Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DENGAN KEPATUHAN

PENDOKUMENTASIAN IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN


DI RSU YARSI PONTIANAK

RELATIONSHIP OF NURSING WORK MOTIVATION WITH


COMPLIANCE SUPPORTING NURSING CARE
IMPLEMENTATION IN YARSI
PONTIANAK HOSPITAL

Annisa Nur Medinawati*, Ernawati**, Mita***


*Mahasiswi Prodi Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak
**Pegawai Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Barat, Pontianak
***Dosen Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Universitas Tanjungpura, Pontianak
Jl. Prof. Dr. H. Hadari Nawawi, Pontianak
Email: sasamedinawati@gmail.com

ABSTRAK

Latar Belakang: Dokumentasi keperawatan merupakan pencatatan dan pelaporan


hasil kerja perawat dengan dasar data yang akurat dan lengkap secara tertulis
sebagai tanggung jawab perawat serta berguna dalam keuangan, hukum dan etika.
Pendokumentasian implementasi asuhan keperawatan saat ini masih kurang
lengkap. Proses implementasi yang diberikan jika tidak lengkap dan tidak benar
dilakukan mengakibatkan tindakan atau pelayanan yang diberikan dari perawat ke
pasien tidak akan tercipta dengan baik. Motivasi perawat terhadap pekerjaan
dapat mempengaruhi kepatuhan perawat dalam hal melakukan dokumentasi
asuhan keperawatan.
Tujuan: Untuk menganalisis hubungan motivasi kerja perawat terhadap
kepatuhan pendokumentasian implementasi asuhan keperawatan di Ruang Rawat
Inap RSU YARSI Pontianak.
Metode: Penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian crossectional pada
35 responden dengan menggunakan teknik probability sampling. Instrumen pada
penelitian ini menggunakan kuesioner A berisikan demografi dan kuesioner B
berisikan motivasi kerja dengan 25 pernyataan dan lembar observasi kepatuhan
pendokumentasian implementasi asuhan keperawatan. Analisis univariat
menggunakan distribusi frekuensi dan Analisa bivariat menggunakan uji “Chis
square”.
Hasil: Penelitian ini menunjukan terdapat hubungan antara motivasi kerja perawat
dengan kepatuhan pendokumentasian implementasi asuhan keperawatan di RSU
YARSI Pontianak dengan nilai signifikasi menunjukan nilai p value = 0,011 < α
0,05 yang berarti Ha diterima.
Kesimpulan: Terdapat Hubungan Motivasi kerja perawat dengan kepatuhan
pendokumentasian implementasi asuhan keperawatan di RSU YARSI Pontianak.

Kata Kunci: Kepatuhan Pendokumentasian, Implementasi Asuhan Keperawatan,


Motivasi Kerja Perawat.
ABSTRACT

Background: Nursing documentation is the recording and reporting of nurses'


work on the basis of accurate and complete data in writing as the responsibility of
nurses and useful in finance, law and ethics. Documentation of the
implementation of nursing care is currently incomplete. The implementation
process that is given if it is incomplete and incorrect is done resulting in the
actions or services provided from nurses to patients not being created properly.
Nurses 'motivation towards work can influence nurses' compliance in
documenting nursing care.
Aim: To analyze the relationship of nurses’ work motivation to compliance with
the documentation of the implementation of nursing care in the Inpatient Room of
YARSI General Hospital Pontianak.
Methods: Quantitative research uses crossectional research design on 35
respondents using probability sampling techniques. Instruments in this study used
questionnaire A containing demographics and B questionnaire containing work
motivation with 25 statements and observation sheets documenting the
implementation of nursing care. Univariate analysis using frequency distribution
and bivariate analysis using the "Chis square" test.
Results: This study shows that there is a relationship between nurses' work
motivation and compliance with the documentation of the implementation of
nursing care at YARSI Pontianak Hospital with a significance value showing the
number value p = 0.011 < 0,05 which means that Ha is accepted.
Conclusion: There is a correlation between nurses' work motivation and
compliance with the documentation of the implementation of nursing care at
YARSI General Hospital Pontianak.

Keywords: Documentation Compliance, Implementation of Nursing Care, Nurse


Work Motivation.

