitas jasa, reliability dinilai paling penting oleh para pelanggan
berbagai industri jasa. Karena sifat produk jasa yang tidak standar, dan produknya
juga sangat tergantung dari aktivitas manusia sehingga akan sulit mengharapkan
dinilai kurang efektif. Pasien seringkali menunggu lama di Unit Gawat Darurat
TPP lamanya waktu menunggu dikarenakan banyaknya dokumen yang harus diisi
oleh petugas. Selain itu hanya ada satu orang petugas yang ada di Tempat
membangun budaya kerja bermutu yaitu budaya tidak ada kesalahan atau
sampai ke front line staff (yang langsung berhubungan dengan pasien). Budaya
kerja seperti ini perlu diterapkan dengan membentuk kelompok kerja yang
BPJS.
memiliki persepsi mutu pelayanan tidak baik yaitu 53,5% dan 46,5% lainnya
memiliki persepsi mutu pelayanan baik. Dari enam soal yang diajukan pada
indikator assurance terdapat item pertanyaan yang mepunyai skor paling rendah
yaitu item pertanyaan pelayanan yang sudah sesuai dengan standart rumah sakit.
sifat petugas yang dapat dipercaya oleh pelanggan. Pemenuhan terhadap kriteria
pelayanan ini akan mengakibatkan pengguna jasa merasa terbebas dari resiko.
dan up-to-date. Sesuai dengan item pertanyaan yang diajukan responden merasa
89
pelayanan yang diberikan kurang sesuai standar rumah sakit. Misalnya tidak
tersedianya alat-alat pemeriksaan penunjang lebih lanjut dan tidak adanya dokter
rumah sakit akan terjadi pula meningkatan rasa aman dan percaya terhadap
pelayanan.
yang paling penting di antara lima aspek mutu pelayanan. Hal ini dikarenakan
aspek reliability dapat secara langsung dinilai dan dirasakan oleh pasien. Perlu
5.2.2 Persepsi Pasien Non BPJS terhadap Mutu Pelayanan di Ruang Rawat
ruang rawat inap Rumah sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun tentang persepsi
dan tangibles (bukti fisik) dapat diketahui dari 43 pasien BPJS yang memiliki
dan mutu pelayanan dengan kategori tidak baik sebanyak 23 resonden (53,5%).
Tingginya persepsi mutu pelayanan yang tidak baik oleh pasien BPJS di
Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun didukung dari hasil perhitungan tiap
90
item indikator mutu pelayanan. Terdapat tiga indikator yang menunjukkan bahwa
pasien BPJS memiliki persepsi mutu pelayanan yang tidak baik yaitu indikator
BPJS memiliki persepsi mutu pelayanan tidak baik yaitu 55,8% dan 44,2%
lainnya memiliki persepsi mutu pelayanan baik. Dari tujuh jumlah soal yang
diajukan pada indikator reliability terdapat item pertanyaan yang mempunyai skor
pasien BPJS prosedur penerimaan pasien dinilai kurang efektif. Pasien seringkali
pengamatan dan wawancara dengan petugas TPP memng seringkali pasien harus
yang harus ditangani. Selain itu hanya ada satu orang petugas yang ada di Tempat
BPJS memiliki persepsi mutu pelayanan tidak baik yaitu 53,5% dan 46,5%
lainnya memiliki persepsi mutu pelayanan baik. Dari enam soal yang diajukan
91
pada indikator assurance terdapat item pertanyaan yang mempunyai skor paling
jasa pelayanan yang diberikan rumah sakit. Berdasarkan hasil kuesioner yang
diberikan pada pasien Non BPJSskor terendah pada indikator assurance yaitu
item reputasi pelayanan rumah sakit. Artinya sebagian pasien pernah mendengar
berita yang kurang baik tentang pelayanan termasuk petugas kesehatan. Untuk
manajemen rumah sakit dalam meningkatkan brand image pelayanan rumah sakit
memiliki persepsi mutu pelayanan tidak baik yaitu 53,5% dan 46,5% lainnya
memiliki persepsi mutu pelayanan baik. Dari enam soal yang diajukan pada
indikator emphaty terdapat item pertanyaan yang mempunyai skor paling rendah
Kriteria empati ini terkait dengan rasa kepedulian dan perhatian khusus
staff kepada setiap pengguna jasa, memahami kebutuhan mereka dan memberikan
kemudahan untuk dihubungi setiap saat jika para pengguna jasa ingin memperoleh
kesehatan karena mereka dapat langsung memenuhi kepuasan para pelanggan jasa
Menurut peneliti empati merupakan salah satu aspek penting yang harus
era globalisasi ini rasa empati dan kepedulian merupakan hal yang sudah mulai
sulit ditemui. Oleh karena itu dengan menumbuhkan empati dan kepedulian
khusus kepada pasien akan menjadi nilai tambah untuk bersaing dengan rumah
sakit lain. Upaya yang bisa dilakukan guna mendukung hal tersebut antara lain
(kehandalan).
