Ni Putu Emy Darma Yanti1, Ida Ayu Md Vera Susiladewi2, Hary Pradiksa3
1
Program Studi Sarjana Keperawatan dan Profesi Ners, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana
2,3
Rumah Sakit Umum Daerah Bali Mandara
Alamat korespondensi: emydarmayanti@unud.ac.id
Abstrak
Perawat memiliki kewajiban professional untuk merawat pasien dalam berbagai kondisi, termasuk dalam kondisi
pandemi COVID-19. Kekhawatiran perawat mengenai pekerjaan dan dampaknya terhadap dirinya sendiri dapat
menurunkan motivasi perawat dalam bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi
bekerja perawat dalam masa pandemi COVID-19 di Bali. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain
deskriptif survei pada 193 perawat di Bali melalui purposive sampling. Hasil analisis data mendapatkan mayoritas
motivasi bekerja perawat dalam masa pandemi COVID-19 ada pada kategori motivasi baik yaitu 52.8%.
Mayoritas perawat menjawab setuju pada setiap item pernyataan yang diberikan terkait motivasi bekerja perawat
kecuali poin satu dan dua. Pernyataan pada poin satu “Kompensasi yang saya terima akan memengaruhi kinerja
untuk lebih baik”, sebagian besar peserta penelitian menjawab sangat setuju yaitu 45.1%. Sedangkan poin dua
yaitu dengan pernyataan “Kompensasi yang saya terima selama ini sudah sesuai dengan beban kerja saya”
mayoritas peserta penelitian menjawab “Tidak Setuju” yaitu 40.9%. Motivasi bekerja perawat yang baik dalam
masa pandemi COVID-19 diharapkan dapat meningkatkan rasa percaya diri perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan pada pasien COVID-19.
Abstract
A professional nurse must have an obligation to care for all kinds of patients in various conditions, various need,
including the COVID-19 pandemic. Nurses' concerns about their work have its impact on themselves which is
can reduce nurses' work motivation. This study aims to describe the work motivation for nurses during the
COVID-19 pandemic in Bali. This type of research is quantitative with a descriptive survey design on 193 nurses
in Bali through purposive sampling technique. The results of data analysis found that the majority of nurses' work
motivation during the COVID-19 pandemic was in the good category, namely 52.8%. The majority of nurses
answered that they agreed on every item of the statement given regarding the work motivation of nurses except
for points one and two. The statement on point one "The compensation I receive will affect my performance for
the better", most of the study participants answered strongly agree, namely 45.1%. While the statement of point
two is "The compensation I have received so far has been in accordance with my workload", the majority of study
participants answered "Disagree", namely 40.9%. The good work motivation of nurses during the COVID-19
pandemic is expected to increase nurses' confidence in providing nursing care to COVID-19 patients.
Tabel 1.
Distribusi Karakteristik Peserta Penelitian (n=193)
Karakteristik f %
Jenis Kelamin
Laki-Laki 75 38.9
Perempuan 118 61.1
Tingkat Pendidikan
D3 72 37.3
S.Kep 7 3.6
Ners 114 59.1
Usia
17-25 tahun 44 22.8
26-35 tahun 134 69.4
36-45 tahun 8 4.1
46-55 tahun 7 3.6
Lama Kerja
< 5 tahun 96 49.7
5-10 tahun 76 39.4
> 10 tahun 21 10.9
157
Volume 8, Nomor 2, Agustus 2020
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980
Tabel 2.