PENDAHULUAN
Manajemen Asuhan keperawatan Dokumentasi keperawatan merupakan
merupakan proses pengerjaan keperawatan pencatatan dan pelaporan hasil kerja
yang telah menerapkan konsep-konsep perawat yang berguna untuk perawat,
manajemen yang dilakukan hingga selesai, kepentingan dan kemajuan pasien menuju
penyelesaian itu menggunakan perencanaan pencapaian tujuan serta tim kesehatan
yang matang, pengorganisasian, dalam memberikan pelayanan kesehatan
pengarahan serta pengawasan dan evaluasi dengan dasar data yang akurat dan lengkap
dengan kebutuhan dalam memberikan secara tertulis sebagai tanggung jawab
pelayanan bio-psiko-sosial-spiritual. perawat serta berguna dalam keuangan,
Dimana proses ini harus dimulai dengan hukum dan etika.3,4
membina rasa percaya antara perawat dan Lestari, Suryani, & Meikawati tahun
pasien agar memudahkan perawat dalam 2014 dalam penelitiannya menyatakan
memberikan asuhan keperawatan.1,2 bahwa pendokumentasian implementasi
asuhan keperawatan masih kurang pontianak yang berbentuk RSU dengan
5
lengkap. Kepatuhan perawat merupakan jenis kelas c yang telah terakreditasi
kunci pelayanan kesehatan profesional paripurna pada tanggal 15 januari 2018.12
yang berkualitas.6 Meningkatnya kesadaran Dari hasil observasi awal peneliti pada
masyarakat terhadap mutu pelayanan tanggal 10 dan 11 januari 2019 di ruang
kesehatan yang diberikan oleh tenaga rawat inap internis RSU YARSI Pontianak,
kesehatan kepada pasien menyebabkan pada 7 perawat yang sedang dinas
rumah sakit harus mampu memberikan didapatkan bahwa 5 perawat ketika
pelayanan dan menjaga mutu pelayanan melakukan dokumentasi implementasi
dengan baik agar tidak menimbulkan asuhan keperawatan masih belum
masalah lain.7 dilaksanakan sesuai dengan kriteria. Masih
Motivasi kerja dapat mempengaruhi ada perawat yang tidak
kinerja dari seorang perawat, salah satu mendokumentasikan tindakan keperawatan
bentuk dari kinerja dalam manajemen maupun non keperawatan yang telah
keperawatan adalah sistem asuhan diberikan kepada pasien serta masih ada
keperawatan professional seperti proses perawat yang menandatangani hasil
keperawatan.8 Motivasi perawat terhadap tindakan padahal tidak sesuai dengan
pekerjaan dapat mempengaruhi kepatuhan petugas yang melakukan tindakan dan
perawat dalam hal melakukan pendokumentasian tidak segera dilakukan
pendokumentasian asuhan keperawatan. setelah melakukan tindakan. Dan hasil
Semakin tinggi motivasi karyawan maka observasi pada rekam medik diambil secara
akan semakin patuh perawat tersebut dalam acak 5 data status pasien diantaranya ruang
pelaksanaan keperawatan.9 rawat inap, ditemui pendokumentasian
Proses pendokumentasian implementasi asuhan keperawatan masih
implementasi yang diberikan jika tidak dilakukan secara tidak lengkap, masih ada
lengkap dan tidak benar dapat yang tidak mencantumkan waktu
mengakibatkan tindakan atau pelayanan implementasi dan di ruang rawat inap
yang diberikan kepada pasien kurang bedah masih ada pencatatan yang ditulis
maksimal. Menurut Corder & Ronnie pada dengan tidak jelas, sehingga sulit untuk
tahun 2018 menyatakan bahwa menjadi dibaca.
seorang perawat berarti memprioritaskan Pada pendokumentasian pengkajian
tugasnya dari kebutuhan yang lain saat asuhan keperawatan di RSU YARSI
bekerja.10 perawat telah sesuai dengan pedoman
Mutu pelayanan kesehatan di rumah pengkajian yang ditetapkan oleh rumah
sakit salah satunya dipengaruhi oleh tenaga sakit dan data pengkajian telah
kesehatan. Profesi perawat sangat besar dikelompokkan berdasarkan bio-psiko-
jumlahnya dalam memberikan pelayanan sosio-spritual serta dikaji sejak klien masuk
kesehatan yakni selama 24 jam terus sampai pulang. Pada pendokumentasian
menerus kepada pasien. Hampir melebihi diagnosa perawat telah merumuskan
50 % dari seluruh Sumber Daya Manusia berdasarkan masalah yang didapatkan dari
(SDM) di rumah sakit dipenuhi profesi pengkajian dan merumuskan diagnosa
perawat.8 SDM Keperawatan di RSU keperawatan secara aktual/potensial dan
