Anda di halaman 1dari 8

Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

GAMBARAN MOTIVASI BEKERJA PERAWAT DALAM MASA PANDEMI


CORONAVIRUS DISEASE (COVID-19) DI BALI

Ni Putu Emy Darma Yanti1, Ida Ayu Md Vera Susiladewi2, Hary Pradiksa3
1
Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
2,3
Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara
Alamat korespondensi: emydarmayanti@unud.ac.id

Abstrak
Perawat memiliki kewajiban professional untuk merawat pasien dalam berbagai kondisi, termasuk dalam kondisi
pandemi COVID-19. Kekhawatiran perawat mengenai pekerjaan dan dampaknya terhadap dirinya sendiri dapat
menurunkan motivasi perawat dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi
bekerja perawat dalam masa pandemi COVID-19 di Bali. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain
deskriptif survei pada 193 perawat di Bali melalui purposive sampling. Hasil analisis data mendapatkan mayoritas
motivasi bekerja perawat dalam masa pandemi COVID-19 ada pada kategori motivasi baik yaitu 52.8%.
Mayoritas perawat menjawab setuju pada setiap item pernyataan yang diberikan terkait motivasi bekerja perawat
kecuali poin satu dan dua. Pernyataan pada poin satu “Kompensasi yang saya terima akan memengaruhi kinerja
untuk lebih baik”, sebagian besar peserta penelitian menjawab sangat setuju yaitu 45.1%. Sedangkan poin dua
yaitu dengan pernyataan “Kompensasi yang saya terima selama ini sudah sesuai dengan beban kerja saya”
mayoritas peserta penelitian menjawab “Tidak Setuju” yaitu 40.9%. Motivasi bekerja perawat yang baik dalam
masa pandemi COVID-19 diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien COVID-19.

Kata Kunci: Coronavirus Disease (COVID-19), Motivasi bekerja, Pandemi, Perawat

Abstract
A professional nurse must have an obligation to care for all kinds of patients in various conditions, various need,
including the COVID-19 pandemic. Nurses' concerns about their work have its impact on themselves which is
can reduce nurses' work motivation. This study aims to describe the work motivation for nurses during the
COVID-19 pandemic in Bali. This type of research is quantitative with a descriptive survey design on 193 nurses
in Bali through purposive sampling technique. The results of data analysis found that the majority of nurses' work
motivation during the COVID-19 pandemic was in the good category, namely 52.8%. The majority of nurses
answered that they agreed on every item of the statement given regarding the work motivation of nurses except
for points one and two. The statement on point one "The compensation I receive will affect my performance for
the better", most of the study participants answered strongly agree, namely 45.1%. While the statement of point
two is "The compensation I have received so far has been in accordance with my workload", the majority of study
participants answered "Disagree", namely 40.9%. The good work motivation of nurses during the COVID-19
pandemic is expected to increase nurses' confidence in providing nursing care to COVID-19 patients.

Keywords : Coronavirus Disease (COVID-19), Nurse, Pandemic, Work motivation

PENDAHULUAN konsekuensi jangka panjang dan jangka


Pandemi adalah transmisi global pendek bagi diri perawat, lingkungan
penyakit infeksi emerging dan re- sosial dan profesi keperawatan (Fernandes
emerging yang memengaruhi banyak dkk, 2020).
orang, sering menyebabkan banyak Coronavirus Disease 2019
kematian dan mengganggu kehidupan (COVID-19) adalah infeksi saluran napas
sosial dan ekonomi. Pandemi penyakit yang diakibatkan oleh virus SARS-CoV-2.
saluran napas diakibatkan oleh penyebaran COVID-19 ditransmisikan melalui kontak
via droplet dan kontak interpersonal fisik erat dan droplet saluran pernasan, dan
(Jamison dkk, 2017). Pengalaman dapat ditransmisikan secara airborne pada
melakukan perawatan pada kondisi saat prosedur aerosol (WHO, 2020).
pandemi berpotensi menyebabkan Perawat sebagai profesional kesehatan
155
Volume 8, Nomor 2, Agustus 2020
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