Distribusi Frekuensi Motivasi Bekerja Perawat di Masa Pandemi COVID-19 (n=193)
Sangat
Sangat Tidak
Setuju Tidak
No Pernyataan Setuju Setuju
Setuju
f % f % f % f %
1. Kompensasi yang saya terima akan 87 45.1 83 43 18 9.3 5 2.6
memengaruhi kinerja untuk lebih baik
2. Kompensasi yang saya terima selama ini sudah 16 8.3 75 38.9 79 40.9 23 11.9
sesuai dengan beban kerja saya
3. Pemberian insentif dilakukan secara 47 24.4 99 51.3 31 16.1 16 8.3
proporsional, sesuai tugas pokok, fungsi dan
tanggung jawab
4. Saya merasa aman (terlindungi dengan sistem 34 17.6 124 64.2 29 15 6 3.1
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja)
dalam melakukan tindakan keperawatan
5. Saya merasa nyaman dengan selalu memiliki 42 21.8 134 69.4 15 7.8 2 1
peralatan yang lengkap untuk melakukan
tindakan keperawatan
6. Saya memiliki waktu yang cukup untuk 24 12.4 113 58.5 49 25.4 7 3.6
melakukan tindakan keperawatan pada satu
orang pasien, tanpa diganggu oleh pasien yang
lainnya
7. Saya memiliki ruangan kerja yang tenang dan 30 15.5 121 62.7 39 20.2 3 1.6
nyaman sehingga memengaruhi kinerja dalam
melakukan tindakan keperawatan
8. Saya memiliki rekan kerja (dokter/perawat) 65 33.7 121 62.7 7 3.6 0 0
yang mendukung dalam melakukan tindakan
keperawatan
Tabel 3.
Distribusi Kategori Tingkat Motivasi Bekerja Perawat di Masa Pandemi COVID-19 (n=193)
Kategori Motivasi f %
Baik 102 52.8
Kurang 91 47.2
Tabel 1 menunjukkan mayoritas yang saya terima selama ini sudah sesuai
responden berjenis kelamin perempuan, dengan beban kerja saya” mayoritas peserta
berpendidikan Ners, berusia antara 26 penelitian menjawab “Tidak Setuju” yaitu
sampai 35 tahun, dan memiliki lama kerja 40.9%. Tabel 3 menunjukkan mayoritas
kurang dari lima tahun. Tabel 2 perawat memiliki tingkat motivasi bekerja
menunjukkan mayoritas peserta menjawab yang baik di masa pandemi COVID-19
“Setuju” pada setiap poin pernyataan dengan jumlah 52.8%.
motivasi bekerja perawat, kecuali poin satu
dan dua. Pernyataan pada poin satu PEMBAHASAN
“Kompensasi yang saya terima akan Hasil penelitian ini menunjukkan
memengaruhi kinerja untuk lebih baik”, mayoritas perawat memiliki tingkat
sebagian besar peserta penelitian menjawab motivasi bekerja yang baik di masa
sangat setuju yaitu 45.1%. Sedangkan poin pandemi COVID-19. Beberapa hasil
dua yaitu dengan pernyataan “Kompensasi penelitian sebelumnya yang menganalisis
158
Volume 8, Nomor 2, Agustus 2020
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980
motivasi kerja perawat juga menemukan Motivasi kerja perawat dapat ditingkatkan
bahwa motivasi kerja perawat dengan berorientasi pada prestise sesuai
menunjukkan hasil yang baik atau sebagian dengan kompetensi dan keterampilan yang
besar berada pada kategori motivasi kerja dimiliki perawat (Inayah, Keliat, & Gayatri,
baik (Inayah, Keliat, & Gayatri, 2011; 2011).
Kasim, Mulyadi, & Kallo, 2017; Zahara, Hal tersebut menggambarkan
Sitorus, & Sabri, 2011). bahwa perawat akan terus menunjukkan
Badi’ah (2009) menyatakan semakin performa kerja yang baik dengan adanya
tinggi motivasi perawat semakin baik sistem kompensasi yang jelas. Zahara,
kinerja perawat. Sesuai dengan hasil Sitorus, & Sabri (2011) menyatakan bahwa
penelitian Miladiyah, Mustikasari, dan penghasilan yang didapatkan sebagai
Gayatri (2015) yang menemukan adanya kompensasi dari pekerjaan perawat
hubungan motivasi dan kinerja perawat. merupakan subvaribel motivasi yang
Perawat yang memiliki motivasi bekerja berhubungan signifikan dengan kinerja
yang baik di masa pandemi COVID-19 perawat.