YARSI memiliki 90 orang tenaga berdasarkan NANDA NIC NOC serta
keperawatan yang tersebar di Ruang Rawat diagnosa pada pasien dapat berubah
Inap Internis, Ruang Rawat Inap Bedah, tergantung dengan kondisi pasien. Rencana
Ruang Rawat Inap Anak, ICU, OK, keperawatan dibuat berdasarkan dari
Hemodalisa, Poliklinik, IPCN, PMKP, diagnosa yang telah ditentukan menurut
komite keperawatan, IGD, dan CSSD.11 urutan prioritas masalah dan sudah
RS YARSI merupakan salah satu melibatkan kien/keluarga serta rencana
rumah sakit milik organisasi islam di keperawatan terdiri dari kerja sama dengan
tim kesehatan lain. Dan pendokumentasian HASIL
evaluasi perawat sudah didokumentasikan 1. Analisis Univariat
pada format yang ditetapkan di rumah
sakit. Tabel 1 Distribusi Motivasi Kerja Perawat
Pada wawancara pendahuluan peneliti (n=35)
dengan perawat pelaksana yang sedang Motivasi f %
dinas, peneliti menanyakan apakah Motivasi Tinggi 20 57,1
mengetahui standar pendokumentasian Motivasi Rendah 15 42,9
asuhan keperawatan dan perawat tersebut Sumber: Data Primer (2019)
mengatakan sudah mengetahui standar Berdasarkan tabel 1 didapatkan hasil
pendokumentasian asuhan keperawatan dan total sebanyak 20 orang perawat memiliki
ada beberapa perawat yang tidak motivasi kerja tinggi dengan persentase
mengetahui jika tidak melengkapi 57,1 % dan sebanyak 15 orang perawat
dokumentasi asuhan keperawatan secara memiliki motivasi kerja rendah dengan
lengkap dan benar dapat masuk dalam persentase 42,9 %.
masalah hukum. Meskipun demikian,
semua perawat berpendapat bahwa yang Tabel 2 Distribusi Kepatuhan
menandatangani dan mencantumkan nama Pendokumentasian Implementasi Asuhan
jelas hasil tindakan harus perawat yang Keperawatan (n=35)
sedang dinas. Kepatuhan
Pendokumentasian
Berdasarkan permasalahan yang Implementasian Asuhan
muncul tampak masih ketidakpatuhan Keperawatan
perawat dalam mendokumentasikan Tidak Patuh Patuh
implementasi asuhan keperawatan. Padahal f % f %
perawat mempunyai peran yang sangat ICU 2 11,8 5 27,8
penting bagi pasien. Maka berdasarkan Anak 7 41,2 3 16,7
fenomena di atas menjadikan alasan Ruangan
Bedah 4 23,5 5 27,8
peneliti untuk melakukan penelitian tentang
hubungan motivasi kerja perawat dengan Internis 4 23,5 5 27,8
kepatuhan pendokumentasian implementasi
asuhan keperawatan di RSU YARSI Total 17 48,6 18 51,4
Pontianak. Sumber: Data Primer (2019)
Berdasarkan tabel 2 didapatkan hasil
BAHAN DAN METODE kepatuhan pendokumentasian implementasi
Jenis penelitian ini adalah penelitian asuhan keperawatan pada ruangan masuk
kuantitatif menggunakan desain penelitian dalam kategori patuh yaitu sebanyak 18
crossectional pada 35 responden dengan kali observasi dengan presentase 51,4%.
menggunakan teknik probability sampling. Serta dapat diuraikan bahwa pada ruang
Instrumen pada penelitian ini menggunakan ICU masuk dalam kategori patuh yaitu
kuesioner A berisikan data demografi dan sebanyak 5 kali observasi dengan
kuesioner B berisikan motivasi kerja persentase 27,8%. Ruang anak masuk
menggunakan skala likert sebanyak 25 dalam kategori tidak patuh yaitu sebanyak
pernyataan dengan 5 pernyataan 7 kali observasi dengan persentase 41,2%.
unfavorable dan lembar observasi Ruang bedah masuk dalam ketegori patuh
kepatuhan pendokumentasian implementasi yaitu sebanyak 5 kali observasi dengan
asuhan keperawatan mengunakan skala persentase 27,8%. Ruang internis masuk
guttman. Analisis univariat menggunakan dalam kategori patuh yaitu sebanyak 5 kali
distribusi frekuensi dan Analisa bivariat observasi dengan persentase 27,8%.
menggunakan uji “Chis square”.
2. Analisis Bivariat
Analisa bivariat dilakukan untuk Pontianak dan hubungan antara kedua
mengetahui apakah terdapat hubungan variabel ini dapat diketahui dengan uji chi
antara motivasi kerja perawat dengan square dengan tabel 2 x 2 didapatkan nilai
kepatuhan pendokumentasian implementasi expected <5 max 20% sehingga memenuhi
asuhan keperawatan di RSU YARSI syarat uji chi square.