terbesar merupakan profesi vital dalam penerimaan individu terhadap stimulus


perawatan pada kondisi pandemi COVID- yang jelas dari lingkungan yang
19 (WHO, 2020). Perawat merawat dikombinasikan dengan kondisi internal
langsung pasien dengan jarak dekat dan (Dagne, Beyene, & Berhanu, 2015).
sering kali terpapar langsung virus SARS- Motivasi bekerja memiliki banyak faktor
CoV-2 dan memiliki risiko tinggi yang dapat memengaruhi baik secara
mengalami penyakit COVID-19 (Hope et positif maupun negatif. Faktor tersebut
al, 2011). Laporan awal menunjukkan disebut sebagai sekumpulan kekuatan
bahwa tingkat infeksi COVID-19 pada energik yang berasal baik dari dalam
perawat lebih tinggi daripada saat pandemi maupun luar individu, untuk memulai
SARS (Huang et al, 2020). perilaku yang berhubungan dengan
Meskipun memiliki kewajiban pekerjaan, dan untuk menentukan bentuk,
profesional untuk merawat pasien selama arah, intensitas, dan durasinya (Aduo-
pandemi, banyak perawat memiliki Adjei, Emmanuel, & Forster, 2016).
kekhawatiran mengenai pekerjaannya dan Penelitian oleh Baljoon, Banjar, &
dampaknya terhadap dirinya sendiri. Banakhar (2018) menemukan bahwa
Khususnya kekhawatiran terhadap risiko motivasi bekerja dipengaruhi oleh faktor
terinfeksi, penularan ke anggota keluarga, personal dan organisasi. Usia perawat,
stigma tentang pekerjaan dan pembatasan lama bekerja, otonomi, tingkat
kebebasan pribadi sebagai masalah utama pendidikan, dan posisi administratif
(Hope et al, 2011; Koh, Hegney, & Drury, ditemukan sebagai karakteristik personal
2012). Konflik situasi pada perawat yang memengaruhi tingkat motivasi kerja
selama pandemi adalah isu logistik yang perawat. Sedangkan, perasaan berdaya,
berhubungan dengan ketersediaan alat keterlibatan dalam pekerjaan, gaji dan
pelindung diri (APD) (Xie et al, 2020). tunjangan, supervisi, promosi,
Perawat menghadapi berbagai penghargaan, hubungan kerja yang
kesulitan dalam pekerjaannya, misal mendukung, dan komunikasi diidentifikasi
kelebihan beban kerja, kesalahan sebagai faktor organisasional yang
perawatan, citra perawat yang tidak stabil, memengaruhi motivasi kerja perawat.
penurunan motivasi kerja, dan Sedangkan Dagne, Beyene, dan Berhanu
ketidaknyamanan bekerja. Motivasi dan (2015) menemukan bahwa motivasi
faktornya adalah cara efektif untuk petugas kesehatan dipengaruhi oleh faktor
meningkatkan kinerja perawat (Alhakami yang berhubungan dengan pengawas,
& Baker, 2018). Basu dkk (2012) dalam keuntungan finansial, tipe pekerjaan, dan
penelitiannya berjudul “Comparative lokasi rumah sakit. Usaha harus dibuat
Performance of Private and Public untuk menghasilkan keuntungan finansial
Healthcare Systems in Low- and Middle- kepada petugas kesehatan.
Income Countries: A Systematic Review” Berdasarkan hal tersebut, peneliti
menemukan bahwa setiap fasilitas bertujuan untuk mengidentifikasi
kesehatan harus efisien, akuntabel, dan gambaran motivasi bekerja perawat dalam
efektif dengan menyiapkan rencana masa pandemi Coronavirus Disease
motivasi petugas kesehatan untuk (COVID-19) di Bali dengan pendekatan
mengembangkan dan menjamin kepuasan kuantitatif.
kerja mereka. Sehingga, perawat akan
mampu bertahan dalam pekerjaannya dan METODE PENELITIAN
dapat mengatasi kekurangannya. Penelitian ini merupakan jenis
Motivasi merupakan tingkat penelitian kuantitatif dengan desain
keinginan individu untuk melakukan dan deskriptif survei. Peserta penelitian adalah
menjalankan tujuan organisasi. Motivasi 193 perawat di rumah sakit rujukan
bekerja merupakan proses internal dalam COVID-19 di Bali yang ditentukan
156
Volume 8, Nomor 2, Agustus 2020
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