sering dikaitkan dengan penggunaan APD Kompensasi jika diberikan secara
yang sesuai agar terhindar dari penularan adil maka karyawan akan lebih terpuaskan
COVID-19. Perawat yang memiliki dan termotivasi untuk meningkatkan
motivasi baik mayoritas menunjukkan kinerjanya mencapai sasaran-sasaran
kepatuhan dalam penggunaan APD. organisasi (Handoko, 2010). Hal ini
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan diperkuat oleh penelitian yang dilakukan
adanya hubungan yang signifikan dan oleh Istikomah, Hidayat, dan Widayanto
positif antara motivasi dengan kepatuhan (2014) yang mengatakan kompensasi yang
perawat dalam menggunakan APD (Kasim, sesuai adalah kompensasi yang sudah
Mulyadi, & Kallo, 2017; Kustriyani, sesuai dengan harapan, pekerjaan yang
Kharisa, & Arifianto, 2018). Arah korelasi dilakukan, cukup memenuhi kebutuhan,
positif berarti semakin tinggi motivasi serta memberikan kepuasan karyawan akan
perawat maka semakin tinggi kepatuhan kompensasi yang diterima sebagai balas
penggunaan APD. Hasil penelitian Parwa, jasa atas konstribusi karyawan.
Krisnawati, dan Yanti (2019) mendapatkan Berdasarkan hal tersebut, pemberian
adanya hubungan motivasi dengan kompensasi yang cukup adil, akan memacu
kepatuhan perawat mencuci tangan. perawat untuk memberikan pelayanan yang
Semakin baik tingkat motivasi perawat optimal dalam masa pandemi COVID-19,
maka kepatuhan perawat mencuci tangan walaupun ditengah kecemasan terhadap
juga meningkat. Hal ini sangat mendukung risiko tinggi penularan yang dapat dialami
dalam situasi pandemi COVID-19 yang perawat.
menekankan pentingnya mencuci tangan Pada kenyataanya masih banyak
untuk mencegah transmisi coronavirus. perawat yang merasakan kurangnya
Mayoritas perawat yang terlibat perhatian dalam bentuk kompensasi yang
sebagai responden dalam penelitian ini sesuai baik secara finansial maupun non
menyatakan setuju bahwa kompensasi yang finansial. Sesuai dengan hasil penelitian ini
diterima akan memengaruhi kinerja untuk yang mendapatkan mayoritas perawat
lebih baik. Hal ini sejalan dengan penelitian menjawab tidak setuju bahwa kompensasi
yang dilakukan oleh Fitriansari, Nimran, & yang diterima selama ini sudah sesuai
Utami (2013) yang menyatakan bahwa dengan beban kerjanya. Pada dasarnya
persepsi terhadap kompensasi terkait manusia bekerja juga ingin memperoleh
dengan kesesuaian imbalan finansial dan uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
non finansial yang mendapat tanggapan Kompensasi merupakan bentuk
positif akan menjadi faktor pendorong pembayaran (langsung atau tidak langsung)
semakin tingginya kinerja perawat. dalam bentuk manfaat dan insentif untuk
159
Volume 8, Nomor 2, Agustus 2020
Community of Publishing In Nursing (COPING), p-ISSN 2303-1298, e-ISSN 2715-1980
systematic review. PLoS Medicine Huang, L., Lei, W., Xu, F., Liu, H., & Yu,
9(6): 1001244 L. (2020). Emotional responses and
doi:10.1371/journal.pmed.1001244 coping strategies in nurses and
nursing students during Covid-19
Dagne, T., Beyene, W., & Berhanu, N. outbreak: A comparative study. PLoS
(2015). Motivation and Factors One, 15(8):e0237303.
Affecting It among Health doi:10.1371/journal.pone.0237303
Professionals in the Public Hospitals,
Central Ethiopia. Ethiopian journal Inayah, I., Keliat, B. A., & Gayatri, D.
of health sciences, 25(3), 231–242. (2011). Motivasi kerja meningkatkan
https://doi.org/10.4314/ejhs.v25i3.6 manajemen waktu perawat. Jurnal
Keperawatan Indonesia, 14(2): 89-
Fernandez, P. R., Lord, H., Halcomb, P. E., 94.