Tabel 3 Hubungan Motivasi Kerja Perawat Implementasi Asuhan Keperawatan


dengan Kepatuhan Pendokumentasian
Kepatuhan Pendokumentasian Implementasi Asuhan Keperawatan
Patuh Tidak Patuh Total P
f % f % f %
Motivasi Kerja Tinggi 14 70,0 6 30,0 20 100
0,011
Perawat Rendah 4 26,7 11 73,3 15 100
Total 18 51,4 17 48,6 35 100
Sumber: Uji Chi Square (2019)
Tabel 3 Berdasarkan data diatas yang pada pendokumentasian asuhan
merupakan hasil uji chi square dengan keperawatan lengkap yaitu sebesar 93,5 %
variabel yang diteliti yaitu didapatkan nilai dan hanya 6,5% yang mempunyai motivasi
p = 0,011 yang berarti p < 0,05 maka Ha lemah dalam pendokumentasian asuhan
diterima dan dapat disimpulkan bahwa keperawatan yang kurang lengkap.14
terdapat hubungan antara motivasi kerja Pada ruang rawat inap ICU, anak,
perawat dan kepatuhan pendokumentasian bedah dan internis didapatkan hasil bahwa
implementasi asuhan keperawatan di RSU sebagian besar motivasi rendah terjadi pada
YARSI Pontianak. Hal ini menunjukkan ruang anak dengan persentase 53,3%. Dari
bahwa semakin tinggi motivasi yang hasil penelitian ini didapatkan bahwa aspek
diberikan oleh rumah sakit maka akan gaji/upah dan supervisi memiliki skor yang
semakin patuh kinerja perawat dalam rendah pada ruang anak, kepala ruangan
pendokumentasian implementasi asuhan yang kurang mengontrol kerja perawat dan
keperawatan. kurang memeriksa kelengkapan
dokumentasi yang telah dibuat perawat
PEMBAHASAN pelaksana.
Motivasi Kerja Perawat Lebih dari separuh perawat dalam
Hasil penelitian ini dari 35 responden penelitian ini juga memiliki motivasi kerja
didapatkan sebanyak 20 perawat (57,1%) ekstrinsik tinggi karena didukung oleh
memiliki motivasi kerja tinggi dan hubungan yang harmonis dari rekan kerja
sebanyak 15 perawat (42,9%) memiliki antar perawat dan atasan serta tim perawat
motivasi kerja rendah. Dari data ini kita bekerja sama dan saling mendukung dalam
dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar penyelesaian masalah pendokumentasian
perawat rawat inap RSU YARSI Pontianak asuhan keperawatan. Hal ini juga sejalan
memiliki motivasi kerja yang tinggi dengan penelitian Putri & Rosa tahun 2015
Hasil penelitian di RSU YARSI serta Ulum & Wulandari tahun 2013 yaitu
Pontianak ini di dukung oleh penelitian 94,10% dan 75% perawat menyatakan
Goni, Girsang & Rondonuwu tahun 2018 di dukungan dari rekan kerja sangat
RSUD Noongan yaitu sebanyak 74% mempengaruhi seseorang dalam
perawat memiliki motivasi tinggi dan pada melaksanakan pekerjaannya yang dilihat
motivasi yang tinggi dalam kepatuhan dari aspek kesedian dari rekan kerja
pendokumentasian asuhan keperawatan membantu dalam melaksanakan asuhan
dengan baik yakni sebesar 69,76%.13 keperawatan.15,16
Menurut Hendayani pada tahun 2019 Penggajian dan kompensasi yang
menunjukkan bahwa hampir seluruh mendapat skor tinggi setuju pada item
responden mempunyai motivasi yang kuat pernyataan “Gaji yang saya terima tidak
sesuai dengan tindakan asuhan keperawatan persentase 82,9% yaitu pada item
yang saya berikan ke pasien”. Gaji/upah pernyataan “walaupun saya sudah berhasil,
merupakan salah satu faktor penting untuk saya akan tetap bekerja lebih baik lagi
memenuhi kebutuhan diri yang dalam melakukan tindakan asuhan
menyebabkan seseorang termotivasi dalam keperawatan”. Menurut Asmuji tahun 2016
mengerjakan tugasnya.1 Hal ini didukung pencapaian hasil kerja yang maksimal tentu
oleh penelitian TongoTongo, Lapian & akan memberikan kepuasan tersendiri bagi
Rattu pada tahun 2017 yang menunjukkan perawat untuk bekerja dan menyelesaikan
bahwa terdapat hubungan yang bermakna semua tugasnya lebih baik lagi.1
antara gaji/upah dengan motivasi kerja Pada penelitian ini perawat menyetujui
perawat.17 bahwa melakukan pendokumentasian
Dari hasil analisa peneliti sebagian implementasi asuhan keperawatan