berdasarkan teknik purposive sampling. consent penelitian. Peneliti meminta


Kriteria inklusi penelitian ini adalah: 1) bantuan kepada kepala ruangan isolasi
perawat yang memberikan perawatan atau unit perawat pasien COVID-19 di
langsung pada pasien COVID-19, 2) setiap rumah sakit yang dilibatkan sebagai
perawat yang tidak dalam masa cuti, sakit, tempat penelitian sebagai asisten
libur, atau dalam masa tugas belajar saat penelitian. Tugas asisten penelitian adalah
penelitian dilaksanakan, dan 3) perawat membantu menyebarkan kuesioner secara
yang bersedia berpartisipasi dalam online kepada peserta penelitian yang telah
penelitian ini dengan menandatangani bersedia terlibat dalam penelitian ini.
lembar persetujuan responden. Setelah seluruh data terkumpul, peneliti
Variabel dalam penelitian ini adalah melanjutkan analisis dan penyajian data.
motivasi bekerja perawat dengan Hasil penelitian ini dianalisis secara
instrumen pengumpulan data berupa univariat untuk mengetahui gambaran
kuesioner. Kuesioner yang digunakan motivasi bekerja perawat dalam masa
terdiri dari delapan item pernyataan pandemi COVID-19. Data kemudian
dengan pilihan jawaban menggunakan disajikan dalam bentuk distribusi
skala Likert. Skor setiap pilihan jawaban frekuensi karena menggunakan skala
kuesioner diantaranya, Sangat Setuju skor kategorik. Penelitian ini telah
4, Setuju skor 3, Tidak Setuju skor 2, mendapatkan keterangan laik etik dari
Sangat Tidak Setuju skor 1. Kuesioner Komisi Etika Penelitian Fakultas
telah diuji validitasnya dengan nilai r Kedokteran Universitas Udayana dengan
hitung 0,187-1 > r tabel 0,1409 dan nomor 1098/UN.14.2.2.VII.14/LT/2020.
reliabilitasnya dengan Alpha Cronbach
0,770. HASIL PENELITIAN
Pengumpulan data pada penelitian Distribusi frekuensi karakteristik
ini dimulai dari pengurusan ijin penelitian peserta penelitian digambarkan pada tabel
dan keterangan laik etik. Setelah itu, 1. Tabel 2 menggambarkan distribusi
peneliti melakukan pencarian calon frekuensi motivasi bekerja perawat di
peserta penelitian dengan melihat daftar masa pandemi COVID-19. Tabel 3
nama perawat di setiap rumah sakit menggambarkan distribusi frekuensi
rujukan yang sesuai dengan kriteria inklusi motivasi bekerja perawat dalam kategori.
penelitian untuk diberikan informed

Tabel 1.
Distribusi Karakteristik Peserta Penelitian (n=193)
Karakteristik f %
Jenis Kelamin
Laki-Laki 75 38.9
Perempuan 118 61.1
Tingkat Pendidikan
D3 72 37.3
S.Kep 7 3.6
Ners 114 59.1
Usia
17-25 tahun 44 22.8
26-35 tahun 134 69.4
36-45 tahun 8 4.1
46-55 tahun 7 3.6
Lama Kerja
< 5 tahun 96 49.7
5-10 tahun 76 39.4
> 10 tahun 21 10.9

157
Volume 8, Nomor 2, Agustus 2020
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Motivasi Bekerja Perawat di Masa Pandemi COVID-19 (n=193)
Sangat
Sangat Tidak
Setuju Tidak
No Pernyataan Setuju Setuju
Setuju
f % f % f % f %
1. Kompensasi yang saya terima akan 87 45.1 83 43 18 9.3 5 2.6
memengaruhi kinerja untuk lebih baik
2. Kompensasi yang saya terima selama ini sudah 16 8.3 75 38.9 79 40.9 23 11.9
sesuai dengan beban kerja saya
3. Pemberian insentif dilakukan secara 47 24.4 99 51.3 31 16.1 16 8.3
proporsional, sesuai tugas pokok, fungsi dan
tanggung jawab
4. Saya merasa aman (terlindungi dengan sistem 34 17.6 124 64.2 29 15 6 3.1
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja)
dalam melakukan tindakan keperawatan
5. Saya merasa nyaman dengan selalu memiliki 42 21.8 134 69.4 15 7.8 2 1
peralatan yang lengkap untuk melakukan
tindakan keperawatan
6. Saya memiliki waktu yang cukup untuk 24 12.4 113 58.5 49 25.4 7 3.6
melakukan tindakan keperawatan pada satu
orang pasien, tanpa diganggu oleh pasien yang
lainnya
7. Saya memiliki ruangan kerja yang tenang dan 30 15.5 121 62.7 39 20.2 3 1.6
nyaman sehingga memengaruhi kinerja dalam
melakukan tindakan keperawatan
8. Saya memiliki rekan kerja (dokter/perawat) 65 33.7 121 62.7 7 3.6 0 0
yang mendukung dalam melakukan tindakan
keperawatan