5.2.3 Analisis Perbedaan Persepsi Pasien BPJS dan Non BPJS terhadap
Mutu Pelayanan di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti
Aisyah Madiun.
pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan penduduk, serta pada pihak
lain, tata penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan
kualitas pelayanan, atau cara penyampaian jasa tersebut kepada para pemakai jasa
(Muninjaya, 2011).
beberapa faktor antara lain: umur, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan,
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada pasien BPJS dan Non
BPJS di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun diketahui
bahwa dari 43 pasien BPJS memiliki persepsi mutu pelayanan baik sebanyak
sebanyak 17 responden (39,5%) dan mutu pelayanan dengan kategori tidak baik
persepsi mutu pelayanan baik sebanyak 20 responden (46,5%) dan tidak baik
artinya ada perbedaan persepsi terhadap mutu pelayanan antara pasien BPJS dan
Non BPJS di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
Hasil analisis persepsi per kelompok diperoleh data mean persepsi kelompok
BPJS adalah 66,95 dan mean persepsi kelompok non BPJS adalah 63,18. Dari
data tersebut dapat diketahui terdapat perbedaan mean antara dua kelompok.
94
Kelompok BPJS memiliki nilai mean yang lebih tinggi artinya kelompok BPJS
memiliki persepsi terhadap mutu pelayanan lebih baik daripada kelompok non
BPJS.
tempat lain. Hasil penelitian Sari (2015) di RSUD Soediran Mangun Sumarso
pasien BPJS dan pasien umum dengan tingkat kepuasan pasien umum lebih baik
39,51%. Penelitian lain dilakukan oleh Kurniasari tahun 2015 terhadap 70 pasien
BPJS.
lingkungan fisik serta kepribadian dan pengalaman pasien. Pada kelompok pasien
Non BPJS memiliki persepsi terhadap mutu pelayanan yang lebih rendah
dibanding kelompok BPJS. Hal ini disebabkan karena pasien Non BPJS
cenderung memiliki harapan tentang mutu pelayanan yang lebih tinggi sesuai
dengan biaya perawatan yang dikeluarkan. Sedangkan pasien BPJS baik PBI
maupun Non PBI cenderung puas dan merasa pelayanan yang diberikan sudah
perbedaan persepsi antara pasien BPJS dan pasien Non BPJS terhadap mutu
95
pelayanan di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
meningkat.
BAB 6
6.1 Kesimpulan
1. Persepsi pasien BPJS terhadap mutu pelayanan di ruang rawat inap Rumah
Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun sebagian besar tidak baik
2. Persepsi pasien Non BPJS terhadap mutu pelayanan di ruang rawat inap
Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun sebagian besar tidak baik.
Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun yakni persepsi pasien BPJS
6.2 Saran
beberapa saran atau pokok pikiran yang perlu dipertimbangkan sebagai berikut:
pelayanan di ruang rawat inap tanpa membedakan golongan pasien agar seluruh
pasien memiliki persepsi yang baik, baik pasien BPJS maupun pasien Non BPJS.