besar responden memiliki motivasi merupakan wujud tanggung jawab dan
ekstrinsik tinggi karena tempat kerja tangung gugat, serta juga sebagai bukti
tersedia sarana dan prasana kerja yang hasil kerjanya, terbukti dengan hasil dari
memadai untuk melakukan kuesioner motivasi kerja perawat di RS
pendokumentasian dan tempat kerja yang YARSI Pontianak. Hal ini didukung
menyenangkan, bersih serta sejuk. Hasil ini Gustin, Putra & Delita tahun 2017
sejalan dengan penelitian yang dilakukan menyatakan bahwa tanggung jawab
oleh Gustin, Putra & Delita pada tahun memiliki hubungan yang bermakna dengan
2017 mengatakan bahwa motivasi kerja motivasi kerja perawat dan Alhakami &
memiliki hubungan yang bermakna dengan Baker tahun 2018 mengemukakan bahwa
kondisi kerja.18 motivasi intrinsik dianggap menjadi faktor
Selain faktor pekerjaan, salah satu pribadi yang kuat dan tinggi di aspek
yang menjadi motivasi ekstrinsik yaitu tanggung jawab yang diberikan dimana
supervisi. Hal ini sejalan yang dilakukan melakukan keseluruhan pekerjaan sehingga
oleh Agustina pada tahun 2017 menyatakan berpeluang untuk menggunakan
bahwa supervisi memiliki hubungan kemampuan yang dimiliki.18,21
dengan pendokumentasian asuhan Didalam proses motivasi ketika
keperawatan, dimana penelitian tersebut seseorang termotivasi terjadi pada saat
mengemukakan bahwa supervisi yang baik kebutuhannya yang tidak terpenuhi, maka
memiliki hubungan pendokumentasian untuk bisa memenuhi kebutuhannya
asuhan keperawatan yang baik juga.19 dilakukan melalui suatu usaha. Agar bisa
Wirawan, Novitasari dan Wijayanti pada mendapatkan imbalan dalam pekerjaanya,
tahun 2013 juga mengatakan bahwa maka orang tersebut harus bekerja dengan
terdapat hubungan yang bermakna antara sunggung-sungguh dan secara tidak
supervisi kepala ruangan terhadap langsung akan meningkatkan motivasi kerja
pendokumentasian asuhan keperawatan dari orang tersebut dalam mencapai
dimana pendokumentasian asuhan kebutuhannya
keperawatan sendiri merupakan salah satu
kinerja dari perawat.20 Kepatuhan Pendokumentasian
Motivasi kerja yang dimilki oleh Implementasi Asuhan Keperawatan
perawat merupakan faktor intrinsik yang Dari hasil penelitian ini didapatkan
dapat mempengaruhi individu bekerja kepatuhan pendokumentasian implementasi
dengan baik, motivasi tersebut akan asuhan keperawatan dalam kategori patuh
berdampak dalam pekerjaan mereka. sebanyak 18 kali (51,4%) dan kategori
Banyak perawat yang menikmati tidak patuh sebanyak 17 kali (48,6%). Dari
perkerjaan yang dilakukan. Salah satu hasil penelitian ini dapat disimpulkan
faktor yang memiliki skor tinggi hampir bahwa kepatuhan pendokumentasi
seluruhnya pada penelitian ini dengan
implementasi asuhan keperawatan sebesar 41,2%. Hal ini terjadi karena
dilakukan dalam keadaan patuh. motivasi yang dimiliki pada ruang anak
Dari hasil ini didapatkan bahwa termasuk kedalam kategori motivasi
seluruhnya perawat melakukan tahap rendah. Dimana pada penelitian Yanti &
menulis pada format yang baku dengan Warsito tahun 2013 yang mengemukakan
persentase 100%, sedangkan pada tahap bahwa motivasi perawat yang tidak baik
pencatatan dilakukan sesuai dengan cenderung kualitas dokumentasi asuhan
tindakan yang dilaksanakan sebagian besar keperawatan juga tidak baik.24
dilakukan dengan persentase 60%, pada Berdasarkan hasil observasi,
tahap pencatatan ditulis dengan jelas, pendokumentasian implementasi asuhan
ringkas, istilah yang baku dan benar keperawatan dilaksanakan dengan
seluruhnya dilakukan dengan persentase menggunakan format SOAPIER. Dimana
100%, pada tahap mencantumkan format ini merupakan format
paraf/nama jelas, dan tanggal jam berorientasikan pada masalah (Problem
dilakukannya tindakan hampir seluruhnya Oriented Medical Record) yang
dilakukan dengan persentase 88,6% serta mencerminkan masalah yang diidentifikasi