Tabel 3.
Distribusi Kategori Tingkat Motivasi Bekerja Perawat di Masa Pandemi COVID-19 (n=193)

Kategori Motivasi f %
Baik 102 52.8
Kurang 91 47.2

Tabel 1 menunjukkan mayoritas yang saya terima selama ini sudah sesuai
responden berjenis kelamin perempuan, dengan beban kerja saya” mayoritas peserta
berpendidikan Ners, berusia antara 26 penelitian menjawab “Tidak Setuju” yaitu
sampai 35 tahun, dan memiliki lama kerja 40.9%. Tabel 3 menunjukkan mayoritas
kurang dari lima tahun. Tabel 2 perawat memiliki tingkat motivasi bekerja
menunjukkan mayoritas peserta menjawab yang baik di masa pandemi COVID-19
“Setuju” pada setiap poin pernyataan dengan jumlah 52.8%.
motivasi bekerja perawat, kecuali poin satu
dan dua. Pernyataan pada poin satu PEMBAHASAN
“Kompensasi yang saya terima akan Hasil penelitian ini menunjukkan
memengaruhi kinerja untuk lebih baik”, mayoritas perawat memiliki tingkat
sebagian besar peserta penelitian menjawab motivasi bekerja yang baik di masa
sangat setuju yaitu 45.1%. Sedangkan poin pandemi COVID-19. Beberapa hasil
dua yaitu dengan pernyataan “Kompensasi penelitian sebelumnya yang menganalisis
158
Volume 8, Nomor 2, Agustus 2020
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