Salah satunya prosedur penerimaan pasien rawat inap menjadi lebih cepat, tepat
dan tidak berbelit-belit. Perlu adanya solusi untuk mengatasi permasalahan antrian
ruang rawat inap sehingga pasien tidak terlalu lama menunggu untuk masuk
96
97
ruangan dan masuk sesuai dengan kelas BPJS yang dimiliki. Selain itu kehandalan
tenaga kesehatan dalam pelayanan juga menjadi nilai penting karena merupakan
jasa utama yang ditawarkan oleh rumah sakit. Hal ini bertujuan untuk lebih
rumah sakit.
Karena keterbatasan peneliti, hasil penelitian ini masih jauh dari kata
Alwi, A. 2011. Analisis Mutu Pelayanan Kesehatan Ditinjau dari Aspek Input
Rumah Sakit di Instalasi Rawat Inap RSU Haji Makasar. Jurnal MKMI
Vol.2.
Anjaryani, Wike Diah. 2009. Kepuasan Pasien Rawat Inap Terhadap Pelayanan
Perawat RSUD Tugurejo Semarang. Semarang: Program Studi Magister
Promosi Kesehatan Kajian Sumberdaya Manusia Pascasarjana Universitas
Diponegoro.
Astuty, Ratna Fitria Dwi. 2017. Hubungan Mutu Pelayanan dengan Kepuasan
Pasien BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) Kesehatan di
Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Siti Aisyah Madiun Tahun 2017.
Skripsi. STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.
98
Kunto, Widyo. 2004. Analisis Hubungan Persepsi Pasien Terhadap Mutu
Pelayanan dengan Minat Pemanfaatan Ulang Pelayanan Unit Rawat Inap
Umum di RS. Kusta Kelet Jepara. Tesis. Semarang: UNDIP.
Kurniasari, Sisilia Rindi. 2015. Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Inap
Peserta BPJS Non PBI dan Pasien Umum Terhadap Mutu Pelayanan di
Ruang rawat Inap RSUD Ambarawa. Skripsi. Semarang: UNDIP.
Profil Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun Tahun 2017.
Putri, Asih Eka. 2014. Paham BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)
Kesehatan. Jakarta: CV. Komunitas Pejaten Mediatama.
100
Rina, dkk. 2017. Perbedaan Tingkat Kepuasan Pasien BPJS Terhadap Mutu
Pelayanan Kesehatan di Praktik Dokter Mandiri dan Klinik Swasta (Studi
Kasus Kec. Tembalang Semarang. Jurnal Kedokteran Diponegoro.
http://ejournal-s1.undip.ac.id/index.php/medico diakses 11 Mei 2018.
Sari, Primatika Ambar. 2015. Perbedaan Tingkat Kepuasan pasien BPJS dan
Umum di RSUD dr. Soediran Mangun Soemarso Wonogiri. Skripsi.
Fakultas kedokteran UMS.
100
Lampiran 6
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN
Kepada
Yth. Calon Responden Penelitian
Di Tempat
Dengan hormat,
Saya mahasiswa Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat di STIKES
Bhakti Husada Mulia Madiun, mengadakan penelitian ini sebagai salah satu
kegiatan untuk menyelesaikan tugas akhir Program Studi Sarjana Kesehatan
Masyarakat di STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui “Perbedaan Persepsi Terhadap
Mutu Pelayanan Antara Pasien BPJS dan Non BPJS di Ruang Rawat Inap
Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun”.
Saya mengharapkan jawaban yang saudara berikan sesuai dengan
kenyataan yang ada. Saya menjamin kerahasiaan jawaban serta informasi yang
diberikan hanya akan dipergunakan untuk mengembangkan ilmu kesehatan
masyarakat dan tidak digunakan untuk maksud-maksud lain.
Partisipasi saudara dalam penelitian ini bersifat bebas artinya saudara
bebas ikut atau tidak tanpa sanksi apapun. Apabila saudara setuju terlibat dalam
penelitian ini dimohon menandatangi lembar persetujuan yang telah disediakan.
Atas perhatian dan kesediaanya saya ucapkan terima kasih.
Hormat saya,
Peneliti,
SEKARWIDYA P.
NIM. 201604010
Lampiran 7
LEMBAR PERSETUJUAN
BPJS dan Non BPJS di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aiysah
Madiun”, saya menyatakan setuju diikutsertakan dalam penelitian ini dengan catatan
Responden
(…………………..)