pada tahap berkas catatan keperawatan oleh semua anggota tim perawat. Menurut
disimpan sesuai dengan ketentuan yang Olfah & Ghofur mengemukakan bahwa
berlaku dilakukan seluruhynya dengan keuntungan SOAPIER salah satunya yaitu
persentase 100%. kesinambungan pelaksanaan asuhan
Hasil yang didapatkan yaitu keperawatan terdokumentasi dengan baik
kebanyakkan perawat pelaksana masih dan fokus catatan asuhan keperawatan lebih
tidak melakukan dokumentasi pada lembar menekankan pada masalah klien.25
yang telah disediakan pihak RS ketika telah Menurut Ulum & Wulandari pada
selesai melakukan tindakan keperawatan tahun 2013 mengemukakan dari hasil
maupun non keperawatan, meski tindakan penelitiannya tanggung jawab berpengaruh
yang dilaksanakan tidak sesuai rencana terhadap kondisi tingkat kepatuhan perawat
keperawatan yang telah disusun tetapi dalam melaksanakan dokumentasi
16
semua tindakan harus terdokumentasikan asuhan. Pelaksanan pendokumentasian
dengan jelas. Dan masih ada perawat yang yang baik atau tidak akan berpengaruh
tidak mencantumkan waktu pada saat kepada kinerja kerja. Perawat harus terus
melakukan pendokumentasian dibina untuk pencapaian kinerja yang
implementasi asuhan keperawatan. Padahal profesional dan bertanggung jawab
hal ini merupakan tugas yang wajib terhadap tugas-tugasnya.
dilakukan seorang perawat apabila telah
selesai memberikan tindakan ke pasien. Hubungan Motivasi Kerja Perawat
Hasil penelitian ini didukung oleh dengan Kepatuhan Pendokumentasian
Kondoj & Tumurang pada tahun 2015 yang Implementasi Asuhan Keperawatan
mengemukakan bahwa pendokumentasian Hasil analisa bivariat dengan
asuhan keperawatan terhadap SOP asuhan menggunakan uji Chi Square didapatkan
keperawatan belum maksimal diterapkan.22 nilai p < 0,05 yaitu p = 0,011 dapat
Serta penelitian yang dilakukan oleh M & disimpulkan terdapat hubungan antara
B tahun 2014 dimana sebesar 18,75% motivasi kerja perawat dengan kepatuhan
perawat melakukan pencatatan tidak pendokumentasian implementasi asuhan
mencantumkan paraf, nama jelas, tanggal keperawatan. Hasil penelitian ini
dan jam dilakukan tindakan.23 menunjukan motivasi kerja perawat yang
Ketidakpatuhan terendah dalam dinilai tinggi memiliki hubungan dengan
melakukan pendokumentasian kepatuhan pendokumentasian implementasi
implementasi asuhan keperawatan hampir asuhan keperawatan.
setengahnya terdapat di ruang anak yakni
Hal ini sesuai dengan yang SIMPULAN DAN SARAN
dikemukakan Ariani dan Yusuf yang simpulan
mengatakan salah satu faktor yang Pada Motivasi kerja perawat di ruang
mempengaruhi pendokumentasian asuhan rawat inap RSU YARSI Pontianak
keperawatan ialah motivasi.26,27 Motivasi termasuk dalam kategori tinggi yaitu
merupakan salah satu faktor yang paling sebesar 20 responden dengan presentase
dominan mempengaruhi pendokumentasian 57,1%. Pada kepatuhan pendokumentasian
asuhan keperawatan di Ruang Rawat Inap implementasi asuhan keperawatan di ruang
RS Mardi Rahayu Kudus.28 rawat inap RSU YARSI Pontianak
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan termasuk dalam kategori patuh yaitu
penelitian-penelitian terdahulu yaitu pada sebesar 18 dengan persentase 51,4%.
penelitian yang dilakukan oleh Goni, Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
Girsang & Rondonuwu pada tahun 2018 disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang menyatakan bahwa terdapat hubungan antara motivasi kerja perawat dan
motivasi kerja perawat dengan kepatuhan kepatuhan pendokumentasian implementasi
pendokumentasian asuhan keperawatan di asuhan keperawatan di RSU YARSI
ruangan perawatan penyakit dalam RSUD Pontianak. Hasil ini sesuai dengan uji Chi
Noongan.13 Serta penelitian yang dilakukan square yang dilakukan oleh peneliti dimana
oleh M & B pada tahun 2014 yang nilai yang didapatkan yaitu sebesar p =