motivasi kerja perawat juga menemukan Motivasi kerja perawat dapat ditingkatkan
bahwa motivasi kerja perawat dengan berorientasi pada prestise sesuai
menunjukkan hasil yang baik atau sebagian dengan kompetensi dan keterampilan yang
besar berada pada kategori motivasi kerja dimiliki perawat (Inayah, Keliat, & Gayatri,
baik (Inayah, Keliat, & Gayatri, 2011; 2011).
Kasim, Mulyadi, & Kallo, 2017; Zahara, Hal tersebut menggambarkan
Sitorus, & Sabri, 2011). bahwa perawat akan terus menunjukkan
Badi’ah (2009) menyatakan semakin performa kerja yang baik dengan adanya
tinggi motivasi perawat semakin baik sistem kompensasi yang jelas. Zahara,
kinerja perawat. Sesuai dengan hasil Sitorus, & Sabri (2011) menyatakan bahwa
penelitian Miladiyah, Mustikasari, dan penghasilan yang didapatkan sebagai
Gayatri (2015) yang menemukan adanya kompensasi dari pekerjaan perawat
hubungan motivasi dan kinerja perawat. merupakan subvaribel motivasi yang
Perawat yang memiliki motivasi bekerja berhubungan signifikan dengan kinerja
yang baik di masa pandemi COVID-19 perawat.
sering dikaitkan dengan penggunaan APD Kompensasi jika diberikan secara
yang sesuai agar terhindar dari penularan adil maka karyawan akan lebih terpuaskan
COVID-19. Perawat yang memiliki dan termotivasi untuk meningkatkan
motivasi baik mayoritas menunjukkan kinerjanya mencapai sasaran-sasaran
kepatuhan dalam penggunaan APD. organisasi (Handoko, 2010). Hal ini
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan diperkuat oleh penelitian yang dilakukan
adanya hubungan yang signifikan dan oleh Istikomah, Hidayat, dan Widayanto
positif antara motivasi dengan kepatuhan (2014) yang mengatakan kompensasi yang
perawat dalam menggunakan APD (Kasim, sesuai adalah kompensasi yang sudah
Mulyadi, & Kallo, 2017; Kustriyani, sesuai dengan harapan, pekerjaan yang
Kharisa, & Arifianto, 2018). Arah korelasi dilakukan, cukup memenuhi kebutuhan,
positif berarti semakin tinggi motivasi serta memberikan kepuasan karyawan akan
perawat maka semakin tinggi kepatuhan kompensasi yang diterima sebagai balas
penggunaan APD. Hasil penelitian Parwa, jasa atas konstribusi karyawan.
Krisnawati, dan Yanti (2019) mendapatkan Berdasarkan hal tersebut, pemberian
adanya hubungan motivasi dengan kompensasi yang cukup adil, akan memacu
kepatuhan perawat mencuci tangan. perawat untuk memberikan pelayanan yang
Semakin baik tingkat motivasi perawat optimal dalam masa pandemi COVID-19,
maka kepatuhan perawat mencuci tangan walaupun ditengah kecemasan terhadap
juga meningkat. Hal ini sangat mendukung risiko tinggi penularan yang dapat dialami
dalam situasi pandemi COVID-19 yang perawat.
menekankan pentingnya mencuci tangan Pada kenyataanya masih banyak
untuk mencegah transmisi coronavirus. perawat yang merasakan kurangnya
Mayoritas perawat yang terlibat perhatian dalam bentuk kompensasi yang
sebagai responden dalam penelitian ini sesuai baik secara finansial maupun non
menyatakan setuju bahwa kompensasi yang finansial. Sesuai dengan hasil penelitian ini
diterima akan memengaruhi kinerja untuk yang mendapatkan mayoritas perawat
lebih baik. Hal ini sejalan dengan penelitian menjawab tidak setuju bahwa kompensasi
yang dilakukan oleh Fitriansari, Nimran, & yang diterima selama ini sudah sesuai
Utami (2013) yang menyatakan bahwa dengan beban kerjanya. Pada dasarnya
persepsi terhadap kompensasi terkait manusia bekerja juga ingin memperoleh
dengan kesesuaian imbalan finansial dan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
non finansial yang mendapat tanggapan Kompensasi merupakan bentuk
positif akan menjadi faktor pendorong pembayaran (langsung atau tidak langsung)
semakin tingginya kinerja perawat. dalam bentuk manfaat dan insentif untuk
159
Volume 8, Nomor 2, Agustus 2020
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

memotivasi karyawan agar produktivitas prima yang diberikan dapat dipertahankan.