Lampiran 8
KUESIONER PENELITIAN
Analisis Perbedaan Persepsi Pasien Terhadap Mutu Pelayanan
di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun
I. Identitas Pasien
1. Nomor responden :
2. Nama :
3. Umur :
b. Perempuan
b. SD
c. SMP
d. SMA
e. Akademi/Perguruan Tinggi
b. Swasta
c. Wiraswasta
e. PNS
f. Lain-lain
Jawablah pertanyaan berikut dengan cara melingkari salah satu jawaban yang sesuai
a. Ya b. Tidak
III. Kuesioner Persepsi Pasien Terhadap Mutu Pelayanan Pasien Rawat Inap
Berikan tanda ceklis (V) pada pernyataan yang paling tepat untuk menggambarkan
mutu pelayanan di ruang rawat inap Rumah Sakit Islam (RSI) Siti Aisyah Madiun.
Penilaian
Sangat Tidak Ragu- Setuju Sangat
No. Pernyataan Tidak Setuju ragu Setuju
Setuju
(STS) (TS) (R) (S) (SS)
I Responsiveness (Daya Tanggap)
1. Pelayanan di UGD lambat.
KISI-KISI KUESIONER
Pasien BPJS dan Non BPJS di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
Nomor Soal
Jumlah
Variabel Sub Variabel
Soal Favorable Unfavorable
Persepsi 1. Responsiveness 7 4,5,7 1,2,3,6
terhadap (daya tanggap)
mutu 2. Reliability 6 1,2,3,4,6 5
pelayanan. (keandalan)
3. Assurance 6 2,3,4 1,5,6
(Jaminan)
4. Emphaty (Empati) 6 1,2,3,4 5,6
T T Ket
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ∑
score mean .
1 1 2 1 1 2 3 1 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 2 2 56 35 50 2
2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 1 3 1 1 4 4 4 4 2 63 45 50 2
3 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 1 1 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 4 1 2 2 64 46 50 2
4 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 2 1 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 3 1 61 42 50 2
5 2 2 2 2 2 4 2 1 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 4 2 2 2 2 1 58 38 50 2
6 2 2 2 1 1 2 1 1 2 2 3 2 2 4 4 1 4 2 1 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 2 58 38 50 2
7 2 1 2 4 4 2 4 1 2 2 2 2 4 2 5 1 4 1 1 2 2 2 1 2 1 4 2 1 1 2 66 49 50 2
8 2 2 1 4 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2 4 2 2 1 2 2 2 62 44 50 2
9 1 2 2 2 4 4 2 2 4 2 1 2 1 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 4 1 4 2 2 72 56 50 1
10 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 1 1 2 60 41 50 2
11 4 2 4 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 1 1 4 2 3 2 3 1 1 63 45 50 2
12 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 2 1 1 51 29 50 2
13 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 1 54 33 50 2
14 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 3 4 2 2 61 42 50 2
15 4 2 4 4 4 2 4 2 4 2 2 2 2 4 1 4 4 1 1 2 2 3 2 4 2 4 2 4 1 2 81 68 50 1
16 2 1 2 4 4 4 2 2 2 4 2 2 2 2 1 1 4 1 2 2 2 2 1 2 2 4 4 4 4 2 73 58 50 1
17 2 2 4 5 4 2 2 2 4 5 2 2 4 2 2 4 2 3 2 1 1 1 1 4 2 4 2 3 2 2 78 64 50 1
18 2 2 2 2 1 2 4 2 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 2 4 2 4 4 2 71 55 50 1
19 2 2 4 4 2 2 4 4 1 1 2 2 2 2 4 4 2 2 3 2 2 2 3 2 4 1 2 3 2 2 74 59 50 1
20 3 2 2 3 2 3 2 4 4 2 2 2 4 2 5 2 2 4 2 2 2 4 4 2 3 2 2 2 2 2 79 65 50 1
21 4 2 2 2 2 2 4 1 4 2 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 73 58 50 1
22 3 2 2 2 2 1 4 1 2 2 4 2 4 2 4 2 2 3 2 1 1 2 2 2 2 1 2 3 2 2 66 49 50 2
23 4 4 1 4 1 3 2 2 2 2 4 2 4 2 5 4 4 2 2 1 1 2 2 2 2 1 4 4 3 2 78 64 50 1
24 3 4 2 3 2 1 4 2 2 2 4 2 3 4 2 4 4 3 2 2 2 2 2 2 2 4 4 4 2 2 81 68 50 1
25 4 2 2 2 1 1 2 2 4 2 4 1 4 4 2 4 2 2 2 2 2 2 1 3 3 2 2 1 2 2 69 53 50 1
26 2 2 4 1 4 3 1 3 2 1 4 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 4 4 2 4 2 69 53 50 1
27 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 64 46 50 2
28 2 2 2 2 2 2 4 4 2 1 2 2 4 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 4 4 2 2 2 2 2 72 56 50 2
T T Ket.