mengatakan bahwa terdapat hubungan 0,011 yang berarti p < 0,05.
bermakna antara hubungan motivasi saran
intrinsik perawat dengan pelaksanaan Hasil penelitian ini dapat menjadi
pendokumentasian asuhan keperawatan.23 bahan pertimbangan kepada RSU YARSI
Hal ini didukung oleh Rum pada tahun Pontianak untuk dapat meningkatkan
2019 yang menunjukkan bahwa ada motivasi kerja perawat dan dapat
pengaruh yang signifikan antara motivasi mengevaluasi proses dan pelaksanaan
dan kepatuhan perawat dalam pendokumentasian implementasi asuhan
pendokumentasian asuhan keperawatan.29 keperawatan dengan aspek Penggajian dan
Sejalan dengan penelitian Muliyono & Kompensasi, Kondisi Tempat Kerja,
Listiya pada tahun 2019 mengemukakan Peraturan dan Prosedur Kerja serta
bahwa motivasi intrinsik dan ekstrinsik Supervisi. Hasil penelitian ini dapat
berpengaruh positif dan signifikan terhadap menjadi referensi bahan pembelajaran
kinerja perawat.30 Hal ini menunjukkan dalam mata kuliah Manajemen
semakin tinggi motivasi intrinsik dan Keperawatan dan Konsep Dasar
motivasi ekstrinsik yang diberikan oleh Keperawatan II terkait motivasi kerja dan
rumah sakit maka akan semakin tinggi juga pendokumentasian implementasi asuhan
kinerja perawat. keperawatan. Dan bagi peneliti selanjutnya
Berbeda dengan penelitian Selvya pada dapat melakukan penelitian dengan tema
tahun 2015 yang menyatakan bahwa tidak yang sama dalam menggunakan metode
ada hubungan motivasi terhadap pengumpulan data yang berbeda dan
pendokumentasian asuhan keperawatan.31 diharapkan dilakukannya penelitian pada
Dan juga pada penelitian Sugiharti, Marsito beberapa Rumah Sakit yang berbeda untuk
& Saraswati pada tahun 2012 yang melihat faktor motivasi apa saja yang dapat
mengemukakan bahwa tidak ada hubungan meningkatkan kepatuhan
yang signifikan antara motivasi perawat pendokumentasian khususnya implementasi
dengan sistem dokumentasi asuhan asuhan keperawatan.
keperawatan. Hal ini menunjukkan bahwa
motivasi mempunyai pengaruh yang kecil KEPUSTAKAAN
terhadap semangat dalam bekerja. 32
1. Asmuji. (2016). Manajemen 12. Profil Rumah Sakit Umum YARSI
keperawatan : Konsep dan Aplikasi. Pontianak. (2018).
Yogyakarta : Ar-Ruzz Media. 13. Goni, R. N., Girsang, O., & Rondonu,
2. Sudarta, I W. (2015). Manajemen P. (2018). Hubungan motivasi perawat
Keperawatan: Penerapan Teori Model dengan kepatuhan pendokumentasian
dalam Pelayanan Keperawatan. asuhan keperawatan di ruangan
Sleman : Gosyen Publishing. perawat penyakit dalam rsud noongan.
3. Wahid, A & Suprapto, I. (2012). E-Jurnal Sariputra, 5(1), 10-15.
Pengantar dokumentasi proses 14. Hendayani, W. L. (2019). Hubungan
keperawatan. Jakarta: Trans Media. Motivasi Perawat Dengan
4. Blair, W., & Smith, B. (2012). Nursing Pendokumentasian Asuhan
documentation: Frameworks and Keperawatan Di Ruangan Rawat Inap
barriers . Contemporary Nurse, 41(2): Interne RSUD Kota Padang Panjang.
160–168. MENARA Ilmu, 13(5), 202-211.
5. Lestari, D. F., Suryani, M., & 15. Putri, I. R., & Rosa, E. M. (2015).
Meikawati, W. (2014). Pengaruh Analisis motivasi kerja perawat di
operan dengan metode sbar terhadap ruang rawat inap RS PKU
pendokumentasian implementasi dan Muhammadiyah Yogyakarta Unit II.
evaluasi asuhan keperawatan di ruang Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia,
flamboyan ii rsud kota salatiga. Jurnal 3(2), 82-90.
Ilmu Keperawatan dan Kebidanan 16. Ulum, M. M., & Wulandari, R. D.
(JIKK), 1-15. (2013). Faktor yang mempengaruhi
6. Lestari, C. E., & Rosyidah. (2011). kepatuhan pendokumentasian asuhan
Analisis kepatuhan perawat pada keperawatan berdasarkan teori
standar asuhan keperawatan di unit kepatuhan milgram. Jurnal
rawat inap kelas iii rsu pku Administrasi Kesehatan Indonesia,
muhammadiyah bantul yogyakarta 1(3), 252-262.
tahun 2010. KES MAS ISSN, 5, 1 - 67. 17. TongoTongo, M. A., Lapian, J., &