kerja semakin meningkat (Yani, 2012). Pimpinan atau manajemen tempat perawat
Program kompensasi organisasi bekerja juga diharapkan dapat memberikan
sangat penting dalam mengembangkan kompensasi yang sesuai dengan beban kerja
strategi sumber daya manusia yang perawat sehingga motivasi bekerja perawat
membantu karyawan merasa termotivasi, dapat ditingkatkan. Peneliti selanjutnya
diakui, dan dihargai (Worldatwork, 2007). diharapkan dapat mengidentifikasi dan
Setiap kinerja diharapkan ada insentif atau menganalisis faktor-faktor yang
imbalannya, sebaliknya setiap insentif memengaruhi motivasi bekerja perawat
harus berdasar pada kinerja. Sistem insentif dalam masa pandemi COVID-19.
menunjukkan hubungan yang paling jelas
antara kompensasi dengan prestasi kerja. DAFTAR PUSTAKA
Berbagai bentuk rencana insentif
mengaitkan upah dengan produktivitas Aduo-Adjei, K., Emmanuel, O., Forster, O.
individual, kelompok, dan perusahaan (2016). The impact of motivation on
secara keseluruhan. Tujuan utama sistem the work performance of health
insentif adalah untuk meningkatkan workers (Korle Bu Teaching
motivasi karyawan dalam upaya mencapai Hospital): Evidence from Ghana.
tujuan perusahaan dengan menawarkan Hospital Practices and Research,
perangsang finansial melebihi gaji dasar 1(2), 47-52. doi: 10.20286/hpr-
(Wahjono, 2015). Masa pandemi COVID- 010245
19 ini menyebabkan perawat berharap
untuk dapat diberikan kompensasi yang Alhakami, I. Y., & Baker, O. G. (2018).
lebih dari sebelumnya karena persepsi Exploring the Factors Influencing
perawat bahwa risiko yang dihadapi juga Nurse’s Work Motivation. Iris Jurnal
semakin meningkat. of Nursing & Care, 1(1). DOI:
10.33552/IJNC.2018.01.000503
SIMPULAN DAN SARAN
Mayoritas motivasi bekerja perawat Badi’ah, A. (2009). hubungan motivasi
dalam masa pandemi COVID-19 ada pada perawat dengan kinerja perawat di
kategori motivasi baik. Mayoritas perawat Ruang Rawat Inap Rumah Sakit
menjawab setuju pada setiap item Daerah Panembahan Senopati Bantul
pernyataan yang diberikan terkait motivasi tahun 2008. Jurnal Manajemen
bekerja perawat kecuali poin satu dan dua. Pelayanan Kesehatan, 12(2): 74-82.
Sebagian besar peserta penelitian https://jurnal.ugm.ac.id/jmpk/article/
menjawab sangat setuju kompensasi yang view/2555
diterimanya akan memengaruhi kinerjanya
menjadi lebih baik. Sebaliknya, mayoritas Baljoon, R. A., Banjar, H. E., & Banakhar,
perawat menyatakan kompensasi yang M. A. (2018) Nurses' Work
diterimanya selama ini belum sesuai Motivation and the Factors Affecting
dengan beban kerjanya. Motivasi bekerja It: A Scoping Review. Int J Nurs Clin
perawat yang baik dalam masa pandemi Pract, 5: 277. doi:
COVID-19 diharapkan dapat https://doi.org/10.15344/2394-
meningkatkan rasa percaya diri perawat 4978/2018/277
dalam memberikan asuhan keperawatan
pada pasien COVID-19. Basu, S., Andrews, J., Kishore, S., Panjabi,
Perawat diharapkan dapat R., & Stuckler. D. (2012).
meningkatkan motivasi bekerjanya dalam Comparative performance of private
setiap situasi termasuk dalam masa and public healthcare systems in low-
pandemi COVID-19 sehingga pelayanan and middle-income countries: a
160
Volume 8, Nomor 2, Agustus 2020
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

systematic review. PLoS Medicine Huang, L., Lei, W., Xu, F., Liu, H., & Yu,
9(6): 1001244 L. (2020). Emotional responses and
doi:10.1371/journal.pmed.1001244 coping strategies in nurses and
nursing students during Covid-19
Dagne, T., Beyene, W., & Berhanu, N. outbreak: A comparative study. PLoS
(2015). Motivation and Factors One, 15(8):e0237303.
Affecting It among Health doi:10.1371/journal.pone.0237303
Professionals in the Public Hospitals,
Central Ethiopia. Ethiopian journal Inayah, I., Keliat, B. A., & Gayatri, D.
of health sciences, 25(3), 231–242. (2011). Motivasi kerja meningkatkan
https://doi.org/10.4314/ejhs.v25i3.6 manajemen waktu perawat. Jurnal
Keperawatan Indonesia, 14(2): 89-
Fernandez, P. R., Lord, H., Halcomb, P. E., 94.
Moxham, P. L., Middleton, D. R., http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/articl
Alananzeh, D. I., & Ellwood, L. e/view/314/473
(2020). Implications for COVID-19:
a systematic review of nurses’ Istikomah, A. N., Hidayat, W., &
experiences of working in acute care Widayanto (2014). Pengaruh
hospital settings during a respiratory keterampilan kerja, kompensasi dan
pandemic. International Journal of disiplin kerja terhadap kinerja
Nursing Studies, 103637. Advance perawat (studi kasus Rumah Sakit
online publication. Islam Sultan Agung Semarang
https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.202 Bagian Rawat Inap Unit Umum).
0.103637 Diponegoro Journal of Social and
Politic: 1-12. http://ejournal-
Fitriansari, D., Nimran, U., & Utami, H. N. s1.undip.ac.id/index.php/
(2013). Pengaruh kompensasi dan
kepuasan kerja terhadap Jamison, D. T., Gelband, H., Horton, S.,
organizational citizenship behaviour Jha, P., Laxminarayan, R., Mock, C.
(OCB) dan kinerja karyawan. Jurnal N., & Nugent, R. (Eds.). (2017).
Profit Volume, 7(1): 12-24. Disease Control Priorities, (Volume
https://profit.ub.ac.id/index.php/profi 9): Improving Health and Reducing
t/article/view/296/0 Poverty. The World Bank.