Moxham, P. L., Middleton, D. R., http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/articl
Alananzeh, D. I., & Ellwood, L. e/view/314/473
(2020). Implications for COVID-19:
a systematic review of nurses’ Istikomah, A. N., Hidayat, W., &
experiences of working in acute care Widayanto (2014). Pengaruh
hospital settings during a respiratory keterampilan kerja, kompensasi dan
pandemic. International Journal of disiplin kerja terhadap kinerja
Nursing Studies, 103637. Advance perawat (studi kasus Rumah Sakit
online publication. Islam Sultan Agung Semarang
https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.202 Bagian Rawat Inap Unit Umum).
0.103637 Diponegoro Journal of Social and
Politic: 1-12. http://ejournal-
Fitriansari, D., Nimran, U., & Utami, H. N. s1.undip.ac.id/index.php/
(2013). Pengaruh kompensasi dan
kepuasan kerja terhadap Jamison, D. T., Gelband, H., Horton, S.,
organizational citizenship behaviour Jha, P., Laxminarayan, R., Mock, C.
(OCB) dan kinerja karyawan. Jurnal N., & Nugent, R. (Eds.). (2017).
Profit Volume, 7(1): 12-24. Disease Control Priorities, (Volume
https://profit.ub.ac.id/index.php/profi 9): Improving Health and Reducing
t/article/view/296/0 Poverty. The World Bank.
Koh, Y., Hegney, D., & Drury, V. (2012). Wahjono, S. I. (2015). Manajemen sumber
Nurses' perceptions of risk from daya manusia, Edisi 1. Jakarta:
emerging respiratory infectious Salemba Empat.
diseases: a Singapore study.
International journal of nursing World Health Organization. (2020). State of
practice, 18(2), 195–204. The World Nursing 2020: Investing in
https://doi.org/10.1111/j.1440- Education, Jobs and Leadership.
172X.2012.02018.x Diakses 11 Agustus 2020.
https://www.who.int/publications/i/it
Kustriyani, M., Kharisa, A., & Arifianto, A. em/nursing-report-2020
(2018). Hubungan antara motivasi
perawat dengan kepatuhan Worldatwork. (2007). The worldatwork
penggunaan alat pelindung diri handbook of compensation, benefits,
(handscoon dan masker) di Instalasi & total rewards : A comprehensive
Rawat Inap RSUD Dr. Loekmono guide for hr professionals. New
Hadi Kudus. Journal of Holistic Jersey: John Wiley & Sons.
Nursing Science, 5, 36–42.
https://doi.org/10.31603/nursing.v5i1. Xie, J., Tong, Z., Guan, X., Du, B., Qiu, H.,
1877 & Slutsky, A. S. (2020). Critical care
crisis and some recommendations
Miladiyah, N., Mustikasari, & Gayatri, D. during the COVID-19 epidemic in
(2015). Hubungan motivasi dan China. Intensive Care Medicine, 46:
komitmen organisasi dengan kinerja 837–840.
perawat dalam pelaksanaan https://doi.org/10.1007/s00134-020-
dokumentasi asuhan keperawatan. 05979-7
Jurnal Keperawatan Indonesia,
18(1): 9-16. Yani, M. (2012). Manajemen sumber daya
http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/articl manusia. Jakarta: Mitra Wacana
e/view/392/509 Media.
Parwa, D., Krisnawati, M. S., & Yanti, N. Zahara, Y., Sitorus, R. & Sabri, L. (2011).
P. E. D. Y (2019). Hubungan Faktor-faktor motivasi kerja:
supervisi dan motivasi dengan supervise, penghasilan, dan
kepatuhan perawat mencuci tangan di hubungan interpersonal
RSUD. Jurnal Kepemimpinan dan memengaruhi kinerja perawat
Manajemen Keperawatan, 2(1): 28- pelaksana. Jurnal Keperawatan
32. DOI: Indonesia, 14(2): 73-82.
http://dx.doi.org/10.32584/jkmk.v2i1 http://jki.ui.ac.id/index.php/jki/articl
.281 e/view/312/471
162
Volume 8, Nomor 2, Agustus 2020