Anda di halaman 1dari 1

D.

Strategi Yang Ditempuh Untuk Menyelesaikan Masalah Ditinjau Dari Status Sebagai
Mahasiswa

Masyarakat Indonesia sejak lahir telah dijamin konstitusi nya yaitu mereka memiliki hak untuk
berpendapat karena Indonesia merupakan negara Hukum maka mereka memiliki hak untuk
mengatur dan melindungi pelaksaannya. Dijelaskan pada pasal 28 E ayat (3) setiap orang
berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul, dan mengeluarkan pendapat.

Dari kasus kelompok dapat dilihat bahwasanya semenjak diberlakukannya UU ITE di Indonesia
terdapat batasan-batasan tertentu dalam penyampaian sesuatu melalui media sosial terutama
mengenai ujaran kebencian. Mungkin ada dampak positif mengenai diberlakukannya UU ITE
tersebut, tetapi dampak negatif lebih melampaui dampak positif seperti contoh hal yang
berbau hoax, belum ditinjau benar atau salah tetapi kebanyakan menyusutkan ke salah.

Beberapa strategi kita sebagai mahasiswa adalah mungkin bisa kita tetap menyatakan pendapat
tetapi sebagai seorang mahasiswa yang dewasa kita harus paham tata bahasa yang kita
gunakan, bagaimana dampaknya jika kita mengikuti hal tersebut, apa negatif dan positifnya.
Semua masyarakat di Indonesia memiliki kewajiban dalam mengekpresikan pendapat, tetapi
harus diimbangi dengan ilmu dan juga fikiran dewasa agar nantinya tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan.

Jika kebebasan berpendapat dibatasi kita dapat mengisi survey penolak dengan alasan yang
logis dan masuk akal sehingga para pengesah UU ITE dapat meninjau ulang kembali
pembahasan mengenai UU ITE. Apabila dari kedua hal tersebut tidak bisa digunakan mungkin
dengan berbincang formal di sebuah forum dengan perwakilan mahasiswa dan juga
pengesah/pembuat UU ITE yang disaksikan oleh kalangan masyarakat dapat memberikan
gambaran mengenai dampak yang disebabkan oleh UU ITE tersebut, sehingga dapat membuka
pikiran mereka untuk peninjauan ulang UU ITE di Indonesia mengenai batasan tertentu dalam
menyapaikan kebebasan berpendapat.

Anda mungkin juga menyukai