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ∑
score mean
29 2 1 4 2 4 4 1 4 4 2 2 4 2 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 73 58 50 1
30 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 3 2 2 1 1 4 3 3 1 1 2 2 2 1 2 2 4 2 2 64 46 50 2
31 2 2 2 2 1 2 1 2 3 2 1 3 2 1 4 2 1 1 2 1 1 2 2 2 1 4 4 4 4 2 63 45 50 2
32 3 4 2 5 3 4 4 3 5 2 2 5 2 2 2 2 1 2 4 1 4 2 4 2 3 2 2 3 2 1 83 70 50 1
33 2 2 2 2 1 3 1 2 1 2 4 4 2 2 3 4 2 2 2 2 2 4 2 2 4 4 4 2 2 4 75 60 50 1
34 2 1 3 2 2 2 2 2 1 1 1 2 2 3 4 2 2 2 2 2 4 1 3 2 4 2 2 2 2 4 66 49 50 2
35 1 2 2 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 3 1 3 4 1 2 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 56 36 50 2
36 2 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 4 2 3 4 4 4 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 4 76 62 50 1
37 2 2 1 1 2 4 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 66 49 50 2
38 2 2 2 2 2 4 2 4 2 2 4 2 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 65 47 50 2
39 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 5 2 2 2 4 2 64 46 50 2
40 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 62 43 50 2
41 1 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 4 2 2 1 1 2 2 2 1 4 1 2 2 2 4 4 2 2 4 63 45 50 2
42 2 2 2 1 2 1 2 2 2 1 2 2 2 1 2 1 2 2 4 2 4 2 4 2 2 2 4 1 2 2 62 44 50 2
43 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 64 46 50 2
Tabulasi Kuesioner Persepsi Pasien Non BPJS
T T Ket
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ∑
mean score .
1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 4 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 62 48 50 2
2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 65 53 50 1
3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 60 44 50 2
4 2 2 1 2 2 2 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 59 42 50 2
5 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 4 2 2 4 2 2 63 49 50 2
6 2 2 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 1 1 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 4 2 2 2 2 2 62 48 50 2
7 2 2 2 1 2 2 2 1 4 2 4 4 1 2 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 67 57 50 1
8 4 2 2 1 2 2 2 2 4 4 2 4 2 4 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 4 69 61 50 1
9 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 1 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 64 52 50 1
10 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 1 1 2 3 2 1 2 61 46 50 2
11 2 1 2 2 1 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 1 1 1 2 4 2 1 2 60 44 50 2
12 2 2 2 2 1 2 4 2 3 2 3 2 2 2 2 2 2 2 4 1 2 2 2 2 4 3 3 2 4 4 72 67 50 1
13 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 4 2 2 2 1 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 3 4 2 1 2 61 46 50 2
14 3 2 1 4 1 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 4 4 2 2 1 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 67 57 50 1
15 2 2 1 2 4 2 2 2 2 2 4 1 2 4 4 4 2 4 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 1 70 63 50 1
16 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 1 2 2 1 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 4 2 67 57 50 1
17 2 1 2 2 2 4 2 2 2 4 1 4 4 2 1 4 2 2 2 4 2 2 2 2 2 4 2 1 1 2 69 61 50 1
18 2 2 2 2 2 4 2 2 2 3 1 4 3 2 1 4 4 2 2 4 2 2 2 4 2 2 2 1 1 2 70 63 50 1
19 2 1 2 2 2 4 2 2 2 3 1 4 4 4 1 2 2 2 2 5 2 2 4 2 2 4 4 2 1 1 73 69 50 1