7. Cherie, A., & Gebrekidan, A. B. Rattu, A. J. (2017). Faktor-faktor yang
(2016). Kepemimpinan dan manajemen berhubungan dengan motivasi kerja
keperawatan. Yogyakarta: KYTA. perawat di unit rawat inap rsud tobelo
8. Nursalam. (2015). Manajemen kabupaten halmahera utara tahun 2017.
keperawatan: Aplikasi dalam Skripsi. Tidak dipublikasikan.
Keperawatan Profesional. Jakarta: 18. Gustin, R. K., Putra, Y., & Delit, N.
Salemba Medika. (2017). Faktor-faktor yang
9. Natasia, N., Loekqijana, A., & berhubungan dengan motivasi kerja
Kurniawati, J. (2014). Faktor yang pegawai di puskesmas kuamang
mempengaruhi pelaksanaan sop asuhan kecamatan panti tahun 2016. Jurnal
keperawatan di icu-iccu rsud gambiran Kesehatan STIKes Prima Nusantara
kota kediri. Jurnal Kedokteran Bukittinggi, 8(1), 1-9.
Brawijaya, 21-25. 19. Agustina. (2017). Hubungan supervisi
10. Corder, E., & Ronnie, L. (2018). The dengan pendokumentasian asuhan
role of the psychological contract in keperawatan di ruang rawat inap
the motivation of nurses. Emerald rumah sakit tk ii kartika husada kubu
Publishing Limited, 31(1), 1-16. raya. Skripsi. Tidak dipublikasikan.
https://doi.org/10.1108/LHS-02-2017- 20. Wirawan, E. A, Novitasari, D &
0008 Wijayanti, F. (2013). Hubungan antara
11. Kepala Bidang Keperawatan Rumah supervisi kepala ruang dengan
Sakit Umum YARSI Pontianak. pendokumentasian asuhan keperawatan
(2018). di rumah sakit umum daerah
ambarawa. Jurnal Manajemen 30. Muliyono, & Listiya, A. Y. (2019).
Keperawatan. 1(1), 1-6. Pengaruh motivasi kerja terhadap
21. Alhakami, I. Y., & Baker, O. G. (2018). kinerja perawat di rumah sakit umum
Exploring the Factors Influencing daerah kota jayapura. Tesis. Tidak
Nurse ’ s Work Motivation. Iris Journal dipublikasikan.
of Nursing & Care , 1-12. 31. Selvya, Ayu. (2015). Hubungan
22. Kondoj, Rania L.M. & Tumurang, M. motivasi terhadap pendokumentasian
(2015). Penerapan standar operasional asuhan keperawatan di UPTD
prosedur asuhan keperawatan puskesmas kecamatan pontianak utara.
berdasarkan model praktik keperawatan Skripsi. Tidak dipublikasikan.
profesional di rawat inap rsj.prof.dr. v. 32. Sugiharti, S., Marsito, & Saraswati, R.
l,. ratumbuysang manado. Tesis. Tidak (2012). Hubungan antara motivasi dan
dipublikasikan. kinerja perawat dengan sistem
23. Mira, B., & B, S. (2014). Hubungan pendokumentasian asuhan keperawatan
Motivasi perawat dengan pelaksanaan di ruang rawat inap rsud setjonegoro
pendokumentasian asuhan keperwatan wonosobo. Skripsi. Tidak
di ruang rawat inap RSUD Pasar Rebo. dipublikasikankeperawatan. Jurnal
Jurnal Health Quality, 5(1), 1-66. Ilmiah Kesehatan, 18(1), 4-9.
24. Yanti, R. I., & Warsito, B. E. (2013).
Hubungan karakteristik perawat,
motivasi dan supervisi dengan kualitas
dokumentasi proses asuhan
keperawatan. Jurnal Manajemen
Keperawatan. 1(2), 107-114.
25. Olfah, Y., & Ghofur, A. (2016).
Dokumentasi Keperawatan. Jakarta:
Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia.
26. Ariani, N. (2018). Analisis faktor-faktor
yang berhubungan dengan mutu
pendokumentasian asuhan keperawatan
di rsud dr rasidin padang tahun 2012.
MENARA Ilmu ,12(80), 94-101.
27. Yusuf, R. (2013). Analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi penerapan asuhan
keperawatan di ruang interna rumah
sakit umum daerah PROF. DR. H.
ALOEI SABOE Kota Gorontalo.
Skripsi. Tidak dipublikasikan.
28. Widyaningtyas, K. S. (2010). Analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi
kepatuhan perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan.
Tesis. Tidak Dipublikasikan.
29. Rum, Malihah Ramadhani. (2019).
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kepatuhan perawat dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan.
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 18(1), 4-9.

Anda mungkin juga menyukai