Handoko, T. H. (2010). Manajemen Kasim, Y. D., Mulyadi, & Kallo, V. (2017).


personalia & sumber daya manusia. Hubungan Motivasi & Supervisi
Edisi 2. Yogyakarta: BPFE. Dengan Kepatuhan Perawat Dalam
Penggunaan Alat Pelindung Diri
Hope, K., Massey, P. D., Osbourn, M., (APD) Pada Penanganan Pasien
Durrheim, D. N., Kewley, C. D., & Gangguan Muskuloskeletal Di IGD
Turner, C. (2011). Senior clinical RSUP Prof. DR. R. D. Kandou
nurses effectively contribute to the Manado. Jurnal Keperawatan
pandemic influenza public health UNSRAT, ;5(1):5–6.
response. Australian Journal of https://www.neliti.com/publications/
Advanced Nursing, 28(3), 47. 112054/hubungan-motivasi-
https://www.researchgate.net/publica supervisi-dengan-kepatuhan-
tion/232613435_Senior_clinical_nur perawat-dalam-penggunaan-alat-
ses_effectively_contribute_to_the_p pelin
andemic_public_health_response/cit
ation/download.
161
Volume 8, Nomor 2, Agustus 2020
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980

Koh, Y., Hegney, D., & Drury, V. (2012). Wahjono, S. I. (2015). Manajemen sumber
Nurses' perceptions of risk from daya manusia, Edisi 1. Jakarta:
emerging respiratory infectious Salemba Empat.
diseases: a Singapore study.
International journal of nursing World Health Organization. (2020). State of
practice, 18(2), 195–204. The World Nursing 2020: Investing in
https://doi.org/10.1111/j.1440- Education, Jobs and Leadership.
172X.2012.02018.x Diakses 11 Agustus 2020.
https://www.who.int/publications/i/it
Kustriyani, M., Kharisa, A., & Arifianto, A. em/nursing-report-2020
(2018). Hubungan antara motivasi
perawat dengan kepatuhan Worldatwork. (2007). The worldatwork
penggunaan alat pelindung diri handbook of compensation, benefits,
(handscoon dan masker) di Instalasi & total rewards : A comprehensive
Rawat Inap RSUD Dr. Loekmono guide for hr professionals. New
Hadi Kudus. Journal of Holistic Jersey: John Wiley & Sons.
Nursing Science, 5, 36–42.
https://doi.org/10.31603/nursing.v5i1. Xie, J., Tong, Z., Guan, X., Du, B., Qiu, H.,
1877 & Slutsky, A. S. (2020). Critical care
crisis and some recommendations
Miladiyah, N., Mustikasari, & Gayatri, D. during the COVID-19 epidemic in
(2015). Hubungan motivasi dan China. Intensive Care Medicine, 46:
komitmen organisasi dengan kinerja 837–840.
perawat dalam pelaksanaan https://doi.org/10.1007/s00134-020-
dokumentasi asuhan keperawatan. 05979-7
Jurnal Keperawatan Indonesia,
18(1): 9-16. Yani, M. (2012). Manajemen sumber daya
http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/articl manusia. Jakarta: Mitra Wacana
e/view/392/509 Media.

Parwa, D., Krisnawati, M. S., & Yanti, N. Zahara, Y., Sitorus, R. & Sabri, L. (2011).
P. E. D. Y (2019). Hubungan Faktor-faktor motivasi kerja:
supervisi dan motivasi dengan supervise, penghasilan, dan
kepatuhan perawat mencuci tangan di hubungan interpersonal
RSUD. Jurnal Kepemimpinan dan memengaruhi kinerja perawat
Manajemen Keperawatan, 2(1): 28- pelaksana. Jurnal Keperawatan
32. DOI: Indonesia, 14(2): 73-82.
http://dx.doi.org/10.32584/jkmk.v2i1 http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/articl
.281 e/view/312/471

162
Volume 8, Nomor 2, Agustus 2020

Anda mungkin juga menyukai