20 2 1 2 2 4 2 2 2 2 4 1 2 4 2 1 2 2 2 1 4 2 4 4 4 2 2 4 2 2 2 72 67 50 1
21 2 1 2 4 3 2 1 2 2 4 3 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 4 4 2 4 2 71 65 50 1
22 4 1 2 2 2 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 5 2 2 1 2 60 44 50 2
23 4 1 2 4 2 2 2 4 1 1 2 2 2 1 4 2 4 2 1 4 2 1 2 2 2 4 2 2 4 2 70 63 50 1
24 2 4 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 4 1 2 2 1 4 1 2 2 1 4 2 2 4 2 2 4 4 69 61 50 1
25 2 2 2 2 2 1 2 2 2 1 4 2 3 2 2 2 1 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 2 4 2 58 40 50 1
26 2 1 4 4 2 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 1 1 2 3 2 1 1 2 2 2 2 5 2 2 2 61 46 50 1
27 2 2 4 2 2 1 2 2 2 2 2 2 4 1 2 1 1 2 1 2 1 1 2 2 4 1 4 2 2 3 61 46 50 1
28 4 1 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 1 2 1 2 2 4 2 2 2 2 2 4 59 42 50 2
T T Ket
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 ∑
mean score .
29 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 4 1 2 1 1 2 1 1 1 2 2 2 1 1 2 2 2 3 52 29 50 2
30 2 1 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 1 1 1 2 2 4 1 1 2 2 2 4 60 44 50 2
31 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 1 1 1 2 4 2 1 1 2 2 4 2 61 46 50 2
32 2 2 1 1 2 2 2 2 1 2 1 2 3 1 2 4 2 2 1 1 2 2 4 2 2 1 2 2 4 4 61 46 50 2
33 4 4 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 4 60 44 50 2
34 2 2 2 1 1 2 2 2 2 1 1 2 2 2 4 2 2 1 2 1 2 2 2 2 1 1 2 2 4 4 58 40 50 2
35 4 2 2 1 2 2 2 2 2 1 2 1 1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 4 3 62 48 50 2
36 2 2 2 1 1 2 2 2 1 2 1 1 1 2 2 1 2 2 2 4 2 2 2 2 1 2 2 2 2 2 54 32 50 2
37 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 55 34 50 2
38 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 2 1 1 1 2 1 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 1 4 4 60 44 50 2
39 1 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 2 2 55 34 50 2
40 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 4 2 2 1 2 4 63 50 50 2
41 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 1 1 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 62 47 50 2
42 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 2 64 52 50 1
43 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 2 2 2 2 4 2 2 68 60 50 1
Lampiran 11: Uji Validitas
Correlations
Perseps
No.1 No.2 No.3 No.4 No.5 No.6 No.7 No.8 i
No.1 Pearson * * ** **
1 .216 .385 .301 .337 -.257 .385 .555 .474
Correlation
Sig. (2-tailed) .251 .036 .106 .069 .171 .036 .001 .008
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No.2 Pearson * * **
.216 1 .361 .247 .172 .189 .361 .223 .708
Correlation
Sig. (2-tailed) .251 .050 .187 .363 .317 .050 .236 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No.3 Pearson * * ** ** **
.385 .361 1 .612 .136 -.111 1.000 .309 .716
Correlation
Sig. (2-tailed) .036 .050 .000 .473 .559 .000 .097 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No.4 Pearson ** * ** **
.301 .247 .612 1 .083 -.408 .612 -.094 .597
Correlation
Sig. (2-tailed) .106 .187 .000 .661 .025 .000 .619 .001
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No.5 Pearson * **
.337 .172 .136 .083 1 .136 .136 .442 .500
Correlation
Sig. (2-tailed) .069 .363 .473 .661 .473 .473 .015 .005
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No.6 Pearson *
-.257 .189 -.111 -.408 .136 1 -.111 .154 .022
Correlation
Sig. (2-tailed) .171 .317 .559 .025 .473 .559 .416 .908
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No.7 Pearson * * ** ** **
.385 .361 1.000 .612 .136 -.111 1 .309 .716
Correlation
Sig. (2-tailed) .036 .050 .000 .000 .473 .559 .097 .000
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
No.8 Pearson ** * *
.555 .223 .309 -.094 .442 .154 .309 1 .411
Correlation
Sig. (2-tailed) .001 .236 .097 .619 .015 .416 .097 .024
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Persepsi Pearson ** ** ** ** ** ** *
.474 .708 .716 .597 .500 .022 .716 .411 1
Correlation
Sig. (2-tailed) .008 .000 .000 .001 .005 .908 .000 .024
N 30 30 30 30 30 30 30 30 30
Correlations
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
No.10 Pearson Correlation .280 1 1.000 .280 1.000 .286 .705
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
No.11 Pearson Correlation .280 1.000 1 .280 1.000 .286 .705
N 30 30 30 30 30 30 30
** **
No.12 Pearson Correlation 1.000 .280 .280 1 .280 .172 .500
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
No.13 Pearson Correlation .280 1.000 1.000 .280 1 .286 .705
N 30 30 30 30 30 30 30
**
No.14 Pearson Correlation .172 .286 .286 .172 .286 1 .708
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** ** **
Persepsi Pearson Correlation .500 .705 .705 .500 .705 .708 1
N 30 30 30 30 30 30 30
Correlations
N 30 30 30 30 30 30 30
* ** *
No.16 Pearson Correlation .442 1 .223 .033 -.234 1.000 .411
N 30 30 30 30 30 30 30
**
No.17 Pearson Correlation .172 .223 1 .286 .222 .223 .708
N 30 30 30 30 30 30 30
** **
No.18 Pearson Correlation .280 .033 .286 1 .519 .033 .705
N 30 30 30 30 30 30 30
** **
No.19 Pearson Correlation .207 -.234 .222 .519 1 -.234 .464
N 30 30 30 30 30 30 30
* ** *
No.20 Pearson Correlation .442 1.000 .223 .033 -.234 1 .411
N 30 30 30 30 30 30 30
** * ** ** ** *
Persepsi Pearson Correlation .500 .411 .708 .705 .464 .411 1
N 30 30 30 30 30 30 30
Correlations
N 30 30 30 30 30 30 30
* **
No.22 Pearson Correlation .207 1 .172 .442 .136 .280 .500
N 30 30 30 30 30 30 30
* **
No.23 Pearson Correlation .222 .172 1 .223 .361 .286 .708
N 30 30 30 30 30 30 30
* *
No.24 Pearson Correlation -.234 .442 .223 1 .309 .033 .411
N 30 30 30 30 30 30 30
* ** **
No.25 Pearson Correlation .253 .136 .361 .309 1 .484 .716
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
No.26 Pearson Correlation .519 .280 .286 .033 .484 1 .705
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** * ** **
Persepsi Pearson Correlation .464 .500 .708 .411 .716 .705 1
N 30 30 30 30 30 30 30
Correlations
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
No.28 Pearson Correlation .301 1 -.121 1.000 .247 .512 .597
N 30 30 30 30 30 30 30
*
No.29 Pearson Correlation .230 -.121 1 -.121 .412 -.164 .332
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** **
No.30 Pearson Correlation .301 1.000 -.121 1 .247 .512 .597
N 30 30 30 30 30 30 30
* **
No.31 Pearson Correlation .216 .247 .412 .247 1 .151 .708
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** *
No.32 Pearson Correlation .038 .512 -.164 .512 .151 1 .404
N 30 30 30 30 30 30 30
** ** ** ** *
Persepsi Pearson Correlation .474 .597 .332 .597 .708 .404 1
N 30 30 30 30 30 30 30
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
0.697 30
Lampiran 12
Output SPSS
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 43
Descriptive Statistics
Valid N (listwise) 43
Cases
Skor Persepsi
7.428 1 84 .008
Skor Persepsi
df 84 73.510
Dokumentasi Penelitian